Jangan Kendor, Begini Modus Penipuan COD dan Tips Menghindarinya

Belanja online memang menyenangkan. Tetapi bagaimana kalau kamu tidak belanja online apapun, tiba-tiba dapat kiriman paket dari kurir?

Inilah modus penipuan yang sedang marak. Pengiriman paket palsu dengan sistem bayar di tempat (cash on delivery/COD) maupun kiriman paket fiktif dari luar negeri.

Tujuannya apalagi kalau bukan meminta dibayar atau ditransfer sejumlah uang. Biasanya dengan nominal cukup besar, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Sudah banyak korban dari penipuan tersebut. Jadi, harus ekstra waspada karena bisa saja kamu yang jadi mangsa berikutnya.

Untuk lebih jelas penipuan kiriman paket palsu, simak ulasannya berikut ini, seperti modus tipu-tipu yang digunakan dan tips menghindarinya.

Baca Juga: COD: Keuntungan dan Aturan yang Harus Diketahui oleh Pembeli dan Penjual


Awas, marak penipuan kiriman paket palsu dengan metode pembayaran COD

Modus Penipuan COD Belanja Online

Dalam metode pembayaran belanja online ada yang dikenal sistem COD. Pembayaran yang dilakukan ketika konsumen menerima paket yang dikirim kurir.

Sebetulnya menggunakan metode pembayaran COD menguntungkan konsumen, tetapi oleh oknum justru disalahgunakan untuk menipu.

Begini modus penipuan COD belanja online:

  • Kurir (kurir palsu atau resmi) datang mengirim paket
  • Kurir mengaku paket dipesan salah satu anggota keluarga
  • Kurir bilang paket dipesan dengan pembayaran COD
  • Anggota keluarga yang menerima paket percaya dan membayar sejumlah yang diminta kurir
  • Pas dibuka, paket tersebut palsu dan berisi koran, kertas, atau barang tidak berguna lainnya.

Tips Menghindari Penipuan COD

Ada-ada saja modus penipuan zaman sekarang untuk memperkaya diri sendiri dengan cara tidak benar. Lengah sedikit, kamu yang jadi korban.

Berikut tips menghindari penipuan COD yang berguna bagimu dan keluarga di rumah, termasuk bila kasusnya tidak memesan apapun, tetapi mendapat kiriman paket:

  • Periksa nama dan nomor telepon di paket

Biasanya kalau mendapat kiriman paket belanja online, jarang sekali memeriksa resi yang menempel di paket. Mulai sekarang, cek terlebih dahulu.

Cek nama, alamat, dan nomor teleponmu. Jika ada kejanggalan, misalnya nama tidak sesuai, ini patut dicurigai.

Periksa juga nama atau nomor telepon pengirim. Pun dengan jasa pengiriman. Bila nomor telepon tidak dapat dihubungi, atau bukan jasa kurir yang biasa dipakai untuk pengiriman barang, kamu wajib berhati-hati.

  • Konfirmasi ke anggota keluarga

Dalam hal ini, seluruh anggota keluarga harus paham. Kalau ada paket apapun yang datang, dan meminta sejumlah uang atau sistem COD, harus saling konfirmasi agar terhindar dari penipuan.  

Begitupun jika ada anggota keluarga di rumah yang belanja online. Harus saling memberitahu satu sama lain, bahwa ada pemesanan barang dengan sistem pembayaran di awal atau COD, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.

Misalnya, kiriman paket atas nama salah satu anggota keluarga, sebaiknya konfirmasi kebenarannya sebelum menerima paket. Jangan langsung percaya begitu saja dengan membayar uang.

Bila ternyata tidak membeli barang apapun secara online, tetapi dapat kiriman paket dan harus membayar, berarti sudah jelas penipuan.

  • Berani menolak dan kembalikan barang

Jika ada kejanggalan pada identitas di paket, sudah konfirmasi bahwa tidak ada pembelian online, maka harus berani menolak. Katakan tidak untuk menerima paket, apalagi memberi uang.

Kembalikan barang dengan sopan, kecuali bila kurir memaksa, kamu bisa mengambil tindakan melapor ke perusahaan jasa pengiriman maupun pihak berwajib atau polisi.

  • Gunakan pembayaran di awal

Belanja online dengan metode pembayaran di awal, seperti terhubung dompet digital lebih disarankan ketimbang COD. Ini agar memudahkanmu mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan pesanan.

