Berinvestasi Saat Nilai Tukar Rupiah Melemah

Melemahnya nilai tukar rupiah tidak hanya menjadi kabar buruk bagi negara, tapi juga bagi kalangan investor. Melemahnya rupiah membuat investor takut berinvestasi di Indonesia karena takut nilai investasinya semakin turun seiring dengan menurunnya mata uang rupiah.

Meski begitu, pintu untuk memperoleh keuntungan investasi belum tertutup rapat. Masih ada beberapa instrumen investasi yang bisa dilirik untuk mencari cuan di tengah-tengah melemahnya nilai tukar rupiah. Apa saja kira-kira?

Investasi yang Pas Saat Nilai Tukar Rupiah Melemah

Berinvestasi saat rupiah melemah

Berikut ini adalah investasi yang cocok untuk dipilih saat nilai tukar rupiah sedang melemah:

  1. Deposito

    Jika dibandingkan dengan 2 bulan lalu, tingkat suku bunga deposito saat ini mengalami penurunan. Meski begitu, berinvestasi di deposito tidak langsung rugi. Tetap menguntungkan, namun return yang didapatkan menjadi lebih kecil dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

    Agar keuntungannya ‘berasa’, kamu bisa meningkatkan jumlah deposito, misalnya Rp50 juta dengan tenor 3 bulan. Atau dengan jumlah lain sesuai dengan kondisi keuangan saat ini.

    Apalagi di tengah-tengah melemahnya nilai tukar rupiah, maka deposito menjadi opsi investasi yang cukup aman. Walaupun bunganya lebih rendah dibandingkan investasi lainnya.

  2. Saham

    Melemahnya nilai tukar rupiah otomatis mempengaruhi kondisi finansial masyarakat, termasuk kamu. Namun, ini adalah momen yang paling pas pula untuk berinvestasi di saham. Sebab, harga saham di pasar modal telah mengalami penurunan seiring dengan menurunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bursa efek.

    Berapa nominal yang harus dibelikan saham? Semuanya tergantung kebutuhan. Jika modalnya lebih, tidak ada salahnya untuk bermain dalam jumlah yang lebih banyak.

    Ketika nilai kurs stabil, kondisi di IHSG ikut membaik. Di saat seperti inilah penjualan saham bisa dilakukan karena harganya lebih tinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya. Alhasil, keuntungannya pun menjadi lebih maksimal.

  3. Reksa Dana

    Selanjutnya adalah reksa dana. Salah satu instrumen investasi yang masuk dalam kategori safe karena tingkat risikonya lebih rendah dibandingkan saham. Reksa dana juga dikelola oleh Manajer Investasi yang berpengalaman, sehingga kemungkinan ruginya sangat kecil.

    Memulai reksa dana tidak harus dengan modal besar. Uang Rp500 ribu sudah cukup sebagai modal awal. Dengan modal sekecil ini, kamu sudah bisa mendapat keuntungan puluhan ribu dalam satu bulan.

    Jauh lebih menguntungkan daripada menabung di bank, bukan? Reksa dana bisa dibeli di sekuritas-sekuritas yang ada di Indonesia. Cari tahulah sekuritas mana yang punya neraca keuangan bagus, lalu tempatkan uangmu di sana untuk memperoleh cuan.

    Baca Juga: Reksa Dana: Pengertian, Cara Kerja, Jenis Keuntungan, dan Tips Menjalankannya

  4. Emas

    Jika ingin berinvestasi dalam jangka panjang, liriklah emas. Peningkatan harga emas dari waktu ke waktu akan menjadi keuntungan tersendiri bagi kamu. Apalagi sekarang saat nilai rupiah melemah, harga emas tidak ikut turun, melainkan naik seiring dengan menguatnya nilai Dollar.

    Emas merupakan salah satu investasi yang kebal terhadap inflasi. Kapan pun negara ini ditimpa krisis, kamu yang sudah menabung emas dari dulu akan survive karena harganya cenderung stabil.

    Harga per gram emas memang mahal, tapi bisa ditabung sedikit demi sedikit. 1 gram per bulan, misalnya, sehingga dalam 1 tahun kamu sudah bisa punya 12 gram emas.

    Baca Juga: Investasi Emas: Pilih Emas Perhiasan atau Batangan

  5. P2P Lending

    Investasi P2P Lending menjadi salah satu yang paling diminati anak muda zaman sekarang. Cara kerjanya sangat sederhana, dimana pemberi pinjaman (kamu) memodali perusahaan atau perorangan yang sedang membutuhkan biaya. Sebagai gantinya, kamu akan memperoleh return dalam bentuk bunga yang akan dibayarkan saat pinjaman jatuh tempo.

    Jumlah uang yang dipinjamkan tidak harus besar, Rp5 juta saja sudah cukup. Sebab, yang mendanai di P2P Lending bukan cuma kamu, tapi juga orang lain.

    Keuntungan lain di P2P Lending dimana pinjaman tidak dikelola oleh perorangan, melainkan oleh perusahaan. Atau dengan kata lain kamu cukup memodali, tinggal duduk manis, dan menikmati keuntungannya.

  6. Membeli Obligasi Ritel

    Di tengah melemahnya rupiah, Obligasi Ritel bisa menjadi opsi investasi yang menguntungkan. Potensi rugi atau gagal bayarnya juga rendah karena pemerintah sendirilah yang back up investasi ini. Membelinya bisa melalui Obligasi Ritel Pemerintah (ORI).

    Surat Utang Negara (SUN) menjadi salah satu jenis obligasi yang tepat. Dengan tingkat suku bunga yang lebih besar daripada deposito, SUN akan sangat menguntungkan di tengah-tengah keterpurukan rupiah.

    Di sisi lain, tingkat risiko obligasi jenis SUN lebih rendah dibandingkan obligasi korporasi atau investasi lainnya, seperti saham maupun reksa dana. Sangat cocok bagi para investor pemula.

Tetap Cuan Meskipun Rupiah Sedang Melemah

Siapa bilang rupiah melemah kondisi finansialmu ikut melemah? Asal tahu memilih investasi yang tepat, kondisi finansial tetap akan dalam keadaan baik atau jauh lebih baik daripada sebelumnya. Akan lebih baik kalau kamu memahami cara kerja investasinya terlebih dahulu, sehingga potensi kerugiannya menjadi lebih kecil.

Bahkan terkadang di mata para investor, pelemahan nilai rupiah dapat dinilai sebagai kesempatan gemilang. Dengan harga pasar yang cenderung rendah atau hancur karena ketakutan untuk berinvestasi, beberapa investro dapat melakukan "serok" barang. Sederhananya seperti membeli intrumen investasi ketika harga murah (diskon). Jadi jangan takut berinvestasi selama intrumen investasi yang kamu pilih aman dan stabil untuk jangka panjang. 

Baca Juga: 9 Instrumen Rendah Risiko untuk Pemula