Dompet Sekarat setelah Lebaran? Sembuhkan dengan 8 Cara Ini

Ada banyak hal yang harus kamu pikirkan setelah kembali dari kampung halaman atau menikmati libur panjang Lebaran, salah satunya biaya hidup bulanan.

Alih-alih ingin berlebaran dengan uang THR yang dimiliki, tapi kamu lupa menyisihkan uang untuk biaya kebutuhan setelah hari raya. Sayangnya nasi sudah menjadi bubur.

Kamu hanya punya sisa uang dari THR maupun gaji, sambil berpikir apakah cukup sampai akhir bulan. Tidak perlu bersedih hati, ada cara untuk menyehatkan kembali keuanganmu usai Lebaran.

Berikut tips mengatur keuangan praktis yang bisa kamu lakukan pasca Lebaran.

1. Periksa Kembali Keuanganmu

Sama seperti tubuh ketika sakit, kamu harus lebih dulu memeriksakan kondisi tubuh untuk tahu bagian mana saja yang harus diobati. Begitupun dengan keuanganmu yang "sakit" pasca Lebaran.

Jadi, periksa kembali pengeluaran-pengeluaran apa saja yang dapat kamu batasi selama sebulan. Pisahkan antara kebutuhan menurut waktu pemenuhannya, apakah kebutuhan mendesak atau kebutuhan yang dapat ditunda? Buat daftar dan catat apa saja yang dapat dilakukan untuk menyehatkan kembali kondisi keuanganmu. 

2. Menyusun Kembali Anggaran

Menyusun kembali anggaran pengeluaran adalah salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk menyehatkan kembali keuangan pasca Lebaran. Kamu bisa memulainya dengan melakukan satu hal, yaitu membatasi pengeluaran bulanan, selain sandang dan pangan.

Misalnya, kamu biasa mengeluarkan uang sebesar Rp300.000 setiap bulannya untuk internet. Kamu bisa setop atau mengurangi biaya menjadi Rp100.000 per bulan.

Lalu sisa dana dari penghematan dapat kamu gunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti uang makan, transportasi bekerja, atau membayar utang.

3. Batasi Pengeluaran Harian

Jika kamu lebih sering makan siang di luar kantor, coba untuk mulai membawa makanan dari rumah. Bangun lebih awal agar kamu sempat membuat sarapan serta bekal makan siang yang akan dibawa ke kantor.

Hal ini tentu saja dapat menolong keuanganmu usai merayakan Lebaran. Selain itu, jaga pola makanmu untuk tetap mengonsumsi makanan sehat yang dibuat dari rumah.

Jika menggunakan mobil, untuk sementara ini coba untuk naik kendaraan umum guna menekan biaya bahan bakar yang harus kamu keluarkan. Pasalnya membeli BBM untuk mobil pribadi tidak cukup hanya satu atau dua liter seperti motor, pasti lebih dari itu dengan total pengeluaran bisa ratusan ribu rupiah.

Belum lagi kalau macet, tentu saja lebih cepat menghabiskan BBM. Kalau naik angkutan umum, misalnya TransJakarta, kamu bisa lebih hemat karena hanya membayar Rp3.500 per sekali jalan. 

Kamu dapat transit untuk sampai ke halte paling dekat dengan kantor. Lumayan kan PP hanya Rp7.000. Dikalikan sebulan, total ongkos transpor hanya Rp210.000.

4. Tetapkan Biaya Harian

Tetapkan berapa biaya yang kamu boleh keluarkan. Misalnya, setiap hari kamu menetapkan Rp60.000 untuk kebutuhan belanja. Terapkan rencana biaya itu dengan konsisten.

Jika kamu terbiasa mengambil uang dalam jumlah besar, segera pisahkan uang yang akan digunakan. Ingat jangan bawa uang lebih banyak dari yang dibutuhkan.

Biasakan dirimu untuk menggunakan uang secukupnya. Jangan sesekali tergoda untuk melanggarnya yah. Akibatnya bisa fatal, keuangan setelah Lebaran gak sehat, malah justru makin sakit atau krisis.

5. Tunda Belanja Barang yang Tidak Kamu Butuhkan

Untuk sementara waktu, tunda belanja barang-barang yang tidak kamu butuhkan. Dalam situasi krisis pasca Lebaran seperti ini, menahan diri dari godaan belanja barang-barang yang kamu suka, namun tidak terlalu dibutuhkan sangat disarankan. Bersabar sampai keuanganmu kembali normal seperti sedia kala.

6. Tetap Menabung dan Sisihkan untuk Dana Darurat

Meski keuangan sedang menipis pasca Lebaran, disarankan kamu tetap menabung atau menyisihkan uang untuk dana darurat. Ambil saja dari hasil penghematan makan, transportasi, atau belanja.

Walaupun tidak banyak jumlahnya, setidaknya kamu tetap memikirkan masa depan. Tabungan maupun dana darurat sangat penting jika suatu waktu kamu kepepet atau jatuh sakit, dan membutuhkan dana segar dalam situasi mendesak.

7. Cari Penghasilan Tambahan

Bila pengeluaran sudah berusaha kamu hemat, dan ternyata keuangan masih belum stabil, putar otak. Berarti kamu harus meningkatkan penghasilan.

Kamu dapat mencari pekerjaan tambahan tanpa mengeluarkan modal, seperti menjadi reseller dan jualan onlinefreelancer, guru les privat, ojek daring, dan pekerjaan lainnya yang menghasilan pundi-pundi uang.

Selain ‘menjual skill,’ cara lain mendapatkan penghasilan tambahan adalah mengubah hobi jadi duit. Misalnya suka fotografer, buka jasa fotografi untuk pesta pernikahan, ulang tahun, atau acara lain.

Modalnya yang penting tekun dan gencar promosi, pasti menjanjikan. Dari situ, uang akan mengalir dan bisa untuk menutup biaya hidup, serta disisihkan untuk tabungan sebagai bekal hari tua nanti.

8. Hindari Utang Konsumtif

Kalau keuangan lagi 'sakit' setelah libur panjang Lebaran, jangan menambah parah dengan berutang. Misalnya gesek kartu kredit untuk keperluan yang sifatnya konsumtif. Sebab, kamu pasti akan mendapat tagihan yang wajib dibayar. Ini akan menjadi beban keuanganmu.

Disiplin!

Kunci dari semuanya adalah disiplin. Tidak mudah memang menjalani kehidupan sehari-hari dengan dana terbatas. Namun ingat tujuanmu melakukan ini, agar keuangan kembali sehat. Jadi, bersabarlah untuk sementara waktu. Lewati masa pemulihan ini dengan disiplin.

Lakukan pengecekan rutin terhadap keuanganmu. Semakin disiplin dalam menggunakan uang, semakin cepat pula kamu pulih dari masa krisis pasca Lebaran ini.

Ingat, pergunakan uangmu dengan bijak, dan cermat melihat segala yang benar-benar kamu butuhkan, karena cermat itu akan membuatmu lebih bahagia.