Swing Trading Saham: Pengertian, Taktik, dan Cara Mengatasi Risikonya

Investasi saham memang terkesan njelimet. Banyak istilah yang harus kamu pahami bila ingin terjun menjadi investor saham.

Salah satunya adalah swing trading. Sebuah strategi jual beli saham yang mampu memberi cuan besar, bahkan dalam waktu singkat.

Pasti kepo kan? Yuk simak penjelasan mengenai swing trading dalam investasi saham biar kamu jago dan mencecap untung berlipat.

Baca Juga: Harga Saham Anjlok? Investor Tak Perlu Panik, Ini 6 Tips Hadapi Saham Turun

Pengertian Swing Trading


Swing trading adalah strategi untuk mengeruk keuntungan dengan cepat

Swing trading adalah strategi jual beli saham untuk memperoleh keuntungan hanya dalam hitungan hari atau minggu. Pelaku swing trading disebut juga swing trader.

Senjata swing trader lebih banyak menggunakan analisis teknikal dalam menentukan jual atau beli saham. Tetapi tidak mengabaikan analisis fundamental, tren, dan pola harga.

Taktik Swing Trading


Taktik swing trading

Taktik swing trader biasanya mengambil posisi hold dalam jangka waktu tertentu, yaitu harian, mingguan atau bulanan, untuk mengeruk keuntungan dari naik turunnya harga saham.  

Mereka mengidentifikasi tren di pasar, statistik saham dari sisi harga maupun volume yang diperdagangkan. Kemudian dalam waktu singkat melakukan jual atau beli saham.

Baca Juga: Tips Main Saham Online Buat Investor Pemula, Dijamin Aman dan Cuan

Dari Cuan Kecil Jadi Besar


Fokus swing trading 

Dalam jangka pendek, cuan dari swing trading memang kecil. Mungkin 5% sampai 10% saja setiap minggu. Tetapi daripada rugi, lebih baik untung tips.

Toh kalau diakumulasikan, bakal signifikan juga keuntungan yang didapat. Inilah yang menjadi fokus swing trader.

Namun jangan salah, strategi swing trading sanggup mencetak keuntungan besar ketika harga saham tinggi di awal perdagangan.

Selanjutnya ditahan, karena mungkin saja harganya bisa melejit lagi. Atau jual sebagian saham, dan sisanya untuk jaga-jaga bila harga saham semakin naik.  

Risiko Swing Trading


Risiko swing trading dapat diminimalisir

Menjalani swing trading bagi pemain saham yang jago sekalipun tidak lepas dari risiko. Jika sampai salah menganalisis tren maupun harga saham, Anda bakal rugi besar.

Sudah borong banyak saham, ternyata harganya bukan malah naik, tetapi kian merosot. Ini akibat Anda salah menghitung. Analisa Anda tidak tepat.

Baca Juga: Lapor Pajak Saham di SPT Tahunan, Begini Caranya

Tetapi tenang saja, risiko swing trading ini bukan tidak bisa diminimalisir. Cara mengurangi dampak buruk swing trading:

  • Average Down

Average down adalah strategi investasi dengan melakukan pembelian secara bertahap ketika harga saham jatuh. Jadi seperti menggelontorkan duit lagi beli saham yang harganya merosot dari harga awal.

Kalau dipikir-pikir strategi average down bakal membuat Anda rugi semakin besar bila saham yang dibeli, harganya terus jeblok. Akan tetapi, bila melihat sisi positifnya, bisa saja kelemahan ini dapat membalikkan keadaan harga saham kembali menanjak.

Jika ingin startegi average down berhasil pemilihan perusahaan yang tepat. Beli saham perusahaan dengan fundamental baik yang stabil dan punya peluang tumbuh cukup besar. Bukan sebaliknya, beli saham perusahaan yang sudah pasti rugi.

Sudah perusahaannya tekor, harga sahamnya terus terseret turun, dan Anda pun makin amsyong.

  • Stop Loss

Ekspektasi atau prediksi seringkali tak seindah realita. Membayangkan bisa dapat keuntungan besar, tetapi ternyata ambyar.

Bila ketika menjalankan swing trading, Anda justru merugi, langsung saja stop loss. Membatasi kerugian dengan menerapkan nilai batasan harga terendah.

Stop Loss Buy untuk membatasi kerugian pada transaksi sell. Stop Loss Sell gunanya untuk membatasi kerugian pada transaksi buy.

Baca Juga: Cara Melihat Saham Mahal atau Murah, Cukup dengan Satu Cara Mudah Ini

Saham: Investasi High Risk, High Return

Apapun istilah yang ada di pasar modal, Anda perlu tahu bahwa investasi saham adalah investasi yang dikenal memiliki tingkat risiko tinggi dibanding investasi lainnya, seperti emas, reksadana, deposito, fintech p2p lending, dan lainnya.

Namun demikian, risiko yang tinggi ini sebanding dengan keuntungannya yang besar. Tak heran, banyak orang tergiur menanamkan modalnya di instrumen saham untuk meraup cuan berlipat.

Hanya saja ketika Anda sudah memutuskan terjun menjadi investor saham, Anda harus belajar bagaimana cara bermain saham yang benar, termasuk mengelola risiko dalam berinvestasi sehingga terhindar dari kerugian.

Yang terpenting lagi adalah belilah saham perusahaan yang Anda kenali. Jangan membeli saham dalam karung. Selain itu, beli saham perusahaan yang usahanya bagus dan laba besar.

Ketika memiliki perusahaan yang untung besar, Anda seperti mempunyai mesin pencetak uang. Selamat berinvestasi!

Baca Juga: Cara Buka Rekening Saham Online: BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Panin Sekuritas, dan IPOTGO