Lebih Untung Mana, Nabung Emas Jangka Pendek vs Jangka Panjang?

Daridulu sampai sekarang, emas dikenal sebagai objek investasi yang cukup diminati hingga sekarang. Investasi emas sendiri memiliki beberapa jenis yaitu investasi emas dalam bentuk emas batangan/antam dan emas perhiasan. Keduanya pun mudah didapat dan mudah dijual kembali.

Tapi investasi emas sendiri memiliki kategori lain lagi berdasarkan jangka waktunya investasinya apakah itu jangka pendek dan jangka panjang dan keduanya pun memiliki keuntungan dan risikonya masing-masing. Nah kamu tim apa nih?

Untuk kamu yang akan memulai berinvestasi emas, bisa baca artikel ini dulu untuk tahu jenis investasi jangka waktu apa yang cocok untuk mu dan sesuai dengan kebutuhan mu biar semakin maksimal raih cuannya.

Keuntungan Investasi Emas Jangka Pendek

Berinvestasi emas jangka pendek bisa dikatakan hal yang sebenernya tidak cukup umum dilakukan ketika berinvestasi emas. Kebanyakan orang memilih untuk menunggu sekitar 3-5 tahun untuk menabung emas agar bisa menghasilkan profit yang lebih tinggi.

Tapi, dalam situasi tertentu investasi emas jangka pendek bisa juga menghasilkan profit yang tinggi bahkan 2x lipat dari sebelumnya. Yaitu ketika resesi, dengah hanya menabung emas 1-2 tahun saja dan masa resesi datang kamu bisa langsung menjualnya.

Karena hasil jual emas lebih tinggi saat resesi datang. Jadi daripada kehilangan momen/kesempatan yang bagus lebih baik untuk melakukan persiapan menjual emas yang ditabung ketika perkiraan masa resesi semakin dekat.

Keuntungan Investasi Emas Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah metode investasi emas yang paling umum diterapkan oleh banyak orang. Karena banyak orang yang memang menabung emas untuk kebutuhan dimasa depan. Emas sendiri di Indonesia masih dianggap sebagai investasi untuk hari tua dan uang darurat saat sedang mengalami masalah keuangan.

Nah, untuk investasi emas jangka panjang, idealnya orang-orang akan memilih antara 3-5 tahun atau 5-10 tahun tergantung dengan kebutuhan masing-masing. Dan memang, investasi emas jangka panjang banyak dianggap lebih menguntungkan daripada investasi jangka emas. Karena harga nilai emas yang bisa dikatakan semakin tinggi.

Apalagi jika tipe jenis emas yang dipilih adalah emas berlian 24 karat dengan kadar kemurnian 99% dan desain yang cantik/unik. Semakin lama kamu menahannya untuk dijual nilainya akan semakin tinggi karena tidak hanya dilihat dari nilai kandungan emasnya saja, tapi juga kelangkaan barang dan keindahan dari visual barang itu sendiri.

Baca Juga:  Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas Perhiasan

Risiko pada Investasi Emas Jangka Pendek vs Jangka Panjang

Baik investasi jangka pendek dan jangka panjang memiliki risiko dan keuntungannya masing-masing. Untuk risikonya, sama seperti investasi lainnya, investasi emas baik jangka pendek dan panjang memiliki risiko sebagai berikut:

Jenis Risiko

Pengertian

Keterkaitan dengan Investasi Emas

·       Risiko Inflasi

Risiko inflasi, atau yang biasa disebut risiko daya beli adalah peluang bahwa arus kas dari investasi tidak akan bernilai sebanyak saat ini di masa depan karena perubahan daya beli karena inflasi.

Risiko ini memiliki potensi yang merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi dikarenakan adanya kenaikan rata-rata dari harga konsumsi.

Pada investasi emas risiko ini bisa dikaitkan ketika nilai emas semakin menurun karena suatu negara mengalami inflasi.

Misalnya, daya beli emas yang rendah, yang membuat nilai jual emas pun semakin menurun.

·       Risiko komoditas

Merupakan risiko yang disebabkan oleh perubahan harga komoditas tertentu karena berbagai faktor.

Risiko jenis ini berkaitan dengan fluktuasi harga komoditas serta dipengaruhi oleh permintaan dan penawaraan.

Pada investasi emas risiko ini dimaksudkan adalah ketika negara tiba-tiba  membuat peraturan/kebijakan baru mengenai harga/value emas di bank atau di masyarakat.

