Selama Pandemi Corona, Ketahui Social Distancing, Isolasi, dan Karantina

Rantai penyebaran Covid-19 yang belum juga putus memaksa Anda untuk tetap menjaga jarak (social distancing) dari orang-orang di sekitar dan mengurangi aktivitas di luar ruangan. Cara ini dipercaya ampuh untuk mencegah bertambahnya jumlah korban yang terkena Covid-19.

Selain social distancing, terdapat pula istilah isolasi dan karantina yang tak kalah populer selama pandemi corona ini.  Mungkin hingga saat ini masih ada saja orang yang mengabaikan social distaning, tidak memahami isolasi dan karantina.

Untuk itu, cek penjelasan dari masing-masing istilah tersebut mulai dari pengertian hingga manfaatnya pada ulasan berikut ini yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber.

Apa itu Social Distancing?


Menjaga jarak satu sama lain

Istilah ini adalah yang paling populer karena sejak isu tentang virus Corona muncul, pemerintah setempat sudah menganjurkan untuk social distancing. Istilah ini adalah upaya mitigasi atau pencegahan yang mengajak Anda untuk menjaga jarak dari orang lain. Caranya dengan mengurangi kebiasaan untuk berada di tempat ramai dan membatasi kontak fisik.

Kalaupun ingin pergi ke suatu tempat, perhatikan jarak dimana Anda dan orang lain berdiri. Atur jarak setidaknya 0,5 m atau 1 m agar lebih aman, sehingga jumlah korban yang terinfeksi virus Corona semakin berkurang seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: PSBB Transisi DKI Jakarta: Cek Aturan dan Protokol Kesehatan Menuju New Normal

Apa Itu Isolasi?



Isolasi di rumah sakit

Isolasi dilakukan bagi seseorang yang jatuh sakit dan dipastikan sudah terkena Covid-19. Agar orang di sekitarnya tidak kena imbasnya, maka orang ini memilih untuk mengisolasi dirinya dalam beberapa waktu sampai dirinya benar-benar sembuh. 

Kalau sudah sembuh sekalipun, orang ini tidak boleh langsung pergi ke tempat ramai karena harus mengurung diri di rumah selama beberapa hari. Tujuannya untuk memastikan kalau virus Corona sudah tidak menggerogoti tubuh lagi, sehingga dirinya bisa dikatakan aman untuk bertemu orang lain.

Isolasi merupakan tindakan yang lebih parah dibandingkan social distancing karena sama sekali tidak boleh keluar rumah. Bahkan untuk mengambil makanan atau minuman pun harus meminta bantuan orang lain agar dapat bertahan hidup.

Apa Itu Karantina?


Karantina di rumah

Karantina merupakan upaya pencegahan yang dilakukan dengan cara mengasingkan seseorang yang tidak terkena virus, tapi diduga terinfeksi karena baru saja berkunjung dari wilayah yang terinfeksi. Mereka ini ditempatkan di ruangan khusus agar tidak terkontaminasi dengan dunia luar, dan senantiasa dicek keadaannya. Apabila ada yang sakit, maka akan segera ditindaklanjuti.

Karantina biasanya dilakukan dalam kurun waktu 2 minggu. Apabila dalam kurun waktu ini tidak ditemukan adanya gejala atau tanda-tanda terinfeksi, maka seseorang boleh pulang dan melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.

Apa Manfaat Ketiganya?

Seperti yang sudah disinggung pada paragraf pembuka, baik social distancing, isolasi maupun karantina bertujuan untuk membatasi penularan virus kepada orang-orang sehat yang ada di luar sana. Setidaknya dengan ketiga upaya ini, penularan virus menjadi lebih lama karena orang yang tertular sudah diamankan ke tempat khusus dan ditangani oleh petugas kesehatan.

Meski tak tertular atau memiliki gejala sekalipun, Anda diwajibkan untuk melakukan ketiganya. Tujuannya sebagai langkah antisipasi guna mengurangi jumlah korban yang mungkin akan bertambah setiap hari.

Baca Juga: COVID-19 Menyebar Luas, 7 Produk Asuransi Ini Cover Risiko Virus Corona

Adakah Upaya Lain yang Harus Dilakukan? 

Tentu saja ada! Berikut upaya lain untuk mencegah penyebaran virus Corona yang bisa dilakukan.

1. Gunakan masker saat bepergian 

Ke mana pun Anda pergi, pastikan masker sudah tertempel di mulut. Penggunaan masker akan menghalangi hembusan nafas orang lain atau udara yang masuk ke mulut. Sebab tidak menutup kemungkinan kalau keduanya sudah terkontaminasi dengan virus.

Untuk masker medis, sebaiknya gunakan sekali saja lalu buang. Sementara untuk masker lainnya boleh digunakan berkali-kali asal selalu dicuci setelah pemakaian, sehingga virus, kotoran, dan debu yang menempel tidak terhirup oleh saluran pernapasan Anda.

2. Mencuci tangan setelah memegang benda lain

Usahakan untuk mencuci tangan setiap kali memegang benda-benda milik umum, seperti gagang pintu, tombol dispenser, meja, dan lainnya. Kalau malas mencuci tangan, setidaknya sediakan hand sanitizer atau semprotan antiseptik agar kebersihan tangan selalu terjaga dengan baik.

Sebab, virus juga bisa menyebar lewat kontak tangan. Maka tak heran kalau bersalaman pun orang dilarang karena belum tentu tangannya bersih.

3. Menggunakan face shield di tempat yang ramai

Faktanya, bukan hanya mulut saja yang perlu ditutup, tapi juga wajah secara keseluruhan khususnya saat berada di tempat-tempat ramai. Face shield akan membantu menghalangi virus di udara yang mungkin akan masuk ke saluran pernapasan.

Jika Anda sering di tempat ramai atau bertemu dengan banyak orang, sebaiknya gunakan face shield agar keamanan terjamin. Bila sehat, Anda bisa beraktivitas dengan lancar.

4. Kenakan sarung tangan saat naik kendaraan umum

Bagi Anda yang bepergian menggunakan kendaraan umum, seperti busway atau kereta, jangan lupa kenakan sarung tangan. Sehingga tangan tetap bersih walau sudah memegang berbagai benda yang ada di dalam busway atau kereta.

Sama seperti masker, gunakan sarung tangan satu kali saja, lalu cuci sebelum digunakan kembali. Bila ingin praktis, beli sarung tangan berbahan plastik saja. Jadi selesai dipakai, Anda bisa langsung buang.

Menjaga Kesehatan di Musim Pandemi Sangatlah Penting

Mengingat pandemi masih mewabah di Indonesia dan jumlah orang yang terinfeksi virus corona \ semakin meningkat, coba untuk lebih memperhatikan kesehatan. Mulai dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, olahraga secara rutin dan hindari kontak fisik dengan orang lain.

Baca Juga: Corona Belum Reda, Begini Cara Siapkan Dana Kebutuhan Keluarga