Tetap Stabil di Segala Kondisi, Ini Ulasan Safe Haven dan Potensinya untuk Investasi

Ketika berinvestasi, investor pasti ingin mendapatkan potensi keuntungan semaksimal mungkin dari aktivitas menanam modalnya. Tapi, di kondisi tertentu, ada kalanya investor lebih mengutamakan keamanan dan kestabilan pertumbuhan modal yang diinvestasikannya. Biasanya, jika menginginkan pertumbuhan nilai yang stabil, aman, dan lebih pasti, investor akan menanam modal di jenis aset yang disebut safe haven. 

Meski menjadi salah satu jenis investasi yang banyak dipertimbangkan oleh investor, beberapa orang mungkin belum memahami tentang apa itu safe haven, potensi dan keuntungan, serta contoh instrumennya. Nah, jika kamu ingin tahu selengkapnya tentang investasi safe haven dan berbagai hal penting seputarnya, simak penjelasan berikut ini. 

Safe Haven Artinya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, safe haven adalah jenis aset investasi dengan tingkat stabilitas yang tinggi dan aman untuk dipilih ketika kondisi perekonomian dunia sedang tidak kondusif. Ketika investor memilih untuk investasi di instrumen safe haven artinya sedang terjadi krisis maupun isu geopolitik yang berpengaruh terhadap fluktuasi harga sekuritas. 

Biasanya, nilai aset safe haven tak mengalami perubahan yang signifikan walaupun kondisi ekonomi sedang tidak stabil dan sulit diprediksi. Nilai aset ini bahkan akan cenderung naik serta tak terdampak penurunan selayaknya jenis instrumen investasi lain. 

Safe haven adalah jenis aset yang umumnya mempunyai nilai fluktuasi rendah. Oleh karena itu, risiko investasi di instrumen jenis ini terbilang lebih kecil daripada instrumen investasi lainnya. Karena keunggulannya tersebut tidak sedikit investor yang menjadikan instrumen safe haven sebagai pilihan untuk diversifikasi portofolio investasinya. 

Karakteristik Aset Safe Haven

Jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain, safe haven mempunyai beberapa karakteristik khusus yang menjadikannya unik dan sering kali dilirik oleh para investor, antara lain: 

1. Tingkat Likuiditas Tinggi

Sebuah aset bisa disebut safe haven jika mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi. Artinya, aset tersebut harus dapat dikonversi dengan mudah menjadi aset likuid seperti uang tunai. Tingkat likuiditas yang tinggi ini biasanya dipengaruhi oleh aset yang selalu diminati dan dicari oleh kelompok masyarakat tertentu sehingga mudah untuk dibeli atau dijual sewaktu-waktu. 

2. Ketersediaannya Terbatas

Karakteristik lainnya dari aset safe haven adalah jumlah ketersediaan atau suplainya terbatas. Jenis aset ini tidak boleh memiliki tingkat permintaan yang lebih tinggi daripada jumlah ketersediaannya guna mempertahankan nilai serta mencegah risiko kelangkaan hingga menghilangkan sifat likuidnya. 

3. Tingkat Permintaan Tak Lekang Waktu

Selain itu, aset jenis ini juga mempunyai tingkat permintaan yang berkelanjutan dan tidak lekang oleh waktu. Meskipun zaman telah berganti dan teknologi sudah berkembang, permintaan akan jenis aset ini tidak akan hilang ataupun digantikan dengan jenis aset lainnya. 

4. Memiliki Fungsionalitas yang Jelas

Aset safe haven juga harus mempunyai fungsionalitas atau nilai guna dalam jangka panjang. Dengan begitu, aset ini bisa mempertahankan nilainya dan juga tingkat permintaannya di masyarakat. 

5. Kualitas Aset Terjaga 

Karakteristik yang terakhir, safe haven mempunyai kualitas aset yang terjamin dan terjaga. Walaupun sedang terjadi krisis ekonomi, nilai dari aset jenis ini tidak akan terdampak atau menurunkan kualitasnya.  

Baca Juga: Mengenal Analisis Kelayakan Investasi, Begini Caranya!

Keunggulan Investasi Safe Haven

Kerap menjadi andalan bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio dan meminimalkan kerugian, mungkin kamu penasaran, apa hal yang menjadikan investasi di aset safe haven lebih unggul? Untuk mengetahui jawabannya, berikut adalah 4 keuntungan investasi safe haven. 

1. Risiko Rendah

Keunggulan pertama safe haven adalah risikonya yang terbilang rendah dan jauh lebih kecil dibanding kebanyakan instrumen investasi lain. Memiliki risiko yang rendah, fluktuasi nilai safe haven terbilang mudah untuk diantisipasi dan tidak terlalu ekstrem. Karenanya, jenis aset ini juga kerap dijadikan pilihan oleh investor pemula yang belum punya banyak pengalaman. 

2. Alternatif Dapatkan Penghasilan Pasif

Selain itu, jenis aset ini juga bisa memberikan potensi penghasilan pasif yang tak kalah menggiurkan. Dengan risiko yang rendah, opsi mendapatkan penghasilan pasif dari safe haven ini sering dipilih oleh investor yang merencanakan masa pensiun. Dengan begitu, mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa perlu bekerja karena memperoleh penghasilan pasif dari investasi di instrumen jenis ini. 

