Kata-Kata Bijak Presiden Indonesia

Pemimpin merupakan orang yang bisa memengaruhi hingga mengendalikan mereka yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama tanpa bersikap sebagai penyuruh, melainkan memiliki semangat melayani. Beginilah sekilas pengertian dari pemimpin. Pemimpin bukan hanya mereka yang duduk di kursi dengan nyaman, memerintah bawahannya, menyuruh mereka bekerja, dan menuntut hasil yang benar dan sempurna tanpa mau tahu bagaimana bawahannya bekerja dan apa yang sesungguhnya dihadapi oleh bawahannya.

Begitu pula dengan peran presiden sebagai pemimpin bangsa dan negara. Seorang presiden merupakan pemimpin bangsa yang sudah seharusnya bisa memimpin, memengaruhi, dan membimbing bangsanya untuk mencapai tujuan bersama. Kesuksesan seorang presiden terlihat dari bagaimana bangsanya sangat menaruh rasa hormat dan segan kepada para pemimpin mereka hingga berhasil memimpin negaranya mencapai tujuan bersama.

Indonesia pun pernah dipimpin oleh beberapa presiden yang tak kalah mengagumkan dalam membawa negara dan bangsa ini untuk lepas dari penjajah, merdeka, dan mencapai tujuan bersama. Beberapa presiden dengan kata-kata bijaknya telah dirangkum sebagai berikut.

Soekarno

Soekarno (Sumber: wordpress.com)

1. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam."
Ungkapan ini ingin menyatakan bahwa siapa pun yang ingin mendapatkan sesuatu yang indah dan berharga, maka dirinya sendirilah yang harus berusaha sekuat tenaga untuk mencapai keinginan atau tujuannya. Tidak ada orang lain yang bisa membantumu untuk mencapai tujuan yang ingin kamu capai tersebut jika bukan kamu sendiri.

2. "Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."
Setiap orang pasti memiliki mimpi atau cita-cita. Gantungkan mimpi atau cita-citamu setinggi langit. Usahakan cita-cita dan mimpimu tidak sekadar sesuatu yang mudah dicapai. Usahakan bahwa cita-cita dan mimpimu menjadi hal yang luar biasa, yang belum pernah dipikirkan orang lain. Mungkin akan terlihat susah untuk mencapainya, tetapi kamu harus mencoba dan berusaha. Sekalipun gagal, kamu tidak gagal pada sesuatu yang biasa-biasa saja, sesuatu yang semua orang pasti bisa gapai.

3. "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang."
Sering kali kita terlalu takut menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Kamu tidak perlu memiliki ketakutan berlebihan terhadap masa depanmu. Hal yang perlu kamu persiapkan untuk menyongsong masa depan yang baik adalah usaha yang keras dan cerdas serta belajar dari pengalaman yang sudah pernah kamu atau orang-orang di sekitarmu alami. Jadikan pelajaran dan usahakan untuk tidak terjatuh pada kesalahan yang sama. Dengan begitu kamu akan memiliki masa depan yang lebih baik.

4. "Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun."
Rasa malu dan takut kerap mengurung kita untuk tidak berbuat apa pun karena bayang-bayang rasa bersalah yang mungkin timbul dari keputusan yang kamu ambil. Jangan terlalu pusing dengan kesalahan. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Cobalah untuk berusaha tanpa memikirkan bagaimana bila kamu melakukan kesalahan, karena jelas ketika kamu sudah melakukan kesalahan, hal yang harus dan pasti harus kamu lakukan adalah memperbaikinya, belajar dari kesalahan, dan lanjutkan kembali usaha dan perjuanganmu.

5. "Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."
Mimpi adalah hal yang pasti dialami dan dimiliki semua orang. Tidak ada yang salah dengan mimpi apalagi memiliki mimpi setinggi langit. Sayangnya, banyak orang hanya bermimpi, tetapi tidak mau bekerja apalagi berkorban untuk mewujudkan mimpinya. Ya, semua orang bisa bermimpi, tapi hanya yang bekerjalah yang bisa mendapatkan mimpinya, tak peduli setinggi apa ia menggantungkan mimpi tersebut.

