Investasi Ini Paling Pas Buat Generasi Sandwich, Dijamin Anti Stres

Sekarang bukan hanya populer generasi milenial dan Z saja, tetapi ada generasi lain yang menjadi perhatian. Adalah generasi sandwich.

Generasi sandwich merupakan generasi dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi, yaitu orang tua, diri sendiri, dan anaknya. Yang masuk kategori generasi ini berkisar usia 30-60 tahun.

Meski seperti jadi tulang punggung keluarga, generasi sandwich harus pintar dalam mengatur keuangan. Salah satunya menyiapkan bekal keuangan untuk masa depan.

Jika tidak, penghasilan akan habis untuk membiayai keluarga besar yang menjadi tanggunganmu. Sementara hari tuamu tidak terpikir sama sekali.

Jangan sampai itu terjadi. Kamu perlu merencanakan keuangan dengan investasi. Suatu cara untuk ‘menumbuhkan’ uang atau meningkatkan kekayaanmu.

Baca Juga: Perencanaan Keuangan di Umur 40 Tahun, Kamu Sudah Belum?


Investasi SBN cocok untuk generasi sandwich

Investasi SBN Cocok untuk Generasi Sandwich

Generasi sandwich dapat memilih investasi Surat Berharga Negara (SBN). Instrumen yang pas karena sangat aman, mudah dijalankan, serta menguntungkan.

SBN terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau yang disebut sukuk negara. Jenis SUN ada dua, yakni Obligasi Negara (ON) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).

1. Aman karena anti gagal bayar

Risiko investasi SBN terbilang sangat rendah. Tidak ada risiko gagal bayar karena pembayaran kupon dan pokoknya karena dijamin pemerintah sampai masa jatuh tempo.

Pemerintah juga mengalokasikan anggaran setiap tahun dalam APBN untuk pembayaran tersebut. Jadi, generasi sandwich tak perlu khawatir, 100% aman. Investasi di SBN anti bikin jantungan seperti saham.

2. Modal kecil

Investasi di SBN perlu modal besar? Puluhan sampai ratusan juta rupiah. Bahkan miliaran rupiah?

Tidak sama sekali. Kalau punya duit segitu banyak, boleh saja borong SBN. Tetapi investasi SBN hanya perlu modal minimal Rp 1 juta, seperti di Savings Bond Ritel (SBR), Obligasi Negara Ritel (ORI), maupun Sukuk Tabungan (ST).  

Baca Juga: Reksadana, Pilihan Investasi yang Cocok di Masa Pandemi

3. Imbal hasil lebih tinggi 

SBN dianggap banyak orang investasi yang merugikan, sebab bunga atau kuponnya kecil. Itu salah kaprah. Justru imbal hasil SBN lebih tinggi dibanding bunga deposito maupun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Contohnya investasi SBR010 menawarkan kupon 5,10% per tahun. Kupon ini lebih tinggi dari 7 Days Reverse Repo Rate. Pajak SBN pun hanya 15%, sementara pajak deposito 20%.

4. Belinya mudah, bisa online

Investasi SBN untuk ritel saat ini bisa dibeli secara online lewat e-SBN. Dapat juga melalui agen penjual, seperti bank, fintech lending, dan perusahaan sekuritas.

Kemudian tinggal ikuti langkahnya. Atau bila kurang jelas, kamu bisa mencari tahu informasinya melalui situs resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu).


Investasi SBN sangat aman dan anti gagal bayar

5. Bisa investasi setiap tahun

Saban tahun, pemerintah rutin menerbitkan dan menjual SBN untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di APBN. Contoh yang selalu dirilis ORI dan SBR.

Dengan demikian, kamu dapat mengalokasikan uang untuk investasi pada instrumen SBN. Kalau perlu menyisihkan uang setiap bulan, sehingga dapat membeli SBN dalam jumlah besar agar keuntungan yang diperoleh juga maksimal.

Baca Juga: 5 Alasan Investasi P2P Lending Cocok untuk Milenial

6. Terbuka bagi siapapun

SBN tidak hanya dijual untuk kalangan tertentu saja, misalnya mereka yang berpendidikan atau kaum intelek.

SBN bisa dibeli siapapun, terutama yang ritel seperti ORI, SBR, dan Sukuk Tabungan. Mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan, PNS, atau kamu yang cuma karyawan bergaji pas-pasan bisa beli SBN.

Putus Mata Rantai Generasi Sandwich dengan Investasi 

Investasi diharapkan dapat menjadi jalan memutus mata rantai generasi sandwich. Agar cukup berhenti di kamu, dan tidak ada generasi sandwich mendatang di kemudian hari.

Jika sudah mempersiapkan investasi sejak dini, kamu akan mapan secara finansial di hari tua. Sehingga tidak lagi merepotkan anak cucu kelak, misalnya meminta uang untuk kebutuhan sehari-hari, biaya pengobatan, liburan, dan lainnya.

Anakmu nanti juga akan punya keluarga. Kebutuhan bisa berkali-kali lipat. Kamu tentu tidak mau kan menyusahkan atau menambah beban mereka?

Kamu harus menjadi orang tua yang mandiri. Memiliki keuangan memadai untuk menikmati masa tua.

Setiap hasil atau keuntungan dari investasi diputar lagi untuk diversifikasi instrumen lain atau memulai bisnis, seperti kos-kosan. Jadi, tidak hanya disimpan di tabungan karena malah akan tergerus inflasi.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, Jenis Investasi Unik ini Punya Risiko Rendah