Sedang Rencanakan Dream Wedding? Ini Tips Pembiayaannya dengan Reksa Dana dan Menabung

Saat mendengar dream wedding, apa yang terlintas di benakmu? Dream wedding sederhananya adalah seluruh tema, rancangan, konsep, desain, atau gambaran mengenai bagaimana pernikahan impianmu akan terjadi, termasuk akad atau pemberkatan serta gelaran resepsinya, yang sesuai impian.

Umumnya, setiap calon pengantin mempunyai bayangan idealnya masing-masing terkait wedding dream mereka. Dan ini mencakup apakah akan ada pesta (atau hanya peresmian secara hukum dan agama saja)? Di mana lokasi penyelenggaraannya? Siapa saja yang akan diikutsertakan? Akan menggunakan adat istiadat apa saja (atau justru gelarannya casual)? Bagaimana dan siapa saja yang akan mengorganisirnya? Serta masih banyak lagi.

Baca juga: Jadi Lebih Hemat, Ini 10 Situs Membuat Undangan Pernikahan Gratis

Apa Itu Dream Wedding dan Idealnya yang Bagaimana?

Dream Wedding

Semua orang memiliki ukuran dan standarnya masing-masing, dengan selera dan preferensi mereka tersendiri. Maka, dream wedding yang ideal untuk sepasang kekasih pun bahkan bisa berbeda jauh atau berseberangan.

Biasanya, faktor latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, keyakinan, bahkan hobi seseorang juga berpengaruh terhadap taste dan konsep dream wedding mereka. Dengan begitu, dream wedding yang ideal bagi orangtua pun belum tentu akan sama dengan anaknya.

Baca juga: 12 Trik Jitu Merencanakan Budget Honeymoon agar Kondisi Keuangan Tetap Terjaga

Tips Merealisasikan Dream Wedding Tanpa Menguras Tabungan

  1. Jangan Jadikan Resepsi Pernikahan Jadi Ajang Pamer Status Sosial

    Biasanya, sebagian orang hanya akan puas bila resepsi pernikahannya diadakan semewah mungkin, bersama ratusan orang tamu undangan. Kartu undangan dirancang semewah mungkin, dengan mencantumkan status pendidikan yang sebenarnya tidak begitu relevan dengan pernikahan.

    Kemudian, gelaran resepsinya diadakan dengan luar biasa mewah, yang anggarannya memakan budget mahal—bahkan nominalnya cukup untuk membeli sebuah rumah atau mobil. Singkatnya, resepsi pernikahan kerap dijadikan ajang pamer status sosial dan ekonomi kedua mempelai, atau orangtua dan keluarganya.

    Sementara itu, sebagian orang lainnya justru merasa lebih nyaman dengan konsep intimate wedding yang dilangsungkan secara lebih simple, tidak menarik perhatian, dan tentunya lebih smart secara finansial.

    Tabungan dan kesehatan keuangan mereka tetap aman, stabil dan terjaga. Malahan, orang-orang yang lebih future-oriented ini memaksimalkan budget yang tersedia untuk uang muka cicilan rumah hingga modal membuka usaha—bukan untuk riya-riya ataupun berfoya-foya.

  2. Rancang Susunan Acara Dream Wedding

    Pada dasarnya, apapun itu konsep dream wedding seseorang adalah lumrah dan sah-sah saja. Semua orang boleh mengharapkan yang terbaik untuk gelaran pernikahan impian mereka, asalkan sesuai dengan kemampuan.

    Selama bisa disesuaikan dengan anggaran, kenyataan, serta tidak memaksakan diri, wujudkan saja dream wedding yang diinginkan. Namun, lain halnya jika budget yang tersedia tidak sesuai dengan harapan. Bila sudah begitu, siasatilah keadaan dengan pandangan yang bijak. Mana yang lebih penting bagimu dan si dia? Melangsungkan pesta megah dan mewah demi gengsi, atau berdua membangun masa depan yang sejahtera dan mapan keuangan?

    Mindset seperti apa yang menjadi pilihanmu dengan pasangan? Berhati-hatilah dalam mengelola keuanganmu dengan pasangan. Jangan sampai seluruh tabungan kalian terkuras untuk pesta satu hari, namun keesokannya malah gigit jari.

