Halo dari Cermati!

Dengan perkembangan terbaru yang dihadirkan oleh situs-situs e-commerce di Indonesia, banyak masyarakat Indonesia menjadi lebih mengerti akan kemudahan yang diberikan dari berbelanja secara online. Dengan belanja online, orang-orang dapat dengan mudah melakukan perbandingan mengenai suatu produk karena mereka bisa mengunjungi situs-situs lain untuk produk serupa. Lain halnya berbelanja dengan mendatangi toko, di mana penjualnya bisa saja memberikan penilaian yang subjektif mengenai produk yang mereka jual, berbelanja online lebih memudahkan pelanggannya mendapatkan penilaian suatu barang dengan lebih objektif sebelum akhirnya menentukan untuk membeli produk tersebut. Terlebih lagi, para pelanggan bisa mengakses situs terkait selama 24 jam penuh tanpa harus membuang-buang waktu karena mereka tidak perlu mendatangi setiap toko satu persatu.

Ketika membangun Cermati, kami ingin memberikan kenyamanan serupa dengan yang diberikan oleh situs e-commerce tersebut dalam menawarkan produk-produk finansial. Kami percaya, dengan menggunakan produk finansial terbaik, orang-orang bisa menghemat uang mereka lebih banyak lagi.

Namun terkadang, sangat sulit menjelaskan produk-produk finansial kepada masyarakat karena kebanyakan dari mereka tidak tertarik membahasnya. Mereka cenderung membahas hal-hal yang lebih menyenangkan seperti berbelanja, kuliner, dan olahraga. Topik manakah yang menurut Anda lebih menarik diantara kedua ini: “Barcelona memenangkan liga Champion 2015” atau “Bank Indonesia menurunkan tingkat suku bunga, jadi ini adalah saat tepat untuk mengambil KPR”? Tentu saja orang-orang pada umumnya akan lebih tertarik untuk mengulas topik yang pertama. Hal tersebut sangat lumrah. Kami pun memahaminya. Tetapi apa yang lebih penting bagi kondisi finansial seseorang? Tentu saja hal-hal yang harus dihadapi nantinya.

Sayangnya, informasi produk-produk finansial di Indonesia sangatlah timpang atau dengan kata lain para konsumen (masyarakat Indonesia) tertinggal terlalu jauh dari para produsen produk finansial. Konsumen mendapatkan informasi yang sangat terbatas mengenai produk-produk keuangan yang ingin mereka miliki seperti kartu kredit, kredit pemilikan rumah, atau juga asuransi. Di sisi lain, institusi keuangan atau para penyedia produk perbankan mengerti semuanya dengan sangat jelas. Tetapi mereka sama sekali tidak mendapatkan insentif untuk membantu para nasabahnya supaya lebih bijaksana dalam memilih produk-produknya. Jika selama ini mereka hanya mengejar keuntungan tinggi yang didapat dari para nasabahnya, maka akan sulit untuk mengganti tradisi yang sudah menahun tersebut.

Jadi, kenapa kami membangun Cermati? Kenapa kami membentuk sebuah perusahaan startup di bidang finansial? Jawabannya sederhana. Karena mencegah dan mengatasi masalah antara konsumen dan produsen produk keuangan sudah seharusnya dilakukan. Beginilah pengalaman pribadi saya.

Sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang ke Indonesia, saya tinggal di Amerika selama 13 tahun. Di sana, saya sangat menyukai kartu kredit, bahkan saya memiliki delapan kartu. Saya membayangkan memiliki kartu kredit sama halnya dengan sebuah harta karun yang bisa digunakan dengan sangat optimal untuk berbagai macam keperluan. Sebagai contoh: saya menggunakan kartu kredit Citi Prestige untuk bepergian karena saya akan mendapat tiga poin per dolar yang digunakan untuk membeli tiket pesawat atau memesan hotel. Tidak hanya itu, saya dapat menukarkan poin yang saya miliki ke maskapai penerbangan American Airlines atau US Airways, untuk mendapatkan potongan harga tiket pesawat sebesar 40%. Jadi pada dasarnya, saya mendapatkan lima sen dari setiap satu dolar yang saya belanjakan menggunakan kartu kredit tersebut, yang nantinya bisa digunakan untuk membeli tiket pesawat. Itu sama dengan saya mendapatkan diskon sebesar lima persen untuk setiap pembelian tiket pesawat atau pemesanan kamar hotel. Sebuah penghematan yang sangat besar!

