Penyakit Dermatitis, Ini Macam, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kesehatan kulit yang terjaga merupakan idaman bagi sebagian besar orang. Sayangnya, karena kebiasaan buruk yang dilakukan atau faktor eksternal lainnya, tanpa disadari kesehatan kulit terus menurun dan menyebabkan berbagai penyakit kulit. Saat hal ini terjadi, mau tidak mau Anda harus segera melakukan pengobatan agar penyakit kulit tersebut dapat disembuhkan dan tidak lagi mengganggu penampilan. 

Mengidap penyakit kulit memang seringkali menjadi momok bagi seseorang, terutama yang bidang pekerjaannya mengedepankan penampilan. Berbicara soal penyakit kulit, tahukah Anda tentang penyakit dermatitis yang menyebabkan penderitanya mengalami peradangan atau inflamasi pada kulit dan muncul ruam kemerahan? 

Sebenarnya, dermatitis tergolong sebagai penyakit kulit yang tidak berbahaya. Akan tetapi, ketika seseorang mengidap penyakit ini, gejala kulit gatal seringkali tidak dapat terbendung sehingga berisiko menimbulkan cedera atau masalah kulit lainnya. Selain itu, bercak kemerahan yang disebabkan oleh penyakit ini juga dapat membuat penderitanya menjadi kurang percaya diri dengan penampilannya. 

Dengan gejala yang mengganggu tersebut, dermatitis tentu menjadi salah satu penyakit kulit yang perlu diwaspadai dan dicegah, terlebih penyakit ini memiliki jenis yang bermacam-macam. Nah, bagi Anda yang ingin tahu tentang apa itu dermatitis, bagaimana cara mencegah dan mengobatinya, berikut adalah penjelasan lengkapnya. 

Baca Juga: Bukan Cuma Jerawat, Ini 9 Masalah Kulit yang Sering Terjadi

Apa Itu Dermatitis?

Salah satu contoh tangan yang terkena dermatitis

Dermatitis adalah jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh peradangan dan menyebabkan berbagai gejala mengganggu. Gejala dermatitis yang terjadi meliputi rasa gatal tak tertahankan pada kulit, muncul ruam merah, serta timbul sisik. Dermatitis bisa disebut juga sebagai eksim dan umumnya bersifat jangka panjang atau kronis.

Meski begitu, dermatitis jarang sekali menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya dan serius kepada pengidapnya. Pasalnya, gejala yang dirasakan tergolong ringan, yakni kulit terasa gatal. Walaupun, rasa gatal yang dirasakan oleh penderita dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan lain pada kulit maupun cedera saat tidak mampu menahan diri agar tak menggaruknya. 

Saat terluka karena digaruk secara berlebihan, kulit dapat terinfeksi bakteri dengan mudah. Jika hal ini sampai terjadi, pasien kemungkinan besar akan mengalami masalah kesehatan yang lebih serius. 

Dalam kasus tertentu, penyakit kulit ini juga dapat menyebabkan timbulnya blister atau gelembung yang berisi cairan pada kulit. Selain itu, kulit pada penderita dermatitis juga dapat muncul fisura atau retakan pada kulit dan terasa nyeri. 

Jenis Dermatitis yang Perlu Diketahui

Dermatitis Atopik

Eksim atau dermatitis atopik adalah jenis dermatitis yang paling banyak menyerang masyarakat. Umumnya, jenis dermatitis ini terjadi pada anak-anak di usia 5 tahun ke bawah dan akan terus membaik seiring usia bertambah. Dermatitis atopik dapat terjadi karena faktor genetik atau keturunan, masalah imun, kulit kering, dan juga faktor lingkungan. 

Sejumlah gejala yang menjadi ciri dari eksim meliputi muncul ruam merah yang gatal dan kering pada area kulit wajah, kulit kepala, serta lipatan kulit, dan dapat menimbulkan gelembung kecil yang berisi cairan jernih. Dermatitis tipe ini juga lebih berisiko terjadi pada orang yang mempunyai riwayat penyakit peradangan pada hidung karena alergi dan asma. 

Selain itu, gejala dermatitis atopik dapat semakin memburuk jika terpapar bahan kimia jenis tertentu ataupun alergen. 

Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak memiliki 2 tipe, yakni dermatitis kontak alergi dan iritan. Untuk yang berjenis alergi, dermatitis kontak terjadi karena paparan bahan pemicu reaksi alergi. Seperti lateks, jelatang, bahan make up, atau produk perhiasan tertentu pada kulit. 

Sedangkan untuk dermatitis kontak tipe iritan, penyebabnya adalah saat kulit terpapar bahan kimia khusus yang mampu merusak jaringan kulit. Sebagai contoh detergen, sabun, dan cairan pembersih.

Gejala dermatitis kontak biasanya tidak langsung muncul saat terkena alergen. Melainkan, butuh waktu sekitar 48 sampai 96 jam pasca terpapar. 

