Miliki Tanggung Jawab Lebih, Ini 8 Tips Atur Keuangan untuk Orang Tua Baru

Menjadi orang tua baru barangkali menjadi impian banyak orang. Memiliki keluarga baru bersama pasangan tercinta serta ditemani oleh buah hati yang telah lama dinanti-nantikan tentu bisa seketika membuatmu menitikkan air mata kebahagiaan. Pasalnya, di momen seperti inilah biasanya hidup terasa lengkap dan begitu membahagiakan. 

Meski begitu, karena telah menjadi orang tua baru, artinya tanggung jawab yang harus diemban juga menjadi lebih besar lagi. Salah satu contohnya adalah terkait tanggung jawab finansial yang wajib disiapkan oleh orang tua baru demi menjamin kenyamanan dan keamanan hidup buah hatinya hingga dewasa. 

Tentunya, tanpa pengaturan dan pengelolaan keuangan keluarga yang tepat, hal tersebut tidak akan bisa terwujud. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara terbaik dan paling tepat untuk mengatur keuangan keluarga setelah menjadi orang tua baru? Nah, khusus bagi kamu yang baru saja diberkati dengan buah hati, yuk simak apa saja tips mengatur keuangan agar tanggung jawab menjadi orang tua baru terpenuhi semua.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Begini Tahap Tumbuh Kembang Anak Sesuai Umur

Tips Mengatur Keuangan Setelah Menjadi Orang Tua Baru

loader

Menjadi Orang Tua Baru

  1. Cermati Kembali Anggaran yang Harus Dipenuhi

    Ketika memiliki bayi yang baru lahir, tentu ada banyak kebutuhan yang harus bisa dipenuhi oleh orang tua. Mulai dari makanan, susu, pakaian, hingga popok menjadi beragam kebutuhan yang perlu disiapkan secara rutin hingga usia tertentu. Hal tersebut tentu bisa memberi beban yang lebih besar bagi keuangan.

    Menanggapi hal tersebut, kamu wajib menilik kembali anggaran atau budget yang sudah dibuat sebelumnya agar lebih sesuai dengan kondisi setelah menjadi orang tua baru. Yang utama, masukkan apa saja kebutuhan buah hati yang harus dipenuhi dan menjadi prioritas dari keuangan bersama tanggungan lain yang sama pentingnya.

    Kemudian, cari tahu berapa besar rasio pengeluaran untuk seluruh kebutuhan tersebut. Jika dengan anggaran sebelumnya tak mencukupi, mau tidak mau harus ada pos keuangan lain yang harus dikurangi dan dialihkan untuk kebutuhan tersebut. Sebagai contoh, kamu bisa mengalokasikan pengeluaran yang awalnya untuk makan di luar atau langganan layanan tertentu untuk memenuhi kebutuhan anak dan sebagainya. 

  2. Siapkan Tabungan untuk Kebutuhan Anak

    Tips yang kedua, para orang tua harus mulai menyiapkan tabungan untuk segala kebutuhan anak sesegera mungkin. Ketika telah memiliki buah hati, waktu akan terasa begitu cepat berlalu. Tanpa sadar, usia anak telah bertambah dan tumbuh semakin besar hingga memasuki masa sekolah. 

    Seperti yang kita tahu, biaya pendidikan saat ini begitu besar dan terus meningkat seiring pergantian tahun. Jika tidak dipersiapkan sedini mungkin, bukan tidak mungkin beban keuangan untuk menanggung kebutuhan tersebut menjadi terlalu berat. Karenanya, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menyiapkan tabungan khusus untuk kebutuhan anak, termasuk pendidikan ini. 

    Tidak hanya untuk kebutuhan biaya pendidikannya di tingkat dasar, tabungan tersebut juga harus bisa memenuhi kebutuhannya hingga duduk di jenjang perkuliahan. Selain itu, fungsi dari tabungan tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi berbagai pengeluaran lainnya.

    Contohnya adalah biaya perawatan di rumah sakit saat anak terserang penyakit, dan lain sebagainya. Jadi, pos keuangan tidak akan saling tercampur untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. 

  3. Mulai Sisihkan Keuangan Sebagai Dana Darurat

    Salah satu pos keuangan yang tak boleh dilewatkan oleh semua orang, khususnya yang telah menjadi orang tua baru adalah dana darurat. Jika kamu selama ini tak pernah menyiapkan pos keuangan tersebut, ada baiknya untuk segera mengumpulkannya sesuai dengan nominal ideal seseorang yang telah berkeluarga dan memiliki tanggungan. 

    Sebelum memiliki anak, nominal dana darurat yang harus terkumpul adalah 6 sampai 12 kali pengeluaran bulanan. Sedangkan saat sudah memiliki momongan, idealnya kumpulkan dana darurat hingga nominalnya setara 12 sampai 24 kali pengeluaran bulanan. Alasannya karena jumlah tanggungan semakin banyak dan risiko yang mungkin terjadi menjadi lebih tinggi. 

    Agar lebih optimal, simpan dana darurat pada rekening khusus di mana dananya bisa terus berkembang seiring waktu, seperti reksa dana. Dengan begitu, pengumpulan pos keuangan tersebut menjadi lebih ringan dan lekas tercapai sesuai target. 

