Ini Faktor yang Mendongkrak Bangkitnya Sektor Properti

Meski berada di situasi krisis sekalipun sektor bisnis properti tampaknya tetap mampu bertahan. Ini terlihat ketika krisis akibat pandemi terjadi beberapa tahun lalu. Meski sempat meredup, namun sektor bisnis tetap bertahan dan mulai beranjak naik ketika pandemi usai. 

Dalam bisnis properti, ada beberapa faktor khusus yang bisa mendongkrak laju peningkatannya. Tanpa dorongan dari faktor-faktor tersebut, bisnis di sektor properti akan sangat lesu. 

Bangkitnya Sektor Bisnis Properti

Bisnis properti termasuk dalam sektor bisnis yang padat modal, terlebih di Indonesia sendiri memiliki jangkauan pasar yang terbilang sangat besar. 

Sama halnya dengan sektor bisnis lainnya, bisnis properti pun juga sangat terpengaruh dengan berbagai situasi dan isu yang beredar. Terlebih situasi yang berkaitan dengan ekonomi makro, perpajakan, stabilitas keuangan, inflasi, ekonomi global, dan sebagainya.

Itulah sebabnya, sektor bisnis properti ini juga cukup rentan terhadap berbagai situasi di luar bisnis tersebut. Akan tetapi di lain sisi, sektor bisnis ini juga memiliki kelebihannya tersendiri dibandingkan dengan sektor bisnis yang lain. 

Hal ini terbukti dengan adanya situasi krisis yang beberapa kali melanda dalam negeri. Khususnya krisis yang terjadi pada tahun 1998, kemudian di tahun 2000 dan tahun 2017 silam. Sementara yang baru saja terjadi krisis pandemi yang terjadi sejak tahun 2020 yang lalu.

Panangian Simanungkalit, sebagai pengamat properti, ia menyebutkan sebagaimana sektor bisnis lainnya bisnis properti juga memiliki timing atau masanya sendiri. 

Terjadinya pelemahan yang sudah terlampau lama di sektor properti bahkan sebelum munculnya krisis akibat pandemi. Hingga membuatnya selalu berada di posisi bottom atau bawah. Hal inilah yang kemudian membuat sektor bisnis ini mulai mengalami peningkatan. 

Baca Juga: 10 Tips Membuat Iklan Properti yang Menarik

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bisnis Properti 

Menurut penuturan pengamat, terdapat sejumlah faktor yang bisa mendorong sektor bisnis properti untuk bangkit. Hal ini sudah mulai terjadi di awal 2020 yang lalu. 

Beberapa faktor tersebut dapat dilihat dari perkembangan infrastruktur, siklus, tingkat suku bunga BI (Bank Indonesia) hingga regulasi atau kebijakan strategis yang dikeluarkan oleh pemerintah. Adapun ulasannya sebagai berikut:

No Jenis Faktor Keterangan
1 Faktor Siklus

Faktor pertama yang cukup berpengaruh terhadap bisnis properti adalah siklus. Dalam semua bisnis tentu ada yang namanya uptrend dan downtrend yang mempengaruhi laju pertumbuhannya. Hal inilah yang disebut sebagai siklus dan merupakan sesuatu hal yang normal dan biasa terjadi dalam bisnis.

Sementara itu, sektor properti beberapa tahun belakangan ini sedang berada di posisi siklus bawah atau downtrend. Maka dari itu, sekarang sudah waktunya tren bisnis properti yg ntik kembali meningkat. 

Ditambah lagi situasi uptrend di sektor properti selama masa pandemi terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sehingga, masa untuk sektor properti kembali menguat sudah di depan mata.

2 Faktor Infrastruktur dan Fasilitas

Faktor yang selanjutnya muncul dari segi fasilitas dan infrastruktur. Saat ini fasilitas umum di berbagai sisi terus mengalami perkembangan dan peningkatan yang lebih baik.

Hal ini kemudian membuat sektor bisnis properti kembali cerah dan bergairah. Terutama fasilitas yang terkait dengan infrastruktur dasar seperti transportasi publik, pembangunan jalan tol lintas provinsi, penambahan jalan, hingga fasilitas publik lainnya.

Apalagi di masa pandemi,. pembangunan infrastruktur terus bergulir dan tidak berhenti. Bahkan, peningkatan dalam pembangunan infrastruktur telah mencapai angka 47 persen.

Peningkatan dari segi fasilitas infrastruktur yang cukup signifikan ini menjadi salah satu faktor penting turut dalam mendukung bangkitnya bisnis di sektor properti. Sebab, tanpa dukungan infrastruktur yang mumpuni dan memadai, bisnis di sektor ini hanya akan kembali lesu.

3 Faktor Kebijakan Strategis Pemerintah

Kemudian faktor berikutnya yang tidak kalah penting dalam peningkatan laju pertumbuhan bisnis di sektor properti adalah kebijakan strategis yang dibuat oleh pemerintah. 

Misalnya dengan mengeluarkan kebijakan untuk pemberian insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) DTP (Ditanggung Pemerintah). Atau disebut juga sebagai diskon untuk pembelian rumah atau properti baru. Hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat untuk melakukan pembelian. 

Kebijakan ini nyatanya sudah berjalan sejak tahun 2021 yang lalu hingga September 2022.

Selain pemberian insentif PPN, ada pula kebijakan lainnya seperti patokan minimal untuk DP atau uang muka pembelian alias loan to value. Patokan DP yang ringan akan mendorong potensi pembelian properti menjadi lebih ringan bagi calon pembeli.

Baca Juga: Pengertian, Jenis, Tugas, dan Besaran Komisi Makelar Properti

Mengetahui Faktor Pendukung Lainnya dan Tangkap Peluang yang Ada

Beberapa faktor di atas tentu akan terus mendorong laju peningkatan kinerja di sektor bisnis properti dari tahun ke tahun. Namun demikian, juga ada sejumlah faktor pendukung lainnya yang juga turut mempengaruhi laju peningkatan bisnis sektor ini.

Seperti misalnya jangkauan pasar yang luas, peningkatan ekonomi atau daya beli konsumen, hingga berbagai macam kemudahan yang gencar ditawarkan. Seperti subsidi pembelian rumah untuk masyarakat dengan penghasilan rendah, relaksasi properti untuk menengah atas dan sebagainya.

Hal ini tentu akan mendorong sektor properti semakin naik di situasi uptrend seperti saat ini. Maka dari itu, peluang tersebut harus segera dimanfaatkan secara maksimal. Supaya, peningkatan sektor properti dapat memberikan dampak yang positif di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Investasi Properti