4 Kebiasaan Ini Bantu Keuangan Jadi Lebih Sehat Saat New Normal

Banyak orang tengah menghadapi masalah dengan kondisi finansial mereka semenjak virus corona menyerang. Padahal, sebelum pandemi terjadi, tidak jarang penyebab timbulnya masalah keuangan pribadi kerap berasal dari diri mereka sendiri.

Disadari atau tidak, ada kebiasaan-kebiasaan yang berpotensi menyebabkan masalah keuangan. Misalnya, tak bijak mengatur uang, gaya hidup boros, punya terlalu banyak utang, tidak ada dana darurat, hingga tidak punya perencanaan keuangan untuk masa depan.

Terlepas dari itu semua, setiap orang tentu ingin mencapai kondisi finansial yang sejahtera. Yakni, suatu kondisi keuangan yang sehat dan ideal dimana Anda tidak perlu merasa khawatir dengan biaya hidup, hingga biaya untuk gaya hidup juga tercukupi.  

Lalu, bagaimana cara mengatur uang yang bijak agar kondisi finansial Anda menjadi lebih baik? Apalagi saat ini Anda sudah memasuki era new normal. Suatu masa dimana Anda diharapkan untuk bisa adaptasi kebiasaan baru saat beraktivitas di tengah pandemi corona.

Lantas apa saja kebiasaan baik yang bisa membantu keuangan tetap sehat saat new normal? Berikut tipsnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

Ilustrasi kelola keuangan

1. Disiplin Kelola Keuangan 

Pengelolaan finansial dapat dikatakan sehat ketika pengeluaran tidak melebihi pemasukan. Kondisi tersebut tentu harus bisa Anda dapatkan dengan tetap memenuhi semua kebutuhan pokok, serta ada bagian khusus untuk tabungan atau investasi. 

Jadi, langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu menyusun anggaran. Setelah itu, alokasikan pemasukan Anda sesuai dengan perencanaan pos-pos keuangan yang telah dibuat, dan disiplinlah mengelola keuangan Anda sesuai anggaran.

2. Kendalikan Hasrat Berbelanja

Kendalikan kebiasaan konsumtif yang berpotensi membuat keuangan Anda tidak sehat seperti belanja berlebihan. Saat situasi new normal resmi berlaku, tentunya Mall, restoran, bioskop hingga tempat wisata akan kembali dibuka untuk umum.

Di saat inilah penting sekali untuk mengendalikan diri agar tidak mudah tergiur tawaran promo atau diskon. Jangan khilaf menghabiskan uang untuk kesenangan diri saja, biasakan diri untuk belanja sesuai kebutuhan bukan keinginan semata.

Biasakan diri Anda untuk membuat anggaran khusus belanja dan sebisa mungkin jangan mengambil jatah dana lainnya saat bujet belanja sudah habis. Mengendalikan hasrat berbelanja itu tidak mudah tapi Anda harus yakin bisa demi keuangan yang sehat.

3. Persiapkan Biaya Kebutuhan Tak Terduga

Anda tidak akan selalu bisa memprediksi dengan tepat mengenai hal apa saja yang akan terjadi, termasuk yang berkaitan dengan keuangan. Salah satu hal yang menjadi masalah dalam finansial seseorang adalah kebutuhan yang muncul secara mendadak, dan tidak ada simpanan dana untuk menutupi biayanya.

Sebagai antisipasi untuk kejadian yang tidak diharapkan, Anda perlu menyisihkan sebagian dari pemasukan untuk disimpan sebagai dana cadangan. Tujuannya tentu agar Anda tidak kewalahan jika harus mengeluarkan biaya dalam jumlah banyak saat ada kebutuhan yang tidak terduga.

Adanya dana simpanan untuk hal yang bersifat darurat dapat membuat sirkulasi keuangan Anda tetap berjalan dengan semestinya meski saat masalah datang melanda.

Baca juga: 8 Ketakutan Finansial dan Cara Mengatasinya

4. Menghindari Gaya Hidup Konsumtif

Konsumtif bukanlah gaya hidup yang patut Anda terapkan. Alasannya tentu karena hal tersebut dapat menyakiti kondisi keuangan Anda. Selama barang-barang Anda masih layak dan berfungsi dengan baik, sebisa mungkin hindari membeli yang baru agar pengeluaran tidak kian bertambah. 

Kebiasaan konsumtif seringkali ‘didukung’ dengan kebiasaan berutang yang pasti akan membuat kondisi finansial Anda menjadi tidak sehat. Apabila tagihan utang untuk barang konsumtif tersebut selalu rutin terlunasi, maka, keuangan Anda masih dapat dikatakan aman.