Salah Langkah Bikin Rugi, Simak Tips Investasi di Fintech Bagi Millenial
Investasi di fintech atau dikenal dengan istilah Peer to Peer Lending atau disingkat P2P Lending ini memang sedang menjadi pembicaraan ditengah-tengah masyarakat ibu kota hingga pedesaan. Bagaimana tidak? Dengan P2P Lending ini sangat memberikan kemudahan bagi para millenial yang baru saja terjun di dunia investasi dan calon peminjam yang mudah mendapatkan modal untuk menjalankan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang diinginkan.
Bukan hanya itu saja, P2P Lending ini semakin digilai millenial juga disebabkan perolehan kentungan berupa bunga yang akan didapatnya sangatlah besar dengan kisaran antara 15%-30%, tapi besaran bunga tersebut tergantung dari ketentuan fintech yang millenial pilih sebagai tempat untuk investasi.
Nah, menyoal P2P Lending semakin booming, tak bisa pungkiri bahwa akan semakin banyak juga perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di bidang fintech untuk mengambil peluang besar ini. Untuk itu, Jangan sampai millenial salah mengambil langkah yang bikin investasi menjadi rugi.
Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, bagi millenial yang baru saja ingin mencoba P2P Lending, perlu adanya pengetahuan tips-tips investasi di fintech, seperti berikut ini:
Anda Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Invest di Perusahaan yang Terdaftar/Berizin di OJK
Penipuan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Bahkan, pihak penipuan yang tidak bertanggung jawab ini tidak memandang status orang yang akan dijadikan korbannya, melainkan hanya memikirkan bagaimana investor bisa menyetorkan uang sebanyak-banyaknya dan membawa pergi uangnya. Agar tidak menjadi korban penipuan, millenial harus memilih perusahaan fintech yang sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Berikut ini terdapat 106 perusahaan penyelenggara layanan P2P Lending yang telah resmi terdaftar dan mendapatkan izin dari OJK per 08 April 2019 (Update):
No |
Platform |
No |
Platform |
No |
Platform |
1 |
Danamas |
37 |
Kredito |
73 |
Danamart |
2 |
Koinworks |
38 |
Crowde |
74 |
SAMAKITA |
3 |
Amartha |
39 |
PinjamGampang |
75 |
Saya Modalin |
4 |
Investree |
40 |
TaniFund |
76 |
PLAZA PINJAMAN |
5 |
Modalku |
41 |
Danain |
77 |
Vestia P2P Lending Platform |
6 |
Dacacepat |
42 |
Indofund.id |
78 |
Singa |
7 |
AwanTunai |
43 |
SGPIndonesia |
79 |
AdaKami |
8 |
KlikACC |
44 |
KreditPro |
80 |
ModalUsaha |
9 |
CROWDO |
45 |
Avantee |
81 |
Asetku |
10 |
Akseleran |
46 |
Do-It |
82 |
Danafix |
11 |
UangTeman |
47 |
Rupiah Cepat |
83 |
Lumbung Dana |
12 |
Dompet Kilat |
48 |
Danarupiah |
84 |
Lahansikam |
13 |
Taralite |
49 |
Danabijak |
85 |
Modal Nasional |
14 |
FINTAG |
50 |
Cashcepat |
86 |
Dana Bagus |
15 |
Invoila |
51 |
Danalaut |
87 |
Shopee Kredit |
16 |
KIMO |
52 |
Danasyariah |
88 |
Ikredo online |
17 |
TunaiKita |
53 |
Telefin |
89 |
AdaKita |
18 |
Igrow |
54 |
Modalrakyat |
90 |
UKU |
19 |
Cicil |
55 |
Kawancicil |
91 |
Pinjamwinwin |
20 |
Dana Merdeka |
56 |
Sanders One Stop Solution |
92 |
Pasarpinjam |
21 |
Cash Wagon |
57 |
Kreditcepat |
93 |
Kredinesia |
22 |
Esta Kapital |
58 |
Uangme |
94 |
BKDana |
23 |
Ammana |
59 |
Pinjam Duit |
95 |
GandengTangan.org |
24 |
Gradana |
60 |
Pinjam Yuk |
96 |
Modalantara |
25 |
Dana Mapan |
61 |
Pinjam Modal |
97 |
Komunal |
26 |
Aktivaku |
62 |
Julo |
98 |
ProsperiTree |
27 |
Danakini |
63 |
Easy Cash |
99 |
Danakoo |
28 |
Finmas |
64 |
Maucash |
100 |
Cairin |
29 |
Rupiah Plus |
65 |
RupiahOne |
101 |
Batubumbu |
30 |
Tokomodal |
66 |
Dana Cita |
102 |
empatkali |
31 |
Indodana |
67 |
Dana Cita |
103 |
jembatanemas |
32 |
Kredivo |
68 |
DANAdidik |
104 |
klikUMKM |
33 |
Mekar.id |
69 |
TrustIQ |
105 |
Kredible |
34 |
PinjamanGo |
70 |
Danai |
106 |
klikkami |
35 |
Iternak.id |
71 |
Pinduit |
Sumber: www.ojk.go.id |
|
36 |
Kredit Pintar |
72 |
Pinjam |
2. Sesuai dengan Kebutuhan Pribadi
Mengenal kebutuhan keungan pribadi sejak awal sebelum memulai P2P Lending merupakan langkah yang baik. Cobalah untuk tanyakan pada diri sendiri, apa yang menjadi tujuan utama keuangan millenial untuk melakukan investasi? Misalnya, untuk mendapatkan simpanan dana tambahan, ingin membeli sesuatu di beberapa bulan atau tahun kedepan dan sebagainya.
