Pelunasan KPR Lebih Awal vs Nyicil Sampai Lunas, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya

Beli rumah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara cash atau KPR. Jika disuruh memilih, pilihan cenderung jatuh ke KPR karena membuat beban finansial menjadi lebih ringan.

Jika seandainya kamu punya uang, KPR tersebut juga dapat dilunasi lebih awal, lho! Jika tidak, kamu tetap bisa cicil mengikuti skema cicilan sampai lunas.

Keduanya memiliki keuntungan masing-masing. Apa saja? Sebelum membahasnya, kenali dulu perbedaan keduanya di bawah ini, ya!

Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KPR Terbaik! 

Perbedaan Pelunasan KPR Lebih Awal dan Nyicil Sampai Lunas

loader

Pelunasan KPR Lebih Awal vs Nyicil Sampai Lunas

Perbedaan keduanya ada di jangka waktu pembayaran. Kamu diperbolehkan melunasi KPR lebih awal dari waktu yang sudah ditetapkan kalau suatu hari uangmu cukup untuk melunasi sisa cicilan. Membayar lebih awal bukan wanprestasi karena bank memperbolehkan debitur melakukan hal ini, dengan catatan debitur dikenakan biaya penalti sesuai kebijakan bank.

Sedangkan mencicil sampai lunas, berarti melakukan kewajiban sesuai ketentuan cicilan yang sudah disepakati bersama. Cicilan 10 tahun, maka dilunasi dalam jangka waktu 10 tahun.

Keuntungan dan Kerugian Pelunasan KPR Lebih Awal

Melunasi KPR lebih awal memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Maka, perlu dipertimbangkan baik-baik sebelum memilihnya. Berikut poin-poin keuntungan dan kerugian tersebut.

Keuntungan Melunasi KPR Lebih Awal

  1. Utang Berkurang

    Porsi utang otomatis berkurang jika pelunasan dilakukan lebih awal. Dengan berkurangnya utang, maka kemampuan untuk mengelola finansial menjadi lebih baik. Kamu dapat memenuhi seluruh kebutuhan tanpa memangkas pos-pos pengeluaran.

    Sayangnya, tabungan yang kamu miliki bisa habis dalam sekejap karena melunasi sisa KPR. Itu artinya kamu harus mulai menabung dari awal lagi untuk mengembalikan porsi tabungan seperti sedia kala.

  2. Bisa Fokus Melirik Aset Lain

    Setelah utang lunas, kamu bisa melirik aset lain yang tak kalah menguntungkan. Membeli rumah lagi, misalnya, untuk investasi anak dan cucu. Lumayan sebelum harga properti semakin mahal.

    Sayangnya kalau tidak punya cadangan uang tunai, maka hal yang sama akan terulang kembali. Kamu harus mengajukan KPR ke bank, melengkapi dokumen persyaratan, dan mencicil utang sampai lunas.

  3. Porsi Tabungan dan Investasi Meningkat

    Dengan lunasnya utang KPR, persentase gaji yang dapat ditabung dan diinvestasikan menjadi lebih besar. Artinya, cadangan untuk masa tua dapat dipersiapkan dari sekarang agar hidupmu menjadi tenang.

    Di lain sisi, kamu perlu berhati-hati mengelola keuangan karena indikasi terjadinya pemborosan sangat besar. Wajar karena beban finansialmu lebih ringan daripada sebelumnya, jadi keinginan untuk bersikap impulsif sangat mungkin terjadi.

Kekurangan Melunasi KPR Lebih Awal

  1. Sistem Bunga yang Diterapkan Bisa Bikin Keuangan Tekor

    Pada pinjaman KPR, terdapat 2 sistem bunga yang biasa diterapkan, yaitu bunga tetap atau fixed dan bunga floating atau mengambang. Sistem bunga tetap biasanya ditawarkan untuk menarik minat masyarakat dalam mengambil KPR di awal kredit.

    Bunga fixed hanya berlangsung selama 2 hingga 3 tahun pertama dari masa cicilan KPR. Selanjutnya, di masa cicilan KPR selanjutnya, sistem bunga yang diterapkan berubah menjadi bunga floating. Pada sistem bunga ini, besaran bunganya akan berfluktuasi sesuai dengan suku bunga acuan pada Bank Indonesia dan disesuaikan dengan pihak bank.

    Jika nasabah KPR melunasi sisa cicilan sebelum tenornya berakhir, misalnya 3 tahun terakhir, bunga yang dijadikan acuan adalah bunga yang aktif saat itu. Jika ternyata dalam kurun waktu ke depan Bank Indonesia menurunkan bunga acuannya, melunasi cicilan KPR lebih awal justru membuat keuangan merugi. Maka, sebelum memutuskan untuk melunasi KPR lebih cepat, pelajari dulu tren suku bunga Bank Indonesia dan juga perbankan agar bisa memetik keuntungan optimal.

  2. Risiko Terkena Denda atau Penalti

    Sudah bukan rahasia lagi bahwa kebanyakan bank atau lembaga keuangan memberlakukan sanksi denda atau biaya penalti saat nasabahnya berusaha melunasi pinjaman lebih cepat. Bukan tanpa alasan, hal tersebut memang secara sepihak merugikan pihak pemberi pinjaman.

