Mau Kaya Raya dari Investasi Saham? Ikuti Tips Keren dari Lo Kheng Hong

“Harta karun kekayaan terbesar yang ada di dunia, adanya di pasar modal. Bukan di bawah laut. Nilainya nyata dan transparan. Sangat disayangkan bila ada orang yang tidak mengenal pasar modal.”

Itulah quote sakti dari investor saham sukses, Lo Kheng Hong. Di kalangan pelaku pasar modal, siapa yang tidak mengenal Lo Kheng Hong. Jagoan investasi saham yang dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia.

Menurut Pria yang sudah 31 tahun berinvestasi saham itu, kalau Anda ingin kaya, bursa efek lah tempatnya. Investasi saham berarti Anda membeli saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Itu artinya juga Anda menjadi pemilik perusahaan tersebut. Anda berhak mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar secara berkala dan mendapatkan dividen atau pembagian keuntungan perusahaan.

Baca Juga: 8 Artis Ini Makin Tajir Berkat Investasi Saham

Saham-saham Ini Bikin Lo Kheng Hong Kaya Raya


Lo Kheng Hong, investor saham sukses di RI via Wikipedia

Salah satu keuntungan investasi saham adalah memperoleh capital gain dari kenaikan harga saham. Keuntungan ini juga yang dinikmati Lo Kheng Hong.

“Dikatakan 3.130 alumni Universitas Harvard punya uang 30 juta dolar ke atas. Dikalikan Rp 15.000, berarti Rp 450 miliar. Jadi, 1% yang punya itu (uang). Tetapi sekarang saya lebih kaya dari 99% lulusan Harvard,” ungkap Lo Kheng Hong sambil mengenang masa kuliah yang serba prihatin dalam acara webinar CSME 2020, seperti dikutip dari YouTube BEI.

Wow, sultan beneran ini mah. Banyak duit dari investasi saham. Bukan main saham yang cuma asal jual dan beli dalam jangka pendek.

Pria lulusan fakultas sastra itu mengaku, ada beberapa saham yang memberi cuan hingga ribuan persen. Membuat dirinya kaya raya.

1. Saham PT Indika Energy Tbk (INDY)

Membeli saat harga batu bara anjlok pada tahun 2016. Kala itu, saham INDY diperdagangkan di harga terendah Rp 106 per lembar. Lo Kheng Hong menjadi pemegang saham terbesar ke-4 di Indika.

Saham INDY didekap selama 2 tahun. Awal tahun 2018, harga batu bara naik dari 50 dolar menjadi 100 dolar per ton. Harga saham INDY pun langsung terbang menjadi Rp 4.550 per lembar atau harga tertinggi. Lalu Lo Kheng Hong menjual saham tersebut dan untung 4.000% hanya dalam 2 tahun.

2. Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)

Membeli tahun 2017 saat harga saham INKP Rp 1.000 per lembar, kemudian naik menjadi Rp 20 ribu per lembar dan dijual. Dalam waktu 1,5 tahun, untung 1.900%.

“Saham Indah Kiat telah memperkaya saya, teman-teman yang mengikuti, dan investor saham yang memilikinya,” kata mantan Pegawai Tata Usaha di salah satu bank ini.

3. Saham PT United Tractor Tbk (UNTR)

Tahun 1998, membeli saham UNTR seharga Rp 250 per lembar, disimpan atau dibiarkan ‘tidur’ selama 6 tahun. Lalu menjualnya di harga Rp 15 ribu per lembar. Cuan 5.900%.

Baca Juga: Investasi Saham Saat Virus Corona Menyerang, Why Not? Intip Strateginya Biar Cuan

Tips Investasi Saham Anti Gagal dan Cuan Gede


Lo Kheng Hong memberikan tips investasi saham di CMSE 2020 via IDX  Youtube Channel

Lo Kheng Hong berbagi resep atau tips investasi saham, baik membeli maupun menjual saham agar untung besar. Ratusan bahkan ribuan persen.

1. Kenali saham yang akan Anda beli

Kenali saham apa yang akan Anda beli. Beli lah saham yang Anda kenali. Jangan membeli saham dalam karung. Bursa saham tidak kenal belas kasihan dan tidak pernah memberi ampun kepada orang yang tidak tahu apa yang dia beli.

