Daftar Reksadana Terbuka yang Cocok untuk Investasi

Semakin hari pesona dari reksa dana semakin menawan saja.

Menjadi salah satu instrumen investasi paling murah dan mudah, peminat dari reksa dana sendiri pun semakin tinggi saja. Tidak hanya, platform yang menyediakan fitur investasi reksa dana pun semakin banyak. Tidak hanya bank, tapi juga e-commerce sampai aplikasi e-wallet.

Reksa dana sendiri memiliki berbagai kategori investasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan investor. Misalnya reksa dana konvesioal, saham, pasar modal, syariah dan campuran. Tapi tahukah kamu ternyata selain itu, reksa dana juga terbagi lagi kedalam kategori lain yaitu, reksa dana terbuka dan tertutup.

Apa Itu Reksadana Terbuka?


Reksa Dana Terbuka

Reksadana terbuka merupakan produk investasi yang dinaungi oleh UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. Pada Pasal 18 ayat 2, reksa dana terbuka berarti sebuah reksa dana yang dapat menawarkan serta membeli kembali saham-saham atau unit dari pemodal sampai dengan jumlah modal yang telah dikeluarkan.

Reksadana terbuka atau open end- fund adalah reksa dana yang dapat menawarkan unitnya setiap saat sampai batas maksimum unit yang ditawarkan dan membeli kembali unit investor setiap saat pula dan tidak terikat pada periode waktu tertentu.

Reksadana terbuka memiliki aliran dana yang sifatnya terus menerus. Frekuensi dalam menghitung Nilai Aktiva Bersih pun dilakukan setiap hari. Itu mengapa reksa dana terbuka diperdagangkan di penghujung hari, saat perdagangan terhenti itulah harga penutupan yang akan dihitung.

Jenis-Jenis Reksadana Terbuka

Berikut jenis reksadana ini merupakan produk yang pembelian unitnya bisa dilakukan kapanpun. Produk reksadana terbuka pun cukup beragam atau yang termasuk kedalam reksa dana terbuka:

1. Reksa Dana Pasar Uang

 

Reksa Dana Pasar Uang adalah reksa dana yang 100% berinvestasi di instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, dan Obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun.

Reksa Dana ini tidak mengenakan biaya pembelian dan penjualan kembali dan menawarkan potensi tingkat pengembalian lebih tinggi daripada rekening tabungan/koran.

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang memiliki risiko lebih rendah dibanding jenis reksa dana lainnya tapi imbah hasilnya juga lumaya bahkan bisa lebih baik dibandingkan deposito.

Dengan memilih berinvestasi menggunakan reksadana pasar uang, dana yang kamu investasikan akan 100% diolah menjadi instrumen pasar uang, seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau Obligasi dengan masa batas waktu tidak lebih dari satu tahun.

2. Reksa Dana Saham

 

Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi minimal 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek bersifat ekuitas, dalam hal ini saham. Jika memilih reksadana saham, dana yang Anda investasikan akan dikelola oleh manajer investasi (MI). Jadi kamu tidak perlu repot lagi, cukup percayakan saja pada ahlinya.

Investasi reksadana saham sama seperti investasi saham. Dikenal sebagai investasi high risk, high return. Manajer investasi memutar dana investasi dengan cara melakukan kegiatan jual dan beli saham di saat yang tepat. Selisih kenaikan atau penurunan harga jual atau beli itulah yang akan menjadi keuntungan.

Melalui investasi reksa dana saham ini kamu dapat masuk dalam dunia saham dengan risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan langsung melalui investasi saham.

3. Reksa Dana Campuran

 

Reksa dana campuran adalah salah satu jenis reksadana yang investasinya ditempatkan pada beberapa efek sekaligus, yakni saham, surat utang, dan pasar uang. Reksa dana campuran cocok untuk kamu yang ingin investasi maupun diversifikasi investasi.

Dana yang kamu setor untuk investasi reksadana campuran, oleh Manajer Investasi akan dikelola atau diputar lagi ke tiga instrumen investasi tersebut. Jadi, hasil investasi atau keuntungan reksadana pendapatan tetap kamu lebih optimal.

Reksa dana ini cocok untuk investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari pasar saham tapi tidak ingin ketinggalan momentum yang ada dalam pasar obligasi.

Reksa dana campuran juga cocok untuk tipe investor yang berani mengambil risiko dan agresif. Namun, risiko pada reksa dana campuran masih dalam tahap sedang dengan keuntungan tinggi.

4. Reksa Dana Pendapatan Tetap

 

Reksa dana pendapatan adalah tipe reksa dana dimana mayoritas dana yang kamu investasikan akan di alokasikan ke obligasi milik pemerintah dan swasta juga pasar uang. Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana yang paling stabil dibandingkan jenis reksa dana lainnya juga dananya bisa ditarik kapan saja.

