Obat Omeprazole: Deskripsi, Dosis, Cara Penggunaan, serta Efek Sampingnya

Dengan gaya hidup yang kurang sehat, seperti, menunda makan, mengonsumsi kopi berlebihan, dan terlalu banyak makan makanan pedas, tak sedikit orang yang mengalami masalah kesehatan pada lambungnya. Sakit maag atau asam lambung menjadi jenis penyakit yang cukup sering dirasakan oleh banyak orang saat ini, tak terkecuali generasi muda. Saat kambuh, asam lambung dapat memberikan rasa tidak nyaman pada perut, hingga terasa begitu intens dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Untuk mengatasinya, biasanya penderita asam lambung akan mengonsumsi sejumlah obat-obatan, salah satu adalah omeprazole. Yang menjadi pertanyaan, obat seperti apa omeprazole itu? Nah, buat kamu yang mungkin sedang merasakan masalah kesehatan pada lambung dan berniat untuk mengonsumsi tersebut, simak dulu penjelasan terkait manfaat, peringatan, dosis serta aturan pakai, hingga efek samping omeprazole berikut ini. 

Baca Juga: 8 Gaya Hidup yang Bikin Penyakit Maag Cepat Kambuh

Omeprazole Obat Apa Itu?

Omeprazole Obat Apa Itu?

Seperti yang sudah dibahas sedikit sebelumnya, omeprazole adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi masalah lambung. Beberapa penyakit lambung, seperti tukak lambung dan asam lambung biasanya diobati menggunakan omeprazole. Pemakaian obat tersebut mampu menurunkan produksi asam pada lambung agar kadarnya tak menyebabkan gejala yang mengganggu, apalagi sampai membahayakan organ pencernaan.

Secara umum, manfaat omeprazole adalah: 

  • Menekan gejala penyakit maag serta heartburn akibat penyakit tukak lambung atau asam lambung. 
  • Membantu proses penyembuhan pada kerusakan jaringan lambung serta kerongkongan. 

Deskripsi Obat Omeprazole

Omeprazole tergolong sebagai obat maag dengan jenis proton pump inhibitors atau penghambat pompa proton dan umumnya tersedia dalam bentuk suntikan dan kapsul. Dikategorikan sebagai obat resep, penggunaan obat tersebut harus disertai dengan anjuran dokter dan tidak boleh dikonsumsi tanpa pengawasan sama sekali.

Dengan manfaat menurunkan kadar asam pada lambung, omeprazole boleh dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak. Pada ibu hamil, obat ini termasuk ke dalam kategori N, artinya belum terkategorikan. 

Hal ini membuat obat tersebut tak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau menyusui tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Alasannya karena kandungan dari obat tersebut bisa terserap pada asi dan dikonsumsi oleh janin atau bayi. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Gunakan Omeprazole

Agar tak menimbulkan masalah kesehatan lain yang bisa membahayakan, pemakaian omeprazole tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat tersebut.

  1. Beritahukan dokter jika kamu memiliki alergi pada obat PPI atau omeprazole, sebagai contoh, lansoprazole, pantoprazole, dan esomeprazole. 
  2. Informasikan pula pada dokter apabila kamu sedang mengonsumsi obat HIV dengan kandungan rilpivirine.
  3. Dapat memicu masalah ginjal, segera beritahukan dokter jika pemakaian obat omeprazole menyebabkan kadar buang air kecil menjadi lebih sedikit, atau terlihat ada darah yang tercampur pada urine. Saat kondisinya tak kunjung membaik meskipun telah berhenti mengonsumsi omeprazole, jangan ragu untuk melakukan konsultasi medis pada dokter. Lakukan hal serupa saat pemakaian obat tersebut menyebabkan reaksi alergi maupun terjadi overdosis. 

Aturan Pakai dan Dosis Omeprazole

Penyakit

Dosis Omeprazole

GERD atau Asam Lambung

20 sampai 40 mg per hari

Tukak Lambung

20 sampai 40 mg per hari (dilakukan selama 4 hingga 8 minggu)

Esofagitis Erosif

20 mg per hari (dilakukan selama 4 hingga 8 minggu)

Infeksi Helicobacter pylori

20 mg untuk 2 kali sehari (dilakukan selama 10 hari)

Sindrom Zollinger-Ellison

60 sampai 360 mg per hari, dibagi ke dalam 3 kali pemakaian atau dalam rentang 8 jam

Ulkus Duodenum

20 mg per hari (dilakukan selama 4 hingga 8 minggu)

Aturan pakai dan dosis omeprazole tersebut hanya berlaku pada pasien orang dewasa dengan masalah lambung yang umum. Bagi anak-anak maupun penderita masalah organ hati, dosis pemakaian ini harus disesuaikan dengan anjuran dokter. 

