10 Ketentuan Pinjaman KTA yang Wajib Kamu Ketahui

Kredit Tanpa Agunan (KTA) sering dianggap solusi cepat untuk mendapatkan dana tambahan—baik untuk modal usaha, renovasi rumah, pendidikan, hingga kebutuhan darurat. Daya tarik utamanya jelas: tanpa jaminan dan prosesnya relatif mudah. Tapi, sebelum kamu buru-buru mengajukan KTA, ada beberapa ketentuan penting yang wajib dipahami agar tidak salah langkah.

Ketahui Ketentuan Ini Sebelum Mengajukan KTA

  1. Bunga Bukan 0.99%, Tapi 20%

    Banyak di antaramu yang tergiur dengan KTA karena promo bunganya yang mencapai 0.99% per bulan. Namun sesungguhnya perlu kamu perhatikan lebih dalam lagi mengenai perhitungan bunga ini. Pinjaman KTA menghitung bunga secara flat 0.99%, artinya jumlah jumlah beban bunga setiap bulan tetap (flat), meskipun sisa pokok pinjamannya terus menurun setiap bulannya.

    Jika melihat jenis pinjaman lain, misalnya KPR, maka bunga tidak flat karena jumlah kewajiban dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman, sehingga porsi beban bunga menurun seiring dengan bertambahnya bulan. Cara perhitungan ini disebut sebagai bunga efektif.

    Perhitungan bunga efektif lebih akurat jika dibandingkan dengan bunga flat bagi seorang peminjam kredit, karena bunga dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman. Perhitungan bunga flat, akan terlihat seolah-olah bunganya kecil, meskipun sebenarnya tidak.

    Jika perhitungan bunga flat dikonversikan ke bunga efektif, maka kamu sebenarnya meminjam dengan bunga 21% hingga 24% per tahun atau 2% per bulan, tidak 0.99% lagi.

  2. Ada Denda Jika Terlambat Bayar

    Setiap pinjaman pasti punya aturan soal keterlambatan pembayaran, begitu juga KTA. Jika kamu telat membayar cicilan, bank atau lembaga keuangan akan mengenakan denda antara 2–5% dari total angsuran bulanan. Denda ini bisa terlihat kecil, tapi jika keterlambatan terjadi berulang kali, jumlahnya bisa menumpuk dan menambah beban finansialmu.

    Selain denda, ada juga bunga tambahan yang berlaku selama kamu belum melunasi cicilan tertunggak. Maka dari itu, penting banget untuk selalu mencatat tanggal jatuh tempo dan menyiapkan dana jauh hari sebelumnya agar tidak terkena biaya tambahan.

  3. Pelunasan Dipercepat Bisa Kena Penalti

    Meski terdengar positif, melunasi KTA sebelum tenor selesai ternyata tidak selalu menguntungkan. Banyak bank dan penyedia KTA menerapkan biaya penalti pelunasan dini sekitar 5–7% dari sisa pokok pinjaman. Alasannya, karena lembaga keuangan kehilangan potensi bunga dari sisa waktu pinjaman yang belum dijalankan.

    Sebelum memutuskan untuk melunasi lebih awal, perhitungkan dulu total biayanya, apakah penalti yang dibayar lebih kecil dibanding bunga yang tersisa. Jika ternyata biayanya lebih besar, mungkin lebih bijak tetap mengikuti jadwal cicilan yang ada.

  4. Ada Potongan Biaya di Awal (Provisi dan Administrasi)

    Dana yang kamu terima dari KTA tidak akan 100% sama dengan jumlah yang diajukan. Sebab, sebagian bank atau lembaga keuangan memotong biaya provisi dan administrasi di awal. Misalnya kamu mengajukan Rp10 juta, bisa jadi yang masuk ke rekening hanya sekitar Rp9,8 juta tergantung kebijakan bank.

    Potongan ini digunakan untuk menutupi biaya pengelolaan pinjaman, risiko kredit, dan biaya operasional lainnya. Karena itu, sebelum tanda tangan kontrak, pastikan kamu membaca rincian potongan dan menghitung kembali berapa dana bersih yang akan kamu terima.

  5. Pahami Cara Penagihan Jika Terlambat

    Kalau kamu tidak bisa membayar cicilan tepat waktu, pihak pemberi pinjaman akan menghubungi lewat berbagai cara seperti SMS, telepon, atau email. Biasanya mereka akan mengingatkan dengan cara sopan terlebih dahulu. Namun jika tunggakan berlanjut, penagihan bisa meningkat ke tahap kunjungan lapangan atau field collection.

