IDX BUMN20 - Pengertian dan Daftar Terbarunya

Agar mendapatkan keuntungan yang diinginkan saat berinvestasi saham, belajar berbagai strategi investasi saham saja tentu tidak cukup. Kamu juga harus mengetahui hal dasar mengenai investasi saham, salah satunya memahami apa itu indeks saham.

Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala. Tujuan atau manfaat dari indeks saham antara lain:

  • Mengukur sentimen pasar.
  • Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks serta produk turunan.
  • Benchmark bagi portofolio aktif.
  • Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.
  • Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset.

Indeks saham di Indonesia terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah IDX BUMN20 yang merupakan salah satu indeks saham yang cukup populer di antara para investor dan trader saham.

Baca Juga: Mengenal LQ45, Indeks Saham Paling Populer dan Perbedaannya dengan Saham Bluechip

Pengertian IDX BUMN20

Salah satu kelompok saham yang perlu dipantau pada trading hari ini adalah saham kelompok perusahaan pelat merah atau emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat ini, banyak saham BUMN yang dijual dengan harga murah dibandingkan emiten sejenis dari sektor swasta.

Nama indeks untuk saham BUMN ini adalah IDX BUMN20 yaitu indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.

Berikut daftar 20 perusahaan BUMN dan BUMD yang masuk ke daftar IDX BUMN20.

Evaluasi Minor

Periode Efektif Konsituen: 4 Mei - 2 Agustus 2023

Periode Efektif Jumlah Saham Penghitungan Indeks: 4 Mei - 2 Agustus 2023

No

Nama Perusahaan

Kode

1

Adhi Karya (Persero) Tbk.

ADHI

2

Bank Raya Indonesia Tbk.

AGRO

3

Aneka Tambang Tbk.

ANTM

4

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

BBNI

5

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BBRI

6

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

BBTN

7

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

BJBR

8

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

BMRI

9

Bank Syariah Indonesia Tbk.

BRIS

10

Elnusa Tbk.

ELSA

11

Jasa Marga (Persero) Tbk.

JSMR

12

Dayamitra Telekomunikasi Tbk.

MTEL

13

Perusahaan Gas Negara Tbk.

PGAS

14

Bukit Asam Tbk.

PTBA

15

PP (Persero) Tbk.

PTPP

16

Semen Indonesia (Persero) Tbk.

SMGR

17

Timah Tbk.

TINS

18

Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

TLKM

19

Wijaya Karya (Persero) Tbk.

WIKA

20

Waskita Karya (Persero) Tbk.

WSKT

Sumber: www.idx.co.id

Evaluasi Mayor

Periode Efektif Konsituen: 3 Agustus 2023 - 2 Februari 2024

Periode Efektif Jumlah Saham Penghitungan Indeks: 3 Agustus - 2 November 2023

No

Nama Perusahaan

Kode

1

Adhi Karya (Persero) Tbk.

ADHI

2

Bank Raya Indonesia Tbk.

AGRO

3

Aneka Tambang Tbk.

ANTM

4

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

BBNI

5

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BBRI

6

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

BBTN

7

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

BJBR

8

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

BMRI

9

Bank Syariah Indonesia Tbk.

BRIS

10

Elnusa Tbk.

ELSA

11

Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.

JKON

12

Jasa Marga (Persero) Tbk.

JSMR

13

Dayamitra Telekomunikasi Tbk.

MTEL

14

Perusahaan Gas Negara Tbk.

PGAS

15

Bukit Asam Tbk.

PTBA

16

PP (Persero) Tbk.

PTPP

17

Semen Indonesia (Persero) Tbk.

SMGR

18

Timah Tbk.

TINS

19

Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

TLKM

20

Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKA

WIKA

Sumber: www.idx.co.id

Baca Juga: Miliki Kriteria Khusus, Ini Pengertian Indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders dan Daftar Sahamnya

Tips Memilih Saham yang Tepat

Tips Memilih Saham yang Tepat

Harga saham di suatu perusahaan bisa berubah-ubah dan bergerak sewaktu-waktu bahkan dalam hitungan detik. Jadi bagaimana cara memilih saham yang tepat dan cocok untuk investasi jangka panjang?

Berikut beberapa tipsnya.

  1. Kenali Perusahaan dan Kinerjanya

    Belilah saham yang sudah kamu kenal perusahaannya, begitu juga reputasinya dengan melakukan analisis yang teliti dan terperinci.