2. Jangan pernah membeli saham dari orang yang tidak jujur

Kalau Anda mempercayakan uang ke orang yang tidak jujur dan tidak berintegritas, maka uang Anda akan habis.

3. Beli saham perusahaan yang usahanya bagus dan laba besar

Ketika memiliki perusahaan yang untung besar, Anda seperti mempunyai mesin pencetak uang

4. Tidur

Ketika Anda sudah memiliki saham perusahaan yang hebat, langkah terbaik adalah ‘tidur.’ Tidur di sini maksudnya adalah tidak bertindak apapun. Saham disimpan saja dalam jangka panjang. Dengan tidur, Anda memberi kesempatan saham bagus untuk bertumbuh.

“Tidur adalah jalan untuk meraih kekayaan. Investor yang bijak dapat menghasilkan uang ketika dia tidur. Kalau kerja keras (diutak atik), Anda justru akan terpancing untuk menjual saham,” saran pengoleksi saham BMTR itu.

5. Beli saham perusahaan yang labanya tumbuh

Lo Kheng Hong mencontohkan saham Bank BRI. Dari laba Rp 25 triliun di tahun 2015 menjadi Rp 34 triliun pada tahun lalu. Dalam kurun waktu 4 tahun, labanya terus meningkat.

6. Beli saham perusahaan yang valuasinya murah

Jangan membeli saham perusahaan yang valuasinya mahal. Sudah mahal, rugi pula.


Beli saham dari perusahaan yang punya laba besar dan bertumbuh agar cuan gede

7. Berinvestasilah saat situasi buruk

Dalam situasi dan kondisi buruk, biasanya harga saham murah. Beli, kemudian simpan. Begitu keadaan membaik, jual saham. Seperti saat pandemi ini, beli saham karena harga sedang turun. Jangan tunggu sampai pandemi usai, karena harga saham bakal naik tinggi.

8. Koleksi saham di sektor komoditas

Lo Kheng Hong mengempit saham di sektor komoditas, seperti TINS, INDY, dan INKP lantaran harga komoditas berfluktuasi. Harganya hari ini murah, tetapi beberapa bulan kemudian mental lagi.

Belilah saham dari sektor komoditas saat harga komoditas sedang turun. Karena pastinya harga saham ikut murah. Kemudian simpan. Begitu harga komoditas naik, diikuti peningkatan harga saham, bisa langsung dijual. Capital gain saham sektor lain tidak sebesar di komoditas.

9. Ketemu mercy harga innova, langsung borong

Jika Anda sudah mendapatkan perusahaan bagus dengan harga saham murah atau dianalogikan mercy harga innova, borong semua saham.

“Kalau sudah ketemu mercy harga innova, hajar. Habiskan semua duit (modal) untuk beli sahamnya. Syaratnya perusahaan bagus,” tutur Lo yang punya hobi bernyanyi dan main gitar ini.

10. Jual saham saat harga naik

Sudah dapat mercy harga innova, hold atau tahan. Kapan jualnya? Begitu harga sudah berbalik ke harga wajar atau di harga tertinggi.

11. Sabar

Kunci sukses lain adalah harus bersabar. Bersabar menunggu sampai harganya naik. Gunakan pemikiran sederhana, jangan baru untung 10%, langsung jual.

Selain itu, dapat mengontrol emosi. Ketika harga saham naik tinggi, tidak euforia. Sebaliknya saat harga saham turun drastis, tidak terpuruk.

Jalankan Gaya Hidup RTI

Seorang investor saham, wajib menjalankan gaya hidup seperti Lo Kheng Hong. Yakni RTI (Reading, Thinking, dan Investing). Membaca, berpikir, dan berinvestasi adalah kunci sukses investor saham.

Membaca untuk mendapatkan pengetahuan, berpikir dan berinvestasi untuk mengasah skill. Kalau kebiasaan itu dilakukan terus menerus, maka Anda akan menjadi investor saham yang bijaksana.  

Seperti pesan Lo Kheng Hong, jadilah pelaku pasar modal yang berintegritas dan beretika, maka akan dihormati masyarakat.

Baca Juga: Cara Buka Rekening Saham Online: BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Panin Sekuritas, dan IPOTGO