Soeharto

Soeharto (Sumber: abc.net.au)

1. "Kalau kamu ingin menjadi pribadi yang maju, kamu harus pandai mengenal apa yang terjadi, pandai melihat, pandai mendengar, dan pandai menganalisis."
Pribadi yang baik bukan sekadar mereka yang memiliki hati yang baik dan terbuka. Pribadi yang baik merupakan hasil perpaduan dari rasa keingintahuan dan keterbukaan terhadap segala hal untuk tujuan pengetahuan dan perubahan yang baik. Percuma menjadi seseorang yang baik namun kamu tidak peduli dengan keadaan. Sifat dan sikap baikmu hanya akan berhenti sebatas anggapan orang, bukan sebagai kesan mendalam baik bagi dirimu maupun orang lain.

2. "Kemuliaan terbesar kami adalah tidak pernah jatuh, tetapi meningkat setiap kali kita jatuh."
Kalimat tersebut sangatlah menarik karena dari situ dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas diri seseorang akan meningkat ketika orang tersebut mengalami tantangan berupa hambatan yang besar dalam perjalanannya meraih kesuksesan. Ketika seseorang menemui rintangan, maka rintangan tersebut tanpa disadari telah mengangkat citra diri orang itu sendiri.

B. J. Habibie

B. J. Habibie (Sumber: blogspot.com)

1. "Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun."
Ketika sedang berjuang, mungkin kamu merasa kamu tidak bisa berjuang sendirian. Temukan orang yang bisa menemanimu berjuang untuk mencapai tujuanmu, syukur bila tujuan itu ternyata tujuan bersama. Kamu tidak memerlukan orang yang sempurna uuntuk menemani perjuanganmu, tetapi kamu membutuhkan orang yang bisa memahami keadaanmu, menyemangatimu ketika kamu mulai lesu, dan hal-hal seperti inilah yang membuat manusia semakin merasa dimanusiakan.

2. "Gagal hanya terjadi jika kita menyerah."
Tidak ada orang yang berhasil tanpa mengalami fase-fase perjuangan yang sarat dengan kegagalan. Tidak apa-apa, kegagalan bukan pertanda bahwa kamu tidak mampu, tetapi pertanda bahwa kamu sudah cukup kuat dan hebat untuk bekerja dan mencoba, hanya belum memenuhi apa yang diinginkan alam dari kamu jika kamu ingin benar-benar sukses. Yang perlu kamu lakukan adalah bangkit dari kegagalan dan mencoba lagi dengan lebih keras dan cerdas.

3. "Hanya sumber daya manusia yang ahli dan produktif saja yang dapat menghadapi tantangan dan memecahkan masalah."
Semua orang memiliki potensi diri yang sama-sama luar biasanya dengan keunikan masing-masing. Bedanya, dalam menghadapi masalah yang sama semua orang memiliki latar pengalaman berbeda dan sudut pandang yang jelas tidak sama sehingga hal itu memengaruhi mereka dalam menyikapi masalah yang sama. Bagaimana kamu bisa mengecap orang lain hebat dalam menyelesaikan masalah sedangkan kamu tidak bisa hanya karena kamu tidak mau berusaha? Apakah orang lain dengan sendirinya menyelesaikan masalah tanpa bekerja untuk itu? Rasanya mustahil.

Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Abdurrahman Wahid (Sumber: santrigusdur.com)

1. "Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya."
Dalam berjuang, tak jarang orang menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan mereka. Beberapa orang pun tak segan untuk menggunakan cara licik seperti menyingkirkan lawan dengan merendahkan dan menistakan saingan mereka. Ketika kamu menghadapi situasi seperti ini, jangan pernah membalasnya dengan cara yang sama karena itu berarti kamu tidak jauh berbeda dengan mereka yang sesungguhnya tidak mampu bersaing. Kamu tidak perlu merendahkan dan menistakan rekan kerja, teman, saudara, atau siapapun yang menurutmu berpotensi menjadi rintangan dan rival dalam mencapai tujuanmu. Hal ini sama artinya kamu merendahkan Tuhan sebagai penciptanya.

2. "Tidak penting apapun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu."
Bisa dikatakan sekarang kita hidup dalam kotak-kotak kepercayaan yang bukannya menyatukan tetapi justru membedakan berdasarkan keyakinan. Tak jarang pula kita berselisih akibat perbedaan keyakinan hingga mengakar pada urusan-urusan lain yang sebenarnya tidak ada sangkut pautnya. Jadilah orang yang selalu baik terhadap siapapun karena ketika kamu melakukan kebaikan, hal yang diingat orang darimu adalah sikap kebaikanmu, bukan apa agamamu. Pada dasarnya pun semua agama mengajarkan kebaikan, tinggal bagaimana kamu sebagai pemeluknya menyatakan dalam tindakan sehari-hari.

