Pengeluaran Lebih Besar dari Penghasilan, Harus Bagaimana?

Pernah mengalami besar pasak daripada tiang? Pasti sebagian besar orang pernah merasakan kondisi keuangan demikian.

Arti besar pasak daripada tiang adalah lebih besar pengeluaran dibanding penghasilan. Gaji atau penghasilan sebulan tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga mengakibatkan keuangan bulanan berantakan.

Penyebabnya banyak. Entah itu karena biaya hidup yang memang besar, tetapi gaji pas-pasan, atau lantaran memiliki kebiasaan boros, tak pandai mengatur keuangan, sehingga sering kehabisan uang di tengah bulan.

Bila kamu sedang dilanda kondisi pengeluaran lebih besar dari penghasilan, ini cara mengatasinya supaya keuangan kembali stabil atau terselamatkan dari krisis keuangan:

Baca Juga: Boros Bikin Boncos, Ini Cara Melawan Perilaku Konsumtif

1. Berhenti menggesek kartu kredit


Hentikan penggunaan kartu kredit

Gesek kartu kredit memang enak, tetapi hindari jadi kebiasaan. Sebab, menggunakan limit kartu kredit, berarti kamu wajib membayar cicilannya setiap bulan sampai lunas.

Pembayaran kartu kredit harus tepat waktu agar terbebas dari bunga dan denda keterlambatan yang akan menggulung utangmu dari waktu ke waktu.

Ketika pengeluaran sudah melebihi pemasukan, hentikan penggunaan kartu kredit agar tidak menambah beban utang. Kamu harus prioritaskan tagihan kartu kredit sebelumnya agar lunas.

Kalau sudah lunas pun, sebaiknya tunda dulu memakai kartu kredit. Biarkan keuanganmu kembali stabil atau sehat terlebih dahulu.

2. Batasi cicilan maksimal 30% dari penghasilan

Umumnya, orang yang mengalami masalah keuangan disebabkan karena beban utang yang melampaui ambang batas. Ingat, batas ideal utang adalah 30% dari penghasilan atau gaji sebulan.

Lebih dari persentase itu, keuangan akan terasa berat. Penghasilan atau gaji akan habis untuk membayar tagihan utang. Bahkan alokasi uang di pos lain bisa terpakai untuk menutup utang tersebut.

Mungkin bulan ini bisa bayar utang, tetapi bulan-bulan mendatang belum tentu. Akhirnya gagal bayar atau kredit macet.

Jadi, coba hitung lagi persentase cicilanmu saat ini. Kalau sudah mendekati 30% setiap bulan, setop mengambil utang baru. Entah itu untuk membayar utang lama atau memenuhi kebutuhan hidup.

Baca Juga: Ingin Liburan Pakai PayLater? Ini Pertimbangannya

3. Sisakan satu aplikasi belanja online di ponsel


Aplikasi belanja online

Lihat ponselmu, ada berapa banyak aplikasi belanja online yang sudah terinstal? Aplikasi belanja online sadar atau tidak telah membuatmu keranjingan berbelanja. Pengeluaran jadi membengkak akibat belanja di luar rencana.

Atau dari sekadar penasaran hanya melihat-lihat, kemudian tertarik membeli karena ada promo yang ditawarkan. Inilah yang kerap kali bikin bokek di pertengahan bulan.

Untuk menghindarinya dan menyelematkan keuangan, tutup semua aplikasi belanja online di ponsel. Sisakan satu saja yang biasa kamu gunakan. Tetapi, tetap kendalikan diri agar belanja sesuai prioritas.

4. Pangkas biaya transportasi

Jika ada biaya yang masih bisa dipangkas, lakukan. Contohnya ongkos transportasi. Yang tadinya biasa menggunakan ojek online, beralih ke busway atau kereta.

Biayanya jauh lebih murah. Misalnya ojek online dari Rawa Buaya ke Thamrin PP Rp 50-60 ribu, bila naik busway PP hanya Rp 7.000. Bisa hemat lebih banyak uang bukan?

Baca Juga: Keuangan Sekarat, tapi Kudu Bayar Tagihan Kartu Kredit? Begini Caranya

5. Hidup berdasarkan kebutuhan bukan keinginan


Hidup berdasarkan kebutuhan bukan keinginan

Ketika keuangan sedang kacau balau, tinggalkan gaya hidup mewah. Berlagak sok sultan sementara duit pas-pasan.

Saat dilanda masalah keuangan, patutnya mulai berubah. Gaji atau penghasilan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan utama, bukan keinginan.

Lupakan dulu keinginan atau kebutuhan yang masih bisa ditunda. Inilah cara memperbaiki keuangan yang tepat. Bahkan sebaiknya menjadi kebiasaan bagus untuk mempersiapkan masa depan finansial lebih baik.

6. Membatasi acara di luar rumah

Bagi yang suka hangout sama teman, mulai sekarang tinggalkan. Lebih baik banyak di rumah dengan melakukan aktivitas menyenangkan, atau menambah penghasilan, seperti menjadi freelancer.

Ketimbang nongkrong menghabiskan uang. Apalagi ketika keuangan morat marit. Katakan tidak untuk jajan di luar.

Menekan Pengeluaran sekaligus Menambah Penghasilan

Dalam mengatasi atau memperbaiki kondisi keuangan yang sakit, kamu dapat melakukan du acara. Pertama adalah menekan pengeluaran, dan kedua, menambah penghasilan.

Menekan pengeluaran, misalnya berhemat atau memangkas pengeluaran tidak penting. Tetapi harus diimbangi juga dengan menambah penghasilan agar pemasukanmu lebih banyak.

Dengan begitu, keuangan akan sehat dalam waktu cepat. Jika sudah stabil, teruskan kebiasaan baik tersebut agar tidak dilanda masalah finansial lagi di masa yang akan datang.

Baca Juga: Aplikasi Pinjaman Online Langsung Cair, Kelebihan dan Kekurangannya