    Karena KTA tidak memiliki agunan, lembaga keuangan cenderung lebih aktif menagih untuk menekan risiko gagal bayar. Maka dari itu, penting untuk selalu terbuka dan berkomunikasi dengan pihak penyedia pinjaman jika kamu sedang mengalami kesulitan keuangan.

  6. Tunggakan Bisa Membuatmu Masuk Daftar Hitam SLIK OJK

    Setiap pinjaman yang kamu miliki akan tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik OJK. Jika kamu menunggak atau sering telat bayar, catatan tersebut akan terlihat oleh semua bank dan lembaga keuangan lainnya. Dampaknya, pengajuan pinjaman baru di masa depan akan sulit disetujui. Bahkan, kalau tunggakan terus tidak diselesaikan, bisa jadi kamu masuk blacklist SLIK OJK.

    Sebaliknya, jika kamu selalu membayar tepat waktu, skor kreditmu akan bagus dan membuka peluang untuk mendapatkan bunga lebih rendah di pinjaman berikutnya. Jadi, disiplin dalam membayar cicilan bukan hanya menghindarkan dari denda, tapi juga meningkatkan reputasi finansialmu.

    Baca juga: Sudah Bebas dari Blacklist BI Checking? Lakukan Hal Ini agar Hidup Tenang

  7. Tenor Panjang = Total Bunga Lebih Besar

    Banyak orang memilih tenor panjang agar cicilannya terlihat kecil, padahal total bunga yang dibayar justru jadi lebih besar. Semakin lama tenor pinjaman, semakin banyak bulan bunga flat yang harus kamu tanggung. Misalnya, meminjam Rp10 juta selama 12 bulan tentu lebih murah bunganya dibanding 36 bulan.

    Sebelum menentukan tenor, hitung dulu kemampuan keuanganmu secara realistis. Jika masih sanggup membayar cicilan lebih besar per bulan, pilih tenor pendek agar beban bunga tidak membengkak.

  8. KTA Payroll Bisa Jadi Pilihan Lebih Hemat

    Bagi karyawan tetap, KTA Payroll bisa jadi pilihan yang lebih menguntungkan. Jenis KTA ini bekerja sama langsung dengan perusahaan tempat kamu bekerja, di mana pembayaran cicilan dilakukan otomatis lewat pemotongan gaji bulanan. Karena risikonya kecil, bunga yang ditawarkan biasanya lebih rendah dibanding KTA reguler.

    Selain bunga yang lebih ringan, proses persetujuan KTA payroll juga cenderung lebih cepat karena bank sudah memiliki akses ke data penghasilan kamu. Jika tempat kerjamu sudah bekerja sama dengan bank tertentu, manfaatkan fasilitas ini untuk mendapatkan pinjaman yang lebih efisien dan aman.

  9. Pebisnis Punya Tantangan Tambahan

    Berbeda dengan karyawan, pengusaha atau pekerja lepas sering kali sulit mendapatkan KTA. Hal ini karena pendapatan mereka dianggap tidak stabil, sehingga risiko gagal bayar lebih tinggi. Bank biasanya akan meminta laporan keuangan, bukti transaksi, atau rekening koran beberapa bulan terakhir untuk menilai kemampuan bayar.

    Selain itu, proses analisis pengusaha biasanya lebih panjang dan kompleks dibanding karyawan tetap. Maka dari itu, jika kamu seorang wirausahawan, pastikan usahamu memiliki catatan keuangan yang rapi dan konsisten agar lebih mudah mendapatkan persetujuan.

  10. Sebagian Bank Masih Mensyaratkan Kartu Kredit

    Meski tidak semua, sebagian lembaga keuangan masih mensyaratkan kepemilikan kartu kredit aktif untuk mengajukan KTA. Tujuannya agar pihak bank bisa melihat riwayat kredit dan kebiasaan pembayaran kamu. Dari sana, mereka menilai apakah kamu termasuk nasabah yang disiplin atau berisiko tinggi.

    Jika kamu belum memiliki kartu kredit, pertimbangkan untuk membuatnya terlebih dahulu, terutama jika sering mengajukan pinjaman ke bank. Riwayat pembayaran yang baik bisa menjadi nilai plus besar untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga lebih kompetitif.

Pahami Aturan dan Syaratnya Sebelum Mengajukan

Kehadiran KTA di tengah-tengah masyarakat bisa menjadi solusi bagi siapa ingin mendapatkan dana dalam jumlah yang cukup besar dalam waktu cepat. Namun tetap perhatikan beberapa hal penting yang ada di dalam KTA, seperti besaran bunga, denda keterlambatan dan lain-lain, yang perlu dipertimbangkan masak-masak, agar tidak kecewa setelah memutuskan mengambil KTA.