Reksa Dana Obligasi: Pengertian, Keuntungan, Kelemahan, dan Cara Kerjanya

Berinvestasi sudah menjadi kebutuhan finansial manusia. Kamu tidak lagi bisa hanya menyimpan sejumlah dana untuk memenuhi kehidupan. Sebab, harga komoditas kian hari kian meninggal, belum lagi kebutuhan dan keinginan pun ikut meningkat.

Investasi sudah menjadi lebih mudah dan praktis dengan adanya media digital. Semua bisa dilakukan melalui smartphone. Namun, ketakutan terbesar yang menimpa digitalisasi ini adalah ketidakamanan.

Tapi, kamu tidak perlu khawatir karena reksa dana obligasi termasuk instrumen investasi yang minim risiko. Kamu tidak perlu takut jika mengalami kerugian ketika investasi. Meskipun tetap ada kemungkinan itu, tapi kerugian yang terjadi tidak lebih berisiko dibanding instrumen investasi lainnya.

Agar lebih memahami apa itu reksa dana obligasi, simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Obligasi Tanpa Kupon – Pengertian, Cara Kerja dan Keuntungannya

Apa itu Reksa Dana Obligasi?

Obligasi Reksa Dana

Reksa dana obligasi adalah salah satu jenis reksa dana yang mengalokasikan sebagian besar dana investasinya pada obligasi atau surat hutang, baik itu obligasi pemerintah maupun korporasi, dengan periode jatuh tempo selama 1 tahun. Obligasi sendiri adalah surat penyertaan hutang yang berisi janji terkait pembayaran kembali hutang pokok atau bunga pada periode yang telah ditentukan.

Reksa dana obligasi pada dasarnya sama dengan reksa dana pendapatan tetap. Hanya saja, alokasi dana investasi pada reksa dana obligasi difokuskan pada obligasi.

Jika mencari instrumen investasi dengan jangka waktu menengah (1–3 tahun), reksa dana ini menjadi pilihan yang tepat. Sebab, keuntungan yang didapat dari reksa dana ini akan lebih optimal dalam jangka waktu tersebut.

Baca juga: 4 Risiko dalam Investasi Obligasi dan Tips Mengatasinya

Cara Kerja Reksa Dana Obligasi

Secara umum, cara kerja reksa dana obligasi sama dengan reksa dana pada umumnya. Manajer Investasi akan mengumpulkan dan mengelola dana investasi masyarakat. Kemudian, dana tersebut akan dibelikan obligasi jangka panjang.

Nah, nantinya obligasi yang telah dibeli oleh Manajer Investasi itu akan dibagikan pada investor dalam bentuk kupon atau bunga secara periodik. Keuntungan yang didapat oleh investor datang dari kenaikan harga reksa dana (NAV) ketika Manajer Investasi menerima pembayaran dari kupon obligasi.

Namun, perlu dipahami bahwa bunga yang diterima investor merupakan cerminan dari komposisi campuran beberapa obligasi dari Manajer Investasi tersebut. Artinya, keuntungan yang diterima tiap bulannya bisa berbeda-beda jumlahnya.

Jenis Reksa Dana Obligasi

Seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa jenis reksa dana obligasi. Agar lebih jelas, berikut penjelasan mengenai jenis-jenis reksa dana obligasi.

  • Reksa Dana Obligasi Pemerintah

    Reksa dana obligasi pemerintah terdiri dari komposisi beberapa obligasi yang paling aman, yaitu surat-surat hutang yang diterbitkan oleh pemerintah. Jenis reksa dana ini dianggap paling aman karena keuntungan dari reksa dana ini dijamin oleh pemerintah yang tercantum dalam Undang-Undang.

  • Reksa Dana Obligasi Korporasi

    Berbanding terbalik dengan reksa dana obligasi pemerintah, risiko dari reksa dana obligasi korporasi termasuk yang tinggi. Sebab, keuntungan yang didapat investor sangat bergantung pada kinerja sebuah usaha berjalan.

    Jika sebuah perusahaan mengalami keuntungan, investor akan mengalami keuntungan. Sebaliknya, jika perusahaan tersebut mengalami kerugian, investor juga akan mengalami risiko kerugian.

    Dengan begitu, tingkat fluktuasi reksa dana obligasi korporasi cenderung tinggi. Meskipun demikian, investor memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada reksa dana obligasi pemerintah.

  • Reksa Dana Obligasi Campuran

    Mirip dengan jenis reksa dana sebelumnya, reksa dana obligasi campuran berfokus pada surat hutang korporasi. Bedanya, komposisi dalam reksa dana obligasi campuran terdiri dari beberapa korporasi atau usaha.

    Dengan begitu, tingkat risiko yang dialami investor juga beragam. Alhasil, risiko kerugian yang terjadi pada investor dapat diminimalisir.

Baca juga: 8 Tips Raih Cuan Besar untuk Produk Obligasi

Kelebihan Reksa Dana Obligasi

  1. Pajak Lebih Kecil Dibanding Obligasi

    Jika berinvestasi di obligasi secara langsung, kamu akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 15%. Namun, jika berinvestasi obligasi di reksa dana, pajak yang dikenakan relatif lebih kecil. Misalnya, pada tahun 2020 pajak yang dikenakan investor hanya 5% dan pada tahun 2021 sebesar 10%.

  2. Pencairan Kapan Saja

    Sama halnya dengan reksa dana pada umumnya, pencairan dana yang telah diinvestasikan dapat dilakukan kapan saja. Tidak ada jangka waktu tertentu untuk bisa mencairkan dana tersebut. Jadi, kalau dana tersebut dibutuhkan dalam waktu dekat, kamu bisa langsung mencairkannya.