Selain menjadi jenis reksa dana yang paling stabil dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Imbah hasil reksa dana pendapatan tetap pun bisa mencapai lebih dari 10% terutama saat suku bunga deposito menurun.

Tips Berinvestasi dengan Jenis Reksa Dana Terbuka

Untuk kamu yang tertarik berinvestasi reksa dana terbuka. Berikut, beberapa tips yang bisa dilakukan agar investasi sukses, terutama untuk para investor pemula:

1. Pilih Platorm Investasi yang Tepat

Jangan sampai karena tergoda imbah hasil yang tinggi akhirnya kamu jadi menginvestasikan uang kamu ke website investasi reksa dana bodong. Bukannya untung malah buntung.

Penjualan produk reksa dana yang serba online membuat banyak akun atau investasi bodong beredar dimana-mana dengan iming-iming menjual reksa dana dengan modal rendah, imbah hasil tinggi dan risiko rendah dalam modus penipuannya.

Penting untuk mencari tahu tempat membeli reksa dana yang kredibel dan berlisensi baik itu dari aplikasi online seperti e-commerce atau aplikasi e-wallet atau langsung dari bank. Jadi jangan sembarangan tanam dana yah.

2. Pilih Reksa Dana Terbuka yang Sesuai dengan Kebutuhan bukan Tingginya Imbah Hasil

Untuk melakukan tahap ini dengan baik, pengetahuan terhadap masing-masing jenis produk reksa dana itu penting banget loh. Asal memilih karena cuman mengincar keuntungan tanpa tahu level risiko masing-masing jenis reksa dana akan mengantarkan kamu ke kegagalan dalam berinvestasi.

Contohnya, jika kamu adalah pribadi yang senangnya hal-hal yang simple bisa mencoba reksa dana pendapatan tetap.

Dengan sistem kerja seperti deposito dimana kamu hanya perlu menyetorkan langsung dana investasi kamu dan mengambilnya sesuai dengan settingan waktu yang kamu inginkan baik 3 bulan atau 1 tahun.

Walaupun bisa dicairkan kapan saja, tapi demi keuntungan maksimal lebih baik cobalah untuk bersabar dan biarkan dana investasi kamu diolah dengan reksa dana dalam periode waktu tertentu.

3. Tentukan Jangka Waktu Investasi

Untuk jangka waktu kurang dari setahun, sebaiknya memilih reksa dana pasar uang. Untuk investasi 1-3 tahun, kamu dapat memilih reksa dana pendapatan tetap. Untuk jangka waktu 3-5 tahun, gunakanlah reksa dana campuran.

Terakhir, untuk yang menginginkan investasi jangka panjang, yakni lebih dari 5 tahun, gunakanlah reksa dana saham. Santai saja, anggap saja sedang menyimpan uang dengan keuntungan ekstra.

4. Pastikan Produk Reksadana Terbuka Ada Izin OJK

Pastikan dulu dan cek perizinan dari produk reksadana dan manajer investasi. Jika meragukan, kamu berhak untuk menolak tawaran berinvestasi. Pegecekan izin ini juga merupakan bentuk upaya preventif agar tidak tertipu oleh bentuk investasi bodong atau abal-abal.

Investasi bodong ada dimana-mana, tidak memiliki izin karena tidak memenuhi standar dan persyaratan dalam mengelola investasi yang bersih dan sehat. Ciri utama investasi reksadana bodong biasanya menawarkan keuntungan investasi yang sangat besar. Namun, bisa jadi risiko yang ditanggung juga besar.

5. Belajar Apa Itu Prospektus Reksadana

Prospektus dapat dikatakan sebagai buku manual untuk berinvestasi di reksadana. Segala macam informasi yang dibutuhkan tentang reksadana ada di sini, mulai dari perizinan, manajer investasi, kebijakan investasi, biaya-biaya investasi, hingga tata cara pembelian dan penjualan reksadana.

Membaca prospektus adalah hal yang wajib dan mutlak. Tidak hanya membaca, kamu pun harus memahami setiap detail isinya dan jika kebingungan, tidak perlu ragu untuk bertanya.

Ayo Mulai Berinvestasi

Momok paling yang paling sering membuat orang tidak mau berinvestasi adalah isu-isu tentang penipuan, modal besar sampai risiko yang terlalu tinggi. Wajar saja, apalagi bagi mereka yang benar-benar tidak familiar dengan dunia investasi.

Namun, dengan banyak perkembangan saat ini masa iya kamu mau kondisi finansial kamu stuck disitu-situ saja. Dengan belajar berinvestasi kamu bisa mendapatkan segudang manfaat selain menambah nilai aset dan uang kamu.