Asuransi yang Wajib Dimiliki NewlyWed

Pasangan yang baru saja melangsungkan acara pernikahan atau newlywed biasanya kere atau kehabisan uang. Sebab, tabungan yang selama ini dikumpulkan habis untuk membiayai pesta pernikahan yang berkesan. 

Solusi agar finansial membaik lagi adalah merencanakan finansial sedini mungkin. Mulai dari menghitung jumlah pemasukan bersama, pengeluaran, dan kebutuhan lain yang butuh biaya, seperti asuransi. 

Mengapa Asuransi Penting untuk NewlyWed?

Penting karena setelah menikah, risiko pribadi kini menjadi risiko bersama alias dua orang. Misalnya saat jatuh sakit, keduanya harus sama-sama berjuang memikirkan penyembuhan dan biaya pengobatan. 

Dengan asuransi, risiko tersebut dapat diminimalisir karena biaya yang timbul akibat suatu penyakit akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Dengan ketentuan, selama penyakit tersebut ada dalam kategori penyakit yang dicover asuransi.

Kepemilikan asuransi tentunya menambah list pengeluaran bulanan. Diperlukan evaluasi pemasukan maupun pengeluaran agar biaya asuransi tidak memberatkan finansial dalam jangka panjang. 

Jenis Asuransi yang Wajib Dimiliki NewlyWed

Terdapat beragam produk asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi. Semuanya penting, tapi jika disuruh memilih yang terpenting, maka berikut ini tiga daftarnya.

1. Asuransi Kesehatan

Tidak ada satu orang pun yang dapat mengelak dari penyakit, setuju? Makanya asuransi kesehatan sangat penting dimiliki karena orang yang menerapkan gaya hidup sekalipun bisa terkena penyakit, bahkan yang mematikan.

Asuransi kesehatan membantu menutupi sebagian besar biaya pengobatan di rumah sakit. Asuransi juga membantu pasien mendapatkan fasilitas terbaik selama masa pengobatan, sehingga bisa cepat sembuh.

Bagaimana kalau sudah punya BPJS kesehatan? Tetap lengkapi diri dengan asuransi kesehatan karena benefit dari dua produk ini berbeda. Misalnya dari segi obat-obatan, pasien yang pakai asuransi diberikan obat paten, sedangkan BPJS pakai obat generik.

2. Asuransi Jiwa

Tanggung jawab setelah menikah otomatis bertambah. Kini bukan lagi pada diri sendiri, tapi juga pasangan dan anak (jika sudah punya). Asuransi jiwa sangat cocok untuk pencari nafkah, baik ayau maupun ibu.

Jika keselamatan pencari nafkah terancam, maka asuransi jiwa dapat dicairkan. Pencairannya bisa dilakukan apabila polis meninggal dunia dengan nominal 100% uang pertanggungan, seperti yang dijanjikan di polis asuransi. Uang pertanggungan akan diberikan langsung kepada keluarga sebagai bentuk uang santunan. 

Baca Juga: Tips Bayar Premi Asuransi Walau Gaji Dipotong

3. Asuransi Kendaraan dan Rumah

Sebagian besar pasangan yang sudah menikah memiliki kendaraan pribadi. Mengingat keselamatan kendaraan juga perlu dijaga, penting untuk membeli asuransi kendaraan bermotor. Jika suatu saat terjadi kecelakaan kecil atau besar yang menyebabkan kerusakan pada kendaraan, maka biaya perbaikannya akan ditanggung oleh asuransi.

Selain kendaraan, pertimbangkan pula asuransi properti. Melihat fenomena saat ini, kebakaran sering terjadi karena listrik konslet. Dengan asuransi properti, maka rumah menjadi lebih aman dari ancaman kerusakan apapun dari luar. 

Tips Memilih Asuransi yang Tepat untuk NewlyWed

Memilih asuransi bukan hal yang mudah, apalagi penyedia produk keuangan yang satu ini sangatlah banyak. Agar tidak mengganggu finansial, ini dia tips memilih asuransi untuk newlywed.

1. Ketahui Kemampuan Finansial

Kemampuan finansial setiap orang berbeda-beda. Sebelum membeli produk asuransi, kenali dulu kemampuan finansial Anda dan pasangan agar pembayaran premi tidak terhambat di kemudian hari. 

Tentukan budget premi yang disanggupi. Jika sanggupnya Rp 1,5 juta untuk berdua, ya sebutkan premi ini pada agen asuransi. Nanti akan dibuatkan simulasi asuransi. Di dalamnya terdapat manfaat yang didapatkan beserta nominal pertanggungan.

2. Pilih Manfaat Maksimal

Siapa yang gak ingin dapat proteksi maksimal? Di tengah-tengah ketidakpastian, semuanya pasti mau. Tapi, manfaat yang maksimal tersebut sebanding dengan premi asuransi yang dibebankan kepada polis. 

Anda bisa memaksimalkan manfaat ini sesuai premi yang sanggup dibayar. Jika produk asuransinya unit link, siasati dengan memperkecil alokasi untuk investasi agar biaya pertanggungan untuk kesehatan lebih besar.

Baca Juga:  Mau Beli Asuransi Penyakit Kritis, Pertimbangkan Hal Ini

3. Cari Rekam Jejak Perusahaan Asuransi

Ketahui juga seperti apa jejak perusahaan asuransi yang menawarkan produknya. Pastikan perusahaan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika di kemudian hari ada misinterpretasi, maka OJK akan ikut turun tangan mengatasinya.

Baik buruknya perusahaan asuransi juga dapat dilihat dari review atau testimoni polis yang sudah lama bergabung. Testimoni terampuh bisa didapatkan dari mulut ke mulut, jadi sebaiknya tanyakan kepada keluarga atau teman yang punya asuransi. 

4. Baca Polis sebelum Membeli

Pastikan agen sudah menjelaskan manfaat yang tertuang di dalam polis secara lengkap untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat merugikan secara sepihak. Sembari agen menjelaskan, Anda bisa baca buku polis asuransi. 

Jika ada yang tidak dimengerti, apa salahnya bertanya agar informasi yang didapatkan jelas. Adapun pertanyaan yang tidak boleh terlewat adalah mengenai penyakit yang tidak ditanggung asuransi, ketentuan pencairan uang pertanggungan, dan fasilitas rawat inap yang diberikan.

Percayakan pada Perusahaan Asuransi Terbaik

Sebaiknya jangan main-main untuk urusan kesehatan karena taruhannya adalah nyawa. Percayakan kesehatan Anda pada perusahaan asuransi terbaik guna mendapatkan pelayanan terbaik saat dibutuhkan.

Baca Juga: Tips Memilih Asuransi Melahirkan Terbaik Sesuai Kondisi Keuangan