Masker Scuba Tidak Lagi Efektif! Ini Alasannya

Bentuknya yang simpel dan harganya yang murah membuat banyak orang memilih masker scuba untuk dikenakan sehari-hari. Padahal, masker ini memiliki efektivitas yang rendah untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. 

Seperti banyaknya alasan kenapa orang memakai masker ini. Ada juga beberapa alasan, kenapa Anda sudah tidak bisa lagi mengenakan masker ini. Menurut dr. Mahatma Sotya Bawono yang dilansir Tirto. masker scuba memiliki efektivitas paling kecil.

Dalam persentase, masker scuba hanya bisa melindungi Anda sebanyak 0-5 persen saja. Dari persentase ini saja sudah terlihat, bahwa masyarakat harus segera meninggalkan masker berbahan scuba.

Masker scuba digadang-gadang tidak bisa menutupi hidung dan mulut dari virus. Bukan karena ukurannya yang kecil sehingga tidak bisa menjangkau area tersebut, melainkan bahan yang digunakan. 

Lalu apa saja, kekurangan dan alasan masker ini sudah tidak efektif lagi digunakan?

Baca Juga: Cegah Corona? Inilah 10 Manfaat Temulawak untuk Kesehatan

Alasan Masker Scuba Tidak Efektif Tangkal Virus Corona

Masker Scuba

  1. Berasal dari Bahan yang Tipis

    Bahan scuba sendiri diambil dari nama kain yang memiliki nama panjang polychloroprene. Polychloroprene ini merupakan bahan serupa yang juga digunakan untuk membuat pakaian renang. Hal itu bisa dideteksi dari teksturnya yang sama dengan baju renang.

    Sebenarnya, bahan scuba sendiri juga bukanlah kain yang tergolong sangat tipis namun masker ini juga tidak tebal. Sehingga, tidak benar-benar bisa menyaring udara dari virus. Sedangkan, masyarakat membutuhkan masker dengan ketebalan berlapis untuk benar-benar bisa menyaring udara yang dihirup.

  2. Tidak Mencegah Droplet Terbang ke Udara

    Penggunaan masker sendiri sejatinya disarankan untuk mencegah terjadinya penularan dari manusia ke manusia (man to man). Sehingga jika seseorang batuk atau bersin, droplet atau cipratan liurnya tidak terbang dan menginfeksi orang lain.

    Sedangkan karena bahan scuba yang tidak tebal dan hanya terdiri dari satu lapis, droplet yang dikeluarkan seseorang ketika batuk atau bersin akan tetap beterbangan ke udara. Alhasil, droplet tersebut akan membahayakan kesehatan orang lain.

    Apalagi jika droplet tersebut dikeluarkan seseorang ketika sedang berada di ruangan tertutup. Semua orang yang ada di dalamnya, akan memiliki kesempatan lebih tinggi untuk tertular virus yang belum ditemukan obatnya ini.

  3. Tidak Memiliki Sistem Filtrasi

    Sejatinya, masker dipakai untuk menyaring udara sebelum masuk ke saluran pernapasan seseorang. 

    Masker scuba sendiri sudah kehilangan kegunaan utamanya untuk menyaring udara. Berbeda dengan masker bedah atau N95 dan masker kesehatan yang bisa benar-benar memisahkan antara udara dari virus. Masker scuba tidak memiliki sistem filtrasi tersebut.

    Masker yang disarankan dan paling efektif dalam memberi perlindungan adalah masker yang memiliki HEPA filter. Ini merupakan bahan yang biasa digunakan dalam penyaring yang ada di air diffuser. Masker kain pun sebenarnya tidak bisa menyediakan kualitas yang sama kecuali jika digunakan secara berlapis.

Masker Scuba Sudah Dilarang Digunakan di KRL

Karena beberapa alasan di atas, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sudah melarang para penumpangnya mengenakan masker scuba dan buff. Kedua masker ini dianggap terlalu tipis dan tidak bisa mencegah penularan virus dari manusia ke manusia.

Peraturan ini sudah ditetapkan oleh PT KCI pada Senin (21/9) lalu. Mereka menjelaskan bahwa kedua masker ini hanya memiliki satu lapisan saja sehingga tidak bisa benar-benar mencegah COVID-19. Padahal transportasi umum termasuk ke dalam cluster penyebaran virus yang sudah membunuh jutaan orang di dunia.

