Mau Beli Barang Impian, Cicil atau Nabung Dulu? Ini Untung Ruginya

Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan manusia pun semakin beragam jenisnya. Ada yang bisa didapatkan dengan harga yang relatif murah, tapi ada juga yang mahal. Meskipun begitu, berbagai usaha akan dilakukan demi mendapatkan barang yang diinginkan. 

Salah satu cara yang paling populer adalah dengan mengambil sistem cicil atau kredit. Dengan sistem ini, seseorang bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan dan membayarnya secara berkala. Tentu saja ada bunga yang harus dibayar serta tanggal jatuh tempo yang ditentukan. 

Tapi, ada juga yang enggan mencoba produk finansial yang satu ini. Lebih baik menabung terlebih dahulu agar bisa membeli barang yang diinginkan secara kontan. Cara ini dirasa lebih efisien karena tak perlu lagi memikirkan beban berat angsuran yang harus dibayarkan. 

Tapi tenang, kedua cara di atas tidaklah salah maupun benar. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang patut dipertimbangkan. Apa saja kelebihan dan kekurangan itu? Temukan jawabannya di bawah ini.

Baca Juga: Cara Cepat Mengumpulkan Point Reward dari Kartu Kredit

Untung Rugi Mencicil


Untung Rugi Mencicil Barang

1. Tak Perlu Mengikuti Proses

Menabung membutuhkan proses yang bisa dibilang tidak instan, apalagi untuk jumlah uang yang lumayan besar. Mencicil memungkinkan kita untuk bebas dari proses tersebut, jadi barang yang diinginkan bisa didapatkan dalam waktu singkat.

Kita tak perlu khawatir barangnya akan sold out, harganya semakin mahal, dan lain sebagainya. Ditambah dengan adanya fasilitas cicilan 0%, maka mencicil terkadang menjadi pilihan yang sangat tepat untuk kita sewaktu membeli barang. Selagi limit kartu kredit cukup, kita bebas melakukan transaksi.

2. Cicilan Meringankan Pengeluaran

Sekilas mencicil memang mengurangi jumlah pengeluaran. Kita yang tadinya harus bayar Rp5 juta, sekarang tinggal bayar Rp800 ribu saja untuk membawa barangnya pulang ke rumah. Kita juga bisa langsung pakai barangnya meskipun cicilannya belum lunas.

Tak ada yang tahu, kan? Boleh mencicil, tapi sebaiknya sesuaikan dengan kemampuan finansial. Fasilitas cicilan 0% juga berlaku untuk jangka waktu pembayaran tertentu saja. Sebisa mungkin hindari jangka waktu yang terlalu lama agar kita bisa mencicil barang lain lagi di lain waktu.

3. Harga Barangnya Menjadi Sedikit Lebih Mahal

Jika cicilan kita dikenakan bunga, total harga yang dibayar tentu lebih mahal dibandingkan harga aslinya. Jika harga barang aslinya Rp5 juta, kemungkinan total harga yang dibayar menjadi Rp5,1 juta dalam kurun waktu 6 bulan. Selisih Rp100 ribu, dan selisih ini akan semakin besar lagi kalau jangka waktu pelunasan semakin lama.

Kita juga perlu waspada terhadap denda keterlambatan yang akan ditagihkan pihak bank apabila pembayaran melewati batas jatuh tempo. Pastikan bayarnya sesuai atau sebelum jatuh tempo, sehingga transaksi kita tidak semakin membengkak.

4. Risiko Utang Menumpuk

Cicilan kartu kredit yang tidak dibayar pada bulan ini akan digabungkan pada pembayaran bulan berikutnya, sehingga bunga cicilan yang kita bayar lebih besar daripada seharusnya. Jika kita tak mampu bayar lagi, maka bunganya akan bertambah berkali-kali lipat sampai utang menumpuk. 

Penting untuk review kondisi finansial terlebih dahulu sebelum mencicil barang, berapapun harganya. Jangan sampai cicilan lebih dari 30% dari total pemasukan setiap bulan agar pembayarannya lancar. Status kredit kita juga terjaga dengan baik, jadi peluang untuk melakukan pinjaman di kemudian hari masih tinggi.

5. Memicu Perilaku Konsumtif

Semakin mudahnya akses membeli barang secara kredit, patutnya disikapi dengan lebih bijak dan hati-hati. Ini karena kemudahan yang ditawarkan justru memicu munculnya perilaku boros dan konsumtif yang merugikan. Karena tergoda dengan promo tertentu, kamu justru mencicil barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. 

Jika perilaku tersebut dibiarkan, ke depannya tentu ada banyak kesulitan yang menghadang. Meskipun mampu membayar, tapi mencicil barang yang tak memiliki value juga merugikan karena sama halnya dengan membuang-buang uang. Lebih baik, jika ada sisa dana yang tak digunakan, dialokasikan saja untuk tabungan. 

