Mengulik Beban Biaya Tinggal di Apartemen, Apakah Lebih Tinggi Dibanding Biaya di Rumah?

Ketika sedang berada di situasi mencari hunian baru, setiap orang biasanya akan dihadapkan pada 2 pilihan, yaitu membeli rumah atau apartemen.

Pada dasarnya, kedua jenis properti tersebut menawarkan keunggulan dan kekurangannya tersendiri yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi keuangan pemiliknya. Khususnya terkait biaya tinggal di apartemen dan rumah secara garis besar memiliki perbedaan yang penting untuk diketahui. 

Memang, biasanya harga apartemen, baik sewa atau beli, relatif lebih terjangkau jika dibandingkan dengan rumah. Sehingga, dilihat dari sisi tersebut, tidak sedikit orang yang lebih tertarik dan mulai beralih untuk menjadikan apartemen sebagai hunian daripada rumah, apalagi di wilayah urban di mana mayoritas harga properti telah melonjak tinggi. 

Berbagai Beban Biaya yang Harus Ditanggung jika Tinggal di Apartemen

Namun, bagaimana dari segi biaya tinggal di apartemen? Apakah benar jika biaya hidup di apartemen cenderung lebih mahal daripada di rumah? Nah, untuk mengetahui jawaban pasti dari pertanyaan tersebut, berikut telah Cermati rangkum beragam beban biaya tinggal di apartemen yang penting untuk diketahui. 

1. Iuran Pengelolaan Apartemen

Iuran Pengelolaan Apartemen, atau bisa juga disebut sebagai biaya IPL alias maintenance fee adalah biaya pemeliharaan apartemen bulanan yang mencakup beragam layanan serta pengeluaran. Beban biaya tersebut termasuk biaya pemeliharaan bagian lobi serta area umum, trotoar dan teras, lapangan, kolam renang, lanskap, lift, dan lain sebagainya.

Sebelum dikelola oleh manajemen gedung, nominal biaya IPL biasanya telah ditetapkan pihak pengembang yang membangun properti tersebut dan tercantum pada kontrak PPJB. Sebagai contoh, perhitungan nominal maintenance fee ini adalah X Rupiah per meter persegi dari apartemen yang dimiliki penghuni. Penarikannya pun tergantung dari kebijakan pihak pengelola apartemen, bisa setiap bulan, tiga bulan sekali, atau bahkan per tahun.  

2. Sinking Fund

Apabila kamu tinggal di apartemen atau properti sewa, biasanya akan ada biaya sinking fund alias dana cadangan yang dibayarkan secara bulanan. Adanya beban biaya ini tak hanya penting guna memelihara properti, tapi juga melindungi nilai serta daya jualnya. Fungsi dari sinking fund sendiri adalah untuk mengantisipasi biaya perbaikan, penggantian, dan pembaruan. 

Sebagai contoh, biaya ini bisa digunakan untuk renovasi genteng, servis, dan pengeluaran lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan pengelolaan gedung. Terkait nominalnya sendiri biasanya disesuaikan dengan kesepakatan dengan pihak penyewa apartemen. Tapi, biasanya, biaya ini ditetapkan sejumlah 10 sampai 15 persen dari biaya pengelolaan. 

3. Tagihan Internet

Kebanyakan apartemen menyediakan fasilitas internet berupa Wifi terhadap para penghuninya. Tapi, jangan harap layanan tersebut bisa digunakan secara gratis. Mengenai tarifnya sendiri tentu berbeda di setiap apartemen tergantung dari provider yang digunakan dan kecepatan internetnya. 

Untuk tarif internet yang paling murah biasanya sekitar 200 ribu sampai 300 ribuan. Tapi, biaya tersebut belum termasuk instalasi dan biaya pengajuan yang bisa mencapai 100 ribu atau lebih ditambah beban PPn 10 persen. 