Dengan perubahan kebijakan dan penerapan sistem yang berbeda pada transaksi emas. Perubahan nilai dan harga pada emas pun bisa berubah baik itu menurun atau meningkat.

·       Risiko finansial

Risiko ini terkait dengan struktur pendanaan yang dilakukan sebuah perusahaan. Sumber pendanaan perusahaan bisa dari pemegang saham dalam bentuk saham biasa atau saham preferen, atau melalui pinjaman jangka pendek atau jangka panjang.

Pada investasi emas, risiko ini dimaksudkan kepada kamu yang memiliih berinvestasi emas dengan cara menabung emas di aplikasi atau lembaga tersebut.

Karena bersifat seperti cicilan, maka bisa saja suatu hari kamu tidak memiliki uang/cash untuk menabung emas.

Sehingga, jumlah tabungan emas semakin sedikit dan nilai jualnya mungkin lebih rendah daripada uang yang sudah dikeluarkan untuk menabung emas selama ini.

·       Risiko bisnis

Risiko ini biasanya berkaitan dengan bisnis perusahaan tersebut. Biasanya, perusahaan dalam satu sektor dengan bisnis yang sama dianggap punya risiko yang sama.

Pada investasi emas, risiko ini dimaksudkan ketika kamu menabung emas atau berinvestasi emas di aplikasi atau lembaga tertentu.

Dimana aplikasi atau lembaga tersebut tetap saja merupakan bisnis yang bisa kapan saja mengalami kesulitasn finansial dan bangkrut.

Baca Juga: Sebelum Investasi, Ketahui Dulu Penyebab Harga Emas Naik Turun

Tips Menabung Emas agar Investasi Emas Minim Risiko dan Cuan Maksimal

Tertarik berinvestasi emas? Nah, untuk kamu yang ingin berinvestasi emas baik itu jangka pendek atau panjang. Berikut beberapa tipsnya:

1. Memilih Menabung Emas di Lembaga yang Terpercaya

Sekarang menabung emas di investasi sudah sangat mudah, tidak hanya ke pegadaian sekarang kamu sudah bisa menabung emas di beberapa e-commerce bahkan aplikasi e-wallet secara online. Boleh saja menabung emas secara online, tapi jangan lupa perhatikan dulu yah kredibelitas tempat kamu menabung emas, biar tidak terkena risiko bisnis atau bahkan penipuan.

2. Beli Emas di Tempat Terpercaya

Selain menabung emas, ada juga cara investasi emas dengan membeli emas secara langsug. Nah untuk yang ingin membeli emas berbentuk emas batangan/antam. Bisa langsung membelinya di PT. ANTAM.

Dan yang ingin membeli berbentu perhiasan, beli di toko perhiasan yang sudah terpercaya. Kalau bisa yang bisa berikan jaminan kalau emas perhiasan yang dijual ditempat tersebut sesuai dengan kadar emas yang dikatakan ke kamu sebelum membeli.

3. Simpan Emas di Tempat yang Aman

Untuk yang membeli emas, pastikan kamu sudah memiliki tempat khusus dan tentunya aman untuk menaruh emas yang sudah dibeli. Jika perlu kamu membeli kotak brankas kecil sekaligus jika jumlah emas yang dibeli cukup banyak.

4. Harus Memiliki Tujuan

Memiliki tujuan berinvestasi bisa mendorong kamu untuk lebih berkomitmen lagi dalam berinvestasi. Jadi kamu tidak sembarangan membeli dan menjual emas tanpa perencanaan yagn baik. Kamu bisa menetapkan tujuan berinvestasi misalnya untuk menikah, umra/naik haji, uang darurat, tabungan pendidikan atau dana liburan

Pilih yang Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan

Berinvestasi emas tidak hanya soal membeli emas dan disimpan lalu nanti dijual. Tapi juga ada hubungannya dengan penyesuaian kebutuhan dan kemampuan finansial kamu.

Jangan memaksakan berinvestasi emas jika penghasilan masih belum sanggup membeli emas dan pilih jangka waktu investasi emas yang memang sesuai perencanaan. Misalnya, 1-2 tahun untuk dana liburan, 3-5 tahun untuk tambahan biaya nikah.

Sesuaikan dan jangan dipaksakan agar risiko investasi bisa diminimalisir dan profit bisa dimaksimalkan.

Baca Juga: 5 Jurus Rayuan Maut Penipu Investasi Emas Bodong, Hati-hati!