Mengenal LQ45, Indeks Saham Paling Populer dan Perbedaannya dengan Saham Bluechip

Bagi yang sedang belajar investasi atau trading saham, pasti sudah tau kalau LQ45 merupakan salah satu jenis indeks saham yang paling banyak dilirik oleh para investor dan trader saham.

Nah, indeks saham sendiri merupakan pengukuran nilai pada pasar saham. Perhitungan indeks saham dihitung dari pergerakan harga pada saham tertentu yang pada umumnya menggunakan rata-rata tertimbang.

Indikator tersebut digunakan oleh investor dan manajer finansial untuk menjelaskan kondisi pasar yang terjadi dan ekspektasi tingkat pengembalian pada investasi tertentu. Adapun, pergerakan dari indeks saham bersifat sensitif terhadap kondisi perekonomian maupun politik suatu negara. Indeks saham juga kerap menjadi cerminan dari kondisi makroekonomi suatu negara.

Sebagai salah satu indeks saham paling populer dan paling cuan, yuk pelajari lebih dalam apa itu indeks saham LQ45.

Baca Juga: Harga Saham IHSG Hari Ini (IDX Composite)

Mau mulai investasi saham?

Investasi Saham di Cermati Sekarang!  

Pengertian Indeks Saham LQ45

loader

Pengertian Indeks Saham LQ45

LQ45 adalah jenis indeks yang digunakan untuk mengukur performa harga dari saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Terdapat 45 saham pilihan di indeks saham LQ45 yang dipilih setiap 6 bulan. Saham-saham yang menghuni indeks LQ45 adalah saham yang mempunyai likuiditas dan kapitalisasi pasar tinggi dari jumlah keseluruhan saham yang ada di BEI.

Adapun kriteria yang telah ditentukan untuk masuk di deretan saham LQ45, antara lain:

  • Termasuk dalam 60 perusahaan teratas dengan kapitalisasi pasar tertinggi dalam 12 bulan terakhir.
  • Termasuk dalam 60 perusahaan teratas dengan nilai transaksi tertinggi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir.
  • Telah tercatat di Bursa Efek Indonesia selama minimal 3 bulan.
  • Memiliki kondisi keuangan, prospek pertumbuhan, dan nilai transaksi yang tinggi.
  • Mengalami penambahan bobot free float menjadi 100% yang sebelumnya hanya 60% dalam porsi penilaian.

Meski diisi daftar saham unggulan, kamu masih bisa mengoleksinya karena masih ada beberapa saham yang dijual di bawah Rp1.000 per lembar.

Adanya indeks LQ45 ini bertujuan untuk melengkapi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, terutama untuk menyediakan sarana yang objektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor, dan juga pemerhati pasar modal dan pemonitor pergerakan harga dari saham yang aktif diperdagangkan di BEI.

Dengan adanya LQ45 ini juga memudahkan masyarakat yang baru saja ingin mencoba atau belajar investasi untuk memilih saham perusahaan manakah yang berpotensi memberikan keuangan yang besar di masa depan. Jadi, investor pemula bisa screening saham perusahaan terlebih dahulu di LQ45 ini.

Perbedaan LQ45 dengan Saham Bluechip

Sering dijadikan sebagai rekomendasi untuk berinvestasi saham, ternyata banyak orang yang masih menganggap saham bluechip itu sama dengan LQ45. Padahal keduanya merupakan indeks saham yang berbeda.

Saham bluechip sendiri merupakan saham yang bernilai tinggi dibandingkan saham lainnya dan pergerakannya cenderung stabil sehingga lebih aman untuk dijadikan investasi.

Nah, biar tidak tambah bingung, berikut beberapa perbedaan antara indeks saham LQ45 dengan saham bluechip:

 

LQ45

Bluechip

Kriteria Pasar

Tidak semua saham di indeks LQ45 merupakan market leader di sektornya.

Saham yang masuk kategori bluechip pasti adalah market leader di sektornya karena kualitas kinerja yang stabil dan likuiditas dan kapitalisasi pasarnya yang besar.

Fundamental/Likuiditas

Lebih mengutamakan likuiditas saham. Karena mayoritas saham yang masuk ke indeks ini adalah saham yang tergolong likuid.

Mengutamakan fundamental, karena saham yang masuk kekategori bluechip adalah perusahaan yang sudah mapan di sektor industrinya dan pasti likuiditasnya tinggi juga.

Jangka Waktu Emiten

Bisa berubah-ubah tergantung dari kinerjanya setiap 6 bulannya.