Baca Juga: Miliki Tanggung Jawab Lebih, Ini 8 Tips Atur Keuangan untuk Orang Tua Baru

4. Tagihan Listrik

Selanjutnya, terkait tagihan listrik di apartemen tentu ditentukan oleh tingkat pemakaian dari penghuninya. Tapi, biasanya, nominal tagihan listrik tiap bulan apartemen adalah sekitar 500 ribu sampai 1 juta. Tagihan tersebut tentu bisa dihemat dengan meminimalkan penggunaan listrik sehari-hari, seperti, memasang lampu hemat daya, mematikan lampu saat tak digunakan, dan lain sebagainya, sehingga mampu menghemat pengeluarannya.  

5. Tagihan Air

Penghuni apartemen juga harus menanggung tagihan air setiap bulan tergantung dari penggunaannya. Biasanya, besaran tagihan air yang harus ditanggung oleh penghuni properti tersebut adalah sekitar 100 ribu sampai 300 ribu. Sama halnya dengan tagihan listrik, tagihan air juga bisa ditekan dengan menghemat penggunaan hariannya, misalnya dengan mencuci baju dalam jumlah banyak dan mandi menggunakan shower.

6. Biaya Parkir

Sebagian orang mungkin bertanya-tanya, apakah fasilitas parkir di apartemen itu berbayar atau gratis? Jawabannya bisa saja gratis atau tidak. Pasalnya, kebijakan terkait fasilitas tersebut tergantung dari keputusan pihak pengelola properti. 

Sebagai contoh, ada pengelola apartemen yang menggratiskan biaya parkir pada penghuninya, tapi hanya terbatas pada satu kendaraan saja. Jadi, jika memiliki 2 atau lebih kendaraan, ada beban biaya tambahan yang harus dibayar oleh pemiliknya dengan nominal yang telah ditentukan.

Biasanya, jika memang membebankan biaya parkir, nominalnya berkisar antara 100 ribu sampai 200 ribu per bulan untuk jenis kendaraan sepeda motor, dan sekitar 250 ribu sampai 300 ribu untuk jenis kendaraan mobil. Karenanya, ketikan berencana untuk pindah ke tipe hunian ini, cek dulu apakah ada biaya parkir yang dibebankan dan sesuaikan dengan jenis kendaraan yang dimiliki serta kondisi keuangan. 

7. Biaya Laundry

Selain beragam biaya di atas, penghuni apartemen juga perlu menyiapkan biaya laundry. Dengan tarif mulai dari 8 ribu per kilogramnya, beban biaya yang harus ditanggung terkait keperluan ini bisa mencapai 100 ribu per bulannya. Tentunya, biaya tersebut bisa lebih besar jika kamu mempunyai banyak pakaian yang sering dipakai setiap harinya hingga membuat cucian semakin menumpuk.

Baca Juga: Mengenali Siklus Kehidupan Keuangan yang Bisa Menjadi Pedoman Kesuksesan di Masa Mendatang

8. Biaya Renovasi & Dekorasi

Siapa bilang menjadikan apartemen sebagai hunian tak membutuhkan renovasi dan juga dekorasi? Pada dasarnya, sama dengan jenis properti lain seperti rumah, penghuni apartemen terkadang juga perlu melakukan renovasi serta dekorasi. Selain itu, tak semua developer properti tersebut menawarkan produknya sebagai satu paket beserta interiornya. 

Hal tersebut membuat penghuni apartemen perlu merogoh kantong lebih dalam lagi untuk membeli perabot sebagai furnishing interiornya. Biasanya, dari pihak manajemen bangunan, terdapat penawaran layanan dekorasi interior apartemen yang bisa dimanfaatkan. 

Akan tetapi, ada biaya atau tarif yang harus siap dibayarkan oleh pihak penghuni apartemen dan biasanya berbeda dengan jasa interior yang tak berasal dari manajemen bangunan. Tergantung dari kebutuhan dan keinginan, rerata harga paket full dekorasi interior apartemen jenis studio dibanderol dengan biaya mulai dari 40 juta. Paket dekorasi interior tersebut sudah mencakup desain kitchen set, bedroom, termasuk ruang tamu ataupun ruang lain yang dikehendaki pemilik hunian.  

