Serba-Serbi Belajar Saham untuk Pemula, Sudah Siap Cari Cuan?

Dunia saham semakin hari semakin banyak menarik perhatian orang. Bagaimana tidak? Saham sering dikaitkan sebagai aktivitas yang mampu membuat seseorang mampu mendapatkan penghasilan tanpa harus bekerja secara nyata. Istilahnya, investasi saham mampu membuat uang nganggur yang dimiliki memberikan keuntungan.

Akan tetapi, di sisi lain, terjun ke dunia investasi saham juga memungkinkan pelakunya untuk kehilangan uang. Hal ini karena harga saham yang dibeli bisa saja menurun dan mengurangi valuasinya. Alhasil, saat dijual nanti, harga sahamnya lebih murah dari harga belinya dan inilah yang menyebabkan investor tak bisa mengelak dari potensi mengalami boncos atau kerugian.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mencoba investasi, kamu perlu memahami dulu seluk-beluk dari aktivitas investasi tersebut. Di tengah keterbukaan informasi karena internet dan berbagai sumber lainnya seperti saat ini, tentu belajar saham dari nol dapat dilakukan oleh siapa saja.

Nah, agar kamu tidak sekadar terjun tanpa parasut, simak serba-serbi belajar saham untuk pemula berikut ini. Dijamin cuan akan lebih deras masuk ke kantongmu dan risiko kerugiannya bisa diminimalisir sedemikian rupa.

Baca Juga: Buat Kamu Calon Investor Andal, Kenalan Dulu Yuk sama Apa Itu Pasar Saham

Apa Itu Saham?

Apa Itu Saham?

Seperti yang dijelaskan oleh Bursa Efek Indonesia atau BEI, saham adalah tanda penyertaan modal pada sebuah perseroan terbatas atau perusahaan. Orang yang menanam modal pada sebuah perusahaan biasa disebut sebagai pemegang saham, serta mempunyai klaim atas pendapatan dan aset perusahaan, serta memiliki hak untuk mengikuti RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham.

Dari penjelasan tersebut, saham dapat diartikan sebagai bukti kepemilikan dari suatu badan usaha atau perusahaan. Jika memiliki saham, kamu akan menjadi pemilik atau bagian dari suatu perusahaan. Itulah mengapa saham termasuk sebagai surat berharga, dan semakin besar nilai saham yang dimiliki seseorang, semakin besar pula kekuasaannya terhadap perusahaan tersebut. 

Bagi sisi perusahaan, menerbitkan saham mampu membuka pintu untuk memperoleh pendanaan berjangka panjang dan meningkatkan modal bisnisnya selain dengan cara menerbitkan obligasi. Sementara itu, di sisi investor, saham adalah instrumen investasi dengan tingkat keuntungan atau profit yang menarik, walaupun tingkat risikonya juga tidak bisa disepelekan.

Jenis Produk pada Pasar Modal

Saham umumnya diperjualbelikan di pasar modal sebagai salah satu surat berharga atau produk investasi. Produk pada pasar modal umumnya dibagi menjadi 2, yaitu:

  • Surat berharga dengan bentuk kepemilikan.
  • Surat berharga dengan bentuk uang. 

Pada pasar modal, produk diperdagangkan dengan jangka waktu cukup panjang (di atas satu tahun) dan dikenal dengan istilah instrumen long-term atau jangka panjang. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah jenis dari produk saham yang sering diperdagangkan pada pasar modal. 

Common Stock atau Saham Biasa

Merupakan bukti penyertaan atau kepemilikan seseorang atau sebuah badan pada suatu perusahaan. Salah satu jenis saham unggulan atau blue chips adalah saham yang diterbitkan perusahaan besar dan sudah konsisten menunjukkan kemampuannya dalam meraih keuntungan serta membagikan dividen.

Right Issue

Merupakan hak untuk memesan efek lebih dulu di harga yang sudah ditentukan di periode tertentu. Bukti right ini diterbitkan di penawaran umum terbatas di mana saham baru akan ditawarkan ke pihak pemegang saham yang lama, dan bisa diperjualbelikan pada pasar sekunder dalam periode tertentu. 

