Mengenal Penyakit Kurap, Infeksi Jamur Kulit yang Menular Melalui Kontak Fisik

Sebagai lapisan paling luar dari tubuh, kulit menjadi salah satu organ tubuh yang berisiko mengalami penyakit dan masalah kesehatan. Selain luka atau lecet akibat kontak dengan benda asing, kulit juga mudah terserang infeksi bakteri atau jamur dan membuat penderitanya mengalami rasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas sehari-harinya. Salah satu jenis penyakit kulit yang cukup sering menjangkit seseorang adalah kurap. 

Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan penyakit kulit yang satu ini. Pasalnya, karena dapat dengan mudah menyebar dan menular melalui kontak fisik, kurap juga dikenal sebagai penyakit dengan ciri gejala yang khas. Gejala kurap yang cukup mudah diamati tersebut berupa ruam melingkar pada kulit dan berwarna merah. 

Meski begitu, penyakit kurap ternyata cenderung memiliki gejala yang tidak sama pada setiap penderitanya, tergantung dari di mana lokasi penyakit tersebut berada. Pasalnya, jenis jamur yang menyebabkan penyakit kurap di berbagai area tubuh ini juga berbeda, walaupun mungkin proses pengobatan dan pencegahannya cenderung memiliki persamaan.

Nah, meski bukanlah penyakit asing yang jarang diketahui oleh masyarakat, tahukah Anda apa sih yang menjadi penyebab kurap dan bagaimana cara tepat menanganinya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut sudah terangkum penjelasan lengkapnya.

Baca Juga: Bukan Cuma Jerawat, Ini 9 Masalah Kulit yang Sering Terjadi

Apa Itu Kurap?

loader

Salah satu bagian yang terinfeksi jamur (kurap)

Kurap adalah penyakit yang terjadi saat kulit terinfeksi oleh jamur. Saat mengidap penyakit ini, kulit penderita akan muncul ruam berbentuk melingkar serta memiliki warna kemerahan sehingga tak jarang pula dikenal dengan istilah ringworm. Kurap juga umumnya terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti kulit kepala, wajah, maupun selangkangan. 

Tergantung dari lokasinya, penyakit kulit ini ternyata memiliki sebutan medis yang berbeda. Untuk penyakit kurap yang muncul di area leher, lengan, badan, dan tungkai dikenal dengan nama Tinea Corporis, dan saat muncul di kulit kepala disebut Tinea Capitis. Sedangkan saat menginfeksi kulit di area kaki, penyakit kurap disebut Tinea Pedis dan Tinea Cruris saat terletak di area selangkangan.

Penyakit ini umumnya disebabkan oleh jenis jamur dari golongan dermatofita dan menyerang bagian jaringan berkeratin pada tubuh, seperti kulit. Saat menginfeksi kulit, jamur dermatofita ini akan merusak lapisan terluar kulit sehingga menyebabkan ruam kemerahan dengan bentuk melingkar.

Proses penularan penyakit kurap juga terbilang cukup mudah dan dapat terjadi hanya melalui kontak fisik secara langsung dengan penderitanya, baik manusia ataupun hewan. Selain itu, penularan dapat terjadi secara tak langsung saat ada permukaan benda tidak sengaja terkontaminasi jamur penyebab kurap akibat bersentuhan dengan area kulit yang terinfeksi. 

Penyebab Kurap 

Penyakit kurap adalah jenis penyakit kulit yang terjadi akibat adanya infeksi dari jamur dermatofita. Jamur tersebut dapat dengan mudah menular ketika terjadi kontak fisik secara langsung antara penderita dengan orang yang belum tertular. Tidak hanya itu, penyakit kulit ini juga dapat disebabkan oleh:

  • Kontak fisik tidak langsung dari benda yang sudah terkontaminasi dengan jamur penyebab kurap, seperti tempat tidur, rambut, dan juga pakaian. 
  • Udara yang lembap dan panas.
  • Sering menggunakan berbagai macam barang pribadi secara bergantian.
  • Mengenakan pakaian ketat.

Oleh karena itu, agar bisa terhindar dari risiko terkena salah satu penyakit kulit ini, menjaga kebersihan dan mencanangkan gaya hidup yang tepat menjadi kunci utama.

Ciri-Ciri dan Gejala Kurap

Diakibatkan oleh jamur yang merusak permukaan kulit, penyakit kurap memiliki ciri munculnya sisik atau ruam melingkar tak beraturan dengan warna kemerahan. Ruam atau sisik tersebut akan meluas dengan pola melingkar dan menyerupai cincin. Penyakit umumnya dapat muncul di beberapa area kulit yang beragam, seperti area tangan, kaki, badan, dan juga wajah. 

Meski begitu, tidak semua penderita memiliki gejala atau ciri yang sama. Perbedaan gejala kurap yang dirasakan oleh penderitanya tergantung dari area kulit di mana infeksi jamur terjadi. 

