Aset Investasi: Simak Pengertian Hingga Jenis Asetnya yang Menguntungkan Investor

Membahas mengenai kehidupan, sepertiny bukan hanya sekedar mengatur uang untuk belanja kebutuhan atau keinginan, bayar tagihan, dan liburan saja. Akan tetapi, bagi siapapun yang sudah berpenghasilan, perlu juga memikirkan untuk memiliki investasi.

Hal ini wajib dilakukan, mengingat investasi sangat penting dalam finansial. Tak mengapa jika kamu baru memulai investasi meskipun kecil atau sedikit. Sebab, ini akan menjadi awalan yang baik untuk melangkahkan investasi ke peluang yang lebih besar.

Banyak instrumen investasi yang bisa dipilih, mulai dari reksadana, logam mulai, obligasi, deposito, hingga saham. Kamu hanya tinggal memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu saat ini.

Nah, apapun instrumen investasinya itu merupakan sebuah aset investasi yang berharga dalam finansial. Memang tidak berasa dalam waktu dekat, tapi aset investasi memiliki nilai berupa keuntungan yang akan bermanfaat buat kamu sebagai investor di masa mendatang.

Bayangkan, kamu memiliki satu aset investasi saja sudah bisa untung. Apalagi jika kamu memiliki lebih dari satu aset, tentunya kamu bisa mendapatkan untung dalam jumlah yang lebih besar lagi.

Namun, perlu kamu tahu bahwa aset investasi itu memiliki jenis-jenis lainya yang juga menguntungkan. Untuk mengenal lebih dalam mengenai aset investasi, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Aset Investasi?


Aset investasi

Sebelum membahas lebih jauh berbagai jenis aset, tak ada salahnya kamu memahami lebih dulu mengenai apa yang dimaksud dengan aset investasi.

Aset investasi adalah seluruh harta kekayaan dan sumber daya baik berwujud atau pun tidak yang dimiliki seseorang atau suatu perusahaan.

Dengan adanya aset ini, pemilik berharap bisa dijadikan sebagai penghasilan utama atau tambahan yang memberikan keuntungan karena kenaikan nilai dari aset tersebut di masa depan. Selain itu juga, aset investasi bisa mengamankan dana finansial kamu saat ini hingga mendatang.

Baca Juga: Keputusan Investasi: Dasar, Tujuan, dan Cara Pengambilan Keputusan Investasi

Jenis-Jenis Aset Investasi

Berdasarkan likuiditasnya, aset investasi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu aset lancar dan tidak lancar. Berikut perbedaan yang bisa kamu pahami dari kedua jenis aset tersebut.

1. Aset Lancar

Aset lancar adalah kekayaan yang dimiliki seseorang atau perusahaan yang bisa diubah dengan mudah menjadi uang tunai. Aset lancar inilah yang menjadi dasar seseorang dan perusahaan menjalankan aktivitasnya.

Terdapat ciri-ciri aset lancar, antara lain:

  • Mudah diperjualbelikan
  • Bisa digunakan dalam waktu kurang dari 12 bulan
  • Bisa disimpan terlebih dahulu, kemudian dijual
  • Pencairan aset singkat

Berikut beberapa contoh yang termasuk aset investasi lancar, yaitu:

Aset Lancar

Penjelasan

Surat Berharga

Surat yang dikeluarkan oleh instansi sebagai bukti kepemilikan suatu kekayaan dari instansi tersebut dan bisa diperdagangkan. Contohnya:

-        Deposito bulanan

-        Obligasi

-        Saham

-        Wesel Tagih dll

Kas

Sebutan umumnya ialah uang tunai yang digunakan untuk memenuhi segala aktivitas

Piutang Dagang

Tagihan kepada pelanggan yang membeli barang jualanmu secara kredit dalam tempo tertentu yang disepakati kedua pihak sejak awal

Perlengkapan

Barang atau bahan baru yang digunakan sebuah usaha untuk kelangsungan perkembangan usaha tersebut

Persediaan Barang Dagang

Barang dagang yang belum habis diperdagangkan

Sewa Dibayar di Muka

Dana untuk membayar sewa rumah, ruko, atau tempat usaha

Biaya Dibayar di Muka

Dana yang dilakukan diawal  

Piutang Pendapatan

Penghasilan yang diterima dari pemberian layanan, barang atau jasa tapi dananya belum diterima

Logam Mulia

Emas murni 99% yang dibentuk batangan

 2. Aset Tidak Lancar

Sementara itu, aset tidak lancar adalah aset yang tidak bisa kamu cairkan menjadi uang tunai dalam waktu dekat. Umumnya, aset investasi yang termasuk tidak lancar ini membutuhkan waktuk yang lama untuk dijualbelikan.

