10 Mata Uang Terendah di Dunia dan Konversinya Terhadap Dolar

Mata uang terendah di dunia seringkali menjadi hal yang menarik untuk diperbincangkan. Bagaimana tidak, nilai tukar mata uang yang rendah seperti ini tentu akan ikut mempengaruhi banyak hal, termasuk kondisi perekonomian di sebuah negara.

Pada dasarnya, dolar Amerika Serikat masih menjadi acuan umum yang digunakan untuk melihat nilai kurs mata uang sebuah negara. Nilai tukar ini akan ditentukan oleh banyak hal, termasuk jumlah permintaan dan juga penawaran terhadap mata uang itu sendiri.

Makin banyak permintaan akan mata uang tertentu, maka peluang nilai mata uang tersebut menjadi baik tentu makin terbuka dengan lebar. Namun, hal sebaliknya juga berlaku, jika permintaan mata uang rendah dan hanya digunakan oleh sedikit orang saja.

Lalu, apakah Indonesia termasuk negara dengan mata uang terendah di dunia? Simak penjelasan berikut ini.

10 Mata Uang Terendah di Dunia

loader

Hampir sama dengan sejumlah mata uang negara lainnya, mata uang Indonesia juga termasuk salah satu mata uang terendah di dunia. Hal ini tentu disebabkan oleh nilai tukarnya yang sangat rendah terhadap dolar Amerika Serikat dan mata uang terkuat lainnya selama belasan tahun belakangan ini.

Meski berulang kali mengalami penguatan, Rupiah masih tetap sulit untuk keluar dari daftar mata uang paling rendah di dunia. Namun, kedepannya kita tentu masih tetap berharap, semoga nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa menjadi lebih baik dari saat ini.

Berikut ini adalah daftar mata uang paling rendah di dunia dan konversinya terhadap Dolar Amerika Serikat.

No Nama Mata Uang Konversinya ke Dollar Saat Ini Keterangan
1

Rial Iran (IRR)

Nilai tukar 1 US$ setara dengan 42.450 IRR

Rial Iran menjadi mata uang dengan nilai tukar paling rendah di dunia. Devaluasi yang terjadi secara terus menerus sejak tahun 1979 silam telah membawa masalah panjang di dalam perekonomian negara yang satu ini.

Kondisi perang yang berkepanjangan juga menjadi alasan banyak pebisnis memutuskan untuk meninggalkan Iran dan mengalihkan bisnis ke negara lain yang lebih aman. Selain itu, program nuklir yang dibuat selama masa perang Iran dengan Irak juga membuat negara ini dikenai sanksi ekonomi berat.

Berbagai kondisi di atas membuat kondisi perekonomian Iran menjadi lebih buruk dari tahun ke tahunnya. Negara ini bahkan mengalami devaluasi mata uang sampai hampir 400%.

Meskipun nilai mata uang Iran terhadap dolar terus menguat, negara ini tetap harus berjuang sangat keras untuk bisa keluar dari daftar mata uang terendah di dunia.

2

Dong Vietnam (VND)

Nilai tukar 1 US$ setara dengan 24.230 VND

Vietnam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan nilai tukar mata uang paling rendah selama belasan tahun belakangan. Kondisi ekonomi yang sulit telah membuat mata uang negara ini terdevaluasi dan mengalami kesulitan untuk melakukan perbaikan.

Bukan hanya di kawasan Asia Tenggara saja, Dong Vietnam bahkan termasuk dalam mata uang paling rendah di dunia. Meski telah melakukan banyak upaya dalam berbagai bidang, pemerintah Vietnam masih kesulitan untuk membawa perubahan dalam perekonomiannya.

3 Franc Guinea (GNF)

Nilai tukar 1 US$ setara dengan 8.602 GNF

Guinea merupakan salah satu negara yang kaya dan memiliki sumber daya alam melimpah, seperti emas, mineral, berlian, dan yang lainnya. Namun, hal ini tak serta merta membuat negara ini makmur dan juga sejahtera, sebagaimana negara yang memiliki banyak sumber daya alam.

Sama seperti kebanyakan negara di Afrika, Guinea juga bergelut dengan kemiskinan yang parah. Ada banyak permasalahan ekonomi yang terbilang pelik dan sulit dikendalikan di negara ini, mulai dari inflasi yang sangat tinggi, hingga angka kemiskinan yang sulit ditekan dan terus meningkat setiap tahunnya.

Berbagai kondisi di atas membuat perekonomian Guinea memburuk dan nilai tukar mata Franc Guinea terhadap mata uang asing terus merosot setiap tahunnya.

4

Rupiah Indonesia (IDR)

Nilai tukar 1 US$ setara dengan 15.573 IDR

Mata uang Indonesia juga termasuk ke dalam salah satu mata uang terendah di dunia. Hal ini bahkan sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu, tepatnya ketika Indonesia mengalami krisis moneter di tahun 1990-an silam.

Pada dasarnya, kondisi perekonomian tanah air terbilang stabil selama beberapa tahun belakangan ini. Namun, hal tersebut belum juga mampu meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya.