    Simpelnya, jika kamu melunasi cicilan KPR tepat waktu, suku bunganya akan terus terakumulasi dan membuat uang yang dikembalikan oleh nasabah menjadi lebih besar ketimbang pokok kreditnya. Dengan pokok kredit 300 juta, tenor 180 bulan, dan suku bunga sebesar 10,5 persen, cicilan yang harus dibayar nasabah KPR setiap bulan adalah sekitar 3 juta. Dalam kurun waktu 180 bulan, total uang yang harus dikembalikan oleh debitur KPR dengan cicilan 3 juta adalah sekitar 540 juta, meningkat 240 juta dari pokok kreditnya.

    Jika dilunasi lebih awal, sudah pasti keuntungan yang diterima oleh pihak bank akan berkurang drastis. Oleh karena itu, untuk menyiasatinya, kebanyakan bank menerapkan ketentuan sanksi denda sebagai ganti rugi saat nasabahnya ingin melunasi utang sebelum waktunya.

    Tergantung dari kebijakan bank, biaya penalti ini bisa bervariasi. Ada pula yang tidak memberlakukan sanksi denda. Jadi, agar tidak merasa dirugikan di kemudian hari, pertimbangkan dulu niat melunasi cicilan KPR lebih awal dengan memperhitungkan sanksi dendanya, atau mengajukan pinjaman di bank yang tak memiliki aturan tersebut.

  3. Menggoyahkan Keuangan

    Memang, melunasi utang lebih cepat bisa membuat keuangan segera terbebas dari tanggungan tersebut. Namun, jika pelunasannya menggunakan pos keuangan yang krusial, dana darurat misalnya, bukankah hal tersebut malah membuat finansial menjadi rapuh?

    Menggunakan dana darurat atau tabungan agar bisa melunasi cicilan KPR lebih cepat adalah keputusan keuangan yang salah. Memfokuskan gaji untuk melunasi cicilan KPR hingga rasionya melebihi 50 persen penghasilan tiap bulan juga tidak seharusnya dilakukan.

    Alasannya simpel, bagaimana kalau tiba-tiba masalah keuangan mendesak muncul dan kamu tidak lagi memiliki dana cadangan untuk mengatasinya? Oleh karena itu, jika memang belum menerima rezeki nomplok, sabar dulu dan lunasi cicilan KPR sesuai waktunya.

Keuntungan dan Kerugian Nyicil Sampai Lunas

Sama seperti melunasi KPR lebih awal, mencicil sampai lunas juga memiliki keuntungan dan kerugian. Perhatikan poin-poin berikut sebagai bahan pertimbangan.

  1. Tabungan dan Investasi Aman

    Mencicil sampai lunas otomatis menyelamatkan tabungan dan investasi. Kamu tidak perlu mencairkan sepeserpun untuk melunasi KPR, malah dapat menambah jumlah keduanya dari gaji yang berhasil dialokasikan.

    Sedangkan kerugiannya, kamu akan punya utang sampai beberapa tahun ke depan. Sebaiknya hindari mengajukan utang baru untuk mengurangi beban finansial sekaligus menyelamatkan finansial dari kehancuran.

  2. Gaya Hidup Terjaga

    Jika masih punya kewajiban atau utang, kamu akan dengan berat hati untuk hidup dalam kemewahan. Gaya hidupmu akan terjaga dengan baik untuk menghindari pengeluaran yang tidak direncanakan.

    Kerugian yang mungkin terjadi adalah adanya balas dendam ketika KPR lunas. Kamu yang dulunya merasa terkekang karena utang tiba-tiba menjadi impulsif. Maka penting untuk mengingat tujuan finansial sejak awal untuk menjauhkan diri dari pemborosan.

Poin-poin Penting Sebelum Melunasi KPR Lebih Awal

Jika kamu memilih untuk melunasi KPR lebih awal, maka ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Di antaranya sebagai berikut.

  1. Menghitung Sisa Pokok Utang

    Sebelum melunasi KPR lebih awal, mintalah rincian sisa pokok utang kepada bank. Tujuannya agar kamu bisa menyiapkan uang sebelum pelunasan dilakukan. Apabila uang belum cukup, maka pelunasan dapat ditunda sampai beberapa bulan kemudian.

    Perlu diketahui, cicilan KPR yang sudah dibayarkan tidak serta-merta mengurangi pokok utang karena ada biaya bunga yang dibebankan setiap bulan kepadamu.

    Jika total yang dibayarkan selama ini mencapai Rp200.000.000, misalnya, mungkin pokok yang dibayar masih Rp135.000.000 saja. Supaya kamu tidak kaget nantinya.

  2. Menghitung Biaya Penalti

    Seperti yang telah disebutkan di atas, biasanya, bank akan mengenakan biaya penalti jka kamu ingin melunasi KPR lebih awal. Meskipun persentasenya tidak besar, kamu tetap harus menyediakan uang tambahan untuk membayarnya.

    Pastikan keuanganmu menyanggupi besaran penalti tersebut. Jangan sampai KPR lunas, tapi finansial menjadi terombang-ambing karena dampaknya bisa jangka panjang, lho! 

  3. Mengecek Kestabilan Finansial

    Sebelum melunasi KPR, cek kestabilan finansial sebaik mungkin. Hindari mengambil keputusan secara gamblang sebelum memikirkan dampaknya.

    Kamu harus menjamin kalau finansial akan tetap aman bila memutuskan untuk melunasi KPR lebih awal. Dengan demikian, hal ini tidak akan menghambat kamu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Setiap Keputusan Ada Konsekuensinya, Pertimbangkan!

Melunasi KPR lebih awal atau mencicil sampai lunas, sebenarnya sama-sama menguntungkan. Hanya ingat, kedua opsi ini memiliki konsekuensi masing-masing yang perlu dipertimbangkan agar tidak mengganggu kestabilan finansialmu dalam jangka panjang.