Ketahui Apa Saja Manfaat, Efek Samping, Hingga Harga Obat Panu

Panu merupakan salah satu penyakit kulit yang cukup umum terjadi di masyarakat. Penyakit ini umumnya tidak mematikan, tetapi seringkali dianggap memalukan karena membuat tampilan jadi kurang menarik. Apalagi jika panu ini muncul di bagian wajah.

Tidak heran jika orang yang terkena panu selalu berusaha untuk mengobatinya secepat mungkin. Obat yang digunakan pun bermacam-macam. Ada yang menggunakan obat panu alami, ada juga yang datang ke dokter untuk mendapatkan obat resep.

Di pasaran, obat penghilang panu bisa didapatkan dengan mudah. Meski begitu, bukan berarti kamu bisa menggunakannya dengan bebas. Berikut berbagai hal yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk menggunakan obat untuk panu. 

Apa Itu Panu?

Penyakit ini timbul akibat adanya infeksi jamur pada kulit. Umumnya, kondisi ini terjadi pada orang-orang yang masih muda atau remaja. Tetapi tidak menutup kemungkinan orang yang lebih tua juga mengalami penyakit dengan nama latin tinea versicolor ini, khususnya jika menetap di daerah dengan iklim subtropis.

Jamur yang biasanya menyebabkan terjadinya panu adalah jamur malassezia. Jamur ini sebenarnya merupakan flora normal yang ada di kulit. Tetapi ketika hormon tubuh mengalami perubahan atau sistem imun melemah, pertumbuhan jamur ini jadi tidak normal sehingga menimbulkan masalah.

Patogen ini mempengaruhi pigmentasi kulit yang menyebabkan terjadinya perubahan warna pada daerah yang terkena jamur dan sekitarnya. Bagian yang terinfeksi warna kulitnya akan berubah menjadi lebih terang atau gelap. Kondisi tersebut seringkali muncul pada bagian dada, leher, punggung, serta pundak.

Meskipun kondisi ini cukup mengganggu penampilan, kabar baiknya adalah panu tidak menular. Kamu juga tidak akan merasakan nyeri saat sedang terkena panu.

Macam Obat Panu

Ada banyak obat panu yang bisa kamu temukan di pasaran. Beberapa bahan alam bisa menjadi obat untuk panu. Di apotek pun, sejumlah obat penghilang panu juga bisa dibeli dengan bebas tanpa resep dokter.

Jika dikategorikan, obat panu bisa dibagi ke dalam dua jenis, yakni obat panu alami dan obat panu yang dijual di apotek. 

Jenis Produk

Penjelasan

Obat Panu Alami

Alam menyediakan banyak bahan yang bisa digunakan sebagai obat panu. Apalagi jika kamu termasuk orang yang suka menanam apotek hidup. Ada banyak tanaman herbal yang bisa kamu manfaatkan untuk obat penghilang panu.

Jenis obat ini memiliki lebih sedikit efek samping, tetapi kemampuannya dalam mengobati panu membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Beberapa contoh bahan alami yang bisa digunakan sebagai obat untuk panu seperti yoghurt, kunyit, minyak kelapa, bawang putih, soda kue, minyak kayu putih, dan lidah buaya.

Obat Panu di Apotek

Jika menginginkan efek pengobatan yang lebih cepat, obat panu di apotek bisa menjadi pilihan. Meski mungkin harganya lebih mahal dibanding obat penghilang panu alami, namun hasil pengobatan bisa lebih cepat dirasakan. Tetapi di sisi lain, risiko terjadinya efek samping juga lebih besar.

Selain itu penggunaan obat yang dijual apotek terkadang membutuhkan resep dari dokter. Jadi kamu tidak bisa membelinya secara bebas. Beberapa obat di apotek yang ampuh untuk mengobati panu di antaranya adalah clotrimazol,  miconazole, econazole, ciclopirox, dan ketoconazole.

Bentuk dari obat panu di apotek sangat beragam. Mulai dari obat topikal seperti salep atau krim hingga obat oral.

Manfaat Obat Panu

Manfaat utama dari obat-obatan ini adalah untuk mengatasi infeksi yang menyebabkan panu. Penggunaan obat ini dapat membantu mencegah tumbuhnya jamur. Selain itu, obat panu biasanya juga dipakai untuk mengatasi kutu air dan kurap.

Efek Samping Obat Panu

Penggunaan obat yang sesuai dosis dan mengikuti aturan yang tertera pada kemasan jarang menimbulkan efek samping. Meski begitu, pada beberapa orang dengan kondisi tertentu, efek samping mungkin juga dirasakan.

Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan obat panu.

  • Muncul bercak merah dan bentol di kulit atau biduran 
  • Terjadi radang pada kulit
  • Kulit kering
  • Sensasi terbakar
  • Muncul kemerahan dan gatal di kulit yang terkena obat
  • Hipopigmentasi
  • Kulit mengelupas
  • Mual, muntah (jika menggunakan obat oral)
  • Diare (jika menggunakan obat oral)

Perubahan rasa di lidah merupakan efek samping yang dirasakan oleh setiap orang mungkin berbeda. Selain itu, setiap jenis obat juga menimbulkan reaksi efek samping yang berbeda. Karena itu, kamu mungkin saja merasakan efek samping yang berbeda.