Karena berkesempatan untuk membeli saham baru di harga yang sudah ditetapkan dan umumnya lebih murah, investor yang membeli right issue akan memperoleh keuntungan lebih besar. 

Bond atau Obligasi

Merupakan surat pengakuan terhadap utang perusahaan yang menyanggupi membeli pokok utangnya, serta membayarnya secara berkala maupun di suatu waktu yang telah ditetapkan. Pada jenis investasi ini, sumber keuntungan berasal dari bunga dan dibayarkan secara tahunan, semesteran, maupun triwulan. Obligasi melibatkan kontrak yang mengikat pada pihak pemberi pinjaman dan pihak penerima pinjaman.

Preferred Stock atau Saham Istimewa

Saham yang memberi hak prioritas atau spesial kepada para pemegangnya. Hak istimewa tersebut bisa berupa hak untuk menukar saham dengan saham yang biasa, memengaruhi manajemen pada pencalonan pengurus, memperoleh jumlah tetap serta risiko lebih kecil dibanding saham biasa, dan hak diutamakan saat mendapatkan dividen. 

Warrant

Waran adalah hak membeli suatu saham biasa di waktu dan juga harga yang telah ditentukan. Umumnya, waran ini dijual bersama surat berharga lainnya, seperti, saham dan obligasi. Tujuan dari penerbitan waran adalah menarik pemodal dalam membeli obligasi atau saham yang ditawarkan emiten.

Mutual Fund atau Reksa Dana

Terakhir, mutual fund atau reksa dana adalah varian investasi yang dilakukan dengan cara menghimpun dana yang didapatkan dari masyarakat. Melalui bantuan manajer investasi, dana yang terkumpul tersebut akan diinvestasikan dalam bentuk himpunan surat berharga atau portofolio efek. Investasi reksa dana memiliki sumber keuntungan dari peningkatan NAB atau nilai aktiva bersih, capital gain, dan dividen. 

Jenis Indeks Saham BEI

Bagi pemula yang belum begitu mengerti tentang saham harus memahami bahwa BEI mempunyai 35 indeks saham. Yang dimaksud indeks saham adalah ukuran atau statistik yang menggambarkan keseluruhan fluktuasi atau pergerakan harga dari sekumpulan saham yang ditentukan berdasarkan sejumlah kriteria serta metodologi khusus dan dievaluasi berkala. Beberapa tujuan dari indeks saham, yaitu:

  • Mengetahui sentimen pasar.
  • Sebagai benchmark pada portofolio aktif.
  • Menjadi produk investasi yang pasif, misalnya, reksa dana indeks, ETF indeks, dan produk turunan.
  • Proksi pada kelas aset di alokasi aset.
  • Proksi untuk mengukur serta menciptakan model pengembalian atau return investasi, kinerja sesuai risiko, dan risiko sistematis.

Beberapa contoh indeks saham adalah indeks LQ45 yang terdiri dari 45 jenis saham yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar serta tingginya likuiditas pada keseluruhan saham pada BEI. Ada pula IDX Quality 30 yang diukur kinerjanya berdasarkan tingkat solvabilitas baik, pertumbuhan keuntungan stabil, profitabilitas tinggi, serta likuiditas transaksi dan kinerja keuangan baik. 

Baca Juga: Investasi Saham Aktif vs Saham Pasif, Ini Bedanya

Cara Membeli dan Menjual Saham

Cara Membeli dan Menjual Saham

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mulai berinvestasi saham. Sebagai investor pemula, jangan langsung berpaut pada cuan atau keuntungan. Melainkan fokuskan diri untuk menikmati prosesnya dan membiasakan diri dengan situasi serta pergerakan harga saham.

Untuk bisa membeli dan menjual saham, kamu bisa mengikuti cara-cara berikut ini.

  1. Buka Rekening Saham

    Kamu dapat membuka rekening sahammu sendiri pada perusahaan sekuritas yang tentunya sudah terjamin kualitasnya dan terpercaya. Biasanya, berkas yang diminta untuk membuka rekening tersebut adalah identitas diri, NPWP, buku tabungan, data usaha, dan informasi ahli waris.