Saham bluechip relatif lebih lama berada di pasar modal dibandingkan dengan saham di LQ45

Rasio Utang dan Kestabilan Aset

Bisa mengalami perubahan, peningkatan dan penurunan. Tergantung dari kinerja emiten yang terdaftar pada indeks ini.

Memiliki rasio utang dan aset yang lebih stabil serta lebih konsisten dalam membagikan dividen kepada investor dan memiliki kinerja yang solid.

Kualitas Kinerja Emiten

Bisa, bahkan sering mengalami perubahan pada daftar emitennya. Karena emiten-emiten yang masuk ke dalam LQ45 belum tentu merupakan perusahaan yang telah menjadi market leader.

Terkadang perusahaan/emiten baru tapi memiliki nilai transaksi yang tinggi bisa masuk ke dalam LQ45.

Saham bluechip memiliki kinerja yang solid. Karena itu lah, dalam hal ini, saham bluechip biasanya hanya dimiliki oleh perusahaan yang mampu mencetak laba rutin setiap tahunnya.

 

Baca Juga: Mengenal IDX30, Pengertian dan Perbedaanya dengan IDX80 dan LQ45

Daftar Saham di Indeks LQ45 Tahun Ini

Evaluasi Mayor

Periode Efektif Konsituen: 3 November 2025 s.d 30 Januari 2026

Periode Efektif Jumlah Saham Penghitungan Indeks: 3 November 2025 s.d 30 Januari 2026

No

Kode Saham

Nama Perusahaan Lengkap

1

AADI

Astra Autoprima Tbk

2

ACES

Ace Hardware Indonesia Tbk

3

ADMR

Adaro Minerals Indonesia Tbk

4

ADRO

Adaro Energy Indonesia Tbk

5

AKRA

AKR Corporindo Tbk

6

AMMN

Amman Mineral Internasional Tbk

7

AMRT

Sumber Alfaria Trijaya Tbk

8

ANTM

Aneka Tambang Tbk

9

ARTO

Bank Jago Tbk

10

ASII

Astra International Tbk

11

BBCA

Bank Central Asia Tbk

12

BBNI

Bank Negara Indonesia Tbk

13

BBRI

Bank Rakyat Indonesia Tbk

14

BBTN

Bank Tabungan Negara Tbk

15

BMRI

Bank Mandiri Tbk

16

BRIS

Bank Syariah Indonesia Tbk

17

BRPT

Barito Pacific Tbk

18

CPIN

Charoen Pokphand Indonesia Tbk

19

CTRA

Ciputra Development Tbk

20

EXCL

XL Axiata Tbk

21

GOTO

GoTo Gojek Tokopedia Tbk

22

ICBP

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

23

INCO

Vale Indonesia Tbk

24

INDF

Indofood Sukses Makmur Tbk

25

INKP

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

26

ISAT

Indosat Ooredoo Hutchison Tbk

27

ITMG

Indo Tambangraya Megah Tbk

28

JPFA

Japfa Comfeed Indonesia Tbk

29

JSMR

Jasa Marga Tbk

30

KLBF

Kalbe Farma Tbk

31

MAPA

MAP Aktif Adiperkasa Tbk

32

MAPI

Mitra Adiperkasa Tbk

33

MBMA

Merdeka Battery Materials Tbk

34

MDKA

Merdeka Copper Gold Tbk

35

MEDC

Medco Energi Internasional Tbk

36

PGAS

Perusahaan Gas Negara Tbk

37

PGEO

Pertamina Geothermal Energy Tbk

38

PTBA

Bukit Asam Tbk

39

SCMA

Surya Citra Media Tbk

40

SMGR

Semen Indonesia Tbk

41

SMRA

Summarecon Agung Tbk

42

TLKM

Telkom Indonesia Tbk

43

TOWR

Sarana Menara Nusantara Tbk

44

UNTR

United Tractors Tbk

45

UNVR

Unilever Indonesia Tbk

Sumber: www.idx.co.id

Pelajari dan Manfaatkan Fungsinya secara Maksimal

Dengan mempelajari indeks saham dengan baik, nantinya kamu bisa memanfaatkan fungsi dari indeks saham tersebut semaksimal mungkin dalam meraih keuntungan sebanyak mungkin dari investasi saham yang kamu lakukan.

Meskipun sering dijadikan sebagai tolok ukur, kamu harus tetap ingat bahwa keputusan pribadi adalah langkah yang paling tepat untuk menerima dan segala keuntungan dan risiko kerugian dalam berinvestasi.

Baca Juga: IDX80 – Pengertian, Contoh Saham, dan Metode Perhitungannya