  3. Persiapkan Anggaran Dream Wedding dari Jauh Hari

    Dapat dipastikan, setiap orang tentu menginginkan yang terbaik untuk mensyukuri momen pernikahan mereka. Semua pasangan ingin merayakan permulaan hidup baru mereka di hari pernikahan yang istimewa.

    Namun, yang kerap menjadi masalah klasiknya adalah urusan budget. Jika sudah menyoal dream wedding, apapun itu konsepnya, dana yang terbatas seringkali menjadi benang merah bagi banyak orang.

    Pernikahan impian tinggal impian, karena banyak pasangan yang mesti menerimakan kenyataan terkait ketersediaan anggaran. Tentunya, modal menikah tak sebatas hanya cinta, kecocokan dengan pasangan, dan restu dari orangtua saja.

    Kamu dan pasangan pun wajib duduk diskusi untuk mengelola keuangan, dan bersama menghitung biaya yang dibutuhkan. Berikut beberapa tahapan langkah yang dapat dilakukan bersama pasangan dan keluarga.

    • Tentukan konsep dream wedding yang diinginkan.
    • Hitung estimasi biaya yang diperlukan untuk mewujudkannya.
    • Pisahkan anggaran dana wedding dream dari rekening sehari-hari.
    • Taruh simpanan uang di instrumen investasi, reksa dana contoh salah satunya.
    • Siapkan dana darurat untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga.
  4. Pertimbangkan Konsep Intimate Wedding Agar Tak Jadi Beban

    Sebagai pengingat, yang terpenting dalam pernikahan adalah resminya kedua mempelai sebagai suami istri yang sah dan absah di mata Tuhan dan manusia, berdasarkan ketentuan hukum dan landasan agama.

    Tidak soal apakah kamu dan pasangan tak bisa menjadi “raja dan ratu sehari” dalam pesta yang meriah. Hal yang penting adalah status yang sudah sah sebagai pasangan suami istri. Kalian bisa hidup damai makmur sejahtera, berdampingan berdua sebagai “raja dan ratu dalam kehidupan sehari-hari” hingga kelak maut memisahkan.

    Hidup sejahtera—bukan sengsara finansial, bisa diwujudkan jika tidak berlebihan dalam hura-hura pesta pernikahan. Berdasarkan mindset inilah yang membuat konsep intimate wedding semakin digemari anak muda zaman sekarang.

    Karena semua pasangan tentu ingin memulai bahtera rumah tangganya dengan tentram, aman, berbahagia dan penuh cinta. Bukannya stress akibat terlalu banyak beban keuangan gara-gara pesta pernikahan yang berlebihan.

  5. Batasi Tamu Undangan dan Pangkas yang Bukan Prioritas

    Seperti namanya, intimate wedding digelar secara intim dan hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat, yakni mereka yang paling akrab dengan kedua mempelai dan seluruh keluarga.

    Tamu undangan yang hadir biasanya hanya keluarga inti, serta kerabat dan sahabat dekat saja. Intimate wedding bisa diselenggarakan secara indoor maupun outdoor, seperti pesta kebun.

    Meskipun low-budget, bukan berarti intimate wedding akan menjadi low-quality. Justru malah sebaliknya. Dekorasi menarik serta menu makanan lezat nan berkelas masih bisa didapatkan tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

    Karena kebanyakan orang menyiasati resepsi intimate wedding mereka dengan tamu undangan yang terbatas. Tamu yang diundang tak boleh lebih dari 100 orang. Dan ini merupakan bagian dari memangkas yang bukan prioritas.

    Bukan hanya memangkas jumlah tamu undangan saja. Hal-hal lain yang bukan prioritas pun bisa ditiadakan, seperti pagar ayu/ bridemaids dan bestman, kue bolu pernikahan, hiburan band dan MC, event organizer, bahkan makeup-artist dll.

  6. Kreatif Mengorganisir Dream Wedding dan Maksimalkan Bantuan

    Sebagai gantinya, kamu bisa melibatkan kerabat dan para sahabat yang bersedia membantu penyelenggaraan pesta kecilmu dengan optimal. Pintar-pintarlah berkreasi dalam menyiapkan dekorasi untuk momen memorable dan istimewamu ini.