9. Asuransi Apartemen

Biaya lain yang tak boleh luput dari perhatian saat tinggal di apartemen adalah asuransi apartemen. Produk keuangan tersebut penting untuk diajukan guna menjamin proteksi terhadap berbagai macam risiko yang mungkin terjadi pada jenis properti tersebut. Terlebih jika pihak pengelola apartemen tak memberi benefit pertanggungan terhadap risiko kerusakan pada properti tersebut, produk asuransi ini penting untuk diajukan. 

Terkait biaya preminya sendiri tergantung dari harga dari apartemen yang diasuransikan serta kebijakan penyedia asuransi. Mengetahui hal tersebut, usahakan untuk memilih perusahaan asuransi apartemen yang menawarkan produk dengan biaya premi kompetitif, tapi tetap mampu memberi manfaat perlindungan maksimal.

Simulasi Perhitungan Biaya Tinggal di Apartemen

Setelah mengetahui beragam beban biaya tinggal di apartemen, kamu tentu penasaran berapa besar sebenarnya biaya yang harus ditanggung setiap bulannya? Pada dasarnya, biaya tinggal di apartemen tidak bisa diperkirakan secara akurat 100 persen karena setiap orang pasti memiliki kebutuhan dan pemakaian yang berbeda, khususnya terkait tagihan air, listrik, internet, dan juga laundry.

Tapi, sebagai gambaran, berikut adalah simulasi perhitungan biaya tinggal di apartemen. 

Kamu bersama pasangan tinggal di sebuah apartemen yang berlokasi di pusat kota dengan harga beli 250 juta. Karena pihak P3SRS tak menanggung segala kerusakan pada properti, termasuk furnitur di dalamnya, kamu memutuskan untuk mengajukan asuransi apartemen dengan rate 0.25 persen.

Berdasarkan informasi tersebut, bisa diketahui rincian biaya apartemen tiap bulannya sebagai berikut. 

  • Premi asuransi: 625 ribu
  • Biaya IPL: 250 ribu
  • Sinking fund: 150 ribu
  • Tagihan listrik: 375 ribu
  • Tagihan air: 100 ribu
  • Tagihan internet: 300 ribu
  • Biaya parkir: 200 ribu

Jadi, bisa diketahui jika total biaya yang harus dikeluarkan tiap bulannya saat tinggal di apartemen adalah sekitar 2 juta. Namun, pahami jika perhitungan tersebut merupakan simulasi belaka dan jumlahnya bisa berbeda bagi setiap orang. 

Misalnya,  jika apartemen hanya dijadikan sebagai objek investasi properti yang disewakan kembali, ada beberapa biaya yang bisa dihapus seperti tagihan internet, ipl, biaya parkir, listrik dan air karena biaya tersebut bisa dibebankan kepada penyewa apartemen. Jadi cukup menanggung biaya premi asuransi dan sinking fund saja.

Jangan Hanya Harganya Saja, Pertimbangkan Pula Biaya Tinggal di Apartemen Sebelum Membelinya

Dengan harga yang dirasa lebih terjangkau serta berbagai keunggulan yang ditawarkannya, tidak sedikit orang yang tertarik untuk membeli apartemen ketimbang rumah. Padahal, di baliknya, ada beragam biaya yang harus ditanggung oleh penghuni apartemen yang mungkin tak ditemui oleh penghuni rumah. Karenanya, pastikan untuk mempertimbangkan juga biaya tinggal di apartemen sebelum membelinya agar keputusan membeli jenis properti tersebut tak menjadi pilihan yang salah.

Baca Juga: Kesalahan dalam Mengatur Dana Pendidikan Anak yang Harus Dihindari Para Orang Tua