Calon Pengantin, Ini 7 Tes Kesehatan yang Penting Dilakukan Sebelum Menikah

Gedung, catering, hingga hiburan musik, semuanya telah disiapkan untuk hari pernikahan Anda. Namun, terkadang pasangan yang akan melangsungkan pernikahan mereka melupakan satu hal, yaitu, cek kesehatan pra nikah, atau juga dikenal dengan pre-marital check-up.

Pemeriksaan kesehatan sebelum melangkah ke pelaminan diperlukan untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan kedua calon pengantin, apakah dari salah satu calon pasangan yang memiliki penyakit menular atau tidak.

Waktu yang tepat untuk melakukan tes kesehatan pra nikah ini adalah beberapa bulan sebelum tanggal pernikahan. Lantas, tes kesehatan apa saja yang harus dijalankan oleh pasangan calon pengantin? 

Berikut daftar tes kesehatan yang penting dilakukan sebelum melangkah ke pernikahan yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber kesehatan.

1. Pemeriksaan Darah 


Pemeriksaan darah

Dalam istilah medis, pemeriksaan darah ini biasa disebut dengan hematologi. Pada prinsipnya, tes hematologi merupakan sebuah tes untuk mendeteksi sel darah. Apakah ada kelainan di dalamnya, atau tidak. 

Tes ini juga dapat mendeteksi beberapa penyakit, diantaranya, anemia, leukemia dan lain-lain. Anemia memiliki kaitan yang erat dengan proses kehamilan calon pengantin wanita kelak. Selain itu, ibu hamil juga dapat menularkan thalasemia, dan hemophilia pada anaknya.

Untuk pencegahan penularan ini, diperlukan pemeriksaan lain seperti hemoglobin HPLC, ferritin, juga badan inklusi HbH dan pemeriksaan jenis hematologi faal hemostasis.

2. Golongan Darah dan Rhesus

Sama seperti pemeriksaan pertama, check-up yang dibutuhkan selanjutnya juga sangat penting bagi calon pengantin wanita, yaitu golongan darah dan rhesus. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kecocokan rhesus. 

Bagi yang masih awam dengan istilah ini, rhesus adalah golongan darah. Namun, bukan hanya untuk menentukan apakah kita termasuk golongan darah A, B, O, atau AB. Tapi juga hal yang lebih spesifik lagi. Yaitu, apakah golongan darah kita termasuk negatif atau positif.

Pemeriksaan ini dilakukan agar dapat mengetahui kecocokan rhesus dan pengaruhnya terhadap ibu dan bayi. Kemungkinan, seorang wanita dengan rhesus negatif yang dibuahi oleh pria yang memiliki rhesus positif akan melahirkan bayi dengan rhesus positif. 

Kondisi tersebut menyebabkan isoimunisasi rhesus yang memungkinkan darah bayi masuk dalam tubuh ibu. Darah rhesus positif bayi akan dianggap asing oleh sistem kekebalan tubuh ibu. Sehingga, sang ibu dapat meningkatkan produksi antibodi dalam tubuhnya.

Anda tentu mengenal kasus penyakit kuning pada bayi atau lebih dikenal dengan ‘bayi kuning’. Inkompatibilitas rhesus inilah yang menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, bayi juga bisa mengalami anemia.

Baca Juga: Ngurus Pesta Pernikahan Dalam Waktu Singkat? Bisa Kok, Begini Tipsnya

3. Deteksi Hepatitis B

Hepatitis B merupakan sebuah virus yang menimbulkan peradangan pada organ hati. Salah satu medium penularan dari virus ini adalah melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, cukup penting bagi pasangan yang akan menikah untuk melakukan deteksi infeksinya.

Selain untuk mencegah infeksi virus, pemeriksaan ini kembali lagi berhubungan dengan kehamilan. Karena penyakit ini dapat menyebabkan dampak buruk terhadap janin. Hepatitis B dapat mengakibatkan cacat pada janin. Bahkan resiko terburuk, yaitu kematian.

Pemeriksaan ini dinilai perlu. Karena, penyakit Hepatitis B merupakan salah satu kasus masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan di Indonesia.

4. TORCH


Pemeriksaan Torch

TORCH merupakan singkatan dari Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes. Mungkin Anda sudah sangat familiar dengan istilah ini. Karena, erat hubungannya dengan masa kehamilan.

Pemeriksaan ini sangat perlu karena infeksi akutnya pada saat kehamilan, atau, 4 bulan sebelum masa kehamilan dapat menimbulkan resiko yang cukup serius. Infeksi TORCH dapat mengakibatkan keguguran, kelainan pada janin, juga bayi yang mengalami kelahiran prematur.  

Pemberian vaksin TORCH pada calon ibu juga dapat mencegah masalah lain, di antaranya penyakit kuning pada bayi, dan masalah pendengaran.

5. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Pemeriksaan IMS ini dilakukan dengan uji VDRL atau RPR dengan menggunakan sampel darah. Tujuannya, untuk mendeteksi antibodi yang bereaksi terhadap bakteri seperti sifilis dan treponema pallidum. Juga, status infeksi HIV.

Tes ini sebenarnya telah diwajibkan oleh pemerintah. Karena, tercantum dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Namun, tes VDRL juga bisa ‘menipu’. Karena, dapat mengeluarkan hasil positif yang salah terhadap deteksi penyakit sifilis.

Meski begitu, hasil yang ‘palsu’ tersebut juga bisa jadi menunjukan gejala lain seperti infeksi malaria dan pneumonia. Termasuk, HIV.

Baca Juga: Cara Buat Sertifikat Layak Kawin, Wajib Buat Kamu yang Mau Nikah di Jakarta

6. Organ Reproduksi

Pengecekan organ reproduksi ini termasuk yang penting untuk dilakukan. Terutama, bagi calon mempelai wanita. Karena sekali lagi, memiliki hubungan yang erat dengan kehamilan. Anda tentunya perlu memastikan apakah kondisi organ reproduksi berada dalam kondisi yang sehat atau normal.

Pemeriksaan organ reproduksi pada wanita meliputi beberapa organ vital, diantaranya, vagina, dengan USG Transvagina. Histerosalpingografi atau HSG untuk pemeriksaan bagian rahim. Kemudian, pemeriksaan saluran telur, juga indung telur.

7. Gula Darah


Gula darah

Mungkin yang terpikirkan oleh Anda adalah deteksi penyakit diabetes. Memang demikian. Namun sebenarnya, pengecekan ini juga dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang timbul dari padanya. Seperti penyakit jantung, stroke, termasuk juga gagal ginjal.

Selain itu, ibu hamil yang mengidap penyakit diabetes juga dapat membahayakan janin yang dikandung. Karena, dapat menimbulkan resiko keguguran, atau juga persalinan prematur.

Lakukan Pre Marital Check-Up Demi Kesehatan

Itulah beberapa pemeriksaan kesehatan pra-nikah yang dapat Anda jalani bersama dengan pasangan. Tujuan utama dari pre-marital check-up adalah agar dapat melakukan pencegahan dan penanganan masalah kesehatan sedini mungkin.

Jadi, tidak ada salahnya jika Anda dan calon pasangan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan ini, sebelum naik ke atas pelaminan. Agar, rencana Anda untuk membangun rumah tangga yang bahagia pun dapat terwujudkan dengan baik.

Baca Juga: 5 Konsep Pernikahan Unik dan Kekinian Ini Bisa Kamu Lirik Jadi Ide Pesta Weddingmu