Saya menyadari sesuatu, yaitu saya bisa menghemat pengeluaran sebanyak 3%-6% dengan cara menggunakan kartu kredit yang tepat. Lebih serunya, beberapa kartu kredit memberikan keuntungan bagi para pemegangnya seperti akses gratis airport lounge, asuransi perjalanan gratis atau perpanjangan garansi produk yang sangat bermanfaat. Akses gratis airport lounge yang saya dapatkan juga sangat berguna ketika saya melakukan penerbangan jarak jauh karena bisa memanfaatkan shower di kamar mandi airport lounge agar kembali segar.

Kembali ke Indonesia, di akhir tahun 2014 lalu saya memutuskan untuk mengajukan permohonan pembuatan kartu kredit. Saya selalu melakukan yang sebelumnya juga selalu saya lakukan, yaitu mencari informasi mengenai kartu kredit lewat internet. Saya sedikit kaget karena informasi yang tersedia sangatlah terbatas. Situs bank penerbit kartu kreditpun juga dirasa kurang informatif mengenai produk mereka sendiri. Saya menemukan beberapa situs penyedia produk finansial juga, tetapi situs-situs tersebut sangatlah lambat serta memiliki desain sangat buruk yang malah memusingkan pengunjungnya. Lebih buruknya lagi, beberapa situs bahkan tidak menyediakan informasi apapun mengenai kartu kredit yang ditawarkan. Mereka hanya ingin mendapatkan nomor telepon saya. Sedikit kesal dengan hal-hal seperti itu, saya kemudian melakukan beberapa penyelidikan, tetapi informasi-informasi tersebut terkesan ditutup-tutupi. Akhirnya saya melanjutkan penyelidikan saya lepas dari internet atau offline.

Penyelidikan tersebut termasuk juga mendatangi setiap kantor bank satu persatu. Hal tersebut sangat memakan waktu. Hingga beberapa bulan lalu, akhirnya saya memutuskan untuk mengajukan permohonan pembuatan kartu kredit yang saya rasa sesuai. Tapi selama lebih dari empat bulan hingga tulisan ini dibuat, saya tidak mendapatkan kabar mengenai status permohonannya, atau dengan kata lain saya tidak mengetahui apakah permohonan saya diterima atau ditolak.

Pengalaman seperti ini sangatlah berbeda dengan yang saya alami ketika di Amerika. Di sana saya bisa mengajukan permohonan secara online dan saya akan mendapatkan kabar dari bank terkait kurang dari 15 menit. Kemudian apabila permohonan diterima, biasanya kartu kredit baru itu akan dikirimkan melalui pos dalam kurun waktu kurang dari dua minggu. Sangat cepat dan mudah.

Belajar dari pengalaman tersebut, kami dari Cermati ingin semua masyarakat Indonesia bisa merasakan hal yang sama dengan membuat semua informasi mengenai produk finansial sepenuhnya tersedia bagi semua orang. Kami juga ingin membantu masyarakat lebih mengerti mengenai produk-produk keuangan yang tersedia, sehingga mereka bisa lebih bijaksana dalam melakukan pemilihan produk tersebut. Kami pun membantu pihak bank, institusi keuangan, pemerintah, dan juga nasabah agar lebih bisa menciptakan pengalaman yang serupa dengan yang ada di Amerika. Saya pikir itu adalah sebuah visi yang patut diperjuangkan.

Mari bersama kita bentuk masyarakat Indonesia yang “cermat” bersama Cermati!