    Tak ada salahnya meminta pertolongan kepada keluarga dan teman yang sanggup menjadi videografer, fotografer, bahkan sopir dadakan untuk mempermudah gelaran pernikahan.

    Belajar dari kisah hidup dan pengalaman orang lain, saksi-saksi dan dokumentasi tertentu saat pernikahan memang tak bisa dipangkas dan crucial. Hal-hal tak terduga yang buruk bisa terjadi di masa depan. Maka, saksi dan dokumentasi pernikahanmu merupakan kunci yang bisa menjadi bukti dan mendukung keabsahan momen tersebut.

    Tapi, untuk hal-hal lainnya yang bukan essential, kamu dan pasangan bisa menjadi sekreatif mungkin dalam menyusun acara resepsi. Kalian juga bisa berkompromi meminta bantuan kepada keluarga dan para sahabat untuk kelangsungan momen resepsi kecil yang mengesankan.

  7. Rencanakan Anggaran Pernikahan dan Rutin Sisihkan Dana

    Menyiapkan dana pernikahan memang butuh waktu, proses, komitmen, dan kerja sama dari kedua belah pihak. Melihat realita yang ada, soal uang biasanya sensitif. Maka, tak jarang banyak pasangan yang malah batal menikah hanya gara-gara masalah uang.

    Tak menutup mata dan telinga dari fakta sosial yang ada, sebagian besar rumah tangga berakhir dengan perselingkuhan dan perceraian akibat kesulitan uang. Jadi, hindari dan cegahlah hal-hal yang tak diinginkan tersebut sedini mungkin.

    Siapkanlah anggaran pernikahanmu bersama pasangan dengan bijak dan matang. Pastikan semua pihak dapat berkomunikasi secara terbuka, dengan baik, perihal perencanaan anggaran ini, terutama kedua orang tua dari kedua belah pihak keluarga.

    Selain itu, kamu dan pasangan bisa rutin menyisihkan dana dengan memanfaatkan sejumlah instrumen investasi yang tersedia. Pilihlah instrumen investasi yang paling sesuai dengan tujuan keuangan serta profil risiko kamu dan pasangan. Salah satunya seperti reksa dana.

  8. Pilih Instrumen Investasi Berdasarkan Tujuan dan Profil Risiko Keuangan

    Menabung rutin bisa dilakukan kedua calon mempelai dengan konsisten. Jika kamu dan pasangan memilih reksa dana, kalian tak perlu mencemaskan ketidakpastian naik turunnya pasar.

    Hal ini dikarenakan kamu akan mendapat harga rata-rata dari investasi yang telah dilakukan. Dengan begitu, kamu pun bisa memperoleh imbal hasil yang maksimal.

    Sesuaikan reksa dana yang dipilih berdasarkan waktu yang cocok untuk melangsungkan pernikahan. Jika ingin menikah setahun dari sekarang, pilihlah reksa dana pasar uang dengan tingkat risiko konservatif.

    Namun, apabila pernikahan akan dilangsungkan dalam tiga tahun ke depan misalnya, reksa dana obligasireksa dana campuran atau reksa dana pendapatan tetap dengan tingkat risiko moderat lebih tepat untuk dijadikan pilihan.

Baca juga: Cara Mengumpulkan Biaya Nikah dengan Investasi Reksadana

Buat Dream Wedding Selaras dengan Budget

Dream wedding tak perlu diwujudkan dengan semewah mungkin, terutamanya jika harus memaksakan diri karena keterbatasan dana. Sesuaikanlah gelaran pernikahan dengan budget yang tersedia.

Minimalisir biaya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak calon mempelai dan keluarga. Selain itu, jangan lupa untuk menyisihkan dana darurat ke dalam anggaran pernikahan untuk mengantisipasi hal tak terduga seperti makanan yang habis, akomodasi dan biaya logistik yang kurang, dan sebagainya.

A wedding is for a day, a marriage is for a lifetime. Semoga rencana pernikahanmu berjalan lancar dan bahagia, dengan return investasi yang besar ya!