Belajar Investasi Saham, Bagaimana Caranya?

Mendengar investasi saham, pasti yang langsung terpikir di benak banyak orang adalah keuntungan yang besar. Cuannya bisa membuat pemiliknya tajir melintir. 

Investasi saham bukan hanya sekadar soal cuan, beli saat harga murah, dan jual ketika harga tinggi. Investasi saham menuntut pemiliknya mampu menganalisis, seperti membaca laporan keuangan, membaca grafik saham, mengetahui pola di masa lalu, memprediksi pola di masa depan, serta membuat strategi tepat dalam mengurangi risiko. 

Semua kemampuan dan keahlian tersebut bisa didapatkan dengan cara belajar. Baik oleh trader maupun investor saham. 

Berikut cara mudah belajar investasi saham, seperti dikutip dari Cermati.com.

\

  1. Tentukan tujuan investasi

Belajar investasi saham harus tahu dulu tujuan investasi saham kamu. Tidak asal taruh duit, selesai. 

Tujuan investasi saham untuk apa, apakah untuk mengumpulkan DP rumah, mempersiapkan dana pensiun, biaya menikah, atau tujuan lainnya. 

Investasi saham sebaiknya dilakukan jangka panjang agar hasilnya maksimal. Jangka waktunya lebih dari lima tahun. 

Tidak menutup kemungkinan, saham yang kamu beli hari ini naik ribuan persen dalam jangka waktu tersebut, sehingga keuntungan yang didapat besar dan bisa mencapai tujuan investasimu.

  1. Periksa kondisi keuangan

Setelah itu, cara belajar investasi saham untuk pemula selanjutnya adalah memeriksa keuangan kamu. Berapa penghasilan dan pengeluaran setiap bulan.

Apakah seimbang, besar pengeluaran dibanding penghasilan, atau justru sebaliknya sehingga membuat keuangan surplus. 

Bila ternyata besar pasak daripada tiang, artinya kamu tidak punya dana menganggur untuk investasi. Sementara investasi saham membutuhkan dana. 

Investasi juga memerlukan komitmen dari kamu untuk disiplin menyisihkan uang setiap bulan. Besaran ideal dana investasi adalah 10 persen dari gaji per bulan. 

Kalau tetap ingin investasi saham, itu berarti kamu harus mencari penghasilan tambahan. Entah menjadi freelancer, jualan online, atau kerja sampingan lain. 

Namun jika keuangan kamu selalu mengalami surplus, pemasukan lebih besar daripada pengeluaran, artinya aman untuk investasi. Akan ada alokasi dana khusus untuk investasi saham. 

Pastikan investasi saham sesuai kemampuan keuangan kamu. Tak perlu dipaksakan harus dimulai dengan nominal jutaan atau puluhan juta rupiah akibat pompom saham dari orang lain. 

Investasi saham dengan uang yang sekiranya kamu sanggup untuk kehilangan. Sebab, investasi saham merupakan investasi berisiko tinggi. 

Baca Juga: Belajar Support dan Resistance dalam Trading Saham

  1. Cari informasi investasi saham dari berbagai sumber

Kamu harus membekali diri dengan pengetahuan atau wawasan investasi saham saat pertama kali terjun. Tanpa ilmu dan informasi yang cukup, kamu akan ikut-ikutan ketika melakukan trading saham.

Kebingungan, tidak tahu harus mengambil langkah apa. Akhirnya semua serba pakai feeling. Sementara feeling suka salah.

Sumber informasi utama investor saham adalah situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Mulai dari emiten atau perusahaan tercatat beserta laporan keuangannya, pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), serta informasi lainnya.

Kamu bisa ikut kelas belajar saham yang diselenggarakan BEI, perusahaan sekuritas, maupun komunitas trader atau investor saham. Informasi investasi saham juga bisa kamu dapatkan lewat membaca buku, ikut seminar atau pelatihan, sosial media, dan sebagainya.

  1. Pilih platform sekuritas terpercaya

Saat ini, banyak platform investasi saham online yang bisa ditemukan dengan mudah dari perusahaan sekuritas. Pastikan kamu memilih sekuritas yang merupakan anggota BEI dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Selanjutnya telusuri rekam jejaknya agar kamu aman dan nyaman berinvestasi saham. Dengan begitu, kamu tidak terjerat investasi di perusahaan bodong. 

  1. Beli saham unggulan

Cara belajar investasi saham berikutnya, yakni memulai beli saham-saham unggulan. Yang masuk konstituen Indeks LQ45. 

Indeks LQ45 adalah indeks saham berisi daftar 45 saham pilihan. Saham-saham tersebut memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, dan didukung fundamental perusahaan yang baik atau kondisi keuangan stabil.  

Meski diisi daftar saham unggulan, kamu masih bisa mengoleksinya. Harga saham di Indeks LQ45 bervariasi, mulai dari yang paling rendah Rp 300 per lembar sampai yang paling mahal Rp 70 ribuan per lembar. 

Belajar Investasi Saham Biar Enggak Ikut-ikutan