Ditawari Naik Gaji atau Promosi Jabatan, Pilih Mana?
Saat ditawari promosi jabatan atau naik gaji, pasti kamu akan bingung memilih di antaranya. Mana yang lebih baik. Dalam hal ini berarti, promosi jabatan tanpa kenaikan gaji. Pun sebaliknya, naik gaji tanpa kenaikan pangkat.
Situasi tersebut bisa saja terjadi. Promosi jabatan membuat kamu semakin dekat dengan jenjang karier yang diimpikan. Namun di sisi lain, tak munafik semua orang butuh uang.
Apalagi dengan semakin tinggi jabatan, makin berat pula tanggung jawabnya. Tugas bertambah, tetapi gaji tetap rasa ‘bawahan.’
Antara promosi jabatan atau naik gaji, mana yang bagus untuk keberlangsungan karier jangka panjang? Berikut penjelasannya:
Baca Juga: 7 Tips Memotivasi Diri di Lingkungan Orang Malas
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Ingat Lagi Tujuan Karier Kamu
Saat dilanda dilema menyangkut persoalan di atas, kamu harus kembali mengingat tujuan kariermu. Apakah bekerja hanya untuk mencari uang atau justru ingin mengejar ‘pangkat.’
Misalnya, dalam lima tahun ke depan, tujuan kariermu ingin menjadi direktur di perusahaan. Itu artinya, fokus kamu pada kenaikan jabatan.
Target dua tahun pertama bekerja diangkat jadi Asisten Manajer, lalu naik menjadi manajer di tahun ketiga. Tahun keempat atau kelima, loncat menjadi direktur.
Begitulah gambaran tujuan kariermu. Kamu merasa tertantang bila dipercaya sebagai atasan.
Sementara yang bekerja hanya untuk mendapatkan uang, tidak akan terlalu ambisius dengan ‘pangkat.’ Tak apa bertahun-tahun kerja hanya menjadi staf. Yang penting gaji naik setiap tahun.
Jadi, sudah jelas bila tujuan kamu ingin menapaki karier yang lebih tinggi, kamu dapat memilih promosi jabatan. Bila kamu memiliki performa kerja bagus, mampu mencapai target perusahaan, pasti perusahaan akan menaikkan gajimu.
Atau dengan jabatan baru tersebut, kamu dapat mengembangkan karier lebih jauh sehingga gaji pun akan mengikuti dengan sendirinya. Namun bila jabatan bukanlah prioritas utama, jatuhkan pilihan menerima kenaikan gaji.
Tak masalah, sebab tujuan karier setiap orang berbeda. Tetap yakin pada kemampuan diri sendiri dan setiap pilihan yang diambil.
1. Minta waktu untuk berpikir
Memilih salah satunya bukan hal mudah. Mintalah waktu untuk berpikir satu atau dua hari sebelum mengambil keputusan. Sesuaikan dengan tujuan karier kamu.
2. Gali informasi yang banyak
Tanyakan kepada atasan apa yang melatarbelakanginya menawarkan promosi jabatan atau naik gaji ke kamu. Apakah karena kinerja kamu selama ini bagus atau ada maksud lain?
Cari juga informasi dari rekan kerja yang sebelumnya pernah ditawari hal sama. Ketahui pilihan mereka masing-masing, alasan di baliknya, dan pengaruhnya terhadap karier ke depan. Jawaban mereka dapat menjadi pertimbanganmu dalam mengambil keputusan.
3. Pahami untung ruginya
Masing-masing penawaran memiliki keuntungan dan kerugian. Jika pilihannya promosi jabatan, keuntungan yang bisa kamu dapat adalah dilibatkan dalam projek penting perusahaan, prestige naik.
Tetapi kerugiannya, tanggung jawab pekerjaan semakin banyak, gaji tetap. Sedangkan naik gaji tanpa promosi jabatan, keuntungannya penghasilan lebih besar. Namun ruginya, karier mandek. Tidak ada perkembangan berarti.
4. Pertimbangkan keluarga
Jika pilihannya adalah promosi jabatan, ada kemungkinan kamu lebih sering lembur karena tanggung jawab lebih besar. Bagi yang sudah berkeluarga, hal ini dapat mengurangi kebersamaan dengan keluarga.
Naik gaji pun sama, pasti ada tambahan kerja juga. Hanya saja, beban kerjanya tidak seberat saat kamu diangkat menjadi senior, supervisor, atau manajer. Setidaknya masih bisa lebih sering kumpul dengan keluarga karena jarang lembur.
5. Kenali bawahan dan tim kerja
Khusus yang memilih promosi jabatan. Ketika jabatan naik, kamu otomatis mempunyai bawahan dan tim kerja baru jika seandainya pindah divisi. Sebaiknya kenali satu per satu bawahan atau tim kerjamu untuk menciptakan kesan pertama yang baik.
Mereka ini adalah orang-orang yang nantinya akan membantumu dalam menyelesaikan tugas maupun proyek. Dengan mengenali mereka lebih jauh, kamu akan tahu cara menyikapi mereka. Alhasil, keakraban dan kekompakan tim selalu terjaga.
Baca Juga: 6 Tips Agar Perusahaan Tertarik Merekrut Kamu