Efek samping di atas jarang terjadi. Tetapi jika kamu merasakan efek samping yang cukup serius, segera kunjungi pusat layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Jangan Sampai Terjangkit! Ini 11 Macam Penyakit Kulit yang Perlu Kamu Waspadai

Harga Obat Panu

Harga obat panu di pasaran cukup bervariasi, tergantung dari bentuk sediaan, merek, dan jenisnya. Tetapi secara umum, harga obat penghilang panu tergolong cukup terjangkau.

Di pasaran kamu bisa mendapatkannya mulai dari harga Rp4 ribuan saja. Bahkan jika kamu memiliki koleksi tanaman herbal di rumah, tidak perlu ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk mengobati panu.

Aturan Pakai dan Dosis Obat Panu

Jenis

Aturan Pakai dan Dosis

Obat panu alami

Berikut contoh cara menggunakan beberapa obat panu alami.

  • Kunyit

Campurkan air dan dua sendok teh bubuk kunyit sampai jadi pasta kental. Usapkan ramuan tersebut ke semua bagian kulit sampai warnanya berubah dan diamkan kurang lebih 30 menit sebelum dicuci menggunakan air. Gunakan sehari tiga kali. Disarankan untuk ini dilakukan tiga kali sehari. 

  • Cuka sari apel 

Buat ramuan dengan mencampurkan secangkir air dan sesendok makan cuka sari apel. Gunakan kapas untuk mengoleskan ramuan ke kulit yang terkena panu. Gunakan sehari dua sampai tiga kali untuk hasil maksimal.

  • Lidah buaya 

Gunakan 1 sdm gel lidah buaya untuk dioleskan pada kulit yang mengalami panu. Diamkan sekitar 30 menit, lalu bilas. Lakukan beberapa kali hingga tampak adanya perubahan.

  • Minyak kelapa

Cukup usapkan minyak kelapa pada area yang terdapat panu. Diamkan sekitar setengah jam atau semalam penuh, lalu bilas. Lakukan sehari 2 sampai 3 kali.

  • Bawang putih 

Ekstrak cincangan bawang putih dan usapkan ke kulit yang mengalami panu. Diamkan sekitar 20 hingga 30 menit, lalu bersihkan dengan air. Untuk hasil maksimal, gunakan sehari dua kali.

  • Soda kue 

Buat ramuan dari campuran air dan 2 sdt soda kue. Usapkan ke bagian yang mengalami panu dan diamkan kurang lebih 20 menit. Bersihkan dengan air.

  • Minyak kayu putih 

Kamu bisa membuat ramuan dengan mencampurkan 1 sdt pembawa dengan 6-7 tetes minyak kayu putih. Gunakan untuk olesan pada area kulit yang mengalami panu dan diamkan kurang lebih 30 menit. Bersihkan dengan air lalu keringkan.

Obat pilek dewasa di apotek

Berikut beberapa jenis obat panu di apotek yang bisa kamu gunakan. 

  • Itraconazole

Hadir sebagai obat oral, itraconazole dapat dikonsumsi sesuai dengan resep dokter. Penggunaannya tidak boleh bersamaan dengan antasida karena dapat mengganggu penyerapan itraconazole.

  • Fluconazole

Hadir sebagai obat oral, fluconazole dijual dalam sediaan kapsul atau tablet dan harus digunakan sesuai petunjuk dokter. Obat disarankan untuk dihabiskan walaupun panu sudah sembuh sebagai bentuk pencegahan penyakit kambuh kembali.

  • Selenium sulfida

Hadir dalam bentuk krim, losion, dan sampo, obat ini digunakan dengan cara dioles pada area yang terkena panu. Biarkan kurang lebih 10 menit lalu bersihkan dengan air. Harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter.

  • Clotrimazole

Hadir dalam sediaan krim clotrimazole digunakan dengan cara dioleskan pada kulit yang terkena panu. Gunakan sehari 2 sampai 3 kali.

  • Ketoconazole

Hadir dalam sediaan sampo atau krim, obat ini digunakan sehari 1 sampai 2 kali. Bersihkan kulit terlebih dahulu dengan sabun dan air sebelum mengoleskan obat ini pada area yang terkena panu.

Baca Juga: Bercak Merah di Kulit Bikin Gak Pede, Kenali Tanda dan Cara Mengobatinya

Hal yang Harus Diperhatikan

  • Selalu gunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Jangan menambah dan mengurangi dosis tanpa adanya anjuran dari dokter.
  • Konsultasikan dengan dokter jika kamu memiliki kondisi kesehatan khusus seperti, hamil, menyusui, atau memiliki penyakit bawaan tertentu.
  • Jangan gunakan obat jika memiliki alergi atau hipersensitif terhadap kandungan obat.
  • Simpan obat di tempat sejuk dan kering serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Penggunaan Obat Panu Perlu Dilengkapi dengan Perubahan Perilaku

Panu bukan penyakit berbahaya dan bisa diobati dengan mudah. Tetapi, penyakit ini bisa sewaktu-waktu kambuh. Karena itu, sangat penting untuk melakukan pencegahan agar masalah kulit tersebut tidak kembali datang.

Selain dengan menggunakan obat panu sesuai dengan petunjuk dokter, beberapa perubahan perilaku juga harus dilakukan. Misalnya dengan menggunakan baju yang menyerap keringat dan segera mandi sesudah melakukan aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat.

Baca Juga: Informasi Lengkap Lokasi Dokter Kulit dan Kelamin Terdekat di Jakarta