Ketika berkeringat dan terdapat sentuhan atau kontak dengan area ruam, biasanya penderita akan mengeluhkan gejala kulit gatal dan keinginan kuat untuk menggaruknya. Jika demikian, kulit dapat mengalami iritasi hingga menyebabkan luka dan penyakit akan menjadi semakin lama untuk bisa disembuhkan. Oleh karena itu, hindari kondisi kulit yang lembap dan kontak dengan area kulit yang terjangkit agar penyakit tersebut dapat sembuh dengan lebih cepat dan tidak meninggalkan bekas pada kulit. 

Baca Juga: Bercak Merah di Kulit Bikin Gak Pede, Kenali Tanda dan Cara Mengobatinya

Cara Diagnosis Penyakit Kurap

Pada dasarnya, penyakit kurap dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dengan mengamati area kulit dan mengidentifikasi gejala klinis yang dirasakan oleh penderitanya. Ruam yang muncul pada kulit sebenarnya nampak secara kasat mata, tanpa perlu pemakaian berbagai peralatan medis khusus.

Akan tetapi, agar proses diagnosis penyakit ini dapat 100 persen akurat, tak jarang dokter akan melakukan proses pemeriksaan dengan cara mengerok area kulit dan mengambil sampel infeksi. Proses diagnosis ini bertujuan untuk memastikan bahwa masalah kulit yang dialami oleh pasien merupakan penyakit kurap, dan bukan masalah kulit lainnya yang memiliki gejala yang mirip. 

Pasalnya, penyakit dermatitis numularis juga disinyalir memiliki bentuk ruam atau sisik yang serupa. Jadi, dengan pengambilan sampel tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan menggunakan mikroskop dan melihat apakah ada spora jamur atau hifa di dalamnya.

Cara Menghilangkan Kurap

Cara menghilangkan kurap adalah dengan mengoleskan salep anti jamur atau salep kurap pada ruam atau sisik di permukaan kulit. Salep kurap ini banyak dijual di apotek, dan dapat dibeli tanpa perlu meminta resep dokter terlebih dahulu. 

Dalam salep anti jamur, terdapat kandungan miconazole atau clotrimazole. Dengan pemakaian selama kurang lebih 2 minggu, permukaan kulit yang terinfeksi jamur penyebab kurap lambat laun akan sembuh. 

Namun, jika selama pemakaian salep tersebut penyakit kulit ini tidak kunjung sembuh apalagi kalau sampai melebihi waktu 2 minggu, penderita sebaiknya melakukan pemeriksaan dokter dengan segera. Dengan begitu, dokter dapat memberikan obat yang lebih kuat dan ampuh.

Selain pemakaian obat salep anti jamur, penyakit ini juga dapat disembuhkan dengan mengonsumsi tablet anti jamur. Namun, berbeda dengan salep, pemakaian tablet anti jamur ini sebaiknya dikonsumsi dengan menggunakan resep yang telah diberikan dokter. Sama halnya dengan salep, segera hubungi dokter ketika tablet anti jamur tidak kunjung menyembuhkan penyakit kurap dalam kurun waktu 2 sampai 3 minggu penggunaan.

Metode Pencegahan Penyakit Kurap

  1. Rutin menjaga kebersihan, baik diri sendiri maupun lingkungan sekitar. 
  2. Hindari kebiasaan berbagai penggunaan barang pribadi bersama orang lain, seperti handuk, pakaian, lap, dan lain sebagainya. 
  3. Ketika pergi ke luar rumah atau berada di area publik, usahakan untuk selalu menggunakan alas kaki dan menjauh dari area yang kotor.
  4. Biasakan untuk menjaga kebersihan tubuh dengan rutin mandi, keramas, serta mengganti baju tiap hari.
  5. Segera keringkan keringat menggunakan kain bersih agar risiko terjangkit penyakit kurap semakin kecil terjadi pada Anda. 
  6. Menjaga rumah tetap bersih. Beberapa area di rumah yang berpotensi menyebabkan penyakit kurap saat kebersihannya tidak terjaga adalah kamar tidur dan juga kamar mandi. 

Jaga Kebersihan dan Canangkan Gaya Hidup Sehat

Kurap adalah salah satu jenis penyakit kulit yang dapat dihindari dan diperkecil risiko infeksinya dengan rutin menjaga kebersihan dan mencanangkan gaya hidup sehat. Tidak hanya menjauhkan diri dari penyakit kulit, kebiasaan tersebut juga mampu menghindarkan Anda dari berbagai ancaman penyakit lainnya. 

Oleh karena itu, jika Anda mendambakan tubuh yang sehat dan terhindar dari serangan penyakit, mulailah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, serta mencanangkan gaya hidup sehat.

Baca Juga: Mau Dapatkan Kulit Sehat, Cantik, dan Berseri? Coba Lakukan Ini