Neurobion, Suplemen Kesehatan yang Bermanfaat Menunjang Metabolisme dan Sistem Saraf Tubuh

Sering dianggap sepele, ternyata menjaga kesehatan bukanlah sebuah perkara yang mudah untuk dilakukan. Ada banyak hal yang harus dibiasakan agar kesehatan tubuh tidak mudah terganggu. Beberapa di antaranya yang paling utama adalah memastikan tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang tepat, serta rajin berolahraga.

Namun, tidak dapat dipungkiri dengan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat masa kini, kedua hal utama tersebut seringkali dilewatkan. Bahkan, tak sedikit orang yang hampir tidak pernah berolahraga secara rutin dan asal mengonsumsi makanan secara sembarangan. Jika dibiarkan terlalu lama, bukan tidak mungkin tubuh akan diserang dengan penyakit.

Salah satu jenis penyakit yang mengintai akibat kebiasaan tidak sehat tersebut adalah gangguan pada fungsi metabolisme tubuh. Seperti yang sudah banyak diketahui, metabolisme tubuh berguna untuk memroses zat gizi serta nutrisi dalam tubuh menjadi energi. Energi tersebutlah yang berperan sebagai roda penggerak seluruh organ tubuh.

Gangguan pada sistem metabolisme tubuh dapat terganggu akibat kurangnya asupan vitamin B1, B6, dan B12, atau biasa dikenal sebagai vitamin B kompleks dalam tubuh. Dampaknya, kinerja dari sistem saraf pusat dan perifer dapat dipastikan tidak bekerja dengan maksimal. Untuk mengatasi masalah tersebut, penderita disarankan untuk mengonsumsi obat Neurobion. 

Kebanyakan dari Anda pasti sudah tidak asing dengan jenis obat yang satu ini. Namun, belum semua yang memahami jenis obat seperti apa Neurobion tersebut. Nah, agar penggunaannya bisa lebih dipahami, berikut adalah penjelasan mengenai apa itu Neurobion, beserta manfaat, dosis penggunaan, serta efek samping yang bisa ditimbulkan. 

Apa Itu Obat Neurobion?

Neurobion merupakan suplemen yang mengandung vitamin neurotropik. Jenis vitamin neurotropik tersebut meliputi vitamin B kompleks dalam dosis tinggi, seperti vitamin B1 atau thiamine, B6 atau pyridoxine, serta b12 atau cyanocobalamin. Sudah luas dipahami jika ketiga jenis vitamin tersebut penting guna menjaga metabolisme tubuh, khususnya pada sistem saraf pusat dan perifer manusia.

Dalam Neurobion, kandungan vitamin B1 satunya adalah 100 mg, vitamin B6 adalah 100 mg, dan juga vitamin B12 sejumlah 200 mcg. Kandungan vitamin B kompleks dengan dosis tersebut membuat tubuh memiliki cukup asupan dan menurunkan risiko kambuhnya gangguan saraf pada pengonsumsinya.

Ada pula jenis Neurobion Forte yang memiliki warna merah muda. Sama-sama menjadi suplemen untuk mencukupi asupan vitamin B kompleks. Namun, jumlah kandungan cyanocobalamin atau vitamin B12 pada Neurobion Forte jauh lebih besar ketimbang yang biasa. 

Pada Neurobion Forte, kandungan vitamin B1 dan B6 sama-sama 100 mg. Sedangkan untuk kandungan vitamin B12 adalah 5000 mcg. Dapat terlihat jika kandungan vitamin B12 pada Neurobion Forte lebih besar berkali-kali lipat jika dibandingkan dengan kandungan yang ada pada Neurobion biasa.

Neurobion Forte biasanya dijual dalam kemasan tablet atau suntik. Akan tetapi, yang berbentuk suntik, Neurobion Forte biasanya terdiri atas 2 ampul, yakni ampul 1 yang memiliki kandungan vitamin B1 dan B6, serta ampul 2 yang mengandung 5000 mcg vitamin B12. Yang pasti, penggunaan dari Neurobion dengan 2 ampul ini wajib diawasi oleh dokter maupun staf medis yang kompeten.

Manfaat Neurobion

Manfaat Neurobion yang utama adalah untuk mencukupi kebutuhan asupan vitamin B kompleks pada penggunanya. 

  1. Sebagai sumber vitamin guna menurunkan gangguan saraf maupun fungsi metabolisme untuk kambuh. 
  2. Beberapa masalah kesehatan ringan seperti kesemutan, mati rasa atau kebas, dan juga pegal otot yang lama juga dapat diredakan dengan mengonsumsi obat ini. 
  3. Kekurangan asupan vitamin B seperti anemia, tubuh mudah lelah, nyeri saraf, merasa bingung hingga depresi. Turunnya berat badan, sakit kepala, gagal jantung, metabolisme menurun, masalah ginjal, rambut rontok, dan masalah hati juga bisa disebabkan oleh kekurangan nutrisi tersebut.

Baca Juga: Jika Rutin Dilakukan, Inilah Manfaat Pijat Refleksi Bagi Kesehatan

Dosis dan Aturan Pakai Obat Neurobion

Neurobion atau Neurobion Forte sebenarnya dapat digunakan oleh segala usia, khususnya orang yang memiliki risiko defisiensi vitamin B. Orang yang memiliki risiko tersebut adalah yang berusia lebih dari 50 tahun, pelaku diet ketat, ibu hamil, penderita masalah kesehatan kronis tertentu, hingga penggunaan jenis obat tertentu, sebagai contoh acid reducer atau metformin.