  • Pilih situs belanja online besar dan terpercaya

Situs belanja online atau e-commerce besar umumnya punya sistem keamanan berlapis atau lebih canggih. Mulai dari keamanan data konsumen, pembayaran, pengiriman, sampai selektif dalam menyaring mitra atau toko online.

Pilih yang terpercaya, dan punya kredibilitas bagus agar kamu terhindar dari penipuan belanja online.

  • Buang bungkus paket dengan benar

Kardus atau bungkus paket tertera resi yang berisi data pribadi penerima, seperti nama, nomor telepon, dan alamat lengkap. Kalau membuangnya dengan data yang masih melebak, bisa disalahgunakan oknum untuk penipuan COD.

Buang bungkus paket dengan cara merobek atau menggunting hingga menjadi bagian kecil atau tidak dapat dibaca lagi.

Baca Juga: Ciri-ciri Restoran dan Toko Online Palsu, serta Cara Menghindari Penipuannya


Ada juga modus penipuan paket atau hadiah palsu dari luar negeri minta transfer uang

Modus Kiriman Paket Palsu dari Luar Negeri

Yang suka belanja online impor, hati-hati juga dengan modus penipuan baru, kiriman paket dari luar negeri. Paket asli, tetapi palsu.

Modus minta transfer biaya clearence (bea masuk dan biaya administrasi lainnya) agar pengiriman barang dapat berjalan lancar.

Asal tahu saja, bea masuk dan pajak umumnya tidak termasuk dalam harga barang yang kamu beli saat belanja online. Kecuali dinyatakan secara spesifik di toko online tersebut.

Namun hal ini dapat menjadi alasan penipu melancarkan aksinya. Kamu tidak merasa membeli apapun, tetapi mendapat hadiah atau paket dari luar negeri atau belanja di toko online atau e-commerce luar negeri bodong.

Modus penipuan kiriman paket palsu dari luar negeri:

  • Penipu biasanya terdiri dari dua orang. Satu orang modusin target, dan satu lagi sebagai kurir palsu
  • Penipu mengirimkan paket dan resi palsu kepada korban
  • Paket dibilang sudah sampai di Indonesia, tetapi kurir palsu tidak dapat mengirim barang karena butuh pembayaran clearence
  • Korban diminta transfer sejumlah uang ke akun penipu untuk bayar biaya clearence
  • Setelah mendapatkan uangnya, penipu sudah tidak dapat dihubungi.

Baca Juga: Belanja Online Jadi Aman, Ini 5 Tips Hindari Penipuan Online Shop

Tips Menghindari Penipuan Paket Luar Negeri

Sama seperti penipuan COD, tipu-tipu pengiriman paket luar negeri dapat dihindari dengan cara berikut ini:

  • Minta bukti konkret dan biaya clearence ditanggung pengirim

Kalau ada seseorang yang mengirimkan email atau SMS, apalagi hanya berkenalan lewat media sosial, dan ingin mengirimkan hadiah dari luar negeri, jangan mudah percaya. Minta bukti konkret.

Buat kesepakatan juga, bahwa kamu tidak akan membayar sepeserpun untuk biaya clearence maupun pengiriman. Dengan begitu, kamu dapat terhindar dari penipuan.

  • Cek resi asli

Resi pengiriman sebetulnya dapat dilacak di situs resmi jasa pengiriman. Kamu dapat memantaunya sebelum melakukan transfer. Apakah benar resi yang dikirim penipu sama dengan resi aslinya. Jika tidak sama, itu artinya kamu ditipu.

  • Hubungi call center bank

Bila sudah terlanjur mentransfer uang, laporkan kejadian penipuan ini ke call center bank agar dapat ditindaklanjuti, seperti pemblokiran rekening.

  • Belanja online di e-commerce ternama

Daripada bingung memilih situs belanja online dari luar negeri yang sangat banyak, lebih baik pilih yang sudah pasti, seperti amazon, alibaba, dan eBay. e-commerce tersebut sudah punya nama besar dan sering digunakan belanja online.

Pertebal Jaring Keamanan Diri

Penipuan tak pandang bulu, dapat menjerat siapapun yang kurang waspada. Penjahat melakukan berbagai cara untuk mengelabui para korban.

Pertebal jaring keamanan diri dengan melakukan berbagai cara yang dapat menghindarkanmu dari penipuan atau kejahatan siber.

Baca Juga: Awas Tertipu! Ini Modus Pencurian Data via Penjualan Online dan Cara Mencegahnya