3. Menjadi Lindung Nilai Aset

Keuntungan lain dari investasi di safe haven adalah kamu bisa menjadikannya sebagai sarana lindung nilai terhadap aset yang dimiliki. Hal ini tentu sangat penting untuk dipertimbangkan, khususnya di kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil. Misalnya, jika tingkat inflasi sedang tinggi, daripada menyimpan uang tunai, ada baiknya kamu membeli emas karena nilainya bisa terus berkembang seiring waktu melebihi laju inflasi. 

4. Opsi Ideal Diversifikasi Portofolio

Safe haven adalah instrumen berisiko rendah dengan kenaikan harga yang lebih stabil. Karakteristiknya tersebut membuat jenis aset ini cocok untuk dijadikan sebagai opsi diversifikasi portofolio. Dengan begitu, ketika performa instrumen investasi lain sedang anjlok, nilai portofolio bisa tetap terjaga berkat diversifikasi di aset safe haven. 

Kekurangan Investasi Safe Haven

Keuntungan investasi di instrumen safe haven memang tak perlu diragukan lagi dan menjadikannya populer dipilih oleh investor. Tapi, bukan berarti jenis aset ini tak memiliki kekurangan. Berikut adalah beberapa kelemahan safe haven sebagai instrumen investasi. 

1. Potensi Imbal Hasil Lebih Sedikit

Seperti yang kita tahu, prinsip investasi adalah semakin tinggi risikonya, potensi keuntungan yang didapatkan juga semakin besar. Dengan risiko yang rendah, investasi di safe haven cenderung memberi imbal hasil yang tak terlalu tinggi. Walaupun begitu, jika kamu lebih mengutamakan kestabilan dan keamanan, investasi di aset ini merupakan pilihan yang bijak. 

2. Beberapa Produk Masih Rentan Terkena Inflasi

Kekurangan lain dari investasi safe haven yaitu beberapa jenis asetnya masih terbilang rentan dengan risiko inflasi. Pasalnya, ketika inflasi, daya beli masyarakat dan kondisi pasar akan menurun. Alhasil, tingkat permintaan akan aset safe haven juga terpengaruh dan membuat likuiditas maupun imbal hasilnya tak optimal. 

Baca Juga: Berperan Kembangkan dan Promosikan Industri Investasi, Yuk Kenali Apa Itu APRDI dan Profilnya

Contoh Aset Safe Haven

Lalu, jenis aset atau instrumen investasi seperti apa sih yang tergolong sebagai safe haven? Familier bagi investor, berikut adalah beberapa contoh safe haven.

Jenis Safe Haven Keterangan
Emas

Contoh safe haven yang paling mudah dan pasti diketahui oleh semua orang adalah emas. Jenis logam mulia ini bisa menjadi instrumen investasi untuk melindungi nilai kekayaan di kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil. Dengan nilai yang cenderung meningkat setiap tahun dan melebihi laju inflasi, banyak investor yang menjadikan emas sebagai aset safe haven. 

Yang terpenting, pilih produk emas batangan murni dengan kadar 24 karat ketika ingin menjadikannya sebagai aset lindung nilai, bukan emas perhiasan. Pasalnya, produk emas jenis ini memiliki nilai tertinggi dan potensi kenaikan paling optimal. 

SBN SBN atau Surat Berharga Negara adalah produk obligasi terbitan pemerintah Indonesia. Jenis obligasi ini dijamin oleh pemerintah dan mampu memberikan potensi imbal hasil yang stabil serta berisiko rendah. Karenanya, SBN tergolong sebagai aset safe haven yang bisa kamu pilih.

Mata Uang Asing

Tidak hanya itu, mata uang asing, khususnya dari negara maju juga bisa menjadi safe haven. Meskipun tergolong sebagai aset yang volatile, nilai tukarnya ke rupiah bisa lebih besar saat nilainya tinggi. Beberapa contoh mata uang asing yang bisa kamu jadikan sebagai safe haven adalah USD, JPY, dan Euro. 

US Treasury

Contoh terakhir adalah US Treasury atau Surat Berharga Negara terbitan pemerintah Amerika Serikat. Sebagai negara adidaya, SBN dari Negeri Paman Sam kerap dijadikan safe haven, misalnya T-Notes, T-Bonds, dan T-Bills. Periode investasi di setiap jenis obligasi AS ini pun beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. 

Safe Haven adalah Pilihan Investasi Terbaik di Kondisi Ekonomi yang Labil

Memiliki risiko yang rendah dan biasanya tak terpengaruh inflasi, safe haven adalah opsi investasi yang ideal dipilih di kondisi ekonomi yang labil. Ketika performa investasi lain sedang kacau, kinerja safe haven malah lebih menjanjikan dan tetap stabil. Karenanya, tidak mengherankan jika banyak investor menjadikan jenis aset ini sebagai lindung nilai dan pilihan diversifikasi portofolionya

Baca Juga: Alternatif Catatkan Saham ke Bursa, Ini Pengertian Backdoor Listing dan Cara Tepat Menyikapinya