Waspada Cardiac Arrest! Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cardiac arrest adalah salah satu kondisi kondisi darurat yang dapat mematikan. Dikenal juga dengan henti jantung, dapat berisiko untuk siapa saja. Kondisi darurat ini memiliki golden time dengan jangka waktu cepat sehingga keterlambatan penanganan kerap menjadi penyebab utama kematian akibat kondisi ini. 

Kehilangan seseorang akibat cardiac arrest tentu merupakan kondisi yang mengejutkan. Pasalnya, kejadian yang berlangsung sebentar ini sering dianggap sebagai penyakit yang datang tiba-tiba. Oleh karena itu, penanganan dan pencegahannya perlu diupayakan guna menghindari risiko. 

Lantas, bagaimana cara menghindari cardiac arrest? Untuk itut, mari pelajari dengan saksama tulisan berikut ini.

Pengertian Cardiac Arrest

Sebelum mengetahui cara mengatasinya, mari berkenalan lebih dulu dengan cardiac arrest atau henti jantung. Cardiac arrest adalah kondisi medis yang terjadi saat jantung tiba-tiba berhenti memompa darah. Akibatnya, sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh menjadi terhenti. 

Karena darah yang tidak mengalir, oksigen pun tidak tersuplai kepada organ-organ vital tubuh. Alhasil, penderita pun kehilangan kesadaran dan respons terhadap sekitar. Perlu diketahui, kondisi ini terjadi tanpa peringatan dan dalam waktu singkat sehingga pertolongan pertama harus dilakukan secara cepat. 

Cardiac arrest kerap disamakan dengan serangan jantung, padahal keduanya adalah kasus yang berbeda. Saat serangan jantung terjadi karena penyumbatan aliran darah ke otot jantung, cardiac arrest sendiri adalah kondisi jantung yang berhenti mendadak. 

Adapun gejala yang dirasakan oleh penderita biasanya perasaan tidak nyaman pada dada atau angin, sesak nafas, jantung berdegup kencang, dan rasa lemah pada tubuh. Apabila kondisi tersebut muncul, silakan bergegas untuk periksa ke dokter.

Dari sisi orang lain, saat cardiac arrest terjadi, terdapat ciri-ciri klinis. Adapun ciri-cirinya adalah tubuh tiba-tiba ambruk dan hilang kesadaran, hilang denyut nadi, tidak merespons semua bentuk rangsangan. Penderita pun tidak bernapas dengan kulit yang pucat atau kebiruan. 

Penyebab Cardiac Arrest

Cardiac arrest tidak terjadi tanpa sebab. Kondisi ini bisa terjadi karena bagian sistem elektrik yang terdapat pada jantung mengalami masalah. Menurut penelitian, gangguan pada sistem elektrik ini terjadi karena ventrikel fibrilasi: salah satu jenis gangguan irama jantung yang terjadi pada bilik jantung. 

Ketika terjadi ventrikel fibrilasi, nodus sinoatrial (SA) yang terdapat di ruang kanan jantung tidak mampu mengirimkan sinyal elektrik dengan baik. Sementara itu, nodus SA sendiri berfungsi untuk mengatur kecepatan jantung dalam memompa darah. Ketika hal ini terjadi, ritme jantung dapat berubah drastis dan pompaan jantung dapat berhenti. 

Permasalahan ventrikel fibrilasi bukan terjadi tanpa sebab. Berikut adalah sejumlah penyebab terjadinya gangguan jantung. 

1. Serangan Jantung

Meskipun merupakan kondisi klinis yang berbeda, serangan jantung dapat memantik henti jantung. Pasalnya, saat serangan jantung terjadi, terdapat jaringan parut yang terbentuk pada jantung. Hal ini bisa memicu gangguan pada irama jantung sehingga berpotensi menimbulkan henti jantung. 

2. Arteri Koroner

Arteri koroner adalah penyakit berupa kondisi arteri diendapi oleh kolesterol atau kalsium sehingga terjadi penyumbatan. Alhasil, aliran darah ke jantung dapat terganggu. Saat berlangsung lama, hal ini bisa menyebabkan henti jantung. 

3. Pembesaran Jantung

Pembesaran jantung atau kardiomiopati adalah pembesaran otot jantung akibat peregangan atau penebalan. Karena terjadi pembesaran, otot jantung pun melemah dan membuat irama denyut jantung tak beraturan. Hal ini bisa memicu terjadinya cardiac arrest

4. Berbagai Penyakit Jantung

Penyebab lain dari cardiac arrest tentu adalah penyakit jantung itu sendiri. Penyakit jantung penyebab cardiac arrest dapat beragam, seperti penyakit jantung bawaan, penyakit katup jantung, penyakit jantung iskemik, dan penyakit keturunan masalah jantung. 