3. "Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga."
Terkadang kita berada di bawah roda kehidupan. Terkadang masa seperti ini merupakan masa yang berat bagi beberapa orang dan kerap kali mereka yang berada di bawah roda kehidupan merasa sangat tertekan dan menganggap bahwa hidup tidak adil kepada mereka. Menyesali keadaan atau nasib tidak akan mengubah takdirmu. Daripada sekadar mengutuki diri sendiri karena kesalahan yang membuatmu kini berada di bawah roda kehidupan, akan lebih baik bila kamu mengetahui dan memperbaiki kesalahan tersebut sehingga kamu terus berkarya secara lebih baik. Pada akhirnya, usaha yang lebih baik ini mengantarkanmu pada kehidupan yang lebih baik pula.

4. "Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan, asalkan kau yakin di jalan yang benar maka lanjutkan."
Tak sedikit dari kita yang ragu terhadap keputusan dan jalan yang ingin kita tempuh hanya karena berbeda dari kebanyakan orang. Seperti yang dikatakan oleh Presiden RI yang terkenal dengan nama sapaan Gus Dur, apabila kamu ingin melakukan perubahan maka kamu tidak boleh terlalu realistis dan tunduk pada kenyataan atau fakta. Perubahan tidak akan terjadi bila kamu terus beranggapan bahwa kenyataan yang terjadi sekarang merupakan hal yang memang seharusnya terjadi. Bila kamu telah yakin bahwa keputusan dan jalan yang akan kamu tempuh benar, mengapa tidak dilanjutkan untuk membuat sebuah perubahan?

5. "Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian."
Tidak perlu dipungkiri bahwa banyak dari kita yang gila hormat dan begitu mendambakan jabatan dan kuasa untuk kepentingan tertentu. Hal yang perlu diingat dan ditanamkan dalam hati adalah tidak pernah ada jabatan yang harus dipertahankan mati-matian karena ketika benar-benar kembali kepada Tuhan, kamu tidak membawa jabatan yang didapatkan di dunia. Kamu kembali dalam keadaan sebagai seorang manusia, tidak peduli apa agamamu, suku, bangsa, asal, warna kulit, dan lain-lain. Jadilah pribadi yang baik, menjalankan hidup dan bekerja sesuai dengan kemampuan, dan tidak perlu mengejar jabatan untuk mendapatkan kehidupan duniawi yang sempurna. Toh bukankah kita semua pada akhirnya akan meninggalkan dunia ini?

6. "Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada perbedaan."
Kita tidak hidup di wilayah yang seratus persen homogen. Bahkan kembar identik pun pasti memiliki perbedaan yang tidak terlihat secara kasat mata. Kita selalu bertemu dengan berjuta perbedaan setiap harinya. Bukan berarti sesuatu yang tidak sama itu tidak bisa kita terima, justru itulah yang seharusnya bisa kita terima. Dari perbedaan seharusnya kita bisa belajar banyak hal yang belum pernah kita tahu sebelumnya, tentang bagaimana arti hidup dan berjuang oleh orang lain.

Megawati Sukarnoputri

Megawati Sukarnoputri (Sumber: rmol.co)

1. "Kebahagiaan itu bukan karena berkoalisi dengan kekuasaan, tapi kebahagiaan itu akan datang ketika kita bisa menangis dan tertawa bersama."
Kekuasaan tidak bisa menjamin bahwa kehidupan seorang penguasa akan bahagia hanya karena ia memiliki kekuasaan untuk mengatur segala hal. Kebahagiaan tidak kamu dapatkan karena materi yang kasat mata. Rasa syukur bisa menangis dan tertawa dengan orang-orang terdekat dan kamu sayangi adalah salah satu definisi bahagia sesungguhnya. Hidup tidak selalu tentang materi, tentang kekuasaan, tentang hal-hal duniawi yang harus dimiliki. Terkadang, hal-hal yang tidak bisa digenggam pun bisa memberikan kebahagiaan.

