Investasi untuk Pemula Gaji Rp 5 Juta Sebulan

Investasi adalah suatu aktivitas atau kegiatan penanaman modal yang bisa mendatangkan keuntungan. Investasi juga salah satu cara untuk menggandakan uang atau investasi cepat kaya.

Bentuk investasi macam-macam. Ada investasi saham, investasi emas, investasi reksadana, serta masih banyak lainnya.

Sedangkan dilihat dari jangka waktunya, ada investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang.

Berikut investasi untuk pemula dengan gaji Rp 5 juta, antara lain:

Baca Juga: 7 Cara Investasi di Pasar Modal yang Bikin Kaya Raya

7 Investasi yang Cocok untuk Pemula bergaji 5 Juta Sebulan


Investasi untuk Pemula

1. Investasi deposito

Investasi deposito adalah salah satu produk simpanan perbankan. Deposito dianggap lebih aman dibanding instrumen investasi lain, seperti reksadana, saham, investasi emas, properti, atau lainnya.

Aman karena deposito dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Syaratnya nilai simpanan tidak lebih dari Rp 2 miliar.

Jadi, bila bank tempat nasabah menyimpan uang bangkrut atau pailit, LPS  bakal mengganti duit nasabah. Dengan catatan, bank yang nasabah gunakan terdaftar sebagai anggota LPS.

Deposito merupakan instrumen investasi pemula modal kecil. Minimal setorannya mulai dari Rp 1 juta. Suku bunga yang didapat sekitar 4% sampai 7% tergantung jangka waktu simpanan.

Tenor deposito mulai dari 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, atau 24 bulan. Jadi, tidak dapat ditarik atau diambil seenaknya seperti tabungan karena ada jangka waktunya.

2. Investasi reksadana

Investasi reksadana adalah suatu instrumen investasi, di mana pengelolaan dananya dipercayakan pada Manajer Investasi (MI) yang sudah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dengan modal mulai Rp 10 ribu, kamu sudah bisa investasi reksadana online. Ada empat jenis reksadana, yakni reksadana pasar uang (risiko rendah), reksadana pendapatan tetap (risiko rendah), reksadana campuran (risiko sedang), dan reksadana pasar saham (risiko tinggi).

Cara investasi reksadana online melalui platform investasi online milik perusahaan sekuritas maupun situs belanja online atau e-commerce.

Baca Juga: Forex Factory dan Cara Membacanya dalam Trading Online

3. Investasi P2P Lending

Modal investasi P2P Lending bisa dimulai dengan Rp 100 ribu. Kamu sudah bisa menjadi pemberi pinjaman di perusahaan penyalur pinjaman online.

Imbal hasil investasi p2p lending  terbilang tinggi dibanding bunga deposito. Keuntuangannya hingga 18% per tahun.

4. Investasi saham

Banyak orang takut investasi saham bukan karena risikonya, tetapi lebih kepada keterbatasan modal. Investasi saham dianggap mewah karena butuh dana lumayan besar untuk memulainya. Jutaan, ratusan juta, bahkan miliaran rupiah.

Padahal kenyataannya tidak sama sekali. Cukup dengan uang Rp 10.000, sudah bisa membeli saham sebuah perusahaan. Misalnya kamu beli saham IPO atau yang harganya di bawah Rp 1.000.

Namun jangan beli sembarangan. Cari saham yang kinerjanya baik agar uangmu berkembang meskipun modalnya tipis. Caranya dengan terlebih dahulu melakukan analisa fundamental untuk pemula. 


Investasi saham

5. Investasi kripto

Mata uang kripto atau cryptocurrency adalah mata uang digital yang hanya ada di dunia maya. Selain bitcoin yang sangat populer, contoh duit kripto lainnya adalah ethereum, ripple, litecoin, dogecoin, mrai, dashcoin, dan sebagainya. 

Trading kripto bisa dimulai dengan modal Rp 10 ribu. Modal kecil memang, tetapi apa kamu yakin mempertaruhkan uang untuk sesuatu yang bernilai nol?

Sebab, uang kripto dianalogikan, jika sudah tidak ada lagi orang di dunia ini yang menerima transaksi uang kripto, maka aset kamu ini tidak akan ada harganya sama sekali.

Aset kripto tidak memiliki dasar penjualan yang jelas karena naik turun aset kripto mengikuti permintaan dan penawaran. Fluktuasi nilainya sangat tinggi. Bisa untung dalam semalam, tetapi juga rugi besar dalam sekejap.

Lagipula Bank Indonesia (BI) dan OJK melarang investasi kripto di Tanah Air. Karena bukan alat pembayaran yang sah di Indonesia.

Baca Juga: Alasan Milenial Takut Memulai Investasi, Kamu Termasuk?

6. Surat utang negara (SUN)

Investasi di surat utang pemerintah, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), maupun Sukuk Tabungan (ST) modalnya terjangkau. Mulai dari Rp 1 juta.

Selain itu, investasi di instrumen tersebut sudah pasti aman dan cuan. Aman karena investasi pokok dan bunga atau imbal hasil dijamin negara. Tidak ada risiko gagal bayar.

Bunga atau kupon yang ditawarkan biasanya lebih tinggi dibanding bunga deposito. Dan tingkat kupon umumnya mengambang.

Ketika suku bunga acuan BI naik, kupon surat utang pemerintah pun bakal terkerek naik. Namun bila bunga acuan turun, tingkat kupon tetap.

7. Asuransi Unit Link

Asuransi unit link adalah jenis asuransi yang mengombinasikan dua produk, yakni asuransi dan produk investasi. Jadi, asuransi unit link merupakan produk asuransi yang memberi manfaat perlindungan sekaligus investasi.

Asuransi unit link sangat pas buat kamu yang menyukai investasi jangka panjang dan bermaksud meningkatkan kekayaan. Pas buat kamu yang masih bekerja dan ingin menyiapkan tabungan di masa depan.

Asuransi unit link adalah investasi yang cocok untuk pemula bergaji Rp 5 juta. Selain untung dari segi investasi, kamu juga akan mendapatkan proteksi atau perlindungan dari premi yang sudah dibayar.

8. Investasi emas

Investasi emas kekinian bukan lagi model konvensional. Langsung beli fisik emas ke toko perhiasan atau Pegadaian maupun Butik Antam.

Sekarang, sistemnya menabung emas. Bisa dilakukan secara online melalui aplikasi khusus investasi emas maupun marketplace atau e-commerce.

Membeli emas juga tidak harus langsung satu gram. Makanya, modal untuk investasi emas online sangat receh. Mulai dari Rp 10 ribu, bahkan ada yang menawarkan kurang dari ceban.

Sebagai contoh investasi emas online di marketplace, seperti investasi emas Tokopedia dan Bukalapak. Kamu dapat membeli dan menjual emas atau bertransaksi secara daring.

Tentukan Pilihan Terbaik Menurut Kamu

Produk investasi sangat beragam. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi keputusan ada di tangan kamu. Pilihlah yang terbaik menurutmu berdasarkan kebutuhan dan kondisi finansial, sehingga hasil yang didapatkan maksimal.

Baca Juga: Pengertian Investasi Leher ke Atas dan Contohnya