9 Dampak Negatif Penggunaan Hand Sanitizer yang Berlebihan

Penggunaan hand sanitizer meningkat sejak seluruh dunia digemparkan dengan Covid-19. Hand sanitizer merupakan barang yang wajib dibawa kemana-mana. Penggunaannya tidak lagi sebelum makan, tapi juga sebelum menyentuh benda lain yang ada di sekitar.

Padahal, penggunaan hand sanitizer tidak dapat membuat tangan bersih secara total. Penggunaannya justru memicu beberapa dampak negatif, apalagi bila digunakan secara berlebihan. Berikut beberapa dampak negatif penggunaan hand sanitizer yang harus kamu ketahui.

1. Rentan mengalami diare

Berbagai mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan jamur yang ada dalam tubuh sejatinya berperan untuk menjaga kesehatan tubuh. Penggunaan hand sanitizer otomatis membunuh semua mikroorganisme, termasuk yang baik. Akibatnya, sistem imun berkurang dan mikrobiome pada usus rusak.

Ketika mikroorganisme baik terbunuh, usus akan semakin sensitif terhadap bakteri yang memicu masalah pada pencernaan. Salah satu yang terjadi adalah diare. Untuk mengatasinya, sebaiknya konsumsi yogurt sampai diare benar-benar sembuh.

2. Tangan menjadi kering

Hand sanitizer mengandung alkohol tinggi yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Itulah alasan kenapa tanganmu terasa kering dan kasar setelah menggunakan hand sanitizer, terutama dalam jumlah berlebihan. Bahkan bagi pemilik kulit sensitif dapat memicu eksim.

Sebaiknya aplikasikan pelembap atau krim tangan setelah menggunakan hand sanitizer. Bawalah ke mana kamu pergi, sehingga kelembapan kulit tangan akan selalu terjaga. 

3. Mempengaruhi sistem hormon

Rata-rata hand sanitizer mengandung fragrance atau parfum untuk menimbulkan sensasi segar. Tapi, ketahuilah kalau parfum yang ada di dalamnya mempengaruhi hormon di dalam tubuh. 

Hand sanitizer mengandung triclosan, salah satu obat anti jamur dan anti bakteri. Akan sangat berbahaya kalau sampai kandungan ini masuk ke dalam tubuh. Selain merusak hormon, triclosan dapat memicu kanker juga, lho!

Baca Juga: Cegah Virus Corona dengan Jaga Imun Tubuh, Begini Caranya!

4. Mempengaruhi tingkat kesuburan

Dr. Chris Norris, seorang psikoterapi dan ahli saraf dari University of California mengatakan bahwa hand sanitizer mengandung alkohol. Salah satu jenisnya adalah ethyl alcohol, salah satu kandungan aktif yang banyak digunakan sebagai anti bakteri. Selain itu, terdapat pula kandungan non-alkohol, seperti triclosan atau triclocarban.

Beberapa studi menyatakan bahwa triclosan tidak baik untuk kesehatan. Penggunaan triclosan dapat mempengaruhi tingkat kesuburan. Gunakanlah hand sanitizer hanya saat sabun dan air tidak tersedia.

5. Menurunkan sistem imun

Triclosan yang terdapat pada hand sanitizer dapat menurunkan sistem imun pada tubuh. Saat imun berkurang, maka seseorang lebih mudah terserang penyakit, seperti alergi dan bersin-bersin. 

Kondisi ini akan sangat berbahaya bila terjadi pada anak-anak karena sistem imun tubuhnya belum sekuat orang dewasa. Maka dari itu, kurangi penggunaan hand sanitizer kalau memang tidak terlalu diperlukan. 

6. Tubuh kebal terhadap antibiotik

Konsumsi antibiotik baik untuk melawan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Tapi, apa jadinya kalau tubuhmu kebal terhadap antibiotik? Bakteri atau virus yang ada di dalam tubuhmu bisa bertambah banyak karena antibiotik yang disuntik atau dikonsumsi tidak bisa menyerap maksimal ke dalam tubuh.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Epidemic Intelligence Service  tahun 2011  di Amerika Serikat menyatakan bahwa seseorang yang sering menggunakan hand sanitizer lebih rentan terkena norovirus. Virus yang termasuk dalam genus Caliciviridae, yang dapat menyebabkan muntah, diare, dan demam.

7. Keracunan

Selain mengandung alkohol, hand sanitizer juga mengandung parfum yang berbahaya bagi indera pengecap manusia. Jika kedua kandungan ini masuk ke tubuh, maka dapat membahayakan tubuh. Mungkin akan memicu diare dan keracunan.

Maka dari itu, jauhkan hand sanitizer dari jangkauan anak-anak. Kalau ingin disemprot atau diaplikasikan ke tangan, sebaiknya kamulah yang mengaplikasikannya supaya jauh lebih aman.

8. Kulit pecah-pecah atau mengelupas

Dalam dunia kesehatan, alkohol memang bagus untuk menghilangkan rasa sakit. Tapi jika alkohol terlalu sering terkena tangan, maka dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan mengelupas. 

Alkohol memiliki efek yang cukup keras bagi kulit, makanya penggunaannya tidak terlalu dianjurkan. Terlebih lagi untuk kulit yang sensitif dan sedang iritasi, alkohol dapat memperparah kondisi kulit.

Baca Juga: Selama Pandemi Corona, Ketahui Social Distancing, Isolasi, dan Karantina

9. Merusak lapisan kulit

Kandungan alkohol yang terdapat pada hand sanitizer cukup tinggi. Jika terkena tangan, terutama dalam jumlah banyak, maka dapat merusak lapisan kulit. Ketika lapisan kulit terdalam rusak, maka akan menyulitkan kulit untuk recovery.

Hand sanitizer juga dapat mengurangi produksi lipid dan protein pada kulit, menyebabkan kulit lebih mudah kering. Disarankan menggunakan pelembap atau krim sesering mungkin agar kulit tidak kering, kusam, dan mengelupas.

Hindari Penggunaan yang Berlebihan

Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah disarankan, terutama dalam dunia kesehatan seperti penggunaan hand sanitizer. Jagalah kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air, karena efek bersihnya jauh lebih maksimal. Jangan lupa oleskan pelembab atau krim setelah mencuci atau membersihkan tangan agar tangan selalu lembab.

Baca Juga: Fakta Penting Virus Corona, Gejala dan Tindakan Pencegahannya