2. "Nabi saja pemimpin tapi nggak sarjana kok."
Meski pendidikan adalah kebutuhan yang kini bisa dikatakan sebagai kebutuhan mutlak, tetapi pendidikan tidak bisa menjamin kehidupan kita akan menjadi lebih baik karena semuanya bergantung dari dalam pribadi setiap orang yang tentu saja berbeda. Bagaimana kamu bahagia, bagaimana kamu bersyukur, dan bagaimana sukses tergantung dari kemauanmu untuk membawa hidupmu sendiri. Keberhasilan seseorang tidak bisa diukur dari seberapa tinggi pendidikannya, kemampuan seseorang untuk memimpin orang lain bukan dilihat dari gelar apa yang dimilikinya, tapi dilihat dari bagaimana ia memperlakukan dirinya sendiri dan direfleksikan kepada orang lain.

3. "Berhenti pesimis pada negeri ini. Kita kembalikan harga diri dan kehebatannya."

Meski masih banyak masyarakat yang pesimis atau bahkan merendahkan negeri kita, Indonesia. Tapi tidak dengan kita. Kita harus tetap optimis, bahwa Indonesia akan semakin maju dan hebat. Tunjukkan pada dunia, bahwa Indonesia bisa!

Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono (Sumber: wikimedia.org)

1. "Tantangan akan jadi ketentraman bila kita hadapi dengan iman dan taqwa."
Hidup tanpa tantangan seolah bukan menjadi hakikat hidup yang sesungguhnya. Setiap orang pasti menghadapi setidaknya 1 tantangan dalam hidupnya. Bagaimana kita menghadapi tantangan itu, antara satu orang dengan yang lainnya pasti akan berbeda-beda. Jangan pernah takut dan ragu ketika dihadapkan pada tantangan, hadapi tantangan tersebut dengan iman dan taqwa. Dengan kepercayaan ini setiap orang pasti bisa menghadapi dan melalui setiap tantangan yang dihadapinya.

2. "Tidak pernah ada hari yang sama dalam kehidupan kita. Hari ini berbeda dengan kemarin. Mari kita jadikan hari ini lebih baik."
Terkadang kita menjadi terlalu terpaku pada kejadian historis, entah itu kejadian menyenangkan atau kejadian menyedihkan. Banyak dari kita yang kemudian hidup dengan selalu melihat ke belakang dan terus mengenang apa yang terjadi di masa lampau. Hindari kebiasaan seperti ini. Kamu hidup di hari ini dan akan hidup di masa depan. Ketika kamu terlalu lama untuk melihat ke belakang, kamu tidak akan bisa menghadapi kehidupan sekarang dan masa depan. Masa lampau hanyalah cermin untuk melihat beberapa hal yang perlu diingat untuk menghadapi hidup hari ini dan masa depan, bukan sebagai acuan untuk terus mengalami peristiwa yang sama di hari ini maupun masa depan.

3. "Banyak cara untuk mencapai tujuan. Carilah jalan yang patut dan baik."
Mencapai tujuan hidup memang ada banyak cara. Namun untuk mendapatkan tujuan hidup yang baik, maka kamu juga harus mencari jalan yang patut dan baik pula. Karena lewat jalan ini kamu mengetahui berbagai hal baik yang harus kamu lakukan untuk mencapai tujuanmu.

4. "Bila pemimpin terlalu tangan besi, demokrasi kita akan mati. Bila dibiarkan dengan dalih kebebasan, negeri ini bisa menjadi lautan anarki."
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bukan hanya menghendaki keinginan diri sendiri namun mereka yang bisa mengayomi yang dipimpin untuk bisa bekerja sama mencapai tujuan bersama. Pemimpin yang baik juga pemimpin yang tegas dan bisa mengarahkan yang dipimpin untuk bekerja bersama mencapai tujuan. Tanamkan jiwa pemimpin dalam dirimu untuk mencapai tujuan dan kesuksesanmu, di mana jiwa pemimpin adalah mereka yang demokratis namun tak kehilangan ketegasan dan kewibawaan dalam memimpin mereka yang dipimpin.

5. "Jangan mau hati dan hidupmu dijajah dan dikuasai oleh masa lampau. Bukankah kamu milik masa depan?"
Berbicara lagi mengenai masa lampau, jangan terlalu larut dalam kesedihan maupun euphoria yang terjadi di masa lalu. Ingatlah bahwa kamu hidup di hari ini dan untuk masa depan. Jangan sampai kamu terus-menerus terpaku pada masa lalu hingga tidak bisa membuat hidup yang baik dan layak untuk hari ini dan masa depan.

