Metode Self Healing untuk Menjaga Kesehatan Mental, Ini Caranya

Ke Bali kuy,

Ngapain?

Buat healing

Healing akhir-akhir ini menjadi kata tren yang sering digunakan oleh banyak orang. Konteks dari penggunaan kata healing pun kebanyakan terkait dengan refreshing, jalan- jalan, travelling, liburan, hang out dengan teman dan me time (menghabiskan waktu dengan diri sendiri seharian).

Kegiatan-kegiatan tersebut biasanya dilakukan untuk melepas stres atau kepenatan baik dalam pekerjaan ataupun rutinitas sehari-hari. Karenanya kata healing juga sering dihubungkan dengan topik mengenai penyakit atau kesehatan mental.

Tapi, arti sebenarnya dari kata healing sendiri itu apa sih?

Penerjemahan kata healing adalah penyembuhan. Namun, untuk kaitannya dengan kesehatan mental, kata healing sebenarnya diambil dari istilah aslinya yaitu self healing atau penyembuhan diri sendiri.

Apa Itu Self Healing?

Self Healing

Makna sebenarnya dari kata self healing adalah penyembuhan diri sendiri dari luka batin. Self healing merupakan sebuah proses untuk penyembuhan luka batin yang mengganggu emosi.

Sebagian orang tentu pernah mengalami masalah dan lelah secara emosional. Luka batin ini bisa terjadi dalam waktu yang lama dan berdampak pada kegiatan sehari-hari. Karenanya, banyak yang jadinya menyadari pentingnya self healing untuk menghilangkan semua beban pikiran dan bisa move on untuk terus melanjutkan hidup.

Berdasarkan ilmu psikologi, self healing adalah proses penyembuhan yang hanya melibatkan diri sendiri untuk bangkit dari penderitaan yang pernah dialami dan memulihkan diri dari luka batin.

Tujuan dari self healing ini adalah untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, dan membentuk pikiran positif dari apa yang telah terjadi. Self healing tidak hanya metode untuk menyembuhkan pikiran dan jiwa namun juga tubuh.

Tips Melakukan Self Healing untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Untuk kamu yang sedang mengalami stres berlebihan, emosi yang tidak stabil, dan luka batin yang dalam. Coba beberapa metode self healing berikut ini untuk meningkatkan kesehatan mental dan menstabilkan emosimu.

1. Dengan Melakukan Self-Care

Self-Care

Self-care memiliki arti merawat diri sendiri. Bagaimana sih merawat diri sendiri? Kamu akan melakukan hal-hal yang melindungi diri dengan tujuan menginginkan kesehatan secara fisik, mental, dan spiritual.

Cara ini bisa dilakukan dengan menjaga pola hidup yang sehat secara konsisten seperti makan yang teratur, tidur yang cukup, banyak minum air putih, olahraga yang rutin, dan perawatan tubuh seperti spa atau ke salon kecantikan.

Dengan menerapkan pola hidup sehat, kamu tidak hanya menyembuhkan luka batin karena teralihkan dengan fokus dalam merawat tubuhmu tapi juga bonus badan yang ideal dan sehat.

2. Memberikan Sugesti Positif pada Diri Sendiri Setiap Hari

Sugesti positif atau berpikir optimis adalah cara terbaik untuk melawan pikiran negatif. Kamu bisa berbicara dengan diri sendiri secara lembut dan mengatakan bahwa dapat melalui hal ini dengan baik seperti “kamu kuat” atau “kamu pasti bisa” setiap hari.

Atau bisa juga menulis kata-kata penyemangat di sebuat post it dan menempelkannya di cermin, pintu kulkas, atau tempat-tempat yang mudah terlihat untuk kamu baca ulang dengan bibir sendiri sebagai bentuk memotivasi dan penyemangat diri.

3. Melakukan Me Time

Me Time

Dengan me time, kamu dapat menenangkan diri dan membuat keputusan atas apa yang akan dijalani berikutnya dengan lebih baik.

Kamu bisa melakukan kembali hobi yang sudah lama tidak dilakukan. Mencari hobi baru yang lebih menantang seperti berolahraga, latihan menari, juga hiking atau sebaliknya yang lebih tenang seperti merajut, membaca buku atau poetry.

4. Belajar Memaafkan Diri Sendiri

Jika memaafkan orang yang telah menyakitimu sulit, cobalah lakukan dulu dengan diri sendiri. Sebenarnya ini sama saja dengan kamu belajar menerima kekurangan diri sendiri dan memaafkan diri sendiri atas kekurangan tersebut untuk bisa memperbaikinya di masa depan.

Jika kamu sudah secara 100% ikhlas menerima kekuranganmu dan memaafkan diri sendiri, maka memaafkan orang lain tidak akan sesulit seperti sebelumnya. Karena hal yang paling sulit sebenarnya adalah menang dari diri sendiri.

5. Menulis Jurnal

Menulis Jurnal

Jika berbicara dengan teman atau keluarga mengenai masalah yang sedang dihadapi masih belum bisa. Kamu bisa menumpahkan keluhan dan kesedihanmu dengan menulis jurnal pribadi.

Menulis bisa mengaktifkan dan meminta belahan otak kiri juga kanan untuk memproses pengalamanmu secara kolaboratif. Membuat kegiatan menulis tidak hanya baik untuk kesehatan mental, tapi juga baik bagi kesehatan fisik.

6. Mencari Bantuan

Jika merasa memerlukan bantuan dari orang lain, coba berbicara kepada teman atau keluarga yang dipercayai. Kamu juga dapat menghubungi profesional seperti, psikolog atau psikiater jika kasus yang dialami lebih berat seperti stres berat atau sampai ke gejala depresi.

Kamu bisa mencari tahu dulu gejala yang kamu rasakan untuk bisa tahu mana yang lebih tepat untuk menangani kondisi mental tersebut.

Jangan Takut untuk Berbagi Cerita dan Mengekspresikan Perasaanmu

Mampu terbuka dengan orang terdekat, bisa membantumu menyembuhkan luka batin yang sedang dialami. Ini karena kamu bisa sedikit melepas beban dari pikiran dan hatimu dengan memiliki orang terdekat yang bisa mendengarkan keluhan dan apa yang sedang kamu rasakan.

Dengan bercerita ke orang terdekat, kamu juga bisa mendapatkan nasihat atau penghiburan untuk bisa menenangkan pikiran meski tidak untuk waktu yang lama.

Namun jika belum siap, kamu bisa meningkatkan ibadahmu atau fokus meningkatkan kesehatan fisikmu agar bisa teralihkan dari beban emosi dan pikiran dengan cara yang lebih positif.