Jangan Lakukan 6 Hal Ini saat Mendaftar Beasiswa Luar Negeri

Sudah daftar beasiswa luar negeri ke mana-mana, tetap saja ditolak atau tidak diterima. “Kenapa ya?”

Hal ini dapat terjadi pada siapapun, termasuk kamu pejuang beasiswa. Kalau sudah begini, biasanya kamu akan menyalahkan orang lain.

Tetapi bisa saja penolakan tersebut terjadi karena kesalahanmu. Kesalahan yang lakukan berulang-ulang tanpa kamu sadari sehingga selalu berakhir dengan kekecewaan.

Berikut beberapa kesalahan dalam mencari atau mendaftar beasiswa luar negeri:

Baca Juga: Menghitung Biaya Sekolah Anak dan Pilih Tabungan Pendidikan yang Tepat

1. Salah membaca informasi

Lembaga pemberi beasiswa umumnya akan memberikan informasi lengkap mengenai cara pendaftaran, syaratnya, sampai seputar tempat tinggal dan biaya yang dikover selama belajar di luar negeri.

Namun, akibat ketidaktelitian atau kekeliruan membaca informasi terpaksa menggagalkan mimpimu mendapat beasiswa luar negeri. Misalnya, kurang satu persyaratan membuat motivation letter.

Rasanya pasti nyesek, karena kamu harus mencoba lagi di tahun depan dan itu bisa membuat rencana hidup yang sudah disusun buyar. Oleh karena itu, baca informasi sebaik-baiknya.

Cek kembali berkas atau dokumen sebelum diserahkan atau di submit. Jika ada yang kurang jelas, jangan ragu bertanya kepada pihak panitia atau lembaga penyelenggara beasiswa.

Bila sudah dilakukan dan kamu masih gagal, setidaknya bukan karena salah informasi atau hal sepele. Melainkan lantaran persaingan yang ketat.

2. Selalu menunda

Banyak dari kita, mungkin termasuk kamu suka menunda pekerjaan. Ini juga yang bisa terjadi padamu saat mengirimkan aplikasi beasiswa luar negeri.

Kamu membiarkan rasa malas hinggap sehingga mulai mempersiapkan segala persyaratan menjelang deadline penyerahan. Jadinya, keteteran dan terburu-buru.

Begitu ingin mengirimkan aplikasi beasiswa secara online, error terus karena masalah di server akibat banyaknya yang mengakses di hari terakhir. Ini adalah kesalahanmu karena menunda pengurusan berkas.

3. Kurang aktif semasa sekolah

Melibatkan diri dalam kegiatan organisasi sebaiknya dimulai sejak dini. Sejak kamu duduk di bangku sekolah menengah. Misalnya, menjadi bagian dari pengurs OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), atau kegiatan organisasi lain untuk mengasah jiwa kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, sebagai bekal saat melanjutkan pendidikan dan dunia kerja.

Jadi, jangan cuma sekolah, lalu pulang ke rumah. Tidak ada kegiatan organisasi maupun ekstrakulikuler yang kamu ikuti sehingga tidak ada nilai tambah ketika mendaftar beasiswa luar negeri.


Beasiswa luar negeri

4. Mengabaikan skill bahasa asing

Mau kuliah ke luar negeri, tetapi tidak bisa bahasa asing atau sangat minim? Jangan harap bisa lolos. Sebab, biasanya syarat mendaftar beasiswa luar negeri harus fasih berbahasa asing, terutama bahasa Inggris.

Kemampuan ini harus dibuktikan dengan sertifikat TOEFL atau IELTS dengan nilai tertentu. Kalau menguasai bahasa asing, selain bahasa Inggris dapat menjadi nilai tambah.

Jika kemampuanmu dalam hal ini kurang, ikut kursus dari sekarang. Selanjutnya asah terus dengan memperbanyak latihan. Begitu ujian TOEFL atau IELTS untuk kebutuhan beasiswa, kamu bisa mendapat nilai tinggi sesuai persyaratan.

5. Terlalu banyak pertimbangan

Ada banyak sekali pertimbangan saat memutuskan studi ke luar negeri. Selain masalah biaya, kamu juga memikirkan cara beradaptasi, lingkungan, tempat tinggal, budaya di negeri orang.

Terlalu banyak pertimbangan dapat menggagalkan niatmu kuliah di negara impian. Intinya, cari dulu universitas mana incaranmu mendaftar beasiswa.

Lalu, lengkapi semua persyaratannya. Ikuti seleksinya dengan sungguh-sungguh dan melakukan yang terbaik. Urusan tempat tinggal dan lainnya tidak perlu dipikirkan sekarang, yang penting lolos dulu.

6. Terlalu mudah dipengaruhi orang lain

Kesalahan lain yang paling sering terjadi adalah terlalu mudahnya dipengaruhi orang lain. Kamu sangat mudah percaya dengan apa yang dikatakan orang lain.

Bahwa hidup di luar negeri itu mahal, ribet, lingkungannya kurang baik, harus mandiri, dan sebagainya. Akhirnya kamu jadi maju mundur mendaftar beasiswa.

Padahal belum tentu kenyataannya demikian. Jadi sebaiknya, tidak gampang menelan mentah-mentah informasi yang datang dari orang lain, apalagi mereka tidak pernah tinggal atau sekolah di sana.

Baca Juga: Tabungan Pendidikan VS Asuransi Pendidikan, Mana yang Lebih Unggul?