Baca Juga: Penyakit Asam Lambung: Gejala Asam Lambung, Penyebab, Serta Pengobatan Secara Medis dan Juga Ramuan Tradisional

Cara Tepat Penggunaan Omeprazole

Pemakaian obat omeprazole yang tepat dilakukan di pagi hari dan dikonsumsi sekali saja per hari (khusus penyakit tertentu). Obat tersebut juga tidak menimbulkan sakit perut sehingga boleh dikonsumsi sebelum ataupun sesudah makan. 

Saat lupa, segera konsumsi omeprazole sesuai dengan dosis yang terlupa tersebut. Jangan mengonsumsi omeprazole saat hampir tiba waktu pemakaian dosis berikutnya, serta hindari menggandakan dosisnya dari waktu yang terlupa sebelumnya. 

Interaksi Omeprazole saat Digunakan dengan Obat Lainnya

  • Menurunkan efektivitas dari pemakaian obat clopidogrel. Hal ini mengakibatkan manfaat obat tersebut dalam mencegah risiko stroke atau serangan jantung tidak optimal.
  • Menurunkan efektivitas dari pemakaian obat erlotinib. Hal ini juga mampu menurunkan efektivitas obat tersebut dalam mengobati penyakit kanker.
  • Meningkatkan kadar dan juga efek dari atorvastatin di dalam darah. Imbasnya, risiko seseorang untuk mengalami masalah atau kerusakan pada livernya menjadi lebih tinggi.
  • Meningkatkan efek dan kadar alprazolam. Hal ini menjadikan pengguna omeprazole lebih berisiko mengalami masalah pernapasan dan juga merasakan kantuk yang berat. 

Efek Samping Omeprazole

Efek Samping Omeprazole

Secara umum, efek samping omeprazole adalah rasa nyeri pada perut dan juga sakit kepala. Saat efek samping tersebut muncul, segera lakukan pemeriksaan diri pada dokter, khususnya saat reaksinya tidak kunjung mereda walaupun pemakaian obat tersebut telah dihentikan. 

Selain itu, ada pula beberapa efek samping omeprazole lainnya yang perlu diwaspadai:

  • Gangguan pencernaan, sebagai contoh, diare berkelanjutan dan juga adanya lendir atau darah pada kotoran.
  • Menurunkan kadar kalium di dalam darah sehingga mampu memicu gejala seperti kram otot dan detak jantung tidak normal, baik itu melambat, lebih cepat, maupun tidak aturan, hingga menyebabkan kejang.
  • Menyebabkan tubuh kekurangan asupan vitamin B12. Dampak lainnya dari efek samping tersebut adalah tubuh terasa lebih lemas, mati rasa, memicu sariawan, dan juga kesemutan pada kaki maupun tangan.
  • Menyebabkan sejumlah reaksi alergi, antara lain munculnya ruam pada kulit, sesak napas, dan juga pusing. Jika reaksi alergi ini tak kunjung hilang atau semakin parah, pastikan untuk melakukan pemeriksaan medis pada dokter agar penanganan yang tepat bisa segera ditempuh. 
  • Pemakaian obat omeprazole oleh penderita penyakit lupus juga bisa memperparah reaksi gejalanya.

Tetap Perhatikan Aturan Pakai serta Efek Samping yang Mungkin Ditimbulkan

Omeprazole adalah jenis obat yang mampu meringankan gejala yang muncul akibat masalah asam lambung ataupun tukak lambung. Dengan mengonsumsi obat tersebut, gejala sakit maag serta heartburn bisa diturunkan serta mampu menyembuhkan kerusakan jaringan kerongkongan dan lambung. 

Yang terpenting, dikategorikan sebagai obat resep, pastikan untuk memerhatikan aturan pakai dan dosis omeprazole sesuai dengan anjuran dokter serta cermati adakah efek samping yang ditimbulkan atau tidak. Jika reaksi efek samping muncul atau terdapat gejala overdosis, jangan pikir dua kali untuk memeriksakan diri ke dokter agar penanganan medis yang tepat bisa segera dilakukan.

Baca Juga: Ranitidin, Obat Penghambat Sekresi Asam Berlebih dalam Lambung