Mengenal Polygon MATIC, Aset Kripto Asal India yang Sukses Melesat saat Aset Kripto Lain ‘Anjlok’

Investasi crypto atau investasi mata uang digital memang menggiurkan namun seperti layaknya investasi saham, pada investasi crypto juga terdapat risiko penurunan harga aset. Harga dari aset kripto yang kamu beli bisa terjun payung dengan sangat kencang yang membuat kamu merugi berkali-kali lipat dari jumlah modal yang sudah kamu keluarkan.

Tentu saja penurunan harga aset kripto ini bisa terjadi pada aset kripto apapun termasuk yang paling popular seperti Bitcoin, Dogecoin sampai Ethreum. Seperti berita beberapa waktu lalu mengenai penurunan harga aset kripto besar-besaran yang menyebabkan banyak investor merugi bahkan sampai ada yang mengalami kebangkrutan permanen.

Namun, dibalik berita heboh berita penurunan harga aset kripto ini ada satu mata uang digital yang juga tidak kalah viral karena menjadi salah satu mata uang digital yang justru melesat harganya dan melambungkan namanya seketika menjadi salah satu mata uang digital yang paling banyak diincar.

MATIC dari Polygon adalah nama uang digital dari aset kripto tersebut. Nah, penasaran dan ingin tahu lebih banyak mengenai mata uang digital dari perusahaan India ini? Berikut selengkapnya.

Apa Itu Polygon MATIC?

Polygon (matic) adalah protokol yang berfungsi sebagai penghubung beberapa jaringan blockchain dan semuanya telah kompatibel dengan Ethereum. Produk diciptakan untuk bisa memberikan solusi atas lambatnya kecepatan maupun tingginya gas fee tanpa mengesampingkan keamanan pengguna.

Polygon diperuntukan bagi transaksi Ethereum yang lebih cepat dan murah menggunakan sidechains Layer 2, sebuah blockchain yang berjalan bersamaan dengan chain utama Ethereum.

Polygon menggunakan versi modifikasi framework Plasma yang dibangun di atas pos pemeriksaan bukti kepemilikan yang dijalankan melalui rantai utama Ethereum. Teknologi ini memungkinkan setiap sidechain di Polygon mencapai hingga 65.536 transaksi per blok.

MATIC coin adalah token ERC-20 yang fungsinya untuk pembayaran transaksi dan sebagai governance token pada protokol Polygon. Selain itu, koin ini dapat berfungsi sebagai staking dalam jaringan.

MATIC merupakan cryptocurrency yang mendukung jaringan Polygon, yang menyediakan kerangka kerja untuk membangun dan menghubungkan blockchain dengan ranti utamanya dalah teknologi Ethereum. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan solusi yang lebih murah, lebih aman, dan efisien untuk transaksi yang dilakukan di blockchain Ethereum.

Sejarah Singkat Polygon MATIC

Polygon dibuat di India pada tahun 2017 dan pada awalnya disebut Jaringan Matic. Matic sendiri dibuat oleh beberapa pengembang Ethereum yaitu Jaynti Kanani, Sandeep Nailwal, Anurag Arjun, dan Mihailo Bjelic. Tujuan dari menciptakan MATIC ini karena melihat permasalahan skalabilitas Ethereum di mana peningkatan kepadatan jaringan menyebabkan biaya gas yang mahal dan proses transaksi lambat.

Awal mula dikenalnya matic coin adalah pada April 2019 ketika tim Polygon berhasil mengumpulkan 5.6 juta dolar AS melalui penjualan 1.9 miliar MATIC selama 20 hari saja. Kemudian, pada tahun Februari 2021 nama jaringan Matic diubah menjadi Polygon Network.

Dalam masa penawaran awalnya pada April 2019, tim Polygon mengumpulkan 5,6 juta dolar AS dalam ETH melalui penjualan 1,9 miliar token MATIC dalam periode 20 hari. Lalu, Jaringan Matic diluncurkan pada tahun 2020 dan Matic berganti nama menjadi Polygon Network pada Februari 2021.

