7 Tips Mengelola Dompet Digital Anti Boros, Cocok untuk Anak Kos!

Jika dilihat dari segi praktisme, menggunakan dompet digital atau e-wallet tentu lebih praktis. Tinggal buka aplikasi atau sebutkan nomor handphone, pembayaran otomatis diproses dan selesai. Adanya dompet digital membuatmu bisa transaksi dimana saja tanpa harus membawa uang tunai atau ATM.

Mengingat dompet digital sangat praktis, banyak orang yang malah jadi boros. Apakah Anda termasuk salah satunya? 

Jika iya, coba terapkan tips mengelola dompet digital anti boros berikut agar keuangan tetap aman terkendali.

1. Tetapkan budget untuk dompet digital


Tetapkan budget

Pertama-tama, Anda harus menentukan terlebih dahulu berapa budget untuk dompet digital per bulan. Bisa itu Rp 300 ribu, Rp 400 ribu, dan seterusnya. Jika memiliki lebih dari satu dompet digital, maka bagilah porsi saldonya sesuai kebutuhan. 

Jika tidak dibagi, kesannya mubazir apalagi kalau saldo tersebut tidak digunakan sepeserpun untuk bertransaksi. Hal yang sama juga jika Anda rutin menggunakan dompet digital, tetap harus ada budget agar pengeluaran lebih terkontrol. 

Khusus untuk Anda yang hobi belanja, coba lebih bijak dalam menentukan budget. Semakin banyak budget di dalam e-wallet, biasanya semakin besar keinginanmu untuk bersikap konsumtif.

2. Gunakan saat dibutuhkan saja

Agar tidak boros, sebaiknya gunakan dompet digital pada saat dibutuhkan. Disini Anda harus tahu manfaat apa yang ingin didapatkan dari pembayaran melalui dompet digital. Apakah itu hanya untuk membayar ongkos ojek online atau untuk membayar segala macam tagihan, seperti kartu pascabayar, PLN, internet?

Cobalah tanyakan dirimu tentang hal ini agar Anda tahu menentukan porsi biaya pada setiap jenis pengeluaran. Agar mengaturnya semakin mudah, Anda bisa “berkaca” dari pengeluaran bulan lalu. 

Apabila budget di bulan lalu terlalu besar, Anda bisa kurangi porsinya sekitar 5-10% dari totalnya untuk budget bulan ini. Adanya pembatasan dengan budgeting akan membuat keuangan lebih terkendali.

Baca Juga: Cara Transfer Uang Tanpa Rekening Bank, Gunakan Go-Pay, OVO, atau Dompet Digital Lainnya

3. Hindari transaksi e-wallet dalam satu waktu


transaksi e-wallet

Khusus untuk Anda yang punya lebih dari satu e-wallet, sebaiknya hindari transaksi dalam satu waktu atau secara bersamaan. Hal ini dapat menjerumuskan Anda pada tindak pemborosan. Dalam prakteknya, akan muncul keinginan untuk belanja lagi dan lagi karena banyaknya e-wallet yang dimiliki.

Apalagi milenial sepertimu itu paling sulit mengontrol nafsu belanja. Beberapa malah rela berutang demi mendapatkan barang yang diinginkan, bukan barang yang dibutuhkan.

Di sisi lain, pengontrolan pengeluaran juga lebih sulit dilakukan karena terlalu banyak transaksi yang terjadi pada waktu bersamaan. Akan lebih baik gunakan satu e-wallet saja untuk menyelesaikan transaksi.

4. Manfaatkan promo e-wallet yang terbesar

Memiliki lebih dari satu e-wallet tentu akan menyulitkanmu mengontrol keuangan, tapi Anda bisa siasati dengan memanfaatkan satu e-wallet yang menawarkan promo terbesar. Apalagi sekarang satu restoran bisa bekerja sama dengan dua atau tiga e-wallet sekaligus dengan promo yang berbeda-beda.

Jika Anda ingin memanfaatkan promo, lihat dulu apa syarat dan ketentuannya. Biasanya ada minimum payment untuk menikmati promo yang berlaku. Ada juga batasan diskon atau cashback yang didapatkan.

Jika menurutmu diskon yang diberikan kecil, sedangkan minimum payment sangat besar, lebih baik jangan bertransaksi menggunakan e-wallet. Ini tanpa disadari akan mendorong Anda untuk bersikap konsumtif.

5. Jangan keseringan top up


top up

Top up dalam jumlah kecil sebenarnya tidak terlalu dianjurkan karena ini malah membuatmu boros. Apalagi sekarang ini hampir semua bank membebankan biaya admin kalau mau top up. Walaupun nominalnya cuma Rp 1.000 atau Rp 2.500, tapi kalau dikalkulasi 10 kali top up, jumlahnya lumayan juga, ‘kan?

Untuk menghindari top up berulang kali, terapkan poin nomor 1 yaitu menentukan budget. Jika jatah saldo pada satu e-wallet habis sebelum akhir bulan, jangan top up. Sebaiknya gunakan e-wallet lain untuk membiayai pengeluaran Anda .

Jadi, jangan setiap habis langsung isi, agar Anda tidak merugi. Dan tentunya tidak boros agar semua kebutuhan tercukupi dengan total gaji yang Anda dapatkan sekarang.

Baca Juga: Milenial Wajib Tahu Keuntungan Punya Dompet Digital dengan Sistem QR Payment

6. Hindari fasilitas paylater

Fitur-fitur yang ada dalam e-wallet mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari kemajuan teknologi disertai dengan meningkatnya antusiasme masyarakat pada e-wallet. Selain bertransaksi seperti biasa, sekarang Anda juga bisa berutang menggunakan fitur pay later

Fitur ini sebenarnya cukup membantu saat uang lagi sekarat. Masalahnya adalah biaya admin sebesar 2-5% dari total maksimum paylater yang diberikan kepadamu.

Misalnya, batas maksimum pay later milikmu adalah Rp 1.000.000 dengan biaya admin 3% dari total pay later, berarti Rp 30.000. Jadi, pembayaranmu pada bulan yang bersangkutan sebesar Rp 1.030.000. 

7. Monitor pengeluaran e-wallet secara berkala


Monitoring e-wallet

Dan yang terakhir adalah selalu monitor pengeluaran e-wallet milikmu. Sebab, transaksi di bulan ini belum tentu sama dengan bulan sebelumnya maupun berikutnya. Bisa saja bulan ini banyak pengeluaran tidak terduga, teman kantor lebih sering ngajak makan di luar, dan sebagainya.

Memonitor saldo e-wallet akan memberimu gambaran tentang riwayat pengeluaran dalam kurun waktu tertentu. Jadi, Anda bisa bandingkan setiap bulannya dan tahu pada bulan apa transaksi terbesarmu.

Lakukanlah pengecekan minimal sekali dalam sebulan, misalnya H-1 sebelum gajian sebelum akhirnya Anda top up saldo e-wallet untuk bulan berikutnya.

Bijak dalam Mengelola Saldo E-wallet

Kehadiran e-wallet membuat transaksi jauh lebih cepat, efektif, dan efisien. Namun, Anda harus bijak dalam mengelola e-wallet agar tidak terjerumus pemborosan. Jangan lupa lakukan tips-tips mengelola dompet digital anti boros di atas. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Fakta Menarik Seputar E-money di Masyarakat