    Cek punya siapa perusahaan itu dan apakah laporan keuangannya masuk akal atau tidak. Misalnya dalam kurun waktu beberapa tahun terjadi peningkatan yang tinggi tapi juga penurunan yang tinggi. Itu artinya saham tersebut sering mengalami fluktuasi dan jangan dipilih.

    Cek juga apakah utang yang dimiliki perusahaan wajar atau tidak, valuasinya murah atau mahal, Return on Equity (ROE) atau tingkat pengembalian investasi minimal 15% atau kurang, dan lainnya.

    Jadi beli saham berdasarkan analisis berdasarkan logika dan fakta serta data yang ada bukan karena nafsu atau ikut-ikutan semata.

  2. Lakukan Analisis

    Sebelum membeli saham, kamu bisa melakukan dua analisis. Pertama analisis teknikal, kedua analisis fundamental.

    Analisis fundamental mengacu pada pendekatan kondisi politik, ekonomi, serta tren usaha. Kamu bisa melihatnya melalui laporan keuangan perusahaan atau emiten.

    Dari analisis fundamental, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan apakah saham itu bagus atau jelek.

    • Memiliki kapitalisasi pasar >Rp500 miliar.
    • Emiten yang memiliki model bisnis yang jelas dan baik.
    • Perusahaan konsisten dalam meningkatkan laba/saham dari kuartal ke kuartal.
    • Perusahaan tidak memiliki utang yang lebih besar dari Debt Equity Ratio (DER).
    • Saham menjadi market leader.
    • Price Earning Ratio (PER) rata-rata tidak jauh berbeda.

    Analisis teknikal menggunakan pergerakan pendekatan saham pada rentang waktu tertentu, termasuk harga dan fluktuasi, serta informasi titik tertinggi dan titik terendah saham.

    Dari analisis teknikal, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan apakah saham itu bagus atau jelek.

    • Memilih saham dengan arah chart dominan >45°.
    • Tidak membeli saham yang 80% sideways.
    • Hanya memilih saham yang memiliki tingkat volatilitas tinggi dan secara liquid diperdagangkan setiap hari.
    • Pilih perusahaan yang memiliki jumlah saham beredar di pasar cukup banyak. Ini mengindikasikan bahwa floating share kepemilikan emiten tidak lebih dari 40%.
    • Memiliki jumlah lot yang cukup banyak sehingga harga saham tersebut tidak mudah dipermainkan.
  3. Rajin Pantau Tren Harga Saham

    Harga saham bisa berubah dengan drastis baik dalam hitungan menit bahkan detik. Faktor yang membuat perubahan harga saham ada yang eksternal ataupun internal.

    Jadi sering-seringlah mengamati pergerakan dan tren harga saham agar kamu tahu ke mana arahnya dan mengetahui saham mana yang paling stabil dan paling aman untuk dijadikan investasi.

    Luangkan waktu membaca atau menonton berita seputar pasar modal, agar kamu dapat selalu memperoleh informasi terbaru mengenai harga saham dan trennya, serta memaksimalkan keuntungan dari bermain saham.

  4. Analisis Chart (Grafik) Pergerakan Harga Saham Emiten

    Dalam melihat chart, yang terpenting adalah timeframe, jika kamu adalah investor jangka panjang, gunakan timeframe mingguan atau bulanan.

    Dengan mengecek chart pergerakan saham emiten tersebut. Kamu bisa melihat secara terbuka bagaimana pergerakan saham tersebut. Apakah sedang mengalami uptrend yaitu penguatan harga atau malah sedang downtrend.

  5. Beli Saham yang Fundamental Keuangannya Baik dan Stabil

    Sebelum membeli ada baiknya untuk membaca portofolio dari setiap perusahaan yang sahamnya sedang kamu incar. Lakukan screening dan filtering dengan teliti dan pilih yang fundamental keuangannya paling baik.

    Dengan memilih perusahaan yang fundamental keuangannya baik, kamu bisa menekan kerugian yang mungkin terjadi semaksimal mungkin biar keuntungan yang didapat juga semakin banyak.

Pilih yang Tepat untuk Keuntungan Jangka Panjang

Dengan mempelajari indeks saham dengan baik, nantinya kamu bisa memanfaatkan fungsi dari indeks saham tersebut semaksimal mungkin dalam meraih keuntungan sebanyak mungkin dari investasi saham yang kamu lakukan.

Meskipun sering dijadikan sebagai tolok ukur, kamu harus tetap ingat bahwa keputusan pribadi adalah langkah yang paling tepat untuk menerima segala keuntungan dan risiko kerugian dalam berinvestasi.

Baca Juga: IDX80 – Pengertian, Contoh Saham, dan Metode Perhitungannya