5 Rubel Belarusia (BYR)

Nilai tukar 1 US$ setara dengan 3,30 rubel Belarusia

Mata uang negara yang berada di Eropa Timur ini juga menjadi salah satu mata uang paling rendah di dunia. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, salah satunya tingkat pertumbuhan ekonomi yang terbilang sangat rendah setiap tahunnya.

Pergantian mata uang Belarusia dari rubel Soviet menjadi rubel Belarusia terjadi di tahun 1992, tepatnya beberapa waktu setelah negara Soviet bubar. Hal ini menyebabkan redenominasi mata uang tersebut.

6 Som Uzbekistan (UZS)

Nilai tukar 1 US$ setara dengan 12.322 UZS

Negara yang sempat menjadi bagian Uni Soviet ini termasuk salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya begitu rendah. Hal ini mengakibatkan banyak masalah di dalam perekonomian Uzbekistan, salah satunya nilai tukar mata uangnya yang begitu rendah.

Selama bertahun-tahun, pemerintah Uzbekistan mencoba untuk memperbaiki kondisi ekonominya, tetapi hal tersebut sepertinya belum juga membuahkan hasil.

7

Bolivar Venezuela (VES)

Nilai tukar 1 US$ setara dengan 35,56 VES

Venezuela merupakan negara yang terletak di Amerika Selatan dan menjadi negara dengan kondisi ekonomi yang buruk selama hampir sepuluh tahun belakangan ini. Krisis yang terjadi sejak tahun 2013 lalu telah membuat perekonomian negara ini anjlok dan tak kunjung mengalami perbaikan.

Inflasi yang terjadi berulang telah membuat Venezuela mencapai angka inflasi lebih dari 200% dan ini menjadi yang tertinggi di dunia. Hal ini tentu membawa banyak dampak buruk pada kondisi ekonominya, termasuk nilai tukar VES yang makin rendah.

Hal ini juga berimbas pada rendahnya ketersediaan lapangan kerja, sebab para investor lebih memilih memindahkan uang mereka ke negara-negara lain yang dianggap lebih berpotensi.

8

Leonean Sierra Leone (SLL)

Nilai tukar 1 US$ setara dengan 19.750 SLL

Leone Sierra Leone (SLL) merupakan mata uang dari negara Sierra Leone, ini adalah sebuah negara yang terletak di benua Afrika. Sebagaimana negara Afrika lainnya, mata uang negara ini juga termasuk ke dalam mata uang terendah di dunia.

Kondisi perang yang berkepanjangan telah menyebabkan masalah ekonomi yang serius di negara ini, sehingga Sierra Leone masuk ke dalam daftar salah satu negara termiskin. Hal ini juga mengakibatkan SLL mengalami devaluasi.

Selain itu, serangan wabah virus Ebola yang merebak di wilayah Afrika juga menjadi penghalang pertumbuhan ekonomi negara ini dan membuat nilai tukar mata uangnya makin merosot.

Karena inflasi yang begitu tinggi, harga 1 USD bisa mencapai puluhan ribu SLL. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah mengubah mata uang SLL menjadi SLE. Mata uang baru ini bernilai sebesar 10.000 SLL.

Meskipun demikian, 1 dolar USD setara dengan 21 SLE, sedangakn mata uang SLE tertinggi adalah 20 SLE. Hal tersebut membuat denominasi tertinggi dari SLE tetap bernilai lebih rendah daripada 1 USD.

9

Kip Laos (LAK)

Nilai tukar 1 US$ setara dengan 20.741 LAK

Laos merupakan salah satu negara yang tidak melakukan devaluasi terhadap nilai tukar mata uangnya. Secara resmi mata uang kip Laos diedarkan sejak tahun 1952 silam dan mengalami peningkatan secara konsisten hingga saat ini.

Meski memiliki pertumbuhan ekonomi yang terbilang baik dan didukung dengan pertumbuhan di bidang industri yang mumpuni, negara ini tetap terpengaruh oleh krisis keuangan yang terjadi di tahun 1990-an. Hal ini bisa dilihat dari nilai tukar mata uangnya yang rendah.

10 Riel Kamboja (KHR)

Nilai tukar 1 US$ setara dengan 4.118 KHR

Riel Kamboja menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar paling rendah di dunia. Mata uang yang satu ini tidak begitu populer jika dibandingkan dengan berbagai mata uang negara lainnya sehingga tidak banyak digunakan. Bukan hanya bagi warna negara asing saja, sebagian masyarakat Kamboja bahkan lebih suka bertransaksi dengan menggunakan dolar Amerika maupun mata uang populer lainnya.

Nilai Tukar Rupiah Termasuk yang Terendah di Dunia

Indonesia menjadi salah satu negara yang mata uangnya masuk ke dalam daftar mata uang terendah di dunia. Hal ini tentu disebabkan oleh nilai tukar rupiah yang terbilang rendah terhadap dolar Amerika Serikat dan mata uang kuat lainnya. Meski begitu, kondisi ekonomi di tanah air masih terbilang stabil selama beberapa tahun belakangan ini.