Berikut contoh dari aset investasi tidak lancar, yaitu:

Aset Tidak Lancar

Penjelasan

Aktiva Tetap

Memiliki wujud dan bisa langsung digunakan oleh pemiliknya. Misalnya:

-        Peralatan toko atau mesin

-        Tanah

-        Gedung/Ruko dan lainnya

Aset Tidak Berwujud

Bentuknya tidak bisa dilihat secara fisik tapi pemiliknya bisa mengetahui manfaat yang besar. Contohnya:

-        Hak Cipta

-        Hak Paten

-        Hak Merek Dagang

-        Hak Kontrak

-        Franchise

-        Goodwill

Baca Juga: Melek Investasi: Simak Beda Investasi Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito

Aset Investasi yang Menguntungkan


Aset investasi

Dari berbagai kumpulan aset investasi, tentunya kamu bisa mengetahui mana sajakah aset yang bisa memberikan kamu keuntungan yang lebih maksimal di masa mendatang.

1. Emas

Emas ini bisa dalam bentuk perhiasan atau logam mulia. Meski bisa dibilang aset, tapi perhiasan terbuat dari emas yang kadarnya lebih rendah dan beberapa campuran bahan lain yang dapat dibentuk mulai dari cincin, kalung, gelang dan lainnya.

Alhasil, nilai dari perhiasan tidak terlalu menguntungkan. Namun, hampir semua toko emas juga menyediakan perhiasan emas dengan kadar yang tinggi, yaitu 24 karat. Sehingga bisa memberikan nilai yang tinggi di beberapa tahun kemudian.

Sementara logam mulia terbuat dari emas asli 99% tanpa campuran bahan apapun. Umumnya, logam mulia ini berbentuk lempengan emas atau batangan.

Dikarenakan kandungan emasnya yang sangat tinggi, sudah bisa dipastikan logam mulia menjadi aset investasi yang menguntungkan. Pasalnya juga, harga emas selalu meningkat disetiap waktunya.

2. Paper Asset

Paper asset atau aset dalam bentuk kertas tapi memiliki nilai keuntungan yang tinggi dalam waktu tertentu. Asset paper ini bisa berupa reksadana, deposito, saham, dan surat utang negara.

3. Properti

Properti juga menjadi salah satu aset investasi yang berwujud dan diincar para investor. Properti disini, bisa berupa tanah, bangunan, rumah, ruko, gedung dan sebagainya.

Selain harga propertiyang terus mengalami peningkatan, tapi nilai properti yang tinggi bisa dipengaruhi dari beberapa aspek, antara lain:

  • Lokasi properti yang terjangkau
  • Permintaan pasar yang tinggi
  • Pertumbuhan penduduk di sekitar

4. Peternakan

Mungkin kamu belum terpikirkan, kenapa peternakan termasuk aset investasi yang menguntungkan?

Hal ini dikarenakan, peternakan merupakan sumber utama dari berbagai bidang bisnis kuliner, mulai dari kuliner olahan ayam, sapi, bebek dan sebagainya. Dan bisnis kuliner ini tentunya dibutuhkan semua orang setiap waktunya. Maka bisa dipastikan, peternakan akan terus diincar para pebisnis kuliner untuk pemasok bahan produksi.

5. Pertanian

Sama halnya dengan peternakan. Pertanian pun menjadi aset investasi yang menjanjikan. Sebab, pertanian sangat dibutuhkan bagi setiap usaha di bidang pangan, baik itu di pasar tradisional, modern, hingga kuliner.

Saking banyaknya permintaan akan sayur mayur, bumbu dapur, hingga buah-buahan, tentunya kamu bisa merasakan hasil investasi dalam kurun waktu cepat atau lambat tergantung dari perkembangan pertanian.

6. Bisnis

Masih banyak orang yang beranggapan bahwa bisnis hanya bisa dijadikan sebuah pekerjan saja. Perlu kamu tahu, kalau bisnis yang kamu jalankan terus mengalami perkembangan yang bagus, memiliki alur keuangan yang baik dan bisa meningkatkan finansial, bisa dibilang bisnis ini menjadi aset investasi yang menguntungkan.

Untuk itu, jangan meremehkan suatu bisnis. Jika seorang pebisnis pemula sekalipun bisa mengembangkan bisnis yang dijalankan, maka dirinya bisa menikmati nilai aset yang lumayan di kemudian hari.

Olah Investasi Biar Nilai Asetnya Semakin Tinggi

Setiap aset investasi memiliki nilai yang berbeda-beda. Jika kamu ingin mendapatkan nilai yang tinggi di masa mendatang, tentunya kamu harus mengolah aset investasi tersebut dengan baik dan benar. Jangan sampai, setelah kamu beli aset, kemudian kamu biarkan begitu saja. Ini hanya membuatmu merugi karena asetnya tidak berkembang. Untuk itu, semakin diolah aset investasi, maka nilai keuntungan yang akan kamu dapat juga semakin tinggi jumlahnya.

Baca Juga: Dunia Investasi: Kenali Instrumen, Istilah dan Tips Sukses Investasi