Baca Juga: Mengenal Cosmos (ATOM), Pengertian dan Cara Kerja

Cara Kerja Polygon MATIC

Polygon sering disebut sebagai “Ethereum’s Internet of blockchain” karena ia menciptakan ekosistem multi-chain yang bisa digunakan bersama dan melekat kepada Ethereum.

Polygon dibuat untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan developer dengan menyediakan kerangka untuk membuat decentralized applications (dApps) yang memprioritaskan kinerja, user experience (UX), dan keamanan.

Instrumen ini mampu memfasilitasi kebutuhan developer dengan mengutamakan keamanan, kinerja, dan juga user experience (UX). Adapun cara kerja matic coin adalah sebagai berikut:

  • Memiliki 2 layer, dimana layer 1 (L1) merupakan mainnet dan menjadi jaringan blockchain utama. Sedangkan layer 2 (L2) menjadi blockchain yang akan berjalan di atas layer 1. Dengan demikian, L2 akan mengatasi kerugian dan hambatan-hambatan akibat padatnya jaringan Ethereum.
  • Dalam layer 2 terdapat commit chains dan side chains, kedua komponen ini memiliki perbedaan, yakni commit chains lebih berfokus untuk melakukan integrasi keamanan jaringan.
  • Ketika kedua layer tersebut bersinergi, maka transaksinya akan lebih cepat dengan biaya gas jauh lebih murah. Demikian pula skalabilitasnya yang aman bagi pengguna.

Polygon memberikan beberapa solusi layer 2 seperti sistem commit chains dan juga side chains (blockchain yang berjalan secara paralel dengan mainnet Ethereum). Perbedaan utama dari kedua sistem ini adalah commit chains dapat menginternalisasi keamanan jaringan Ethereum.

Hal tersebut memungkinkan developer untuk memanfaatkan skalabilitas Polygon tapi tetap menikmati keamanan yang diberikan oleh jaringan Ethereum. Melalui Polygon, para developer dapat meningkatkan kinerja aplikasinya agar transaksi lebih cepat dan biaya gasnya lebih murah dibanding mainnet Ethereum.

Jadi apa perbedaannya Polygon MATIC dengan Ethereum?

Polygon Matic dibangun di atas jaringan Ethereum namun beroperasi terpisah dari Ethereum. Ia memiliki jaringan blockchain-nya sendiri dan aplikasinya sendiri. Tetapi, aplikasi Polygon Matic kompatibel dengan jaringan Ethereum begitu pula sebaliknya.

Fungsi MATIC Koin Kripto Milik Polygon

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, representative koin kripto dari Polygon adalah MATIC. Koin MATIC ini  merupakan salah satu favorit para investor kripto saat ini dengan status popularitas yang sama tingginya dengan Polkadot dan Avalanche meskipun masih terbilang sangat baru dalam dunia mata uang digital.

Tapi apa sih yang membuat koin MATIC Polygon ini menjadi popular, kelebihan apa saja yang ditawarkannya?

Agar lebih mengenal koin MATIC dari Polygon berikut beberapa fungsi yang bisa didapatkan dengan memiliki koin digital satu ini:

1. Sebagai Aset Investasi Crypto

MATIC coin adalah instrumen investasi yang cukup menjanjikan karena seperti halnya aset kripto lainnya, nilai koin ini dapat mengalami kenaikan atau penurunan drastis dalam jangka pendek maupun menengah. Hal tersebut memungkinkan kita untuk meraup keuntungan besar.

2. Staking

Fungsi lain dari MATIC coin dalah untuk staking kepada validator yang terpercaya sebagai pendukung investasi kripto agar memperoleh passive income lebih besar. Validator inilah yang akan mengamankan jaringan.