Penyakit jantung bawaan sendiri biasanya sudah terdeteksi sejak lahir. Penyakit ini bisa disembuhkan melalui obat-obatan atau operasi. Penyakit lain yang bisa memicu penyakit jantung adalah kelainan pada katup. Katup bisa bocor dan memicu cardiac arrest. 

Selain itu, ada pula penyakit jantung iskemik. Penyakit ini terjadi karena penumpukan plak di arteri koroner sehingga memicu gumpalan darah yang mengurangi aliran darah ke otot jantung. Hal ini merupakan faktor terbesar terjadinya cardiac arrest

5. Produksi Hormon Adrenalin yang Memicu Cardiac Arrest

Produksi hormon adrenalin, seperti saat olahraga intens, dapat memicu henti jantung. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa hal ini hanya akan terjadi pada orang yang memiliki masalah jantung. Oleh karena itu, periksakan dirimu agar penyakit jantung dan risiko cardiac arrest dapat diketahui sejak dini. 

Cara Mengatasi Cardiac Arrest

Cardiac arrest dapat diatasi apabila memiliki pengetahuan yang tepat. Oleh karena itu, setiap orang harus memiliki pengetahuan terhadap penanggulangan cardiac arrest agar memaksimalkan peluang hidup orang lain yang terkena henti jantung. Berikut adalah cara mengatasinya. 

1. Melakukan CPR

Cardiopulmonary resuscitation atau CPR merupakan langkah darurat yang digunakan untuk mengatasi cardiac arrest. Prosedur ini dilakukan dengan memberi dorongan hentakan di dada bagian tengah dengan kecepatan sekitar dua dorongan per detik. Ulangi langkah kompresi selama 30 kali, lalu berikan nafas buatan. Lakukan hingga fungsi jantung kembali. 

Perlu diingat, apabila menemukan kasus cardiac arrest, hubungi terlebih dahulu bantuan medis sebelum memberikan pertolongan. Jadi, ketika bantuan medis datang, kamu bisa menyerahkan bantuan CPR dan penanganan selanjutnya kepada pihak medis. 

2. Defibrilasi

Saat CPR sudah diberikan, penderita henti jantung akan diberikan perawatan lanjutan berupa defibrilasi oleh tenaga medis. Proses ini melibatkan defibrator yang dapat memberikan efek kejut pada jantung saat ditempelkan ke dada pasien. Proses ini dilakukan oleh tenaga medis

3. Melarikan Pasien ke IGD

Apabila menemukan kasus cardiac arrest yang dekat dengan pelayanan kesehatan, segera dilarikan ke rumah sakit. Pasalnya, penanganan yang intens dibutuhkan untuk kasus ini. Dengan segera dilarikan ke rumah sakit, pasien bisa segera mendapatkan obat yang bisa menstabilkan irama jantung. 

4. Perawatan Penyakit Pemicu Cardiac Arrest dengan Asuransi

Apabila memiliki penyakit yang dapat memicu cardiac arrest, seperti penyakit jantung dan arteri koroner, lakukanlah perawatan. Karena penyakit-penyakit tersebut tak bisa disembuhkan dalam waktu singkat, selalu kontrol untuk memastikan risiko penyakit. 

Perlu diketahui, penyakit-penyakit pemicu cardiac arrest dapat di-cover oleh asuransi kesehatan. Jadi, selagi masih sehat, segera urus asuransi kesehatan untuk menghindari kemungkinan terburuk di kemudian hari. 

Sayangi Diri, Cegah Cardiac Arrest sejak Dini

Itulah pengertian mengenai cardiac arrest, penyebab, dan cara mengatasinya. Kenali ciri-ciri cardiac arrest dan hindari penyebab penyakitnya. Apabila memiliki riwayat penyakit yang dapat menyebabkan cardiac arrest, silakan lakukan perawatan sejak dini. 

Guna mencegah hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, termasuk risiko cardiac arrest, lakukanlah pola hidup sehat dan hindari gaya hidup yang dapat memicu penyakit jantung. Sebagai bentuk preventif, daftarkan dirimu pada asuransi kesehatan agar pengobatan penyakit di kemudian hari tidak perlu menjadi hambatan. 

Sudahkah kamu hidup sehat? Yuk, cegah cardiac arrest mulai sekarang!