  4. Ajukan Produk Asuransi Sesuai Kebutuhan

    Tidak hanya dana darurat, asuransi juga menjadi salah satu hal yang penting untuk disiapkan oleh para orang tua. Sama halnya dengan dana darurat, fungsi dari asuransi adalah mengantisipasi datangnya risiko masalah keuangan mendesak yang bisa muncul sewaktu-waktu. 

    Dengan asuransi, risiko finansial dari suatu masalah yang dijamin perlindungan atau proteksinya akan dialihkan ke pihak perusahaan asuransi. Misalnya, dengan asuransi kesehatan, kamu bisa mengalihkan beban biaya rumah sakit ke pihak penyedia asuransi sesuai ketentuan polis. 

    Namun, untuk bisa mendapatkan manfaat tersebut, nasabah diharuskan untuk membayar premi dengan nominal tertentu sesuai kesepakatan. Karenanya, pastikan jika beban premi tersebut sanggup dijangkau keuangan agar tak malah menjadi bumerang bagi arus kas ke depannya. 

  5. Usahakan Menabung Dana Pensiun Sedini Mungkin

    Tips lainnya yang tak kalah penting agar lebih mampu mengelola keuangan adalah mengupayakan dana pensiun terkumpul sedini mungkin. Meski tengah bahagia dengan kehadiran buah hati, tapi tetap jangan lupakan tentang pentingnya mempersiapkan hari tua nanti. 

    Fungsi dari dana pensiun ini adalah agar kamu mampu memenuhi segala kebutuhan ketika sudah berusia senja tanpa bergantung pada anak. Nominal dana yang harus dikumpulkan sebagai dana darurat ini pun bisa dibilang tidak sedikit, mencapai ratusan juta bahkan miliaran Rupiah. 

    Sama halnya dengan tabungan khusus anak atau dana darurat, menabung dana pensiun ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan berbagai instrumen investasi agar lebih cepat terkumpul. Utamanya, usahakan untuk mampu menabungnya sedini mungkin agar lekas terkumpul dan anak nantinya tak menjadi generasi sandwich

  6. Manfaatkan Produk Keuangan yang Paling Menguntungkan

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada banyak kebutuhan dan pengeluaran yang harus siap ditanggung oleh para orang tua yang baru saja memiliki momongan. Hal tersebut tentu saja bisa membuat beban keuangan menjadi terlalu berat dan rentan untuk tak bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut. 

    Untuk itu, solusinya, manfaatkan produk keuangan yang paling menguntungkan dan optimal dalam memenuhi kebutuhan jangka panjang, seperti biaya pendidikan, dana darurat, dan dana pensiun. Untuk biaya pendidikan, beberapa opsi yang bisa dipilih adalah mengajukan asuransi pendidikan, tabungan pendidikan, atau investasi sendiri pada instrumen sesuai kondisi keuangan dan jangka waktu investasi. 

    Sementara untuk dana darurat, pilih instrumen investasi yang memiliki risiko rendah dan imbal hasil yang stabil, serta mudah untuk dicairkan seperti reksa dana. Terakhir, untuk dana pensiun dengan masa investasi puluhan tahun, saham atau reksa dana saham bisa menjadi pilihan terbaik karena mampu memberi peluang imbal hasil paling menjanjikan.

    Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

    Mulai Berinvestasi Sekarang!  

  7. Buat atau Perbarui Surat Wasiat

    Walaupun tak secara langsung berkaitan dengan pengelolaan keuangan, tapi orang tua tak boleh mengabaikan pentingnya menulis surat wasiat atau memperbaruinya jika sudah pernah membuatnya. Tujuan dari surat wasiat sendiri adalah untuk menjamin jika aset dan kekayaan orang tua diberikan pada pihak ahli waris yang tepat ketika sudah tiada nanti. 

    Menjadi salah satu tanggungan, anak tentu harus menjadi salah satu pihak yang menjadi ahli waris dari surat wasiat tersebut. Tidak hanya itu, pihak orang tua perlu juga memperbarui penerima dari manfaat kekayaan lain, seperti, investasi maupun akun keuangan lainnya.

  8. Tambah Pemasukan untuk Perkuat Finansial

    Tips yang terakhir, demi memperkuat kondisi finansial, orang tua yang baru saja diberi keturunan harus mencari cara agar bisa menambah pemasukan. Dengan beragam pengeluaran baru yang bermunculan, sudah pasti beban finansial menjadi lebih berat. Karenanya, untuk mengimbangi hal tersebut, ada baiknya untuk menambah pemasukan melalui berbagai cara, seperti, berbisnis, kerja freelance, dan sebagainya.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua

Jadilah Orang Tua yang Bertanggung Jawab dengan Mengupayakan Semua Kebutuhan Buah Hati Terpenuhi

Itulah 8 tips yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan bagi yang telah menjadi orang tua baru. Intinya, sesuaikan kondisi keuangan saat ini dengan beragam pengeluaran dan kebutuhan tambahan yang bermunculan semenjak kehadiran buah hati agar semuanya bisa terpenuhi. Dengan begitu, barulah kamu bisa menjadi sosok orang tua yang bertanggung jawab demi menjamin kelangsungan hidup keluarga yang sejahtera.

Baca Juga: Kesalahan dalam Mengatur Dana Pendidikan Anak yang Harus Dihindari Para Orang Tua