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Kartu Kredit Khusus Bagi Pelajar dan Mahasiswa

Untung Rugi Nabung Dulu

1. Tahu Batasan

Berhubung karena menabung butuh waktu, kita jadi lebih tahu batasan membeli sesuatu. Mana yang sebenarnya menjadi kebutuhan, maka keinginan, jadi belinya tidak didorong oleh nafsu semata.

Dengan batasan ini, kondisi keuangan menjadi terkontrol. Uang yang dimiliki tidak habis untuk membeli satu barang cuma karena menginginkannya, tapi kita bisa gunakan untuk membeli beberapa barang sekaligus guna memenuhi kebutuhan.

2. Harga Barang yang Dibeli Lebih Murah

Harga yang kita bayar saat melakukan pembelian tunai lebih murah. Selain karena transaksinya bebas bunga, kita berpotensi mendapatkan reward berupa cashback atau potongan tunai kalau pembelian mencapai minimum tertentu. 

Tugas kita adalah mencari toko yang memberikan keuntungan di atas untuk meminimalisir pengeluaran. Alhasil, uangnya bisa digunakan untuk membeli barang lain yang dibutuhkan.

3. Lebih Menghargai Barangnya

Ketika kita susah payah mendapatkan suatu barang, kita pasti akan lebih menghargainya. Barang tersebut akan dirawat sebaik mungkin agar tidak rusak setelah beberapa bulan pemakaian, jadi kita tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaikinya.

Hal ini akan berdampak pada pembelian kita selanjutnya. Selain itu, akan ada pelajaran tersendiri yang diambil dari proses menabung yang kita lalui, yakni penantian tak akan mengecewakan.

4. Hasrat Belanja Terkendali

Menabung membuat kita semakin bisa mengontrol hasrat untuk berbelanja, terutama untuk barang mahal dan kurang penting. Sebab untuk mendapatkan suatu barang, kita harus melewati proses menghemat yang kurang menyenangkan.

Kita memilih untuk bijak menggunakan uang daripada proses tersebut harus terulang kembali. Apalagi seiring berjalannya waktu, kebutuhan semakin meningkat. Jadi, tidak baik kalau kita terlalu sering terbawa nafsu belanja yang menyebabkan pemborosan.

5. Lebih Paham Prioritas

Saat memilih untuk menabung, kamu jadi tahu kebutuhan mana yang harus diprioritaskan. Mana barang yang benar-benar dibutuhkan, mana yang tidak. Dengan begitu, akan lebih mudah mengelola keuangan sehingga tak sampai kekurangan.

6. Membutuhkan Waktu yang Lama

Nah, salah satu kelemahan dari menabung lebih dulu sebelum membeli barang  adalah memerlukan waktu yang relatif lebih lama. Apalagi jika barang yang diinginkan harganya terbilang tinggi, tentu ada banyak uang yang harus dikumpulkan. Jadi,  harus lebih bersabar.

Belum lagi pada produk tertentu, lamanya waktu untuk menabung bisa membuat ‘tertinggal’. Sehingga, barang yang diinginkan sudah tidak hits atau bahkan tak dibutuhkan lagi.

Jadi, Pilih yang Mana?

Dari uraian mengenai untung-rugi metode cicil atau menabung lebih dulu sebelum membeli barang, mana yang menjadi pilihanmu?

Jika memilih mencicil, pastikan untuk memilih barang yang benar-benar dibutuhkan dan tak bisa dibeli secara kontan. Hindari untuk mengkredit barang-barang yang sifatnya hiburan semata karena akan percuma dan memberatkan. 

Lalu, pastikan bunga cicilan yang dibanderol tidak terlalu besar dan masih bisa dipenuhi. Jangan ambil kredit jika nilai angsurannya melebihi 30% dari pendapatan. Jangan lupa juga untuk memenuhi komitmen melunasi angsuran sebelum jatuh tempo agar skor kredit tetap aman dan tak terlibat masalah lain yang merugikan. 

Nah, jika kamu lebih memilih untuk menabung lebih dulu sebelum membeli barang, pastikan untuk konsisten menabung agar target yang diinginkan bisa tercapai. Jika memungkinkan, kurangi pos pengeluaran yang sifatnya kurang penting dan alihkan dananya untuk menambah tabungan. Dengan begitu, barang yang diinginkan bisa segera terbeli dan kamu tak akan ‘tertinggal’.

Beli Barang Sesuai Kemampuan Keuangan

Pakai kartu kredit atau menabung dulu, pilihannya ada di tangan masing-masing. Apapun keputusan yang kita ambil nanti, yang pasti jangan sampai mengganggu keuangan di kemudian hari. Karena bukan hanya kebutuhan hari ini saja yang perlu dipikirkan dan dipersiapkan, tapi juga kelak.

Baca Juga: Menabung dan Investasi Itu Penting! Ini Faktanya