Dengan begitu, millenial bisa memprediksi investasi dengan baik juga mulai dari alokasi dana investasi yang harus disiapkan, penentuan periode investasi, hasil atau keuntungan yang diharapkan hingga menyusun strategi.
3. Adanya Proteksi Dana
Adanay proteksi dana
Dalam investasi, siapapun pastinya tidak mau dirugikan termasuk kaum millenial yang baru mencoba P2P Lending. Hanya memilih perusahaan yang terdaftar dan mendapat izin dari OJK saja rasanya tidak cukup.
Maka untuk meminimalisir terjadinya kerugian modal yang disetorkan investor, pilihlah perusahaan fintech yang memiliki sistem dana proteksi yang dipersiapkan khusus apabila peminjam mengalami gagal bayar. Hal ini tentu menjadi bagian yang penting, dimana millenial bisa melihat seberapa kuat komitmen perusahaan fintech demi memprioritaskan kenyamanan investor.
Baca Juga: Makin Menggurita, Ini Aturan Baru Pengawasan Fintech di Indonesia
4. Pilih Calon Peminjam dengan Tepat
Pilih calon peminjam dengan tepat
Pada P2P Lending ini memang berbeda dari instrument investasi lainnya, yaitu P2P Lending merupakan investasi yang mempertemukan langsung antara investor dengan peminjam dan sementara perusahaan fintech hanya sebagai pengelolanya saja. Jadi, pihak investor bisa memilih calon peminjam dengan bebas.
Namun, dalam pemilihan calon peminjam haruslah dengan selektif. Artinya, calon investor harus benar-benar memperhatikan data calon peminjam yang dikirim perusahaan. Kemudian, lakukan juga pemilihan tersebut dengan berbagai pertimbangan yang matang, mulai dari profil peminjam, jangka waktu pinjaman, tujuan dana, credit scoring dan analisa kredit sederhana
5. Pilih Jenis Produk yang Sesuai
Millenial juga perlu memilih jenis produk dengan tepat karena ini akan berpengaruh dengan kelancaran investasi yang dilakukan. Sebelum memutuskan, sebaiknya millenial ketahui terlebih dahulu bagaimana nilai kreditnya.
Jenis produk disini sama dengan tujuan dana yang diajukan untuk apa. Pada umumnya, pinjaman yang ditawarkan perusahaan P2P Lending terbagi menjadi 4 jenis, di antaranya:
- Consumer Loan: ditujukan untuk keperluan pribadi, misalnya perawatan kesehatan atau keperluan darurat lain.
- Small Business Loan: ditujukan untuk mendanai kebutuhan UKM (Usaha Kecil Menengah)
- Real Estate Loan: ditujukan untuk mendanai kebutuhan properti seseorang, misalnya memperbaiki rumah
- Student Loan: ditujukan untuk mendanai kebutuhan pendidikan seseorang.
6. Pastikan Bunga Keuntungan dengan Tepat
P2P Lending memang salah satu instrument investasi yang memberikan keuntungan berupa bunga cukup tinggi. Walau patokan bunga yang diberikan hanya berkisar 5,75% per tahun, kenyataannya tak sedikit perusahaan P2P Lending yang memberikah jauh lebih tinggi, yaitu mulai dari 15% hingga 30% per tahunya.
Akan tetapi, memilih bunga yang tinggi bukan berarti akan menghasilkan keuntungan yang tinggi juga, melainkan bisa saja mengalami hal yang tidak diinginkan, seperti tingginya risiko gagal bayar. Untuk menghindari hal itu, millenial perlu ada pertimbangan untuk menetapkan kisaran bunga. Misalnya saja dikisaran 18% hingga 20% per tahunnya.
7. Mulai dengan Modal yang Minim
Mulai dengan modal yang minim
Hasil investasi dari P2P Lending ini memang sangat menjanjikan. Tapi untuk investor pemula khususnya millenial tidak perlu memulainya dengan modal yang langsung besar. Millenial bisa mencobanya dengan modal yang minim, bahkan hanya dengan Rp100 ribu sudah bisa memulai P2P Lending. Tapi itu semua kembali lagi dengan diri sendiri, sebaiknya pastikan terlebih dahulu dengan menyesuaikan kemampuan. Agar kondisi keuangan tetap daik dan seimbang.
Baca Juga: Millenial Ketahui Dulu, ini Keuntungan dan Risiko Investasi di Fintech
8. Segera Lapor ke OJK
Segera lapor ke Satuan Tugas Waspada Investasi
Bila diantara millenial yang ikut serta dalam kegiatan investasi P2P Lending dan mengalami hal yang mencurigakan seperti penipuan, jangan menunda waktu untuk melaporkan kejadian tersebut ke Satuan Tugas Waspada Investasi OJK dengan mengunjungi langsung ke kantornya di Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4. Jakarta 10710 atau melalui email OJK ke waspadainvestasi@ojk.go.id atau telpon ke nomor 1500 655.
Mulai dari Sekarang dan Jadilah Investor Millenial yang Cerdas
Semua orang pasti setuju dengan investasi akan membuat keuangan kita di masa mendatang menjadi lebih baik. Sekarang ini, untuk memulai investasi tidak harus tunggu sampai berpenghasilan besar, bagi millenial pun sudah diberi kesempatan untuk mulai investasi dengan modal yang minim. Mengingat setiap investasi memiliki risiko yang beragam, maka jadilah investor millenial yang cerdas. Artinya, mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam menjalankan investasi agar bisa merasakan keuntungannya di kemudian hari.
Baca Juga: Kesalahan dalam Melakukan Investasi dan Cara Memilih Investasi yang Tepat