RDPU dan RDPT, Lebih Cuan yang Mana?

Reksa dana merupakan instrumen investasi dengan beragam pilihan jenis produk, seperti, pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, dan indeks

Dari semua jenis produk tersebut, ada dua produk yang dianggap lebih menarik bagi investor pemula atau yang memiliki profil risiko konservatif yakni reksa dana pasar uang atau RDPU dan reksa dana pendapatan tetap atau RDPT.

Kedua produk investasi tersebut dianggap memiliki performa yang stabil dengan tingkat risiko rendah. Meski sekilas tampak sama, sebetulnya terdapat sejumlah perbedaan yang cukup mendasar dari kedua produk investasi reksa dana tersebut. Lantas, apa sih yang membedakan RDPU dengan RDPT dan mana yang lebih menguntungkan dari keduanya? Yuk, simak ulasan berikut ini.

Baca Juga: Fund Fact Sheet, Dokumen Penting untuk Bantu Investor Pahami Pengelolaan Reksa Dana

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian RDPU dan RDPT

loader

Investasi Reksa Dana

  1. RPDU atau Reksa Dana Pasar Uang 

    Reksa dana pasar uang merupakan produk investasi yang dana kelolaannya dialokasikan 100 persen untuk surat utang dan deposito dengan jangka waktu relatif singkat atau kurang dari setahun.

    Produk reksa dana ini memiliki risiko investasi yang paling rendah di antara jenis reksa dana lainnya. Hal ini karena nilai pertumbuhan produk reksa dana pasar uang cenderung stabil. Terlebih lagi, RDPU juga bertujuan menjaga modal investasi dan likuiditasnya.

    Oleh sebab itu, jangan heran jika RDPU sangat cocok bagi kamu yang memiliki tujuan keuangan dalam jangka waktu yang pendek atau <1 tahun. 

    Bukan cuma itu saja, RDPU juga cocok untuk kamu yang masih ragu atau belum berani memilih instrumen investasi dengan risiko tinggi tapi tetap ingin memperoleh return lebih tinggi dibandingkan deposito atau tabungan biasa.

  2. RDPT atau Reksa Dana Pendapatan Tetap 

    Jika dalam RDPU, seluruh dana kelolaan dialokasikan ke dalam instrumen pasar uang, maka dalam RDPT atau reksa dana pendapatan tetap cukup berbeda. Karena 80 persen dari dana kelolaannya dialokasikan ke dalam instrumen obligasi dan baru sisanya dialokasikan ke dalam instrumen pasar uang.

    Hasil return dari RDPT dihitung berdasarkan beberapa hal, seperti, nilai tukar mata uang Rupiah (Rp) dan Dollar US (USD), serta tingkat suku bunga acuan.

    RDPT sangat berbanding terbalik dari tingkat suku bunga. Ketika suku bunga acuan mengalami penurunan, biasanya hasil return dari RDPT akan ikut naik, begitu juga sebaliknya.

    RDPT tetap bisa dijadikan sebagai alternatif pilihan investasi yang lebih cuan bagi investor pemula dengan profil risiko cenderung konservatif. Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa risiko RDPT ini termasuk menengah.

    Di mana stabilitas nilai pertumbuhannya terbilang tidak sama sebagaimana RDPU. Sebab itulah, produk reksa dana ini lebih cocok untuk dijadikan sebagai tujuan finansial jangka menengah, antara tiga hingga lima tahun.

Baca Juga: Daftar Reksadana Pasar Uang Terbaik 2023, Bestie Wajib Punya

Apa Bedanya RDPU dan RDPT?

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat sejumlah perbedaan antara produk reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap, beberapa di antaranya.

  1. Tingkat Risiko yang Harus Ditanggung 

    Jika dibandingkan dengan RDPU, tingkat risiko dari RDPT memang cenderung lebih tinggi. Terlebih, harga obligasi (surat utang) dalam portofolio reksa dana pendapatan tetap dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun menjadikan nilainya lebih naik turun (volatile) dibandingkan RDPU. 

    Sebab itu, RDPT jauh lebih cocok bagi investor yang memiliki tujuan keuangan dengan jangka menengah (lebih dari tiga tahun).

  2. Alokasi Dana yang Dikelola Manajer Investasi 

    Perbedaan selanjutnya ada pada bagaimana manajer investasi mengalokasikan dana kelolaannya. 

    RDPU

    RDPT

    100 persen dana kelolaan akan dialokasikan ke instrumen pasar uang. Misalnya, deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun.

    80 persen dari dana kelolaannya akan dialokasikan ke dalam produk sukuk atau obligasi dengan jatuh tempo lebih dari setahun.

    Bisa dikatakan bahwa reksa dana merupakan instrumen investasi bebas ribet karena investor tak perlu repot-repot melakukan analisis satu demi satu instrumen investasi yang akan dipilih. Dari strategi hingga alokasi portofolio investasi sepenuhnya berada di bawah pengelolaan ahlinya, yakni manajer investasi. 

  3. Return yang Diperoleh Investor 

    Nilai pertumbuhan RDPU cenderung lebih stabil dibandingkan dengan nilai pertumbuhan RDPT. Hanya saja, di lain sisi, RDPT memiliki potensi return yang lebih tinggi dibandingkan RDPU.

  4. Target dan Tujuan Investasi

    Masing-masing orang tentu memiliki tujuan investasi dengan target waktu dan dana yang berbeda. Dengan memiliki target dan tujuan, seseorang dapat memilih mana produk investasi yang memang cocok jika ingin mencapai targetnya tersebut.

    Misalnya, kamu ingin membeli laptop dengan harga 10 jutaan dalam jangka waktu enam bulan, maka RDPU adalah produk reksa dana yang cocok untuk itu.

    Namun, apabila tujuan investasinya untuk membeli mobil dalam tiga tahun mendatang dari sekarang. Maka setidaknya perlu produk investasi yang memiliki potensi keuntungan jauh lebih tinggi. Untuk itu, RDPT bisa dijadikan pilihan yang tepat dalam mempersiapkan dana tersebut dan tujuan keuangan lainnya dalam jangka waktu menengah.

Pahami Perbedaan RDPU dan RDPT, Pilih yang Paling Sesuai 

Produk investasi RDPU dan RDPT, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Hal tersebut juga perlu disesuaikan dengan profil risiko dari masing-masing investor, karena setiap orang memiliki toleransi berbeda atas risiko investasi.

Karena itulah, penting untuk memahaminya dengan baik. Agar, produk yang dipilih benar-benar memberikan keuntungan sesuai dengan target dan tujuan finansial yang memang ingin dicapai.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Budget Nabung Reksa Dana 100 Ribu Per Minggu, Yuk Hitung Keuntungannya Selama Setahun!