Sebelum mengonsumsinya, pastikan untuk membaca dan memahami panduan penggunaannya yang disediakan oleh apotek atau sesuai anjuran dokter. Pastikan pula dosis pemakaian dari obat tersebut sesuai dan tidak menambahkannya secara sepihak tanpa mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter.

Untuk orang dewasa, dosis aman pemakaian Neurobion maupun Neurobion Forte adalah satu tablet per hari. Dosis tersebut dapat ditambahkan jika dokter menyarankan. Namun, atur selang waktu mengonsumsi antar tablet obat tersebut paling sedikit 12 jam.

Memiliki kandungan vitamin B kompleksnya yang tinggi, Neurobion tidak seharusnya dikonsumsi oleh anak-anak. Meski demikian, ada beberapa kasus kesehatan tertentu yang memungkinkan Neurobion untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Yang pasti, konsultasikan terlebih dahulu penggunaan obat tersebut pada anak agar risiko munculnya masalah kesehatan yang serius tidak terjadi.

Efek Samping Neurobion 

Sama halnya dengan obat lainnya, Neurobion juga berpotensi untuk menimbulkan gejala efek samping bagi beberapa penggunanya. Gejala serta tingkat keparahan dari efek samping penggunaan dari obat tersebut pun bervariasi untuk setiap orangnya. Jadi, jika dirasa efek samping yang muncul tidak biasa, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter.

Beberapa efek samping yang dapat muncul akibat pemakaian Neurobion adalah:

  1. Rasa mual dan ingin muntah.
  2. Sakit perut.
  3. Diare. 

Ada pula reaksi alergi akibat penggunaan obat tersebut adalah ruam pada kulit, mengi, dada terasa sesak, sesak napas, suara serak, serta pembengkakan pada mulut, bibir, lidah, tenggorokan, atau wajah. Jika muncul gejala tersebut, pasien disarankan untuk segera menghubungi pihak medis agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. 

Penggunaan Neurobion secara berlebihan juga meningkatkan risiko terjadinya overdosis yang menyebabkan munculnya efek neurotoksik. Gejala overdosis Neurobion yang muncul mencakup:

  1. Ukuran pupil mata yang mengecil.
  2. Sulit bernapas.
  3. Rasa kantuk tak tertahankan.
  4. Kesadaran menghilang. 

Tidak hanya itu, dalam kondisi parah, overdosis obat tersebut juga dapat menyebabkan koma, melambatnya detak jantung, lemat otot, serta kulit menjadi dingin dan lembab. 

Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Pemakaian Neurobion

Penggunaan jangka panjang obat ini sebagai multivitamin dengan dosis melebihi 50 gram harus selalu mendapat pengawasan dari dokter. Dengan begitu, dokter dapat memantau kondisi kesehatan pasien dan memastikan apakah penggunaannya aman atau harus dihentikan dengan segera.

Untuk ibu hamil, tidak ditemukan adanya risiko yang dapat membahayakan kondisi kesehatan. Namun, perlu diketahui jika dosis vitamin B6 diatas 600 mg per hari dapat mengakibatkan produksi ASI yang menurun. Oleh sebab itu, ibu hamil wajib mengonsultasikan segala obat yang akan dikonsumsi, termasuk penggunaan Neurobion ini.

Baca Juga: Atasi Beragam Gejala Alergi dengan Cetirizine dan Pahami Dosis serta Cara Aman Pemakaiannya

Jenis Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Neurobion

Penggunaan obat ini dengan obat jenis lain dapat menimbulkan interaksi obat. Interaksi tersebut dapat berisiko untuk mengubah atau menurunkan kinerja dari obat yang dikonsumsi tersebut. Tidak menutup kemungkinan interaksi obat tersebut juga dapat menimbulkan efek samping lain yang lebih serius. 

Meski ada beberapa jenis obat yang tidak boleh digunakan secara bersamaan, dalam beberapa kasus, pasien akan tetap mendapatkan resep dari dokter untuk mengonsumsinya. Jadi, kecuali tidak dianjurkan oleh dokter, maka hindari mengonsumsi Neurobion dengan obat lain yang dapat memicu munculnya reaksi obat.

Berikut adalah daftar obat yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan Neurobion:

  • Amaryl
  • Aspirin
  • Amlodipine
  • Atorvastatin
  • Bisoprolol
  • Crestor
  • Clopidogrel
  • Asam folat
  • Diclofenac
  • Glucophage
  • Lipitor
  • Lasix
  • Losartan
  • Metformin
  • Paracetamol
  • Warfarin

Sebenarnya, ada lebih banyak jenis obat yang tidak seharusnya dikonsumsi bersamaan dengan Neurobion. Untuk itu, selalu ikuti anjuran yang diberikan oleh dokter dan beritahukan segala jenis obat yang sedang Anda konsumsi agar dapat diketahui apakah ada risiko interaksi obat atau tidak. 

Gunakan Sesuai Aturan dan Obat Akan Memberikan Manfaatnya pada Tubuh

Neurobion adalah salah satu jenis obat yang dapat dengan mudah didapatkan di apotek seluruh Indonesia. Kemudahan dalam mendapatkan suplemen multivitamin tersebut tak jarang membuat penggunanya menganggap obat tersebut bisa dikonsumsi secara sembarangan.

Padahal, jika tidak digunakan sesuai aturan, bukan tidak mungkin penggunaan obat ini dapat memicu munculnya masalah kesehatan yang fatal. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsinya, pastikan untuk mengetahui aturan pakai dan dosisnya. 

Baca Juga: Kenali Dexamethasone, Jenis Obat Kortikosteroid yang Diklaim Ampuh Mengobati Virus Corona