Dermatitis Dishidrotik

Ciri khas dari dermatitis dishidrotik adalah munculnya blister pada telapak tangan, kaki, atau pada jari yang dipicu suhu panas sehingga kulit mudah berkeringat dan kering. Saat muncul blister di area tangan atau kaki, penderita akan merasakan nyeri dan dapat mengganggu aktivitas. 

Blister pada penderita dapat menghilang setelah 2 hingga 3 minggu dan akan meninggalkan tampilan kulit pecah-pecah dan kering.

Dermatitis Numularis

Jenis dermatitis numularis terjadi dengan gejala blister atau ruam yang muncul dalam jumlah yang banyak serta berkelompok. Umumnya, penyakit jenis ini diidap oleh pria dengan rentang usia 55 sampai 65 tahun, dan pada wanita usia 15 hingga 25 tahun. 

Hingga saat ini, penyebab dermatitis numularis masih belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit kulit ini terjadi akibat paparan formalin dan nikel, pemakaian obat tertentu, infeksi kulit, penyebaran dermatitis jenis lainnya, dan cedera kulit. 

Neurodermatitis

Neurodermatitis biasanya diawali dengan munculnya rasa gatal pada tangan, belakang telinga atau leher, kaki, hingga alat kelamin. Saat tidur atau sedang stres berat, rasa gatal ini dapat semakin memburuk. Jika terus digaruk, area kulit yang terasa gatal akan menebal, berubah warna kemerahan, dan menjadi keriput. 

Dermatitis Stasis

Dermatitis statis terjadi saat pembuluh darah atau vena di area tungkal tidak mampu mendorong kembali darah menuju jantung. Alhasil, terjadi penumpukan cairan dan memicu munculnya rasa nyeri, pembengkakan, timbul varises, hingga kulit menjadi lebih kering, terlihat gelap, dan luka. 

Dermatitis Seboroik

Sebagai jenis yang terakhir, dermatitis seboroik terjadi dengan gejala kulit bersisik berwarna kekuningan dan pada area kulit berminyak. Pada bayi, penyakit dermatitis seboroik disebut juga cradle cap karena menimbulkan sisik berwarna kekuningan serta tebal di kulit kepala. Untuk orang dewasa, gejala dermatitis seboroik adalah ketombe membandel serta sisik berwarna kekuningan yang bisa melebar hingga ke kulit wajah.

Penyebab Dermatitis

Beberapa jenis penyakit dermatitis memiliki penyebab yang berbeda-beda. Untuk dermatitis atopik, penyebabnya biasanya adalah kombinasi dari kondisi kulit yang kering, pengaruh lingkungan, serta bakteri. Selain itu, juga bisa disebabkan karena faktor genetik atau keturunan. 

Sedangkan untuk dermatitis jenis kontak, penyebabnya adalah saat kulit penderita menyentuh alergen atau iritasi, seperti kosmetik, deterjen, atau nikel. Terakhir, dermatitis seboroik dapat terjadi karena adanya jamur pada kelenjar minyak kulit kepala. Sama halnya dengan eksim, dermatitis seboroik juga dapat terjadi karena faktor genetik.

Baca Juga: Mau Dapatkan Kulit Sehat, Cantik, dan Berseri? Coba Lakukan Ini

Cara Mencegah Penyakit Dermatitis

Cara pencegahan penyakit dermatitis sebenarnya cukup mudah untuk dilakukan dan berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari. Agar terhindar dari penyakit ini, Anda dapat:

  1. Mengenakan pakaian pelindung saat beraktivitas di area yang berisiko mengandung polutan. 
  2. Usahakan untuk tidak mandi terlalu lama dan menggunakan cairan pembersih yang lembut serta tidak berbusa. 
  3. Saat mengeringkan tubuh, usahakan untuk dilakukan secara lembut dan bila perlu oleskan pelembap pada kulit. 

Metode Pengobatan Dermatitis

Tergantung dari jenis penyakit, penyebab, dan tingkat keparahan gejala, dermatitis memiliki metode pengobatan yang beragam. Namun, pada umumnya, dokter akan merekomendasikan beberapa metode pengobatan, seperti, pemberian obat untuk meredakan gejala alergi atau gatal-gatal, dan melakukan fototerapi atau pemberian paparan cahaya pada kulit yang terjangkit. 

Selain itu, tak jarang pula dokter akan menyarankan pasien untuk menggunakan krim topikal yang mengandung steroid dan krim lotion agar kulit tetap lembap. Dengan melakukan metode pengobatan tersebut, Anda dapat meringankan gejala yang muncul dan mempercepat proses penyembuhannya. 

Segera Lakukan Pemeriksaan dengan Dokter saat Muncul Gejala

Dermatitis pada dasarnya bukanlah penyakit berbahaya dan dapat berakibat fatal. Namun, karena menyerang kulit, penyakit ini mungkin akan menjadi momok bagi sebagian orang karena dapat berpengaruh pada penampilan. Oleh karena itu, agar kondisinya tidak semakin parah dan meninggalkan bekas pada kulit, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter saat baru pertama merasakan gejala dermatitis.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Kurap, Infeksi Jamur Kulit yang Menular Melalui Kontak Fisik