Tertarik Memindahkan Nama Asuransi Mobil? Cek 6 Hal Ini Dulu Ya!

Asuransi merupakan produk perlindungan yang penting bagi kendaraan pribadi. Hal buruk apa pun yang terjadi di kemudian hari bukan hal yang semestinya dicemaskan selagi kejadian tersebut masuk dalam kerugian yang di-cover oleh perusahaan asuransi.

Namun, apa jadinya bila suatu hari mobil tersebut berpindah tangan? Bagaimana nasib asuransi kendaraan yang sebelumnya sudah melekat pada mobil? Apakah asuransi ini tetap berlaku saat berpindah tangan atau pemilik yang baru perlu mengajukan asuransi baru?

Sejatinya, pemilik mobil lama bisa memindah tangankan mobil. Berikut beberapa hal yang mesti diperhatikan agar proses pindah tangan asuransi berjalan lancar.

  1. Mengecek Kondisi Mobil secara Keseluruhan

    Pertama-tama, coba cek kondisi mobil secara menyeluruh. Mulai dari bagian badan hingga pada bagian mesin mobil dan kaki-kaki mobil. Tujuannya untuk menghindari adanya kecacatan yang membuat pembeli membatalkan niatnya untuk membeli mobil kamu.

    Kondisi mobil yang tidak fit otomatis dapat mengurangi harga jualnya. Hal ini tidak serta merta merugikan karena biaya perbaikan mobil itu saja sudah sama mahalnya dengan selisih harga jual mobil yang seharusnya.

    Kamu bisa memberitahu kondisi mobil yang sebenarnya kepada pembeli, termasuk kerusakan yang ada. Jadilah penjual yang jujur agar konsumen senang terhadap pelayanan kamu.

  2. Memperbaiki Bagian Mobil yang Rusak

    Kerusakan yang ada pada mobil sepenuhnya menjadi tanggung jawab kamu selama belum menyerahkan mobil kepada pembeli. Namun, diperbaiki atau tidak, keputusan ada di tangan kamu. Jika memilih untuk tidak memperbaiki, sebaiknya beri tahu kerusakan ini kepada pembeli sehingga pembeli dapat mempertimbangkan harga jual yang kamu tetapkan.

    Namun bila kamu ingin menjadi penjual yang baik, perbaikilah mobil tersebut agar kondisinya fit seperti semula. Siapkan biaya perbaikan yang cukup untuk melancarkan proses perbaikan.

    Biaya perbaikan ini nantinya bisa dilimpahkan ke harga mobil. Dengan begini, harga jualnya bisa lebih tinggi daripada harga jual mobil sebelum diperbaiki.

    Baca Juga: 4 Risiko yang Ditanggung Jika kamu Tambah Perluasan Jaminan Asuransi Kendaraan

  3. Menyiapkan Dokumen untuk Memudahkan Proses Pindah Tangan

    Dalam pemindahtanganan kepemilikan mobil, urusan administrasi menjadi poin yang paling penting. Administrasi yang tidak jelas akan mempengaruhi daya beli konsumen. Maka dari itu, pastikan urusan administrasi untuk sesi pindah tangan telah diurus dengan baik.

    Adapun dokumen yang perlu disiapkan antara lain faktur pembelian mobil, identitas mobil, BPKB, STNK, dan pajak mobil itu sendiri. Kemudian, siapkanlah materai Rp6.000 sebagai bukti kalau mobil telah sah berpindah tangan ke orang baru.

    Adapun biaya yang muncul dari mengurus dokumen ini menjadi tanggung jawab pemilik sebelumnya. kamu tidak perlu menagihkan biaya ini karena nominalnya yang tidak terlalu signifikan.

  4. Memberi Tahu Calon Pembeli Mengenai Komponen Asuransi Kendaraan

    Asuransi kendaraan terdiri dari berbagai komponen yang berbeda. Sebut saja Total Loss Only (TLO) atau all risk (comprehensive) dengan nilai premi dan jenis pertanggungan yang berbeda pula. Beri tahu calon pembeli mengenai hal ini untuk memudahkannya dalam pembayaran premi di tahun berikutnya.

    Jika kamu menambahkan perluasan pertanggungan pada kendaraan, maka beritahu juga pembeli. Jelaskan manfaat dari biaya perluasan ini, sehingga pembeli tidak keberatan dengan adanya biaya tambahan di luar premi kendaraan.

    Serahkan polis asuransi kepada pembeli agar dia tahu nominal yang mesti dibayarkan saat masa berlaku asuransi kendaraan habis.

    Baca Juga: Tak Punya Asuransi Mobil, Ini Risiko dan Kerugiannya Bila Terjadi Kecelakaan

  5. Beritahu Nama Perusahaan Asuransi dan Bengkel Rekanan

    Mengingat perusahaan yang menawarkan asuransi kendaraan itu beragam, sebaiknya beri tahu nama perusahaan tempat mobil diasuransikan. Hal ini akan memudahkan pembeli untuk melakukan klaim atau perubahan terkait asuransi kendaraan di masa mendatang.

    Bila perlu, bawalah pembeli ke perusahaan asuransi. Biarkan perusahaan tahu siapa yang akan meneruskan pembayaran premi pada tahun berikutnya, sehingga penagihan tidak lagi dibebankan kepada kamu.

    Di sisi lain, beri tahu pembeli mengenai nama-nama bengkel rekanan tempat kamu biasa memperbaiki mobil saat terjadi kerusakan. Dengan demikian, pembeli tidak perlu bertanya-tanya lagi kepada perusahaan asuransi karena kamu sudah memberitahukan sejak awal.

  6. Disaksikan oleh Pihak Ketiga

    Proses pemindahtanganan kepemilikan asuransi mobil tidak boleh dilakukan secara sembarangan, apalagi sepihak. Baiknya undang pihak ketiga sebagai saksi atas sahnya proses pemindahtanganan ini.

    Jika suatu saat pembeli menuntut hal-hal yang tidak disepakati dalam persetujuan pemindahtanganan di awal, maka kamu dapat meminta bantuan saksi mata untuk menyelesaikan masalah ini ke perusahaan asuransi.

    Pihak ketiga ini bisa siapa saja, yang pasti orangnya bisa dipercaya. Dan mestinya bersifat netral atau tidak memihak, sehingga tidak ada satu pihak pun yang dirugikan setelah proses pindah tangan asuransi kendaraan selesai.

Jangan Lewatkan Poin-poin Krusial Saat Proses Pindah Tangan

Pemindahtanganan asuransi kendaraan umum terjadi. Meski begitu, perhatikan poin-poin penting agar tidak terlewatkan begitu saja. Dengan demikian, proses pindah tangan berjalan lancar tanpa hambatan sedikit pun.

Baca Juga: Berapa Jumlah Ideal yang Harus Dialokasikan dari Gaji untuk Asuransi Mobil?