    Karena tidak ada jangka waktu pencairan, tentunya kamu juga tidak dikenakan biaya penalti. Dana yang akan diterima akan sejumlah dengan hasil investasi.

  3. Tidak Menguras Dompet

    Jika berinvestasi obligasi melalui reksa dana, modal yang dibutuhkan tidak begitu besar. Beda halnya dengan investasi obligasi biasa, modal yang dibutuhkan untuk membeli selembar obligasi bisa mencapai Rp5 juta. Tapi, jika dana dimasukkan melalui reksa dana, modal yang dibutuhkan sangat terjangkau, sesuai dengan kemampuan investor.

  4. Diversifikasi Instan

    Seperti yang telah diketahui, dana investasi di reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi. Ketika obligasi telah dibeli, Manajer Investasi akan membagi-bagi obligasi tersebut pada investor-investor yang telah memasukkan dana dalam bentuk kupon atau bunga.

    Nah, jika kamu membeli reksa dana campuran, tentunya Manajer Investasi akan membagikan beberapa kupon obligasi perusahaan dengan komposisi tertentu. Jadi, secara tidak langsung kamu akan memiliki berbagai obligasi dan telah melakukan diversifikasi investasi.

    Jika ada sebuah perusahaan yang performanya sedang turun, risiko yang dialami tidak begitu besar sebab dapat diminimalisir dengan obligasi korporasi lainnya. Hal ini tentu akan berbeda jika kamu berinvestasi pada satu obligasi tertentu.

Kelemahan Reksa Dana Obligasi

  1. Aset Tidak Dipegang Sendiri

    Seperti yang diketahui, bahwa Manajer Investasi mengelola dana yang dihimpun dalam reksa dana. Begitu pula dengan dana untuk reksa dana obligasi. Maka, dana yang sudah dihimpun tersebut menjadi tanggung jawab Manajer Investasi untuk membaginya pada instrumen investasi tertentu. Tentunya, sesuai dengan keinginan investor.

    Dalam hal ini, Manajer Investasi bertugas untuk memberikan obligasi terbaik bagi investor. Setiap dana yang dihimpun dalam reksa dana obligasi akan disalurkan pada beberapa obligasi.

    Karena itu, investor tidak memiliki kendali untuk memilih obligasi yang diinginkan. Alhasil, investor hanya menerima hasil dari penentuan obligasi tersebut.

    Jangan khawatir, Manajer Investasi pasti akan memilih obligasi yang tepat untukmu. Kamu hanya perlu bersabar melihat pengembangan hasilnya.

  2. Keuntungan Bergantung pada Suku Bunga dan Inflasi

    Inflasi dapat memengaruhi segala jenis aspek finansial, tak terkecuali investasi. Dalam hal reksa dana, keuntungannya sangat bergantung pada kondisi suku bunga dan juga inflasi.

    Jika suku bunga sedang tinggi, biasanya kinerja reksa dana obligasi tidak terlalu baik. Sebaliknya, jika inflasi dan suku bunga sudah turun dan cenderung stabil, kinerja reksa dana obligasi akan membaik.

Baca juga: Apa Itu Investasi Obligasi dan Hal yang Harus Dipahami Seputarnya

Perbedaan Investasi Obligasi dan Investasi Reksa Dana Obligasi

Setelah memahami apa itu reksa dana obligasi, perlu juga dipahami perbedaan antara investasi obligasi dan reksa dana obligasi. Meskipun terlihat sama, keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan.

Sebenarnya, beberapa dari perbedaannya telah disebutkan di atas. Namun, agar lebih jelas lagi, simak perbedaan reksa dana obligasi dan investasi obligasi berikut ini.

Pembeda

Reksa Dana Obligasi

Investasi Obligasi

Modal Awal

Modal yang dibutuhkan untuk berinvestasi dalam reksa dana umumnya tidak besar, seperti ratusan ribu rupiah, tergantung pada jenis obligasinya.

Modal yang dibutuhkan cenderung besar, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah, tergantung pada jenis obligasinya.

Risiko Fluktuasi

Manajer investasi akan menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang dimulai dari angka 1000. NAB ini yang kemudian menjadi dasar perhitungan aset yang dimiliki. Jika investor aktif berinvestasi, unit yang dimiliki akan makin besar. Dengan kata lain, investor tidak terikat dengan jangka waktu penerbit obligasi melakukan pelunasan.

Jika penerbit obligasi telah melunasi kewajibannya, harga obligasi tersebut dapat diasumsikan di atas atau di bawah 100%. Kemudian, investor akan mendapatkannya setara dengan 100% tersebut. Penetapan harga obligasi ini akan bergantung pada fluktuasi harga. Imbal hasilnya akan bergantung pada periode pelunasan obligasi tersebut.

Likuiditas

Tingkat likuiditas reksa dana obligasi tinggi.

Tingkat likuiditas investasi obligasi tidak terlalu besar.

Investasi Reksa Dana Obligasi Lebih Aman

Itulah pembahasan mengenai apa itu reksa dana obligasi yang perlu diketahui. Pastikan kamu memilih jenis investasi yang tepat untukmu, baik itu investasi obligasi, reksa dana obligasi, maupun instrumen investasi lainnya. Asalkan pilih instrumen investasi yang legal dan telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jika ingin berinvestasi yang minim risiko, kamu bisa mencoba reksa dana obligasi. Dengan risiko kerugian rendah dan modal kecil, pemula akan nyaman memulai investasi. Kamu bisa memulai investasimu melalui reksa dana di Cermati.com!