Joko Widodo

 Joko Widodo (Sumber: today.com)

1. "Untuk jadi maju memang banyak tantangan dan hambatan. Kecewa semenit, dua menit boleh, tetapi setelah itu harus bangkit lagi."
Kegagalan memang bagian dari kesuksesan, atau dengan kata lain tiada kesuksesan tanpa risiko menghadapi kegagalan. Akan tetapi, Pak Jokowi berpesan supaya kita tidak berlama-lama bersedih menjalani kegagalan tersebut. Jadikan kegagalan sebagai bahan pemikiran untuk mematangkan rencana untuk sukses selanjutnya. Improvisasi, perbaiki diri, kemudian bangkit dan kembali berjuang.

2. "Mulailah sebuah perjalanan dengan tujuan akhir yang jelas."
Arti dari kalimat tersebut adalah kita sebagai manusia yang ingin mencapai kesuksesan harus memiliki tujuan atau visi yang jelas terlebih dahulu mengenai ke mana kita akan melangkah. Semua yang kita kerjakan dengan segala jerih payah akan menjadi sia-sia jika kita tidak memiliki tujuan akhir yang jelas. Visi tersebut membantu kita memiliki motivasi untuk terus mengejar cita-cita.

3. "Kita semua adalah penyala harapan untuk Indonesia."
Indonesia sebagai negara yang besar membutuhkan orang-orang yang hidup di dalamnya untuk membuat Indonesia maju dan berkembang secara lebih baik. Indonesia tidak bisa berubah sendiri, Indonesia berubah karena orang-orang yang hidup di dalamnya berusaha untuk berubah bersama ke arah yang lebih baik. Maka satu aksi dari satu orang sangat dibutuhkan untuk menciptakan teladan dan memotivasi lainnya untuk melakukan hal yang sama. Bagaimana denganmu?

4. "Kehormatan hidup bukanlah ditentukan seberapa tinggi pendidikan, seberapa banyak ijazah akademismu, seberapa banyak bintang-bintang jasa bertaburan di dadamu, tapi kehormatan hidup itu ada ketika namamu melekat di hati orang-orang sekitarmu, kerjamu bermanfaat untuk rakyat banyak, dan doamu tiap bangun tidur memohon agar hari ini lebih baik dari hari kemarin."
Kerja adalah salah satu bagian dari iman. Kerja adalah suatu hal yang nyata memperlihatkan bagaimana kualitas hidupmu karena kualitas hidup tidak dilihat dan ditentukan dari apa yang kamu dapat dan konsumsi, tetapi dari apa yang kamu perjuangkan bagi hidupmu, dari apa yang kamu lakukan bagi orang lain, dan apa yang menunjukkan bahwa kamu memuliakan Tuhan sebagai penciptamu.

5. "Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang, yang penting kerja, kerja, dan kerja. Kerja akan menghasilkan sesuatu, sementara omongan hanya menghasilkan alasan."
Sering kali kita lebih memperhatikan dan mempertimbangkan apa komentar dan caci maki orang daripada benar-benar bekerja dan memperlihatkan usaha kita. Kita harus lebih sering menutup telinga dan mata akan apa yang dikatakan dan ditujukan orang pada kita apalagi untuk hal-hal yang sifatnya tidak membangun alias destruktif. Orang berbicara karena mereka tidak melakukan dan mengalami pengalaman yang sama dengan kita. Dan jika yang mereka katakan tidak benar, kamu tidak perlu membalas ucapannya dengan sejuta fakta yang sesungguhnya kamu alami. Cukup bekerja dalam diam dan biarkan kesuksesanmu membuat kemeriahan atas pencapaianmu.

6. "Jangan lupakan bahasa ibu."

Pintar dan mahir beragam bahasa bukanlah hal yang salah. Tetapi, satu hal yang ingin diingatkan Bapak Jokowi kepada kita, jangan pernah lupakan dan tinggalkan bahasa ibu. Bahasa Indonesia. Karena kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? 

Kejar Terus Mimpimu

Itulah beberapa kata-kata mutiara nan bijak yang pernah disampaikan oleh presiden Indonesia. Semoga dengan adanya beberapa kata-kata mutiara ini bisa membuka pikiranmu bahwa hidup bukan hanya soal masa lalu, bukan kamu tinggal di masa lalu, bukan soal kamu yang terus bermimpi tanpa berusaha mewujudkan mimpi. Hidup adalah hal yang harus kamu jalani, harus memiliki mimpi, dan mimpi tersebut harus bisa kamu capai meski harus digantung setinggi langit.