Saatnya Mengalokasikan Uang THR untuk Investasi

Libur Lebaran akan segera tiba artinya banyak hal yang harus kamu persiapkan. Mulai dari, ongkos mudik, pakaian baru, kue, hampers, dan kebutuhan lainnya. Meskipun banyak dana yang dikeluarkan, ada pendapatan yang dinantikan para pegawai dan karyawan yaitu Tunjangan Hari Raya atau THR. 

Harapannya segala kebutuhan selama Lebaran dapat terpenuhi. Namun, apakah THR akan habis tak bersisa?

Sudah saatnya kamu ubah kebiasaan lama, agar THR bermanfaat bukan hanya untuk sesaat, tapi untuk jangka panjang. Alokasikan THR dengan cermat, pisahkan keinginan sesaat dan kebutuhan pokok.

Mulailah mengalokasikan dana untuk kebutuhan seperti:

  • Membayar utang atau cicilan. Jika cukup untuk melunasinya, tak ada salahnya kan lunas lebih awal?
  • Menyisihkan minimal 20% dari THR dan mulailah menabung atau berinvestasi!
  • Membeli kebutuhan pokok untuk Lebaran, termasuk tiket atau kebutuhan transportasi dan akomodasi selama berkunjung ke rumah kerabat.
  • Membeli kebutuhan tambahan, misalnya belanja pakaian, makanan, dan yang lainnya.

Kalau sudah terbayang cara mengalokasikan THR, saatnya memikirkan cara mengalokasikan dana untuk tabungan atau investasi. 

Bagi yang belum pernah berinvestasi, mungkin akan ragu dan kembali menggunakan tabungan biasa. Padahal dengan berinvestasi, kamu akan memperoleh imbal hasil yang lebih menguntungkan di masa depan, dan pastinya tergantung pada jumlah dana dan instrumen investasi yang kamu pilih.

Oleh karena itu, kenali produk-produk keuangan berikut agar tak ragu lagi berinvestasi.

Pilihan Instrumen Investasi untuk Menyimpan Uang THR

THR

  1. Deposito

    Ini adalah pilihan instrumen investasi paling tepat untuk kamu yang ingin mengambil risiko paling minim. Caranya pun termasuk mudah dengan sistem setoran dan penarikan yang dilakukan pada waktu tertentu. 

    Instrumen keuangan ini adalah salah satu produk penyimpanan uang di bank dengan tingkat suku bunga yang lebih besar dibandingkan produk tabungan biasa. 

    Hal ini menjadi kelebihan dari deposito, yang kisaran bunganya berada di angka 2% - 5%. Deposito syariah juga sudah tersedia untuk para pengguna produk syariah.

  2. Reksa Dana

    Keahlian untuk berinvestasi di pasar modal memang diperlukan, tapi bagi yang tertarik dan belum memiliki keahlian yang cukup bisa mencoba reksa dana

    Dalam skemanya akan ada Manajer Investasi (MI) yang akan mengatur alur uang yang diinvestasikan. Dengan begitu, risiko investasi akan tersebar ke berbagai produk/instrumen untuk meminimalisir kerugian. 

    Jadi saat memilih reksa dana, kamu bisa siapkan modal awal minimal Rp10.000,- lalu besaran imbal hasilnya akan disesuaikan dengan produk reksa dana yang dipilih.

  3. Logam Mulia/Emas

    Tanpa modal besar, aman, dan menguntungkan adalah kelebihan dari investasi logam mulia/emas. Banyak yang tertarik untuk berinvestasi semenjak adanya produk tabungan emas dan pembiayaan emas.

    Keuntungan lainnya, dalam jangka panjang harga emas cenderung meningkat. Tidak perlu khawatir menunggu prosesnya atau jangka waktu yang lama.

    Ketika ada kebutuhan mendesak dan butuh dana cepat, investasi logam mulia/emas dapat diandalkan karena dapat diuangkan dengan mudah.

  4. Fintech P2P Lending

    Perusahaan fintech akan menjadi penghubung antara peminjam (borrower) dengan penyedia dana (investor). Cara berinvestasinya juga cukup praktis, terutama bagi yang terbiasa menggunakan teknologi. Namun, kamu tidak boleh memilih P2P lending secara sembarangan, pilihlah perusahaan yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Teliti Sebelum Berinvestasi

Sebelum memutuskan akan mengalokasikan THR untuk investasi, sebaiknya cari tahu lebih banyak mengenai produk keuangan tersebut. Jangan sampai salah memilih perusahaan, pastikan sudah berizin dan diawasi OJK ya!

Baca Juga: Rekomendasi Produk Untuk Menabung di Bank Paling yang Menguntungkan