Baca Juga: Dogecoin: Definisi, Kelebihan dan Cara Beli

Cara Membeli MATIC Coin

Untuk yang ingin mencoba membeli MATIC coin sebagai aset investasi crypto berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Mendaftaran (sign up) di crypto exchange pilihan, guna menjadikannya perantara dan pemberi fasilitas trading.
  2. Wajib melakukan syarat agar terdaftar sebagai investor matic coin yaitu dengan menyetorkan setoran awal atau sejumlah deposit dana. Biasanya, nominal ini telah ditetapkan oleh broker.
  3. Lalu berikutnya tinggal lakukan pembelian matic coin di platform crypto yang tersedia.

Tapi bagaimana cara mencairkannya ke mata uang Rupiah?

Pencairan aset koin digital MATIC bisa dilakukan di platform yang sama tempat kamu membeli koin MATIC. Metodenya pun berbeda-beda tergantung dari aplikasi mana yang kamu pilih. Namun berikut prosesnya secara umum yang bisa dijadikan patokan:

  • Login di aplikasi broker menggunakan akun kamu.
  • Cari opsi “Withdraw” atau “Withdraw Funds” kemudian klik.
  • Pilih mata uang tujuan kamu mencairkan, dalam hal ini pilih “Indonesia Rupiah”
  • Masukkan nominal yang ingin Kamu tarik. Pastikan nominalnya di atas batas minimal saldo yang telah ditetapkan oleh broker.
  • Lengkapi informasi seperti data diri, nomor rekening pribadi, dan nama bank tujuan.
  • Lakukan konfirmasi dan tunggu beberapa saat hingga uang ditransfer ke rekening kamu.

Aplikasi yang Menggunakan Polygon

Banyak pengembang DeFI (decentralized finance) dan DApps (decentralized applications) mulai melihat Polygon sebagai protokol yang bisa membantu perkembangan produk yang mereka miliki. Kamu bisa menggunakan DApps yang ada di Polygon untuk berbagai tujuan termasuk mendapatkan keuntungan.

Beberapa DApps yang ada di Polygon antara lain:

Nama Aplikasi

Keterangan

Quickswap

Quickswap (QUICK) adalah DEX (decentralized exchange) yang dibangun di atas jaringan Polygon dan memungkinkan pengguna melakukan transaksi cepat dengan biaya gas murah. Ia dibuat sebagai sebuah fork atau modifikasi dari protokol Uniswap.

Aavegotchi

Aavegotchi, game berbasis blockchain yang didukung AAVE

Salah satu game yang menggabungkan elemen dari DeFi dan juga NFT adalah Aavegotchi. Kamu akan membeli dan mengoleksi NFT dalam bentuk avatar gotchi yang menggunakan aset kripto sebagai jaminan.

Jadi, setiap gotchi yang kamu punya merupakan aset yang nilainya bergantung kepada jumlah aset kripto yang kamu simpan dalam gotchi tersebut.

KogeFarm

KogeFarm adalah sebuah aplikasi DeFi yield farming, yaitu cara untuk menghasilkan bunga dengan kepemilikan cryptocurrency. Dalam istilah sederhana, yield farming berarti mengunci atau menyimpan aset kripto yang kita miliki dalam sebuah DApss dan mendapatkan bunga dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks bank konvensional, yield farming sangat mirip dengan konsep deposito.

Melalui aplikasi ini kamu bisa memperoleh dan bertransaksi dengan MATIC coin dari Polygon selain dari aplikasi trading kripto.

Hati-Hati dengan Risiko Investasi agar Cuan Bisa Maksimal

Tidak ada investasi yang tidak memiliki risiko. Begitu juga dengan investasi kripto. Risiko cryptocurrency sendiri adalah fluktuatif yang tinggi, minim regulasi dan ancaman kejahatan siber yang cukup tinggi.

Namun risiko tersebut bisa diminimalisir jika kamu menggunakan platform investasi yang diawasi OJK dan telah mendapatkan izin dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Intinya apapun jenis investasi online yang ingin ditekuni, yang utama dalah memastikan legalitas dari platform investasi tersebut agar terhindar dari penipuan.

Baca Juga: Mengenal Uniswap, Cara Kerja dan Mata Uang Digitalnya