5 Tips Belajar Investasi untuk Mahasiswa. Lumayan Buat Tambahan Jajan!

Masih mahasiswa, belum punya penghasilan, tapi sok ingin investasi? Beberapa orang mungkin akan menyindir saat mereka tahu kalau kamu ingin berinvestasi, tapi jangan langsung patah semangat. Sindiran inilah yang seharusnya membuat kamu semakin bersemangat untuk melakukan apa yang hendak dilakukan.

Kamu boleh saja minim pengalaman, juga tidak punya uang, tapi bukan berarti harus melupakan keinginan untuk investasi. Sejatinya, kamu bisa dengan cara menyisihkan sebagian uang pemberian dari orangtua setiap bulan. Setelah terkumpul, baru bisa mulai investasi.

Nah, agar jerih payahmu dalam investasi tidak sia-sia, simak tips-tips belajar investasi untuk mahasiswa berikut ini!

5 Tips Buat Mahasiswa yang Ingin Belajar Investasi

1. Cek cash flow secara rutin


Cek cash flow secara rutin

Mulai dari uang bulanan, jajan, pulsa, atau nongkrong, coba hitung berapa yang sebenarnya kamu dapatkan setiap bulan. Lalu, kurangkan dengan pengeluaran rutin. Jangan karena mau investasi, kamu jadi tidak makan atau nongkrong sama teman-temanmu.

Catatlah pemasukan dan pengeluaran dalam satu buku, sebagai pertinggal kalau sewaktu-waktu pengeluaran membengkak. Jadi, kamu bisa bandingkan pengeluaran untuk masing-masing pos dan mengetahui pos mana yang paling banyak biaya.

Kalau ternyata kondisi finansialmu baik, selamat! Itu artinya kamu sudah selangkah lebih baik untuk memulai investasi. Yakinkan dirimu sebelum mulai investasi. Jangan sampai rencana investasi tiba-tiba berhenti di tengah jalan karena kamu sudah bosan melakukannya.

Baca Juga: Tips Jitu Mengatur Keuangan di Usia 20 Tahunan

2. Mulailah sisihkan uang jajan atau penghasilan

Punya uang jajan dari orang tua, kan? Sebaiknya sisihkan sedikit demi sedikit setiap bulan agar kamu mempunyai modal untuk berinvestasi. Baiknya lagi kalau kamu punya pekerjaan part time saat kuliah, jadi 50% atau 75% dari penghasilan bisa dialihkan ke dana investasi.

Bagi kamu yang sudah terbiasa hidup boros, bahkan bisa minta uang jajan tambahan ke orang tua, pasti akan sulit menabung. Tapi, dengan tekad dan keinginan yang kuat kamu pasti bisa melakukannya sama seperti orang lain.

Mulai dari nominal kecil saja dulu. Toh, seiring berjalannya waktu kamu akan semakin terbiasa melakukannya yang penting coba saja dulu agar kamu bisa mengetahui hasilnya.

3. Ketahui apa tujuanmu berinvestasi

Investasi tentu harus ada tujuannya, jadi dalam prosesnya nanti tidak ada kata malas atau berhenti berinvestasi. Kamu harus konsisten melakukan apa yang sudah kamu mulai dari awal agar hasil akhirnya juga bagus, sesuai dengan apa yang diharapkan.

Kalau memang tujuanmu berinvestasi untuk modal nikah, misalnya, maka hitunglah dulu estimasi biaya pernikahan yang akan kamu selenggarakan nanti secara lengkap. Kalau tujuannya untuk beli rumah, kamu sudah bisa cari tahu kisaran harga rumah yang diinginkan agar kamu tahu menyiapkan uangnya.

Tujuan yang jelas akan membantumu semangat berinvestasi meski dalam kondisi ekonomi yang sulit sekalipun. Ketika tujuan belum tercapai, kamu pasti akan mengupayakan yang terbaik agar pencapaiannya jauh lebih cepat.

4. Pilih investasi yang sesuai dengan statusmu sebagai mahasiswa

Namanya juga mahasiswa, masih mengandalkan uang orang tua. Investasi yang dipilih sebaiknya sesuai dengan status kamu sebagai mahasiswa, seperti saham, reksa dana, atau P2P Lending. Sebab, modal untuk berinvestasi pada ketiga instrumen ini masih terjangkau.

Sedangkan untuk rumah, kos-kosan, atau barang antik, sepertinya jangan dulu karena modalmu belum cukup, Kamu sendiri juga belum paham bagaimana mekanismenya. Sebab, ada pihak ketiga yang pasti terlibat dalam investasi skala besar.

Kalau memang kamu belum sanggup membuka deposito, maka reksa dana juga sudah cukup oke. Yang pasti uang jajan kamu tidak habis untuk foya-foya saja, tapi juga investasi untuk masa depan yang cerah.

Baca Juga: Zaman Now Investasi Jangan yang Biasa Saja, Mahasiswa Coba Deh Investasi Ini

5. Luangkan waktu untuk belajar investasi

Meski namanya sama-sama investasi, tapi mekanisme dari setiap instrumen investasi pasti berbeda. Ada yang melibatkan developer, broker, manajer investasi dan lainnya. Teknik untuk mengelola investasi juga berbeda-beda sesuai dengan tujuan investasinya.

Maka dari itu, kamu perlu meluangkan banyak waktu untuk belajar agar bisa mendalami dunia investasi yang sudah dipilih. Jangan sampai cuma sekedar investasi saja, tapi kamu tidak mendapat ilmu apa-apa dari sana.

Jangan ragu untuk ikutan kelompok belajar atau komunitas yang isinya mahasiswa yang aktif berinvestasi. Dari sini kamu bisa belajar banyak hal dan ilmu yang kamu dapatkan menjadi semakin maksimal. 

Melek Investasi Sejak Dini

Tua atau muda, mahasiswa atau pekerja, sama saja. Semua orang mempunyai hak yang sama untuk terjun ke dunia investasi. Jadi, jangan menjadikan status sosial seseorang sebagai tolak ukur. 

Lihatlah ketertarikan para mahasiswa untuk berinvestasi. Bermula dari ketertarikan inilah nantinya mahasiswa mau belajar untuk menekuni dunia investasi secara mendalam. Dengan begini, ilmu investasinya akan semakin bertambah dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Tips Investasi Pemula Sesuai dengan Usia