Itu bukan lah satu-satunya hal yang mendasari kenapa PT KCI melarang penumpang menggunakan dua masker ini. Tapi juga karena elastisitas masker scuba dan buff. Saking elastisnya, penumpang cenderung menariknya ke bagian leher ketimbang dipakai.

Sampai saat ini, hanya ada dua jenis masker yang diperbolehkan oleh PT KCI. Kedua masker tersebut adalah masker kain 3 lapis dan masker kesehatan.

Baca Juga: Cegah Virus Corona dengan Jaga Imun Tubuh, Begini Caranya!

Cara Paling Mudah Mengetes Ketipisan Masker

Salah satu hal paling mudah yang bisa dilakukan untuk mengetes kemampuan masker dalam menyaring udara adalah mencoba meniupnya. Jika terasa masih ada hembusan kencang maka masker tersebut kurang efektif dalam memberi perlindungan.

Agar lebih yakin, Anda juga bisa mencoba cara lain dengan menyiapkan masker dan korek api. Korek api jenis apa pun bisa digunakan dalam tes kali ini.

Pertama, kenakan masker yang ingin dites. Lalu nyalakan korek api di hadapan Anda dan tiup korek api tersebut. Jika korek api tersebut masih bisa mati, berarti masker yang dikenakan tidak terlalu efektif dalam mencegah penularan virus Corona.

Ini terjadi karena pori-pori yang ada di masker tersebut masih tergolong besar. Sehingga, tidak bisa benar-benar menyaring udara yang akan masuk dan keluar.

Dalam tes ini, masker scuba terbukti masih bisa memadamkan korek api tersebut. Sebab, pori-pori besar dengan lapisan yang cukup tipis membuatnya tidak bisa benar-benar mencegah menyebarnya virus.

Gunakan Secara Berlapis Jika Perlu

Alasan-alasan di atas, membuat Anda memang harus berpikir dua kali untuk mengenakan masker scuba lagi. Namun, ada siasat yang bisa dilakukan jika sudah terlalu banyak membeli masker scuba dan tidak mau membuang-buang uang lagi.

Caranya adalah dengan menggunakan masker tersebut secara berlapis. Anda hanya perlu mengenakan satu masker scuba, lalu lapisi dengan tisu di bagian luarnya. Setelah itu, kenakan satu lagi masker scuba lainnya.

Dengan begini, Anda resmi sudah mengenakan masker berlapis tiga. Meskipun masker scuba yang dipakai berbahan tipis. Setidaknya udara yang masuk, masih harus menembus beberapa lapisan yang sudah dibuat.

Agar lebih meyakinkan lagi. Lakukan tes yang sebelumnya dijelaskan. Dari tes ini, terbukti bahwa api yang ada di korek tidak akan mati. Ini karena masker yang dikenakan merupakan masker berlapis yang tidak bisa begitu saja ditembus udara. 

Pilih Masker Terbaik untuk Melindungi Anda dan Keluarga

Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa sebelum membeli masker perlu ada hal-hal seperti bahan yang perlu dipertimbangkan. Mengingat pandemi COVID-19 ini masih menyerang penduduk dunia sampai entah berapa lama. Sehingga, Anda juga harus mempersiapkan diri dan perlindungan yang benar-benar efektif.

Masker scuba menjadi masker yang benar-benar harus dihindari. Jika dalam waktu dekat Anda ingin membeli masker baru, belilah masker medis atau minimal masker kain yang berlapis 3.

Tidak hanya itu, Anda juga harus menaati prosedur tetap (protap) dalam mencegah penyebaran COVID-19. Dengan menjaga jarak dari orang lain, setidaknya 1 meter dari yang lain. 

Jangan lupa juga untuk selalu mendengarkan imbauan dari pemerintah. Misalnya, ketika berada di wilayah yang masih mengharuskan Anda untuk diam diri di rumah alias Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Maka jangan lakukan kegiatan yang tidak perlu di luar rumah.

Cintailah diri sendiri dan orang di sekitar dengan menaati protokol-protokol kesehatan yang ada.

Baca Juga: COVID-19 Menyebar Luas, 7 Produk Asuransi Ini Cover Risiko Virus Corona