Jangan Salah Artikan! Ini Perbedaan E-Wallet dan Mobile Banking yang Penting Kamu Ketahui
Tak bisa dipungkiri jika saat ini pembayaran digital sudah menjadi bagian hidup masyarakat modern. Tak terkecuali di Indonesia, banyak kalangan masyarakat yang saat ini telah memilih untuk hidup secara cashless atau tanpa uang tunai dan membayar setiap transaksinya sehari-hari menggunakan uang digital.
Bagi yang sering bertransaksi menggunakan pembayaran digital, kamu pasti menyadari jika ada 2 layanan utama yang bisa digunakan, yaitu e-wallet atau dompet digital, serta mobile banking. Meski menawarkan fitur yang selaras, tapi kedua layanan pembayaran digital tersebut mempunyai karakteristik dan keunggulannya tersendiri. Perbedaan e-wallet dan mobile banking tersebut tentu penting untuk dipahami agar kamu bisa memilih layanan yang terbaik.
Nah, untuk kamu yang ingin tahu apa saja perbedaan e-wallet dan mobile banking untuk menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan, penjelasan berikut layak untuk disimak.
Pengertian
Memahami perbedaan e-wallet dan mobile banking bisa lebih mudah dilakukan jika kamu mengerti pengertian masing-masing layanan tersebut. Sesuai namanya, e-wallet atau dompet digital adalah layanan keuangan berbasis digital atau elektronik. Layanan e-wallet berfokus pada fungsi penyimpanan saldo dengan bentuk digital, di mana saldo tersebut bisa digunakan untuk menyelesaikan transaksi dan diisi melalui transfer bank atau top up di minimarket.
Sementara untuk mobile banking adalah aplikasi yang disediakan oleh perbankan agar bisa memudahkan nasabahnya dalam mengakses serta mengelola rekeningnya secara mobile. Nasabah wajib mempunyai rekening bank lebih dulu jika ingin menggunakan layanan mobile banking dari perbankan yang bersangkutan.
Fitur yang Disediakan
Perbedaan e-wallet dan mobile banking selanjutnya bisa dilihat dari fitur yang disediakan masing-masing layanan. Pada e-wallet, fitur yang tersedia biasanya berfokus hanya pada kemudahan membayar transaksi secara online atau digital, baik di e-commerce atau toko offline. Di samping itu, pengguna e-wallet juga bisa lebih mudah melakukan transfer dana antar pengguna, top up saldo dompet digital atau pulsa, membayar tagihan bulanan, hingga investasi.
Sedangkan pada mobile banking, fitur yang disediakan cenderung lebih lengkap karena menyesuaikan dengan kapasitas perbankan pada umumnya. Fitur tersebut mencakup transfer antar rekening bank, membayar transaksi dan tagihan, sampai cek saldo atau cek mutasi.
Sistem Keamanan
Selanjutnya terkait sistem keamanannya, e-wallet biasanya dilengkapi dengan sistem pengamanan berupa PIN, password, serta autentikasi dua faktor atau 2FA dalam mengamankan aktivitas transaksinya. Di samping itu, beberapa layanan e-wallet juga membatasi jumlah transaksi harian guna meminimalkan risiko penipuan.
Pada mobile banking, sistem pengamanannya cenderung lebih simpel tapi masih sangat aman. Selain password dan PIN, mobile banking juga dibekali sistem keamanan berlapis, seperti, sidik jari, mToken, dan sebagainya. Di samping itu, karena langsung terkait ke rekening bank, pengamanan mobile banking lebih ketat dan aman dibanding e-wallet.
Pengawas Layanan
Sebagai layanan non perbankan, e-wallet diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Semua layanan e-wallet yang resmi beroperasi di Indonesia wajib terdaftar dan mendapat pengawasan dari OJK, serta tunduk pada ketentuan dan regulasi yang berlaku.
Sementara mobile banking berada di pengawasan Bank Indonesia atau BI. Hal ini membuat layanan mobile banking memiliki jaminan ekstra terkait keamanan layanannya, termasuk dalam hal transaksi ataupun segala layanan perbankan yang ditawarkan.
Biaya Transaksi
Hal penting lainnya yang membedakan antara e-wallet dan mobile banking adalah terkait biaya transaksinya. Pada e-wallet, beberapa layanan dan platform mungkin mengenakan biaya transaksi saat melakukan top up ataupun transfer dana. Meskipun begitu, ada beragam penawaran promo menarik seperti potongan harga dan cashback yang bisa dinikmati pengguna e-wallet saat bertransaksi menggunakan layanan tersebut.
Di sisi lain, biaya transaksi pada mobile banking biasanya cenderung lebih rendah dibanding e-wallet. Terlebih pada transfer antar rekening dengan bank yang sama, pengguna biasanya tidak akan dikenakan biaya transaksi.
Batasan Transaksi dan Penggunaan
Perbedaan terakhir antara layanan e-wallet dan mobile banking terletak pada batasan transaksi harian dan penggunaannya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, e-wallet umumnya memiliki batasan transaksi harian yang bisa dilakukan penggunanya.
Batasan jumlah transaksi dan saldo ini bervariasi menyesuaikan kebijakan penyedia layanannya, misalnya 2 juta rupiah untuk akun reguler dan 20 juta rupiah untuk akun premium. Karenanya, e-wallet cenderung digunakan untuk pembayaran harian dengan nominal yang tidak terlalu besar.
Sedangkan pada mobile banking, pihak perbankan umumnya tak memberlakukan batasan transaksi ke para penggunanya. Jika dibutuhkan, pengguna bisa melakukan transaksi hingga puluhan atau ratusan juta per harinya menggunakan layanan perbankan ini.
Ketahui Perbedaan E-Wallet dan Mobile Banking agar Tahu Layanan untuk Dipilih
Sering dianggap sama, tapi e-wallet dan mobile banking ternyata memiliki banyak perbedaan yang perlu disesuaikan dengan penggunaan dan kebutuhan. Meski keduanya menawarkan kepraktisan dalam melakukan transaksi, tapi beberapa ketentuan seperti batasan saldo transaksi dan skala layanan mengharuskanmu untuk memilih layanan yang sesuai. Jadi, pastikan untuk memahami perbedaan e-wallet dan mobile banking di atas agar memahami layanan mana yang pas untuk dipilih sesuai kebutuhan.