  2. Setor Saldo Perdana

    Setelah memiliki rekening saham, kamu bisa menyetor sejumlah dana untuk dijadikan modal investasi. Nominalnya tergantung dari kebijakan perusahaan sekuritas yang dipilih. Saat sudah berhasil menyetor saldo pertama, rekening menjadi aktif dan kamu telah menjadi seorang investor saham.

  3. Pilih Metode Berinvestasi

    Fluktuasi harga saham adalah hal yang biasa. Untuk itu, kamu perlu menentukan metode untuk berinvestasi saham, apakah itu, jangka pendek atau investasi jangka panjang dan mencari keuntungan dari capital gain dan dividen. Agar lebih aman dan stabil, khususnya saat belum begitu memahami cara menentukan saham yang menjanjikan keuntungan, menjadi investor jangka panjang tentu lebih cocok dipilih oleh pemula. 

  4. Pelajari serta Analisa Kondisi dan Profil Perusahaan

    Tidak ada yang bisa secara akurat memastikan bahwa sebuah saham akan mengalami peningkatan atau penurunan. Namun, dengan mempelajari background dan riwayat perusahaannya, kamu bisa meminimalisir risiko kerugian dan meningkatkan potensi mendapatkan keuntungan. Pertimbangkan pula sejumlah faktor eksternal yang dapat memengaruhi nilai saham suatu perusahaan agar tak mengalami kerugian saat berinvestasi. 

  5. Gunakan Aplikasi Trading Online

    Setelah menentukan saham mana yang bakal dibeli, kamu dapat mengunduh aplikasi trading online yang biasanya disediakan oleh perusahaan sekuritas. Melalui aplikasi tersebut, kamu bisa memantau fluktuasi dan pergerakan harga saham. Dalam kata lain, kamu mampu mengetahui kapan harusnya membeli saham saat harganya turun, atau menjual saham saat harganya naik.

  6. Mulai Beli Saham

    Dalam membeli saham, kamu perlu memahami strategi khusus untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugiannya, yaitu, analisis fundamental dan analisis teknikal. Untuk analisis fundamental, kamu perlu melakukan pendekatan pada kondisi ekonomi, politik, dan tren usaha, serta mempelajari laporan keuangan emiten atau perusahaan. 

    Sedangkan untuk analisis teknikal, strategi ini lebih mengacu pada pendekatan saham dan pergerakannya di periode tertentu. Seperti fluktuasi dan harga, serta informasi terkait titik tertinggi maupun terendah pada harga saham. 

  7. Jual Saham untuk Dapatkan Cuan

    Tidak hanya saat membeli, menjual saham pun membutuhkan strategi agar memaksimalkan cuannya. Secara umum, waktu terbaik menjual saham adalah ketika harganya sedang naik karena investor akan mampu mendapatkan keuntungan. Namun, menjual saham juga bisa dilakukan saat harga tengah turun untuk meminimalisir risiko kerugian lebih dalam yang dikenal dengan istilah cut loss. 

Tips Meraih Cuan dalam Investasi Saham

Investasi saham seringkali dijadikan sebagai pilihan untuk mempersiapkan kehidupan di masa depan. Potensi keuntungan yang menjanjikan membuat tak sedikit orang mempelajari cara kerja investasi tersebut dari berbagai sumber. Sebagai pemula, kamu tentu perlu memahami bagaimana tips memaksimalkan keuntungan investasi saham, berikut beberapa di antaranya.

  • Mulai dengan nominal kecil.
  • Pengetahuan terhadap modal utama.
  • Pilih perusahaan sekuritas terbaik.
  • Jangan ambil saham gorengan.
  • Pahami ketimpangan order beli dan jual.
  • Jangan menaruh semua modal di satu produk saham.

Jangan Asal Terjun ke Dunia Saham Tanpa Tahu Dulu Ilmunya

Itulah penjelasan lengkap tentang belajar saham pemula. Belajar investasi saham memang tidak mudah dan tidak mungkin bisa dilakukan dalam waktu singkat. Namun, seiring dengan melakukan praktik, kamu dapat sekaligus belajar dan lambat laun akan terbiasa serta lebih berpotensi untuk meraih cuan lebih banyak dari aktivitas tersebut. 

Baca Juga: Trik Berinvestasi Saham dengan Modal Minim